Blogger sejati berinovasi dan berkreasi tiada henti. Memang sudah selayaknya blogger sejati menjadi manusia hebat dan sukses sejati di dunia maupun akherat nanti. Kenapa?. Blogger sejati memiliki jiwa mulia. Dia memiliki hobi untuk berbagi, tapi tidak menghendaki imbalan. Blogger sejati adalah sosok luar biasa: menghibur, memotivasi, mengarahkan dan menjelaskan. Maka sudah sepantasnya mendapat imbalan dari Allah SWT menjadi manusia sukses sejati.
Sering aku jumpai pula, seorang blogger sejati pekerjaanya terus menerus memberi banyak hal. Hebatnya, dia sering tidak menuliskan siapa dia sebenarnya. Sungguh luar biasa. Memberi tapi tidak menunjukkan jati dirinya.
Kini, aku semakin sadar bahwa diriku ini memang masih banyak kelemahan. Perasaan iri yang positif terutama kepada blogger muda sering muncul. Kok di zaman sekarang masih banyak pemuda mulia luar biasa. Sudah sering muncul blogger muda yang mulia, mereka sudah belajar menjadi lebih dewasa, mencerdaskan dan memberikan harapan positif untuk perbaikan bangsa.
Di balik kebaikan bloger mulia, banyak sekali juga ditemui blogger rusak alias bejat luar biasa. Kerjaanya membuat postingan yang tidak bermutu: membuat fitnah, merasa paling benar, dan lebih bejat lagi menayangkan gambar-gambar juga video yang tidak layak untuk generasi muda. Sungguh bejat luar biasa.
Kini kebejatan juga menular dan beranak pinak. Kawula muda generasi bejat tadi, juga saling belajar belajar jadi pengumbar maksiat. Mereka menayangkan kumpulan foto dengan pacarnya dengan pakaian seronok tanpa rasa malu. Mereka bangga dengan kebejatannya. Kita bisa lihat, baru ABG kenal sama pacar juga baru saja. Tapi hubungan, kemesraan melalui foto yang diunggah sudah seperti suami istri yang syah.
Maka melalui tulisan ini, penulis berharap akan muncul para blogger berhati mulia pemberi cahaya dalam diri, keluarga dan masyarakat. Utamanya untuk para pemuda harapan bangsa bisa belajar dan penuh pertimbangan masak-masak dalam menulis, berkreasi, dan bertindak. Bagi pemuda yang mulia yang mau menggapai cita-cita mulia, tentu harus selektif dalam bergaul. Teristimewa lagi bagi yang mau menikah, mesti harus selektif jangan-jangan anda mendapat pasangan hidup berakhlaq bejat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar