Baru saja aku bezuk tetangga dekatku yang sakit komplikasi akut (paru2, jantung dan maag). Namanya pak Suparman (78th). Sudah menikah dua kali namun tidak dikaruniai anak.
Kita mestinya tambah bersyukur, karena saat ini kita dalam kondisi sehat. Apalagi jika kita mau belajar dari kisah P.Parman. Kita wajib bertambah syukur kepadaNya. Salah satu pemicu penyakit P Man adalah selama puluhan tahun dia sebagai perokok berat. Akibatnya penyakit bawaannya (paru-paru_) semakin akut. Sekitar lima tahun terakhir ini, dia sudah dua kali ke RS, dan berkali-kali ke dokter.
P. Parman semakin tambah parah (kumat) jika kondisi jiwanya "kemrungsung". Salah satu penyebab kemrungsungnya adalah jika ia teringat anak angkatnya yang kurang berbakti kepadanya. Sebut saja Mas X. dia adalah putra angkatnya yang dibiayai dari kecil hingga dewasa, disekolahkan dan dinikahkan. Namun saat-saat sakit, anaknya tidak peduli. Saat sehatpun dia juga kurang peduli.
Istri pertama p.Man sudah meninggal. Rumah istri keduanya berhadapan dengan rumahku. Istrinya sering curhat kepadaku dan ke istriku , bahwa jika P Man merindukan kedatangan Mas X, dan ternyata MasX tak mau datang, P Man terlahat sangat murung dan tidak bisa tidur.
Segi positif bagi keluargaku memang ada. Keluarga P, Man adalah ajang bagi keluargaku untuk mencari pahala. Keluarga P. Man tidak hanya diberi cobaan tanpa putra sama sekali, tapi juga cobaan kemiskinan. Sudah sekitar lima tahun, p Man tidak memiliki penghasilan sama sekali. Untuk makan, istri P. Man mengandalkan dari kerja sebagai tukang momong anak di perumahan Grogol Indah Solo baru. Juga kadang tetangga yang dekat menyantuninya. Tidak bermaksud merendahkan tetangga yang lain. Kayaknya agak jarang tetangga yang lain yang peduli. Sekali lagi, walau ini kesempatan bagi keluargaku untuk beramal, tapi kemampuan kami juga terbatas. Kami juga harus menghidupi keluarga besar ditambah satu ibuku yang sudah tua juga bersamaku.
Pembaca yang budiman, melalui kisah singkat tentang keluarga P. Man kita bisa belajar tentang arti cobaan hidup, keikhlasan, kesabaran, pengorbanan dan reziki. Sekali lagi, kita wajib bersyukur, bersyukur pengundang rezeki dan kebahagian.
Melalui tulisan ini aku memotivasi diri dan berbagi: mari kita tingkatkan rasa syukur, kalau mau bersedekah ke P. Man mari doakan keluarganya, mari kita berdoa untuk menjadi orang kaya dan dari kekayaan kita bisa berbagi dengan sesama, mari kita memuliakan tetangga. Ini kuwajiban-sebab kita akan dimulyakan oleh Allah swt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar