Kita sebenarnya sudah tahu bahwa menjadi manusia sempurna itu tidak mungkin. Tapi, menjadi manusia yang lebih baik kenapa tidak?.
Keimanan kita pun juga tidak selamanya dalam kondisi prima. Maksudnya, kita tidak mungkin dalam kondisi kuat/ sempurna imannya secara terus menerus. Terkadang kita juga lupa bahwa Allah Tuhan Yang MAha Mengetahui selalu mengawasi kita. Maka kita kadang agak lepas kendali melakukan perbuatan dosa walau kecil tanpa malu-malu.
Aku menggarisbawahi kata ustadzku yang bersumber dari hadis nabi bahwa "MALU SEBAGIAN DARI Iman". Rasa malu ternyata bisa dijadikan rem bahwa kemauan bertindak negatif bisa diurungkan karena kita masih dibekali rasa malu.
Tentu kita bisa hidup lebih mulia kalau berbekal sedikit dosa dan beramal mulia yang banyak. Sekali lagi salah satu cara meraih itu semua (baca=kemuliaan hidup) kalau kita masih memiliki rasa malu. Malu kepada diri sendiri, malu kepada ortu kita, malu kepada anak-anak kita dll. Dan lebih jauh lagi kita mesti memilki rasa malu kepada Dzat yang Maha Kuasa. Tentu rasa malu tersebut dalam bertindak hal-hal yang negatif.
Penting sebagai evaluasi diri kita sendiri bahwa kalau kita belum mampu menjaga rasa malu kepada yang Maha Kuasa, setidak-tidaknya kita malu kepada diri sendiri atas jatuhnya harga diri kita sebagai manusia. Manusia yang berezeki baik adalah manusia yang perbuatannya baik pula, itulah pelajaran yang bisa kupetik dari sang motivator Maro Teguh beberapa waktu lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar