Manusia jelas beda dengan malaikat. Malaikat karena tidak berbekal nafsu, dia dipastikan tanpa dosa. Manusia diciptakan oleh Allah memiliki nafsu yang lengkap, nafsu kekuasaan, nafsu birahi, dll. Manusia nornal dipastikan berpeluang memiliki dosa. Nafsu yang tak terkendalikan dengan baik akan menjerumuskan ke hal-hal yang dilarang agama.
Bagi manusia yang baik dan sadar bahwa mereka bukan manusia sempurna pasti akan merasa bahwa mereka penah melakukan dosa dan memiliki kekurangan. Manusia tersebut bisa presiden bisa rakyat, bisa guru bisa murid bisa orang tua bisa anak. Tobat adalah jalan utama. Namun, Ternyata perasaan dosa itu tidak dimiliki setiap orang. Ada di antara mereka berbuat dosa secara terus menerus. Atau juga disebabkan bahwa mereka merasa sudah benar, sehingga perasaan tidak pernah salah menjadikan dirinya menjadi sombong. Akhirnya orang sombong tersebut bertahun tahun malas bertobat. Sebagai konsekuensi atas kesombongannya mereka dibanting oleh Allah.
Puji syukur Alhamdulillah , orang yang berhati mulia yang legowo bila dikritisi, atau mereka berevaluasi diri. Jiwa reflektif yang mau evaluasi diri tadi menjadikan dia selamat. Walau rezekinya pas-pasan, fasilitas hidup juga minim tapi hidupnya penuh barokah. Tapi sebaliknya bagi orang GEDEAN dan merasa sudah GeDe amalannya, mereka lengah. Mereka mengumbar nafsu serakah, hidupnya jauh dari barokah. Tidak perlu nunggu di akherat, di duniapun mereka sudah merasakan getah.
Lewat tulisan ini, aku memotivasi diri bahwa aku seharusnya memulai dari diri dan keluarga sendiri bahwa kami tidak selamanya hidup di dunia. Kami berdoa suapaya kami selamat di dunia dan akherat.
Lewat tulisan ini, aku memotivasi diri bahwa aku seharusnya memulai dari diri dan keluarga sendiri bahwa kami tidak selamanya hidup di dunia. Kami berdoa suapaya kami selamat di dunia dan akherat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar