Aku adalah
seorang guru yunior di SMAN 1 Girimarto. Sekolah ini terletak di atas bukit
Maron, yang merupakan salah satu SMA Negeri di desa terpencil, sekitar 30 km dari kota Wonogiri.
Di suatu
kesempatan aku membaca artikel yang ditulis
oleh Rhenald Kasali. Dia menyatakan bahwa “orang gila" adalah orang
yang suka "mendengar" suara-suara yang tak didengar banyak orang, dan
bisa melihat yang tak biasa terlihat.
Kalau
aku sedikit menambahkan bahwa kita hidup di zaman “edan/ gila” dan manusianya pun sudah semakin “edan”.
Di zaman edan diperlukan guru edan juga. “GURU GILA” adalah guru yang beda
dari guru biasa. Dia adalah guru sejatining guru di jaman
edan. Namun, guru gila di sini adalah sosok yang memiliki keikhlasan dan
kreativitas. Dia adalah bukan guru yang cuma jaga imej (jaim).
Kenapa “guru
gila” sangat dibutuhkan saat ini?
Guru gila ini sangat cocok untuk menghadapi para siswa yang
semakin terlihat klejingan dan terkesan edan. Kita bisa temui tingkat
kegilaan para siswa semakin terlihat
nyata. Contohnya di berbagai sekolah terutama di sekolah
yang “maaf” bukan termasuk sekolah
bermutu. Kita bisa amati keanehan
mereka dalam menata rambut, memakai pakaian, cara bicara, cara
bergaul antara lawan jenis dll. Aku sering berpikir kok mereka
seperti orang gila beneran ya?
Aneh ! Di suatu saat, ada di antara rekan kerjaku, kebetulan ibu guru
yang masih muda, dia menyapa mereka; “ Mas
kowe ki kepiye rambutmu kok digawen jegrag, koyo rambut geni, rambutmu nantang malaikat yo mas!Lha
kathokmu barang iku arep mlotrok! Karep mu piye, arep sekolah
opo arep ngarit? Namun, dia terenyum ringan menjawab : “Naksir
gimana bu?.........“Wah dasar cah edan!” Ibu guru bersuara lirih.
Guru gila memang benar-benar dibutuhkan dalam
nyatreni siwa-siswa yang semakin deglenk.
Di antara alasan para siswa berperilaku “aneh” mungkin biar terlihat nyentrik
di jaman sulit, mungkin juga protes kepada guru yang semakin makmur dan jaim,
atau juga memberi kesibukan guru biar para siswa tersebut ditegur dan
dipedulikan.
PR bagi kita.
Pendidikan memang butuh perhatian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar