Kalau bicara masalah kesabaran, memang tidak ada
habisnya. Demikian juga menuntut orang lain memilki kesabaran sangat mudah. Yang sulit adalah bagaimana kita menjadi penyabar sejati.
Sebagai
seorang pendidik atau guru di salah satu
SMA di desa, aku sadar bahwa aku dituntut memiliki kesabaran yang luar biasa.
Aku dihadapkan kepada remaja-remaja yang sangat jauh beda perilakunya dari
yang diidealkan oleh para pendidik. Kebanyakan mereka suka hura-hura, malas belajar dan tidak begitu taat terhadap aturan agama. Walau ini tidak semuanya.
Waktu remaja dulu aku bersekolah di sekolah Islam yang
tertib, disiplin dan terarah budi pekertinya. juga tata tertib di sekolah dipatuhi dengan ketat.
Lain
halnya sekolah negeri khususnya tempat aku bekerja di sana tiap hari. Banyak para siswa
yang pemalas baik beribadah maupun belajar. Pernah aku mengecek bahwa tidak ada
10 persen dari siswa yang sholat lima kali sehari. Belum lagi budi pekertinya ( maaf) masih jauh dari nilai-nilai agama.Pergaulan bebas
sudah luar biasa, kesopanan kurang terjaga. Aku juga maklum, di berbagi tempat ternyat remaja juga mirip seperti itu. Apalagi para remaja yang Ortunya kebanyakan perantau dan lumayan sukses secara materi. Akhirnya mereka secara finansial bagus, karena tak terarah mereka hidup tanpa kendali agama.
Kesabaran
tidak ada batasnya itulah yang kuyakini. Aku bertekat menjadi manusia yang
bahagia. Maka betapaun beraqtnya mengajar anak-anak remaja, aku berusaha kerja
dengan bahagia.
Tap
hari kesabaran ku diuji, banyak anak yang suka
clemongan, tidak ramah dan berkata kotor. Tapi, aku harus tidak mudah marah.
Akhirnya,
aku mesti harus banyak belajar menjadi shabar yang sesungguhnya sabar.
Kutemukan kiat sabar di internet, dan Alhamdulillah aku mendapatkanya. Intinya
kalau seseorang malas belajar sulit menjadi pribadi sabar. Belajar di sisni
bisa diartikan sangat luas. Belajar
agama pasti wajib, belajar sosial tentu juga wajib. Pokoknya wawasan pemikiran
kita harus luas dan ilmu yang luas tersebut merupkan modal sangat penting untuk
menjadi sabar.
Sebagai pembelajaran bagi saya sendiri dan Anda
juga yang ingin menjadi orang yang sabar, baca terus kiat-kiat menjadi orang yang sabar di
bawah ini.
1. Mengetahui tabiat kehidupan dunia dan kesulitan dan
kesusahan yang ada disana, sebab manusia memang diciptakan berada dalam susah
payah, sebagaimana firman Allah: Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
berada dalam susah payah. (QS. 90:4)
2. Beriman bahwa dunia seluruhnya adalah milik Allah
dan Dia memberinya kepada orang yang Dia sukai dan menahannya dari orang yang
disukaiNya juga.
3. Mengetahui besarnya balasan dan pahala atas kesabaran tersebut.
Diantaranya:
a. Mendapatkan pertolongan Allah, sebagaimana firmanNya: Dan Allah beserta
orang-orang yang sabar”.
(QS. 2:249)
b. Mendapatkan sholawat, rahmat dan petunjuk Allah, sebagaimana firmanNya: Dan
sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan:”Innaa
lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan
yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang
mendapat petunjuk. (QS. 2:155-157)
c. Sabar adalah kunci kesuksesan seorang hamba, sebagaimana dijelaskan
Allah dalam firmanNya: Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan
kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan
bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung. (QS. 3:200).
4. Yakin dan percaya akan mendapatkan pemecahan dan
kemudahan sebab Allah telah menjadikan dua kemudahan dalam satu kesulitan
sebagai rahmat dariNya. Inilah yang difirmankan Allah: Karena sesungguhnya
sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan. (QS. 94:5-6)
5. Memohon pertolongan kepada Allah dan berlindung
kepadaNya, karena Allah satu-satunya yang dapat memberikan kemudahan dan
kesabaran.
6. Beriman kepada ketetapan dan takdir Allah dengan
meyakini semuanya yang terjadi sudah merupakan suratan takdir. Sehingga dapat
bersabar menghadapi musibah yang ada.
7. Ikhlas dan mengharapkan keridhoan Allah dalam
bersabar. Hal ini dijelaskan Allah dalam firmanNya: Dan orang-orang yang sabar
karena mencari keridhaan Rabbnya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian
rejeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan
serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat
tempat kesudahan (yang baik), (QS.Al Ra’d 13:22)
8. Mengetahui kebaikan dan manfaat yang ada dalam
perintah dan keburukan yang ada dalam larangan.Ibnul Qayyim menyatakan: Apabila
seorang mengetahui kebaikan yang ada pada amalan yang diperintahkan dan akibat
buruk dan kejelekan yang ada pada amalan yang dilarang sebagaimana mestinya.
Kemudian ditambah dengan tekad kuat dan motivasi tinggi serta harga diri maka
insya Allah akan dapat bersabar dan semua kesulitan dan kesusahan menjadi mudah
baginya.
9. Menguatkan factor pendukung agama dalam setiap kali
menghadapi perintah, larangan dan musibah yang ada. Hal ini dapat dilakukan
dengan empat perkara:
a. Mengagungkan Allah yang maha mendengar dan meilhat.
Seorang yang senantiasa ada di hartinya pengagungan terhadap Allah, tentunya
dapat bersabar dalam melaksanakan perintah dan menjauhi larangan. Bagaimana
Dzat yang maha agung dimaksiati padahal Dia maha melihat dan mendengar?
b. Menumbuhkan rasa cinta kepada Allah, sehingga ia
melaksanakan perintah dan meninggalkan kemaksiatan karen mencintai Allah.
Demikian juga akan bersabar atas ujian kekasihnya. Hal ini disebabkan orang
yang mencintai tentu akan menaati kekasihnya dan tidak ingin dimurkai serta
dapat menahan diri atas semua ujian yang diberikan kepadanya.
c. Menampakkan dan mengingat nikmat dan kebaikan
Allah, sebab orang yang mulia tidak akan membalas kebaikan orang lain dengan
kejelekan. Oleh karena itu mengingat nikmat dan karunia Allah dapat mencegah
seseorang dari bermaksiat karena malu denganNya dan memotivasi melaksanakan
perintahNya serta merasa semua musibah yang menimpanya merupakan kebaikan yang
Allah karuniakan kepadanya.
d. Mengingat kemarahan, kemurkaan dan balasan Allah,
karena Allah akan marah bila hambaNya dan bila murka tidak ada seorangpun yang
dapat menahan amarahNya. Sehingga dengan melihat sepuluh kiat dari kiat-kiat
bersabar dalam tiga jenis kesabaran ini, mudah-mudahan dapat menjadikan diri
kita termasuk orang -orang penyabar.
Allahu a'lamu bishawab