Sebetulnya banyak pihak yang menghendaki Ujian Nasional dihapuskan, alasannya sangat beragam dari alasan UN adalah upaya pemborosan sampai alasan pembodohan. Namun, menurutku UN sebaiknya tetap ada sampai akhir zaman.
Alasanku bahwa UN harus tetap ada, karena aku mengamati langsung dan sebagai guru mapel UN di salah satu SMA di desa. Sebagai salah satu tugas guru adalah mengamati tingkah laku siswa, aku sering terheran-heran melihat polah tingkah yang kurang positif yang dilakukan para siswa SMA terutama menjelang UN. Sehingga aku terdorong menulis artikel sederhana ini sebagai dukunganku tentang keberadaan UN.
Perlu pembaca ketahui, bahwa jumlah para siswa SMAku yang gemar membaca buku dan belajar dengan tekun sangat minim, apalagi dari kelas IPS. Terbukti jumlah peminjam buku dan pembaca buku di perpustakann sangat kecil. Sedangkan yang nongkrong di warung , ngobrol dan main musik dan nyanyi sangat banyak. Sangat memprihatinkan. Sebetulnya mereka sadar bahwa sebentar lagi ada ujian nasional. Dia tahu juga bahwa materi UN semakin sulit dan jumlah paket soal sesuai dengan jumlah siswa di kelas (20 paket) . Tentu mereka tidak bisa kerja sama. Tapi mereka tetap santai-santai saja,. Aku bisa memastikan seandainya UN dihapus, mereka semakin malas dan semakin nekat untuk hobi nongkrong.
Ada pemandangan nyleneh juga di SMAku, walau mereka kurang rajin belajar dan ikut les tambahan, jumlah siswa yang ikut sholat dan berdoa bersama menjelang UN semakin banyak. Padahal, sebelum UN masjid sepi. Aku pernah bertanya bagi yang moslim adakah yang sholat aktif? Ternyata hampir tidak ada yang menunjukkan jari, mereka jujur hampir mendekati 100% mereka tidak sholat aktif. Tapi setelah mereka mau menghadapi UN mereka mau shoat lebih aktif walau belum 5 kali sehari. Aku bisa megira-ira kalau UN dihapus barangkali mereka tidak pernah beribadah selamanya.
Ada kabar juga, bahwa sebagian siswa masih percaya dan mengandalkan pada kekuata dukun. Dukun menurut versi sebagia siswa bisa membantu kelulusan UN. Sebagian siswa tersebut memang sudah nampak bahwa mereka kurang sungguh-sungguh belajar.
Ada kabar juga, bahwa sebagian siswa masih percaya dan mengandalkan pada kekuata dukun. Dukun menurut versi sebagia siswa bisa membantu kelulusan UN. Sebagian siswa tersebut memang sudah nampak bahwa mereka kurang sungguh-sungguh belajar.
Yang jelas, dari tulsanku ini, aku mendukung bahwa UN tetap harus ada, ini diharapkan tidak hanya untuk upaya pemetaan menurut versi mendikbud tapi untuk peningkatan kesadaran pendidikan intelektual dan spiritual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar