Dalam Minggu ini, aku mendapat pembelajaran hidup yang luar biasa. Baiklah akan kuceritakan untuk kilas balik dari peristiwa hari ini dan mundur ke belakang hari sebelumnya.
Tadi siang setelah mengawasi UN di SMA N 1 Jatisrono, aku kembali lagi ke sekolah untuk memotivasi dan mengecek lagi kesiapan para siswa menghadapi UN bahasa Inggris besuk. Aku ditanya para siswa XII A1dan A2 soal materi lat UN b. Inggris dan mohon doa dan nasihat agar besuk bisa lancar mengahadapi soal UN b. Inggris. Kujawab dengan lancar setiap pertanyaa mereka. Mereka juga bertanya tentang masa laluku saat menghadapi UN. Tegang itu biasa itulah jawabku. Aku menambahkan bahwa di antara kita memang tak ada yang sempurna. Kadang sudah belajar tapi lupa pas ujian .
Namun, kita perlu sadar bahwa sumber kekuatan, kecerdasan dan ilmu yang tak terbatas adalah dari Allah Tuhan YME. maka aku peringatkan untuk memohon kepadaNya. Di antara kita mungkin pernah bersedekah dengan ikhlas. Keiklhasan bisa sangat membantu kita. Kusampaikan juga dari kisah yang telah kubaca bahwa banyak orang yang menghadapi masalah berat tapi diberi jalan keluar karena pernah berbuat ikhlas. Maka nasihatku berdoalah sekhusuk mungkin dan mohonlah semoga diberi kemudahan dalam mengerjakan soal ujian dan dengan keikhlasan kita dulu bisa menjadi penolong dalam kesulitan hari ini.
Kuceritakan juga berdasar kisah Islami bahwa orang-orang yang terjebak dalam goa yang tertutupi batu bisa selamat karena mereka berdoa sungguh-sungguh karena mereka pernah bersedekah ikhlas. dan mereka selamat dari terjebak maut di goa. Itulah pembelajaran1 hr ini.
Setelah sampai di rumah dengan perjalanan sekitar 65 km, aku mendatangi pengajianai. Mendatangi berbagai jenis kajian adalah hobiku sejak muda. Namun, aku belum pernah mengikuti kajian untuk mebuat orang takut atau bikin teror.
Beberapa kali mengikuti kajian keagamaan, sebetulnya banyak juga pencerahan yang aku peroleh terlebih lagi tadi sore ba'da asar. Pembelejaran yang ke dua hari ini sbb:
Sang ustadz menyampaikan denagn serius dan aku mendengarkan dengan serius. Beliau menyampaikan bahwa tidak mungkin ada orang besar atau pemimpin besar tanpa mengalami masalah-masalh besar. beliau mencontohkan Nabi Muhammad SAW, belaiau dari kecil belaiau sudah ditinggal oleh ortunya, beliau hidup dalam kesulitan. namun, apa yang terjadi beliau akhrnya menjadi pemimpin yang hebat dan pengikutnya sduah tak terhitung yang meyakini dan taat pada Nabi Muhammad saw. Dan juga banyak tokoh sukses karena waktu kecil dan muda mengahdadapi banyak masalah dan peliknya masalah, namunn kekuatan berkat kesungguhan dan kerja keras, mereka bisa sukses. Sang ustadz menyampaikan orang yang waktu muda inginnya enak-enak, mereka tidak bisa menjadi orang besar dan sukses. Kalau mereka sukses, bukan sukses sejati , tapi sukses yang rapuh dan sukses jangka pendek.
Pencerahan yang ketiga. Ini sungguh terjadi pada anakku di hari Minggu siang kemarin. Udara hari itu sangat panas. Aku mendapat kabar di malam minggu bahwa ayah dari teman istrikuku yang sukses di Bandung meninggali dunia dan akan dikebumikan di hari Minggu siang. Sebagai teman aku dan istri akan datang walau panas. Salah satu dari anakku yang baru kelas 1 SD merengek-rengek untuk ikut melayat, sedangkan anakku yang masih kecil sengaja ditinggal, karena memang masih tidur dari jam 9 pagi. Aku sudah membujuk supaya tak ada yang ikut, sebab bukan untuk dolan. Dasar anak- anak akhirnya ikut.
Setelah sekitar satu jam perjalanan, karena akau dan istri belum tahu alamatnya berkali-kali tanya , akhirnya sampai juga di rumah duka. Seperti adat di desa memasukkan amplop yang berisi sedekah tak seberapa nilainya, bersalam-salaman serta ngobrol. satu jam berlalu ternyata penguburan masih menunggu sholat dluhur. Akhirnya kita pamit, karena kita meninggalkan anakku yang paling kecil di rumah yang dijaga oleh anakku yang no 1.
Sebelum pulang, Istri dan anakku diajak masuk ke rumah, eeeh .. teman istriku (si tuan rumah) memberi beberpapa lembaran ratusan ribu yg masih baru, mau ditolak, dia masih nekat, diterima juga akhirnya oleh anakku.
Kami memang diajari dan kami berpikir, kenapa kami yang masih diberi banyak kenikmatan malas bersedekah, sedangkan orang yang terkena musibah saja dengan mudahnya bersedekah, kami sadar bahwa kami baru mendapat pembelajaran bahwa kita tidak boleh kikir. Dan kita meyakini bahwa apa yang kita keluarkan untuk kepentingan tidak mungkin sia-sia. Bagi keluarga teman istriku semoga, Anda semaua diberi ketabahan, kekuatan, kesabaran, dan kemurahan rejeki yang berkah dan lengkap.
Bagi pembaca blogku, mungkin di antara Anda yang cuma iseng2 baca-baca tapi ada juga sang mau membaca dengan serius. Walau blog ini tidak dibuat dengan upaya serius, maksudku bukan serius untuk orang lain tapi untuk kalangan terbatas terutama penulis blog beserta anak-anaknya. Ini pasti bermanfaat terutama untuk aku sendiri dalam menulis. Selanjutnya terserah Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar