Biasa hidup rekoso di waktu muda, menjadi kuat jiwa di waktu tua. Itulah kesimpulan MasKatnoGiri. Alasan dari pernyataan itu adalah bahwa rekoso di waktu muda berarti proses penguatan otot-otot pisik dan syaraf-syaraf otak. Sikap bijak yang saat ini masih muda adalah bersyukur, tegar, pantang menyerah, dan nikmatilah kerekosoan anda.
Namun bagi yang sudah tua yang telah melalui masa muda, bersyukurlah kalau anda dulu pernah rekoso. Rekoso adalah sumber kekayaan inspirasi dan ruh kekuatan untuk menjadi semakin hebat lagi. Sedangkan bagi orang tua yang dulu tidak pernah rekoso namun sekarang hidup enak, juga harus bersyukur bahwa anda dipilih oleh Allah menjadi manusia tanpa merasakan pahitnya kehidupan. Tapi anda yang di waktu muda tanpa rekoso, anda bukan manusia kuat sejatinya. Karena anda termasuk agak miskin pengalaman. Maksudnya pengalaman menjadi manusia rekoso.
Bagi orang tua yang merasa sekarang rekoso dan anda merasa waktu muda juga rekoso. Percayalah bahwa Allah tidak salah resep. Ini berarti ujian. Anda diuji tetap bersyukur atau kufur. Menjadi kufur berarti tidak lulus ujian, berarti harus remidi. Namun bila anda rekoso terus tapi bersabar, anda layak mendapat bintang, karena menjadi menjadi super kuat dalam kesabaran. Namun anda juga harus intropeksi barang kali memang pilihan anda sendiri menjadi manusia rekoso terus tanpa inovasi. HIDUP YANG TANPA PERUBAHAN DARI KEBURUKAN MENUJU KEBAIKAN, DARI KEBODOHAN MENUJU KEPINTARAN, DARI KEMARAHAN MENUJU KESABARAN, KEBOHONGAN MENJADI KEJUJURAN. MAKA HIDUP TANPA PERUBAHAN SEPERTI ITU BERARTI INOVASI MUNDUR. MESTINYA INOVASI TIADA HENTI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar