Sumber pembelajaran hidup terbentang sangat luas. Insya Allah kita termasuk orang beruntung jika kita dibukakan hati kita oleh Allah SWT berupa hidayah: bila kita mudah menerima kebenaran. Untuk mendapat kesempurnaan hidup jelas tidak mungkin, tapi bila kita mendapat jalan kebenaran, kenapa kita tidak istiqomah dalam menjaganya?
Polah tingkah manusia, dan mungkin pengalaman pribadi kita sendiri tentu bisa sebagai sarana refleksi diri agar kita menjadi lebih baik. Yang lalu biarlah berlalu, mungkin kita sendiri pun pernah melakukan kesalahan.
Namun, akhir akhir ini kita sering dibukakan mata kita melalui berbagi media untuk belajar dan memahami pembelajaran hidup atas perilaku orang licik. Beberapa di antaranya sudah diganjar langsung di penjara. Kelicikan dalam bahasa Jawanya adalah POKIL.
Turunan makna "pokil" yaitu, tidak adil, licik, egois, rakus, tamak dll. Dan sebetulnya setiap manusia memiliki watak buruk dari pokil tadi, walau prosentasenya bervariasi. Cuma bedanya ada orang yang memiliki REM kuat dan ada yang lemah. REM di sini bermakna pertahanan nafsu diri, dan atau rasa malu. Adanya REM disini adalah kekuatan iman.
Di antara kita mungkin pernah memiliki teman yang rela menginjak, menipu, dan mengambil hak orang lain secara sengaja. Aku pun pernah melihat secara langsung, temanku sering menyedot bensin dari kendaraan majikannya yang dititipkannya.
Secara mudahnya, seseornang yang culas/licik bila cowok disebut "pokil man" bila cewek "pokil woman". Ini sekedar sebutan saja. Yang jelas, kita perlu belajar jangan sampai meniru polah tingkah orang orang yang pokil alias egois, rakus dan licik.Ternyata dari berbagi referensi yang telah kukumpulkan banyak dampak buruk dari sifat "pokil".
Secara mudahnya, seseornang yang culas/licik bila cowok disebut "pokil man" bila cewek "pokil woman". Ini sekedar sebutan saja. Yang jelas, kita perlu belajar jangan sampai meniru polah tingkah orang orang yang pokil alias egois, rakus dan licik.Ternyata dari berbagi referensi yang telah kukumpulkan banyak dampak buruk dari sifat "pokil".
Bahaya yang muncul dari sifat "pokil" ada dua macam ,ada bahaya bagi objek atau orang lain,ada yang
bagi subjeknya yaitu pelakunya sendiri. Lalu kita perlu tahu juga
kerugian-kerugian atas dampak sifat "pokil":
1.Orang lain termotivasi ingin saling menjatuhkan demi mencapai tujuannya. Untuk memenuhi hawa nafsunya ia tidak ragu ragu berbuat licik.
Padahal keinginannya dapat tercapai tanpa harus berbuat licik. Sikap
licik adalah sikap yang sangat dibenci oleh manusia maupun agama.
2.Orang lain dan dirinya sendiri akan terpengaruh bisa menjadi semakin rakus; orang yang licik nafsunya tidak akan terpuaskan. Ia bertindak seperti orang yang dahaga kemudian meminum air laut untuk melepas rasa dahaganya. Padahal semakin minum air laut semakin dahaga pula
3.Orang yang "pokil" sering menjegal orang lain sebab ia ingin menjadi orang yang unggul,tanpa memperdulikan kemampuannya. Ia akan berupaya dengan segala cara untuk menyingkirkan orang yang bisa merintangi ambisinya.
4. Iman orang "pokil" akan semakin lemah. Orang yang berbuat pokil/ licik pasti imannya akan berkurang dan jika tidak berniat betobat. Orang yang mempunyai sifat licik layak dikasihi karena kurang iman semakin menipis, hatinya jauh dari mengingat Allah,ia lalai jika Allah selalu mengawasi perbuatan hambaNya.
5. Orang pokil, ketika ia butuh ia mendekat dan menjilat ,dan ketika ia tidak butuh ia menjauhkan diri. Kemudian membeberkan semua aib dan menfitnah orang tersebut.tanpa ia mengingat kebaikannya selama ia bergaul pada orang tersebut.
2.Orang lain dan dirinya sendiri akan terpengaruh bisa menjadi semakin rakus; orang yang licik nafsunya tidak akan terpuaskan. Ia bertindak seperti orang yang dahaga kemudian meminum air laut untuk melepas rasa dahaganya. Padahal semakin minum air laut semakin dahaga pula
3.Orang yang "pokil" sering menjegal orang lain sebab ia ingin menjadi orang yang unggul,tanpa memperdulikan kemampuannya. Ia akan berupaya dengan segala cara untuk menyingkirkan orang yang bisa merintangi ambisinya.
4. Iman orang "pokil" akan semakin lemah. Orang yang berbuat pokil/ licik pasti imannya akan berkurang dan jika tidak berniat betobat. Orang yang mempunyai sifat licik layak dikasihi karena kurang iman semakin menipis, hatinya jauh dari mengingat Allah,ia lalai jika Allah selalu mengawasi perbuatan hambaNya.
5. Orang pokil, ketika ia butuh ia mendekat dan menjilat ,dan ketika ia tidak butuh ia menjauhkan diri. Kemudian membeberkan semua aib dan menfitnah orang tersebut.tanpa ia mengingat kebaikannya selama ia bergaul pada orang tersebut.
6. Hati orang "pokil" selalu tidak tentram ,hatinya dipenuhi dengan rasa gelisah. Secara normal kebaikan itu menentramkan, dan keburukan membuat hati gelisah.
7. Hilangnya keberkahan dalam dalam hidupnya. Apabila ia menafkahi keluarga dengan cara licik lalu anak diberi makan yang tidak halal,maka akan menjadi daging yang tidak mau untuk taat kepada Allah SWT.
7. Hilangnya keberkahan dalam dalam hidupnya. Apabila ia menafkahi keluarga dengan cara licik lalu anak diberi makan yang tidak halal,maka akan menjadi daging yang tidak mau untuk taat kepada Allah SWT.
Refleksi dan evaluasi diri idealnya tiada henti. Allahu a'lamu bishowab, dan SALAM SUKSES SEJATI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar