Merebaknya berbagai macam jenis penyakit memudahkan orang untuk cepat meninggal. Tentu di luar penyebab yang lain seperti kecelakaan. Inilah peringatan bagi kita bahwa kematian raga pasti dialami oleh siapa saja.
"Ya Allah berilah kami panjang usia. Usia yang barokah. Berilah kami kebahagiaan di dunia dan di akherat" Itulah di antara doa yang dipanjatkan oleh banyak manusia.
Di antara orang yang paling panjang usianya di desaku dan dikabulkan doa seperti doa di atas adalah doa orang tuaku. Usia ayahku mencapai 94 tahun. Alhamdulillah tidak pikun. Tapi, beliau sudah meninggal beberapa tahun yang lalu.
Sedangkan usia ibuku sudah hampir 90 tahun. Beliau masih sehat, kuat dan jarang sakit. Dan kini beliau juga tinggal bersamaku. Tentu ini ladang pahala luar biasa untuk keluargaku. Ibuku juga manusia luar biasa. Di antara resep panjang usia ibuku adalah "ora ngangsa banda" ( tidak terlalu ambisius tentang harta benda). Beliau sudah tahu terlalu ambisius adalah penyakit jiwa. Penyakit jiwa sumber utama dari penyakit raga.
Kebiasaan baik dari ibuku adalah bangun pagi dan tidak malas-malasan dalam ibadah, berbagi, dan kerja fisik (tentu fisik yang ringan-ringan).
Ooh ya aku tadi siang ingat. Ada banyak anak (teman anakku) main ke tempatku. Kebetulan di rumahku ada ayunan di dekat pohon jambu. Maka sering banyak anak senang ke rumahku. Tadi, semua anak diberi roti satu-satu. Padahal roti kering satu plastik itu tadi malam diantarkan oleh kakakku untuk ibu dan anak-anakku biar bisa untuk beberapa hari. Eeeeeh dasar ibu yang luar biasa, dia mengalah dan diberikan ke anak-anak teman anakku. Dan ini sering dilakukan ibuku puluhan tahun yang lalu, maksudnya beliau mengalah untuk dirinya sendiri tapi dibagikan untuk orang lain. Semangat berbagi inilah barang kali salah satu resp bahagia ibuku. Kebahagiaan memanjangkan usia. Itulah kurang lebih nasihat ibuku.
Oooh ya ada tambahan cerita. Salah satu kebahagiaan ibuku adalah memiliki anak yang rukun-rukun, biar banyak anak asal rukun, daripada sedikit anak tidak rukun!. Aku adalah anak terakhir dari tujuh bersaudara. Aku dilahirkan, saat ibuku berusia sekitar lebih dari 45 tahun. Bagi ibuku banyak anak banyak rezeki. Maksudnya rezeki anak banyak. Anaknya banyak biar rezekinya juga banyak. Itulah pikiran sederhananya.
Oooh ya ada tambahan cerita. Salah satu kebahagiaan ibuku adalah memiliki anak yang rukun-rukun, biar banyak anak asal rukun, daripada sedikit anak tidak rukun!. Aku adalah anak terakhir dari tujuh bersaudara. Aku dilahirkan, saat ibuku berusia sekitar lebih dari 45 tahun. Bagi ibuku banyak anak banyak rezeki. Maksudnya rezeki anak banyak. Anaknya banyak biar rezekinya juga banyak. Itulah pikiran sederhananya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar