Perbedaan antara ilmiah
populer dengan ilmiah murni (skripsi, tesis, desertasi, dan lain-lain) terletak
pada bahasa penyampaian yang digunakan. Karya tulis ilmiah murni ditampilkan
dalam bahasa baku dan sangat terikat dengan kaidah bahasa Indonesia resmi.
Sementara ilmiah populer ditampilkan dengan bahasa yang lebih luwes, serta
dapat dipahami masyarakat umum.
Dari segi topik
bahasan, tulisan ilmiah populer cenderung membahas permasalahan yang
berkaitan dengan masyarakat di sekitarnya Berbeda dengan karya tulis ilmiah
murni yang lebih sering berkutat dalam bidang ilmiah yang jauh dari jangkauan
masyarakat awam.
Secara
ringkas, ciri-ciri karya ilmiah dapat diuraikan sebagai berikut.
1.
Bahan
: Menyajikan fakta yang benar
/ objektif, dapat dibuktikan
2. Penyajian
:
Menggunakan bahasa yang cermat (formal dan konkret), sistematis (sesuai dengan
langkah kerja).
1. Sikap
Penulis : Jujur (tidak
berlebih-lebihan atau mengurangi ssuatu); objektif (tidak mengejar keuntungan
pribadi).
4. Penyimpulan
: berdasarkan fakta dan tidak
emotif.
Isi ( batang tubuh )
sebuah karya ilmiah harus memenuhi syarat metode ilmiah. Seperti yang
diungkapkan oleh John Dewey, ada 5 langkah pokok proses ilmiah.
1. Mengenali
dan merumuskan masalah
2. Menyusun
kerangka berpikir dalam rangka penarikan hipotesis.
3. Merumuska
hipotesis ( dugaan hasil sementara )
4. Menguji
hipotesis
5. Menarik
kesimpulan
Secara
terperinci, ciri – ciri karya ilmiah populer diurutkan sebagai berikut.
1.
Bahan
:
Menyajikan fakta objektif
2. Penyajian
:
Menggunakan bahasa yang cermat,tidak terlalu formal tapi
tetap taat asas, disusun secara sistematis; tidak memuat hipotesis.
3. Sikap Penulis
:
Tidak memancing pertanyaan – pertanyaan yang meragukan, mengimbau perasaan
pembaca agar seolah – olah mereka menghindari sendiri.
4. Penyimpulan
:
memberikan fakta bebicara sendiri sekalipun didahului dengan membimbing dan
mendorong pembacanya untuk berpikir tentang aplikasi.
Kalau kita rumuskan,
pengertian karya imiah populer adalah karangan ilmiah yang berisi pembicaraan
tentang ilmu pengetahuan dengan teknik penyajian yang sederhana mengenai hal –
hal kehidupan sehari – hari.
Mengingat sasaran
baca karya ilmiah populer adalah masyarakat umum, hampir tidak ada bentuk
penyusunan karya ilmiah populer ini yang baku. Kebiasaan yang dimilikinya
selalu dimanfaatkan para penulis untuk membentuk teknis penulisan sendiri –
sendiri.
Sarana untuk
mempublikasikan karya ini hampir tidak ada yang berdiri sendiri secara utuh.
Biasanya dalam suatu media massa, karya ini dipadukan dengan karya tulis
nonilmiah. Karya ilmiah populer dapat kita jumpai pada majalah, koran atau
tabloid. Dengan demikian, kita dapat berlatih dengan mengenali sarana baca yang
potensial menjadi tempat yang dituangkannya karya ilmiah populer. Contoh karya
ilmiah popular yang mudah diperoleh ialah majalah dan koran.
Dalam menganalisis
karya ilmiah mahasiswa, ada dua hal yang dapat dijadikan patokan baik tidaknya
sebuah karya ilmiah, yakni : fakta dan penalaran. Fakta yang berterima adalah
fakta yang dapat dibuktikan kebenarannya. Sedangkan penalaran yang berterima
adalah penalaran yang logis.