Sudah lebih dari puluhan artikel yang ditulis oleh Mas Sukatno Giri, Alhamdulillah walau tidak semua belasan di antaranya dimuat di majalah atau koran. Walau kelasnya baru lokalan.
Adakah di antara kita yang ingin mendapat penghasilan lewat tulisan? Ayo tunjukan jari ! Oh......! ternyata ada. Maka MasKatnoGiri mewasiatkan rumus 3B dan 1 M. BERLATIH, BERLATIH, tentu BERLATIH MENULIS.
Bagi anda yang berniat menulis artikel dan mengirimkanya ke media cetak, pasti menghendaki segera dimuat. Eh ternyata banyak sekali orang yang mengirim artikel, sehingga persaingan pun sangat ketat. Belum tentu artikel yang bagus akan dimuat di media. Apalagi artikel yang kita kirim belum bermutu atau tidak aktual. Kemungkinannya memang ditolak. Ya tidak masalah, nasihat dari MasKatno Giri. ' JANGAN MENYERAH!"
Walau MasKatnoGiri baru penulis loka setidak-tidaknya layak memberikan informasi, sumbernya dari sobatku wartawan kompas, beliau Pepih Nugraha. Menurutnya ada beberapa penyebab artikel ditolak oleh media:
Adakah di antara kita yang ingin mendapat penghasilan lewat tulisan? Ayo tunjukan jari ! Oh......! ternyata ada. Maka MasKatnoGiri mewasiatkan rumus 3B dan 1 M. BERLATIH, BERLATIH, tentu BERLATIH MENULIS.
Bagi anda yang berniat menulis artikel dan mengirimkanya ke media cetak, pasti menghendaki segera dimuat. Eh ternyata banyak sekali orang yang mengirim artikel, sehingga persaingan pun sangat ketat. Belum tentu artikel yang bagus akan dimuat di media. Apalagi artikel yang kita kirim belum bermutu atau tidak aktual. Kemungkinannya memang ditolak. Ya tidak masalah, nasihat dari MasKatno Giri. ' JANGAN MENYERAH!"
Walau MasKatnoGiri baru penulis loka setidak-tidaknya layak memberikan informasi, sumbernya dari sobatku wartawan kompas, beliau Pepih Nugraha. Menurutnya ada beberapa penyebab artikel ditolak oleh media:
1. Topik atau tema yang diangkat kurang aktual
2. Tidak memberikan argumen yang baru
3. Konteks pembahasan kurang jelas
4. Cakupan pembahasan terlalu kecil alias lokal
5. Cara penyajian berkepanjangan.
6. Bahasa yang digunakan bertele-tele.
7. Pengetikan acak-acakan dan penggunaan tanda baca yang semrawut
8. Menggunakan istilah-istilah yang sulit difahami.
9. Gaya bahasa yang digunakan mirip naskah pidato/ceramah/makalah
10. Sumber kutipan kurang jelas
11. Terlalu banyak kutipan
12. Diskusi kurang berimbang
13. Alur uraian kurang runtut.
14. Uraian terlalu datar.
15. Alinea pengetikan terlalu panjang
Itulah beberapa penyebab artikel
yang dikirimkan ditolak oleh media. Ada sebagian orang yang berpendapat
bahwa selain itu ada hal-hal lain yang menjadi pertimbangan. Seperti
penulis kurang terkenal, kurang rutin mengirimkan artikel dan tidak
mempunyai kedekatan khusus dengan media terkait. Entah itu benar atau
tidak, yang jelas itu merupakan rahasia perusahaan media-media tersebut.
Yang jelas, jika kita menghindari hal-hal yang telah disebutkan diatas,
sangat besar kesempatan artikel kita akan diterima.INSYA ALLAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar