Mungkin bisa kita ringkas peran itu, kegiatan
itu adalah sebagai berikut:
1.
Ilmu Agama.
Allah berfirman,
هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ
وَالَّذِينَ لا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الأَلْبَابِ
“Katakanlah:
"Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak
mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima
pelajaran.” SQ. Az-Zumar: 9.
Nabi
sallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
طَلَبُ العِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَىْ
كُلِّ مُسْلِمٍ
‘Mencari ilmu itu wajib bagi
setiap muslim.’ HR. Ibnu Majah dan ia hadits hasan.
Maka ilmu agama ada wajib bagi
setiap muslim, tidak mungkin orang bodoh memahami agamanya. Tidak mungkin
membela dalam perkumpulan-perkumpulan dan milis-milis. Sementara orang
bodoh, umat, kota, desa begitu juga keluarganya tidak dapat mengambil faedah
darinya. Oleh karena itu bagi para pemuda, hendaklah bersegera (untuk
mendatangi) halqah ilmu di masjid-masjid, markaz Islam. Dan menyingsingkan
lengan baju waktu kosongnya untuk menghafal Al-Qur’an dan membaca buku-buku.
2.
Berdakwah
kepada Allah dan mengajarkan orang-orang
Allah berfirman,
( وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ
يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ
الْمُنكَرِ وَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ ) آل عمران/104
“Dan
hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah
orang-orang yang beruntung.” SQ. Ali Imroh: 104.
Berdakwah dan
mengajarkan adalah zakatnya ilmu. Maka wajib bagi orang yang menuntut ilmu
agama untuk menyampaikan kepada yang lainnya, dan memberikan saham agar
dapat memberikan hidayah orang kafir masuk Islam serta memberikan hidayah
orang yang berbuat kemaksiatan menuju istiqamah (dalam beragama).
3.
Sabar atas gangguan orang
Allah
berfirman –lewat nasehat Luqman ketika menasehati anaknya,
( يَا بُنَيَّ
أَقِمِ الصَّلاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنكَرِ وَاصْبِرْ
عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الأُمُورِ ) لقمان/ 17 .
“Hai anakku,
dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah
(mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang
menimpa kamu.
Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh
Allah). SQ. Luqman: 17.
Merupakan
suatu keniscayaan – seringkali – seorang dai ditimpa gangguan perkataaan
atau perbuatan. Hal itu jangan sampai menjadi penghalang dalam melanjutkan
dakwah kepada Allah. Agar diketahui bahwa para Nabi dan para utusan telah
menimpah kepada mereka hal serupa sangat banyak sekali, sementara dia tetap
berjalan dalam petunjuk dan jalannya, maka hendaklah bersabar dan mengharap
(pahala).
4.
Mentaati perintah dan menjauhi larangan
Pemuda muslim adalah yang taat
kepada Tuhannya Ta’ala. Tidak mendengar perintah agama, melainkan dia yang
pertama kali melaskanakannya. Dan tidak juga larangan melainkan dia yang
pertama kali menjauhinya. Layak bagi pemuda semacam ini mendapatkan pahala
di hari kiamat di bawah naungan Arsy Tuhannya. Diwaktu matahari sangat dekat
panasnya di atas kepada orang-orang. Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu dari
Nabi sallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
( سَبْعَةٌ
يُظِلُّهُمْ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لا ظِلَّ إِلا ظِلُّهُ : الإِمَامُ
الْعَادِلُ ، وَشَابٌّ نَشَأ فِي عِبَادَةِ رَبِّهِ ... ) متفق عليه .
“Tujuh (golongan) yang Allah
naungi di hari yang tidak ada naungan melainkan naungan dariNya, Imam yang
adil, pemuda yang tumbuh dengan ketaatan kepada Tuhannya..” HR.
Muttafaq’alaihi.
5.
Penyucian diri
Diantara kebutuhan pemuda
muslim, dan kita harus memberi nasehat kepadanya, hendaknya menjadikan
dirinya mempunyai waktu untuk penyucian (jiwa). Sehingga dirinya lebih
semangat untuk mendidik dalam melaksanakan ibadah-ibadah sunnah yang mudah
untuk dilaksanakannya seperti qiyamul lail, puasa di hari-hari utama,
membaca wirid dan zikir harian. Ini adalah bekal pemuda agar tetap konsisten
dalam jalan hidayah. Disertai komitmen sabar dari sesuatu yang diharamkan,
menjaga pendengaran dari kemungkaran. Begitu juga anggota tubuh lainnya
terjaga dari terjerumus apa yang menjadi marah Tuhannya dan tidak rela
darinya.
Diantara yang selayaknya dijaga
oleh pemuda muslim pada masalah ini adalah menjaga diri, sebagai realisasi
dari wasiat Nabawi dari Nabi sallallahu’alaihi wa sallam ketika berujar
kepada pemuda:
( يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنْ
اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ
وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ
فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ ) متفق عليه
“Wahai para pemuda, barangsiapa
diantara kamu semua yang mampu (menikah), maka menikahlah. Karena hal itu
lebih dapat menahan pandangan dan menjaga kemaluan. Barangsiapa yang tidak
mampu, maka hendaklah dia berpuasa, karena hal itu sebagai perisai.’ HR.
Muttafaq’alaihi.
Kata ‘Al-Baah’ adalah kemampuan
biaya pernikahan diantaranya mahar dan nafkah. Dan kata ‘Al-Wija’ adalah
perisai, karena puasa dapat melemahkan gejolak nafsu.
6.
Berkumpul di
sekitar para ulama yang terpercaya
Allah berfirman,
( وَإِذَا جَاءَهُمْ أَمْرٌ مِنَ
الْأَمْنِ أَوِ الْخَوْفِ أَذَاعُوا بِهِ وَلَوْ رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ
وَإِلَى أُولِي الْأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِينَ يَسْتَنْبِطُونَهُ
مِنْهُمْ وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ لَاتَّبَعْتُمُ
الشَّيْطَانَ إِلَّا قَلِيلًا ) النساء/ 83
“Dan
apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun
ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada
Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin
mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan
Ulil Amri). Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu,
tentulah kamu mengikut syaitan, kecuali sebahagian kecil saja (di antaramu).”
SQ. An-Nisaa: 83.
Pemuda muslim jangan mengikuti
perasaan dan semangatnya. Akan tetapi berjalan sesuai dengan jalan hidayah
atas arahan para ulama’ terpercaya, para pakar yang mempunyai ilmu luas,
pengalaman yang bermanfaat. Sehingga mengikuti jalan sesuai dengan
nasehatnya, bekerja atas musyawarah darinya. Diharapkan hal itu lebih banyak
bermanfaat untuk umat dan agamanya. Hal itu lebih terjaga dari propaganda
membelokkan risalah kebenaran yang ditujukan kepada para pemuda dan (dapat)
menyebarkan cahaya (kebenaran) di muka bumi.
7.
Hendaknya
menjadi contoh bagi orang-orang.
Ini adalah kondisi pencari ilmu,
para dai kepada Allah. Maka pemuda muslim yang mengajarkan manusia dan
mendakwahkan. Hendaklah jangan menyalahi perbuatan dari ucapannya. Bahkan
dia selayaknya berakhlak mulia yang dia serukan. Melaksanakan ketaatan yang
dia anjurkan kepada orang-orang. Dia sebagai contoh orang lain dalam
(mengemban) amanah, istiqomah, kejujuran, menjaga diri dan akhlak wajib
serta akhlak mulia lainnya.
8.
Bangga dengan
agamanya dan tidak mengikuti orang-orang kafir.
Allah berfirman dalam poin
ini dan sebelumnya,
( قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ
حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ إِذْ قَالُوا لِقَوْمِهِمْ
إِنَّا بُرَآءُ مِنكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللَّهِ كَفَرْنَا
بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاء أَبَدًا
حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَحْدَهُ ) إلى قوله تعالى : ( لَقَدْ كَانَ
لَكُمْ فِيهِمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ
الآخِرَ وَمَن يَتَوَلَّ فَإِنَّ اللَّهَ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ )
الممتحنة/ 4 – 6
“Sesungguhnya
telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang
bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: "Sesungguhnya
kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain
Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu
permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada
Allah saja. Kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya: "Sesungguhnya aku
akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatupun
dari kamu (siksaan) Allah." (Ibrahim berkata): "Ya Tuhan kami hanya kepada
Engkaulah kami bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan
hanya kepada Engkaulah kami kembali.
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah
bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami ya Tuhan kami. Sesungguhnya
Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya) ada teladan yang baik
bagimu; (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (pahala) Allah dan
(keselamatan pada) Hari Kemudian. Dan barangsiapa yang berpaling,
maka sesungguhnya Allah Dia-lah yang Maha kaya lagi Maha Terpuji.”
SQ. Al-Mumtahanah: 4-6.
Kebanyakan yang kami lihat
kelompok yang mengikuti orang kafir dalam pakaian, penampilan dan gerakannya
adalah kelompok para pemuda. Sangat disayangkan. Oleh karena itu, peran
penting bagi pemuda Islam adalah hendaklah dia bangga dengan agamanya. Tidak
malu menampakkan syiar-syiar (agama). Tidak pura-pura ketika menunaikan
ibadak kepada Penciptanya. Hal itu dapat membuat benci di hati orang-orang
kafir. Prilakunya jangan menyerupai penampilan, begitu juga dalam
pakaiannya. Hal itu menjadi panutan bagi para pemuda lain yang hanya
ikut-ikutan budaya jelek barat yang kafir.
9.
Berjihad dan
mendermakan jiwa di jalan Allah
Umat Islam membutuhkan kekuatan
pemuda Islam, oleh karena itu pemuda mengerahkan dirinya dengan mudah di
jalanNYa untuk mengagungkan agamaNya. Ketika orang kafir menyerang negara
Islam, maka secepat (mungkin) mempertahankan dan membela kehormatan umat
Islam. Ketika keluarga dirampas, maka dia melindungi dan menjaganya. Dia
dalam setiap kondisi sebagai tentara Islam. Dia terlihat dimana saja ketika
dibutuhkan aktifitas dan kekuatannya. Sehingga dia dermakan dengan murah
kepada Tuhannya Ta’ala. Teladanya akan hal itu adalah pemuda muslim dari
kalangan para shahabat yang mulia. Seperti Ali bin Abi Tholib yang tidur di
ranjang Nabi sallallahu’alaihi wa sallam di malam hijrahnya. Abdullah bin
Abu Bakar radhiallahu’anhu dimana beliau mencari kabar Quraisy dan
memberitahukan kepada Nabi sallallahu’alaih wa sallam dan Abu Bakar
radhillahu’anhu. Seperti Usamah bin Zaid radhiallahu’anhuma ketika memimpin
pasukan di dalamnya ada para shahabat senior radhiallahu’anhum.
Kami memohon kepada Allah agar memperbaiki
kondisi umat Islam, dan menunjukkan para pemudanya untuk beraktifitas
mendapatkan keredoan Tuhannya dan menjadikan sebagai petunjuk yang menerangi
(jalan kebenaran).
Wallahu’alam
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar