Anda layak menjadi manusia terhormat karena memiliki niat untuk menjadi terhormat. Namun, niat saja belum cukup. Banyak orang yang tidak terpuji, karena berbuat maksiat tapi kalau ditanya mereka menjawab sebetulnya mereka berniat menjadi terhormat. Aneh kan?
Saya pikir menjadi terhormat dihadapan Allah dan mansia sebenarnya mudah saja, yang sulit itu melaksanakannya. Baik di sini kutulis beberapa refleksi, kenapa kita belum menjadi manusia terhormat.
- Barangkali kita perlu mencuci otak bahwa kita sering berpikir bahwa kehormatan ada pada kelimpahan harta benda. Akhirnya kita merasa bahwa kita miskin berarti tidak layak dihormati.
- Karena kita merasa bahwa HARTA dan JABATAN merupakan kunci kehormatan, kita tidak peduli arti sebuah kehalalan. Akhirnya yang penting karir bagus, harta melimpah walau dengan cara haram. Sebenarnya, orang semacam ini adalah dihormati hanya di depannya saja
- Barangkali kita mudah melakukan maksiat, padahal kita sebenarnya tahu bahwa kemaksiatan menuju kelaknatan
- Barangkali kita pemalas dalam kebaikan, sehingga usia kita semakin bertambah tapi kebaikan dan kualitas hidup kita tidak bertambah. Padahal kita tahu kebaikan mengundang kemulian.
- Kita merasa bahwa sering menonjol-nonjlkan diri itu menuju kepada kemuliaan, tapi kadang ini bisa kelewat batas. Karena menonjolkan diri tanpa peduli orang lain bisa melukai orang lain dan merendahkannya . Kita tanpa senagaja merasa paling dan sombong . Padahal sebenarnya kita juga tahu kesombongan menuju kehancuran.
Bulan bermaksud menggurui pembaca. Namun, kini waktunya aku refleksi diri bahwa tak ada manusia sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar