Aku malu pada diriku sendiri.
Aku terkadang merasa kuat, padahal aku sangat lemah dan penuh kelemahan.
Aku terkadang merasa pintar, padahal masih banyak ilmu yang belum kuketahui
Aku terkadang merasa sudah baik, padahal aku masih jauh dari kesempurnaan
Mas Guru berbagi motivasi terutama untuk siswanya di SMAN 1 Girimarto
Selasa, 31 Desember 2013
Rabu, 25 Desember 2013
Bersyukur Apapun Kondisi Kita
Liburan diisi dengan piknik atau menghabiskan uang untuk senang-senang. Itulah kegiatan orang yang berduit. Saya pikir itu syah-syah saja, lha wong pakai uang sendiri dan halal. Dengan niat positif , karena alasan kegiatan sebelumnya sudah lama terpadati dalam kegiatan kerja, piknik bisa mengobati tekanan batin.
Bagi orang yang saat ini sehat, atau tidak memiliki kerabat yang sedang sakit, mereka enjoy saja di saat liburan seperti ini. Namun, tahukah kita bahwa ribuan orang saat ini harus tinggal di rumah sakit: ada yang sakit, ada yang menunggui saudaranya yang sakit, atau ada yang kerja merawat si pasien.
Tadi pagi, aku dan istri diberi kesempatan oleh Allah swt untuk menjenguk dua orang sakit di dua tempat yang berbeda. Yang satu perempuan muda temannya istriku satu meja di saat SMA, mbak Mujiyati namanya. Dia menderita kangker otak. Dia sudah menjalani operasi berkali-kali juga kemoterapi. Enam bulan yang lalu, penyakitnya baru terdeteksi bahwa ternyata penyakit tersebut adalah kangker ganas yang menyerang otak beserta bathok kepala. Kini Dokter sudah angkat tangan, karena tidak ada perkembangan yang signifikan.
Kangker otak yang berjenis hampir sama diderita oleh istri sahabatku ( Bu Parso/ mbak Nurul). Akupun bersama istri sudah beberapa kali menjenguk mbak Nurul. Perkembangan kesehatan mbak Nurul juga belum berubah. Semoga keluarga mbak Mujiati dan mbak Nurul di beri ketabahan.
Kunjungan kami yang kedua adalah di RS PKU Muhammadiyah Solo.Saudaraku yang menderita sakit adalah bude Sutinah dari Baturetno. Beliau dirawat di RS PKU karena stroke. Semoga keluarganya diberi ketabahan dan kesabaran.
Hikmah kunjunganku bersama istri menjenguk orang sakit adalah bahwa kita harus BERSYUKUR atas karunia Allah yang luar biasa.
Selasa, 24 Desember 2013
Refleksi
Tidak sampai seminggu, tahun 2013 akan berlalu. Ini berarti umur kita setahun akan lebih tua.
Banyak pembelajaran hidup yang luar biasa selama setahun berlalu. Pemberitaan di berbagai media yang setiap hari bisa menjadi sumber inspirasi, motivasi, dan pengalaman hidup yang luar biasa. Kita sudah biasa disuguhi berbagai berita yang isinya: mengerikan, menyenangkan, memprihatinkan dll. Yang jelas, kita sebagai manusia waras tinggal mengambil pelajaran dan hikmah dari segi mana saja bisa.
Yang menarik perhatiaan bagi berbagai media adalah tertangkapnya oleh KPK para tokoh/ pejabat di negeri ini. Akhirnya mereka harus mendekam di penjara. "Aduuuuh, aku bisa membayangkan , betapa remuk diri ini dan atau betapa susah bila petaka tersebut menimpa diri saya sendiri atau anggota keluargaku. Aku tentu malu. Semua orang pun bisa juga terperangkap jebakan korupsi, termasuk aku sendiri, Karena syetan memang lihai menggoda manusia".
Barangkali kisah memilkukan dan memalukan karena korupsi tak akan mudah terhapus di benak kita sampai kapanpun. Tindakan korupsi adalah aib luar biasa untuk keluarga. Semoga kita semua terpelihara dari godaan dan aib ini.
Kerusakan moral dan mental semakin meraja lela. Kita mestinya berdoa jangan sampai kita terpengaruh atau kena virus yang merusak negeri ini berupa virus korupsi.
"Lha wong sedelo maneh wis arep pensiun, kok yo nekat korupsi?' Ya kita tinggal menanti bagaimana kisah nya lagi.
Senin, 23 Desember 2013
Kami Teringat Almarhum Anakku
Aku termasuk orang yang senang memotivasi. Akupun senang jika dimotivasi. Aku tidak setegar yang seperti kuidealkan.
Aku juga sering lupa bahwa harta, anak, jabatan dan apapun wujud dari rezeki adalah titipan dari Allas swt. Allah kuasa memberikan titipan dan kuasa untuk mencabut titipan tersebut.
Sering aku menangis, sering juga istriku menangis. Kita teringat atas meninggalnya anakku tercinta yang sangat luar biasa Alm Khoirul Amaliahn(lili) . Hampir setahun berlalu usia kematiannya. Kita benar-benar sulit melupakannya. Ya Allah bantulah kami untuk semakin tabah dan sabar.
Baru saja istriku tiba-tiba menangis. LAri dan menangis saat dia mencuci pakaian. lari kekamar dan mengangis. Aku bisa memastikan dia teringat alm Lili.
Aku tidak bisa meneruskan tulisan ini. Aku juga tidak bisa menahan tangisan teringat anakku. Ya AAlllhah bantulah kami suapya sabr dan tegar
Aku juga sering lupa bahwa harta, anak, jabatan dan apapun wujud dari rezeki adalah titipan dari Allas swt. Allah kuasa memberikan titipan dan kuasa untuk mencabut titipan tersebut.
Sering aku menangis, sering juga istriku menangis. Kita teringat atas meninggalnya anakku tercinta yang sangat luar biasa Alm Khoirul Amaliahn(lili) . Hampir setahun berlalu usia kematiannya. Kita benar-benar sulit melupakannya. Ya Allah bantulah kami untuk semakin tabah dan sabar.
Baru saja istriku tiba-tiba menangis. LAri dan menangis saat dia mencuci pakaian. lari kekamar dan mengangis. Aku bisa memastikan dia teringat alm Lili.
Aku tidak bisa meneruskan tulisan ini. Aku juga tidak bisa menahan tangisan teringat anakku. Ya AAlllhah bantulah kami suapya sabr dan tegar
Hikmah dari Silaturahmi ke sobatku yang Sakit
Di suatu kesempatan aku bersilaturahmi ke salah satu sobatku. Karena aku sering mendapat nasihat dari ustadzku bahwa akan ada hikmah luar biasa bagi orang yang gemar silaturahmi.
Kini ternyata terbukti juga bahwa silaturahmi mengundang rezeki luar biasa. Rezeki makanan, rezeki persaudaraan, rezeki ide dan pengalaman dll.
Kali ini ada hikmah yang menarik saat sobatku bercerita: Mas rasanya hidupku, kok sudah mati sebelum mati sebenarnya. Aku kena diabetes. Gulaku sudah 600. Rasanya kalau pas drop kayaknya seperti orang mati. Nafsu makan hilang, juga nafsu-nafsu yang lain. Pokoknya kayaknya aku sudah tidak berdaya lagi. Kini aku sering ingat kematian . Makanya mas aku sering sms di malam hari kepadamu, itu untuk mengingatkanmu, kita dekat sekali dengan kematian. Aku memang harus semakin sadar. Tapi sebenarnya ngeri juga kalau aku mati. Aku belum siap, anakku masih kecil-kecil.
Itulah kurang lebih kalimat jujur yang disampaikan temanku, saat aku bersilaturahi. Dia menderta diabetes. Padahal sebelumnya dia gagah dan penuh semangat. Dia menambahkan bahwa memang dulunya, dia sering makan tanpa kendali. Pokoknya asal enak, punya uang jajan dan atau dibelikan orang lain.Kini dia menyesal. Namun, nasi sudah menjadi bubur. Penyakit gula kayaknya tidak bisa disembuhkan. Kita hanya bisa mengendalikannya.
Aku tak akan melupakan hikmah dari silaturahmi kali ini: menjaga kesehatan, berhati-hati dalam tindakan, ingat kematian dan bersyukur selalu bahwa kita masih diberi berbagai nikmat salah satunya nikmat kesehatan.
Minggu, 22 Desember 2013
Aku Mengambil Hikmah Dari Sakitku
Dalam minggu ini aku menderita sakit, walau hanya ringan. Langganan minimal aku sakit satu kali dalam setahun. Biasanya di musim penghujan.
Karena cuaca dingin seperti ini aku sakit flu. Ini salah satu penyebab bahwa aku terlalu jauh dalam menempuh perjalanan menuju tempat kerja. Di balik itu semua, aku memang harus bersyukur, karena aku tidak terlalu sering sakit.
Kini aku menderita sakit SPESIAL, namanya ANYANG-ANYANGEN. Walau sederhana, ternyata cukup mengganggu. Malas, pergi ke dokter. Karena aku dapat dikata jarang sekali pergi ke dokter. Solusinya cari obat sendiri di apotik. Aku disarankan oleh apoteker supaya minum FURO SEMIDE.
Setelah sampai di rumah aku minum furosemide. EEEEh setelah minum obat tersebut, kok pusing. Namun, penyakit anyang-anyangen lumayan sembuh.
Esok harinya masih pusing. Kali ini aku nyerah aku harus ke dokter. "Pak Anda kena infeksi kandung kemih" Minum obat dari apotik dihentikan saja" Anda menjadi pusing karena pengaruh obat furosmide, obat ini menurunkan tekanan darah. Bila diteruskan Anda bisa semaput Pak. Aku kasih obat yang lain"
Kini anyang-anyangen sudah sembuh. Dua hari berlalu, kok ganti ada nyeri, kayaknya ada yang mengganjal di saluran kencing.
Sore harinya aku periksa ke dokter yang lain. "Pak Anda ini kena kencing batu, bukan anyang-anyangen biasa . Mungkin cuma batu kristal sangat kecil. Inilaah yang menjadikan tidak lancar dqalam kencing, jangan sering NgEMPET KENCING, JANGAN MAKAN JEROHAN DAN MINUM YANG BANYAK"
Setuju itu jawaban dalam benakku. "Benar Pak, beberapa bulan lalu memang menurut lab , aku adaa potensi kencing batu berupaa kristal kecil-kecil".
Pinter juga pak dokter. Kupikir anyang-anyangen biasa. Kini aku semakin sadar arti konsultasi ke dokter dan apa arti kesehatan. Sering aku kurang peduli terhadap keshatanku. Aku juga mendapat hikmah berkunjung ke Ahlinya bukan dikira-kira sendiri seperti langkahku. Dokter menambahkan, bahwa makanan kita pun harus di jaga tidak boleh ngawur"
"Ya ALLAH AKU BERSYUKUR ENGKAU TEAH MEMBERI AKU SAKIT, SEHINGGA AKU SADAR ATAS KELEMAHANKU, AKU SADAR MAKNA SEHAT. AKU SADAR MAKANAN YANG SEHAT. AKU HARUS BERSYUKUR, ENGKAU TELAH MENYELAMATKANKU.
Jumat, 20 Desember 2013
Idealisme Penting, Terlalu Idealis? Jangan Dong
Memiliki idealisme, menurutku itu bagus. Kalau terlalu idealis, ini bisa menjadi masalah.
Ini terjadi pada diriku sendiri. Akhir-akhir ini kok aku malas menulis di blogku ini. Padahal, aku sudah berniat bahwa blog pribadiku ini sebagai sarana aku belajar menulis apa saja. Di sinilah aku berkarya apapun wujudnya. Terkadang cuma catatan harianku, atau kalimat motivasi.
Namun, karena terlalu idealis justru aku kadang tidak menulis sama sekali. Setelah kupikir-pikir, kalau mau nunggu menghasilkan tulisan yang bagus, kapan?. Pokoknya nulis saja. Terlalu idealis bisa diartikan sebagai orang prefeksionist. Padahal katanya orang sih... orang yang prefeksionis itu calon orang stress. Setelah kupikir, memang benar orang yang mengharapkan sempurna dalam segala hal bisa stress. Kan , kesempurnaan hanya milik Allah swt. Pokoknya tak ada manusia sempurna. Dan tak ada karya tulisan yang sempurna. Menulislha apa adanya. Itulah kata motivasi untuk diriku sendiri.
Bulan Desember 2013 sudah akan berlalu. Bulan ini idealnya sebagai bulan evaluasi diri. Semoga tahun depan aku masih diberi umur panjang, mampu berkarya dan lebih luar biasa. Semoga.
Kamis, 05 Desember 2013
Semua Akan Berakhir
Sering kudengar dan kusaksikan akhir-akhir ini, di antara para sahabatku baru berumur kurang dari lima puluh tahun sudah menghadap ke Allah swt. Aduuuuuh! Kok semakin ngeri saja hidup ini. Sangat singkat atau insant. Ini mungkin dipengaruhi hidup yang serba instan: sukses instan, makanan instan dll.
Pembelajaran hidup yang luar biasa bagi orang yang mau berpikir dan mau sadar tentang arti kehidupan. Mau "njungkel njempalik" , toh akhirnya kita akan berakhir atau menghadapi maut. Itu pasti.
Sangat penting aku merenung. Aku perlu merasa bahwa hidup di dunia tidak selamanya. Aku juga harus bisa belajar dari berbagi media terungkap banyak orang lupa bahwa segala sesuatu ada tanggung jawab dalam segala perbuatannya. Kayaknya kok masih banyak orang bermaksiat dengan santainya, tidak mau bertobat dengan cepat. Mereka masih banyak yang asyik dalam kesia-siaan dan kemaksiatan. Korupsi, perzinaan, narkoba dll. Namun, beberapa orang sudah sadar setelah dipaksa bertobat baik melalui jalur KPK, BNN maupun jalur operasi yang lain.
Salah satu kisah juga menimpa di keluarga sahabatku yang kuceritakan beberapa waktu lalu. Alkisah istri sahabatku yang minggat bersama pacarnya (PIL) ke pulau Bali, istri sahabatku tadi meninggalkan dua anak kecil-kecil. EEEh setelah tinggal di Bali beberapa bulan bersama pacar beniat bertobat.
Petualangannya bersama pacar sudah ending. Setelah sang laki-laki (PIL) sudah memutuskannya. EEEEEEh belum lama ini si istri sahabatku kembali ke Jawa. Di suatu kesempatan dia bersama ibu, paman meminta maaf ke sahabatku atau suami syahnya, bahwa dia mau kembali berbaikan lagi dan menyesali kemaksiatannya. . EEEEEh kok enaak Yaaa. Itulah kurang lebih jawaban dari sahabatku yang telah berkisah kepadaku. Istri syah sahabtku meninggalkan anak-anak, suami, selama berbulan-bulan. Berpetualang , bermaksiat bersama lelaki lain, setelah diputus PIL lalu kembali minta maaf . EEEE kok enak sekali ya? Apa dulu tanpa dipikir panjang?
Manusia kalau baru mabuk bersama syetan, memang lupa bahwa semua akan berakhir. Semua berakhir.
Selasa, 03 Desember 2013
Sederhana Saja Ternyata
Untuk meraih kebahagiaan tak perlu modal melimpah. Sangat sederhana. Dengan cara mensyukuri nikmat yang telah kita terima adalah cara efektif hidup ini lebih bahagia.
Eeh ternyata kok terlalu rumit ya. Bagaimana syukur kok bikin bahagia. Sulit Lho, bersyukur itu. Ya kalau sulit, cukup berbagi saja. Berbagi dengan apa yang kita miliki untuk orang lain. Mudah kan!. Dengan cara berbagi eeh ternyata bahagia langsung datang.
Berbagi ? Apa yang mau dibagi. Untuk keperluan diri sendiri saja sulit kok berbagi. Ya kalau tidak bisa berbagi, kita harus menjadi sumber motivasi diri dan orang lain. Memotivasi atau mendorong orang lain supaya lebih maju. Kemauan dan kemampuan untuk memotivasi orang lain ternyata tidak dimiliki oleh semua orang. Memotivasi bikin bahagia. Dan pasti tidak iri dengan apa yang dimiliki orang lain, pasti lebih ok. Namun iri dengan masalah yang bersifat ukhrawi, no problem.Yang bersifat ukhrawi maksudku berkenaan dengan amal kebaikan dan peribadatan. Jadi tidak perlu iri yang bersifat duniawi semata.
Kamis, 28 November 2013
Kutemukan "Pemandangan Heboh dan Indah" Di Wonogiri
Bila tidak pandai-pandai menghibur diri, memotivasi diri dan berkreatif diri, rasanya berangkat kerja bisa-bisa bosan.
Tempat bekerja yang jauh dari rumah, puluhan kilo meter, yaa sekitar 50 kilo meter. Rumah di Telukan berbatasan dengan Solo, untuk menuju SMAN 1 Girimarto bisa mendatangkan kemalasan untuk berangkat. Harus semangat!. Pasti. Salah satu cara untuk menghibur diri adalah menikmati pemandangan indah dalam perjalanan. Mengantuk di jalan sudah biasa, mau masuk jurang pernah juga. Akhirnya sering kubawa kamera saja.
Hidup ini mengasyik. Hidup ini membahagiakan. Kita diberi nikmat kesehatan oleh Allah. Bersyukur kita memiliki pekerjaan. Itulah kata-kata yang kubisik dalam hati. NIKMATI SAJA. MAU PINDAH JUGA DIPERSULIT. NO PROBELM.. Tidak usah pindah saja. Pokonya niati berangkat kerja adalah IBADAH.
Ternyata pemandangan di sepanjang perjalanan sungguh menakjubkan. Anggap saja piknik tiap hari. Pemandangan di Jawa Tengah khususnya di Wonogiri tidak kalah indahnnya dengan Bali.
Aku yang sudah pernah ke Bali walau hanya sekali, sudah merasa bosan untuk kembali kesana. Perjalannya jauuuh, biayanya lebih mahal. Lha wong Wonogiri saja sangat indah kok mau cari yang kurang indah. Eemang para orang kaya sama bingung menghabiskan uangnya.
Jumat, 22 November 2013
Don't be so serious! (Jangan terlalu serius)
Hidup hanya sekali, pokoknya ambil saja sisi positifnya. Biar kita dalam kebahagian. Hanya kebaikan pengundang kebahagiaan yang hakiki. Jangan terlalu serius dalam menyikapi kekurangan diri, dan perilaku orang lain. Namun, kesungguhan dalam meraih harapan kehidupan yang baik tetap penting. Itulah kata bijak dari guruku, yang kusimpan dalam benakku
Kini aku ingin bertukar pengalaman untuk meotivasi dan menghibur diriku sendiri " JANGAN TERLALU SERiUS":
Kehidupanku kini sebenarnya sudah dilengkapi sarana kebahagiaan yang luar biasa: punya pekerjaan , istri dan anak yang Insya Allah shalih dan shalihah, juga rumah walau tidak bermewah-mewah dll. Kini aku diamanati juga untuk merawat ibu kandungku. Waduuuuh. Semoga aku, istriku, dan anak-anak diberkati kesabaran dan keistiqomahan. Ibuku sudah tak mampu mendengar dengan baik. Dampaknya kita sering salah pengertian.
Sebetulnya ibuku adalah sosok luar biasa. Seingatku beliau tidak pernah menunjukkan sifat egois, juga bukan tipe pemalas. Kini usianya sudah hampir 90 th. Beliau memang sudah tua ketika melahirkanku. Aku anak terakhir dari 7 bersaudara.
Sebagai orang tua desa, ibuku tanpa kenal tulis dan baca. Warisan sifat mulia para ibu di desaku pada umumnya juga pada ibuku sendiri, terbawa dari kebiasaan orang desa secara umum yaitu semangat berbagi yang tiada tara. Saking terlalu baiknya sifat ibuku, hampir di setiap waktu beliau memberikan banyak-banyak ide menurut pandangan subjektifnya: aku, istriku dan anak-anakku terkadang agak risih juga. Pokoknya beliau terlalu banyak bicara, banyak nasihat dengan suara yang keras. Kalau direspon tidak nyambung dll. Tentu niatnya mulia: ingin berbagi. Sering kali kalimatnya diulang-ulang . Sabar, sabar,sabar. Pokonya kita harus berlatih bersabar tiap hari.
Hidup serumah dengan ibu kandung yang sudah tua? Ini pasti kesempatan yang luar biasa. Namun, tidak semua mendapat kesempatan ini. Kalau ada yang diberi kesmpatan belum tentu sabar dan tabah menjalaninya.
Dalam menyikapi sikap ibuku, aku berkeyakinan banyak orang yang kurang bersabar. Sebelumnya ibuku pernah tinggal di rumah kakakku, iparku pun juga kurang bersabar. Akhirnya ibuku minta pindah dan menetap di rumahku. Kesempatan untuk aku selalu memotivasi diriku sendiri, istriku dan anak2ku: "Kamu semua calon manusia mulia, kita dididik oleh Allah untuk bersinggungan sosok ibu tua pembawa mulia. Maksudnya bila kita bersabar dengan beliau, kesempatan kita menjadi mulia cukup besar. Kenapa?"
Dalam menyikapi sikap ibuku, aku berkeyakinan banyak orang yang kurang bersabar. Sebelumnya ibuku pernah tinggal di rumah kakakku, iparku pun juga kurang bersabar. Akhirnya ibuku minta pindah dan menetap di rumahku. Kesempatan untuk aku selalu memotivasi diriku sendiri, istriku dan anak2ku: "Kamu semua calon manusia mulia, kita dididik oleh Allah untuk bersinggungan sosok ibu tua pembawa mulia. Maksudnya bila kita bersabar dengan beliau, kesempatan kita menjadi mulia cukup besar. Kenapa?"
Kudapatkan hikmah luar biasa hidup bersama orang tua. Insya Allah bagi kita yang masih memiliki orang tua terutama ibu, kita memiliki banyak kesempatan hidup mulia. Kita setiap hari dilatih untuk memiliki sifat mulia: tidak mudah tersinggung, tidak mudah merespon sikap orang, mengahargai, peduli dll. POKOKNYA KITA SEKELUARGA ' JANGAN TERLALU SERIUS DALAM MENANGGAPI SETIAP PEMBICARAAN IBU KITA, DIA SUDAH TUA. CARA BERPIKIRNYA PUN SUDAH BEDA DAN SEMAKIN LEMAH PIKIRAN DAN PISIKNYA, BERSABAR JALAN UTAMA". Akhirnya kita pun cukup harus hati-hati bahwa sikap kita adalah akan dianggap sebagi contoh teladan luar biasa untuk anak-anak kita. Perlu diingat bahwa kita nanti juga akan menjadi tua. tak mungkin kita muda selamanya. Mungkin kita akan lebih parah dibanding ibu kita. Sabar-sabar, sabar. Pokoknya kita supaya memilih hidup bahagia saja dari pada hidup sengsara. Bahagia di dunia dan akherat tujuan utama kita.
Tidak Apa-apa Cuma Latihan Menjadi Motivator Pencerah Lewat Tulisan
Kini, saatnya aku berjuang lewat tulisan. Berjuang untuk menuju kemanfaatan hidup. Berjuang untuk menjadikan hidup bahagia dan mampu membahagiakan orang lain. Berjuang untuk kaya di dalam banyak hal dan mampu membuat orang lain kaya. Berjuang untuk hidup tentram damai dan membantu orang lain dalam kedamaian. Duniaku ini adalah dunia motivasi.
Ternyata hidup bahagia, damai dan nyaman itu mudah. Cukup membuat orang lain hidup lebih baik (baca bahagia, nyaman dan bermakna) . Salah satu kuncinya tidak egois. Maksudnya, di sini melalui blogku ini aku berlatih untuk tidak egois dan hidup bermakna.
Blognay Maskatno Giri sarana memotivasi lewat tulisan. EEh ternyata menulis kata-kata motivasi dan mencerahkan tidak mudah. Ini mebutuhkan proses dan aktif berlatih. Kalau hanya bicara motivasi tentu lebih mudah. Apalagi kalau cuma baca dan MAIDO atau mencemooh. Tentu yang terakhir ini paling mudah. Sekali lagi paling sulit adalah memiliki motivasi berbagi, berobsesi dan mewujudknnya. Aku perlu berlatih, menulis dan bersemangat berbagi, ini semua untuk mewujudkan mimpi mulia tidak hanya keselamatan diri tapi juga orang lain.
Tulisan blogku adalah ajang pengelolahan manajemen diri. Di sisi aku belajar memiliki pribadiku untuk menjadi motivator kepenulisan yang mencerahkan (enlightenment) . Wah ini aku latihan hidup keren, menjadi "sang pencerah perjuangan".
Tidak semua orang terpelajar memiliki kemauan berjuang lewat tulisan melalui blog. Apalagi tidak ada bayarannya. Tentu pekerjaan gratisan ini banyak orang yang menghindari. Maskatno Giri orang desa yang berobsesi tinggi untuk meraih mimpi menjadi penulis di suatu saat nanti. Maka melalui blognya ini, Maskatno nekat-nekatan menjadi penulis dadakan.
Selasa, 12 November 2013
Ciri-ciri Kepala Sekolah Ideal (untuk calon dan yang sudah menjadi kepala sekolah)
"Pokoknya sekolah kita harus ada yang mewakili ikut seleksi kepala sekolah tahun ini" Itulah kalimat yang disampaikan oleh kepala sekolah kami.
Memang, hampir semua para guru di sekolah kami sering menanggapi secara dingin adanya seleksi kepala sekolah maupun pengawas sekolah. Mereka sering pesimis tentang "jabatan ". Ada yang menyimpulkan bahwa proses pengangkatan nantinya "Ada muatan dan deal Politik". Benar dan tidak aku juga tidak tahu.
Di ujung tahun 2013 ini, beberapa lembaga sekolah pemerintah termasuk di
kantorku, para guru seru dan ramai berdiskusi
tentang penjaringan atau seleksi kepala sekolah . Pokoknya
ramai tur gayeng. Karena mereka memilki tanggapan beragam tentang suatu jabatan pendiikan.
Keramaian diskusi tentang jabatan kepala sekolah tahun ini memang wajar, sebab kabarnya sudah beberapa tahun belum ada ujian seleksi kepala sekolah. Kegiatan seleksi jabatan ini memang bukan agenda setiap tahunan.
Keramaian diskusi tentang jabatan kepala sekolah tahun ini memang wajar, sebab kabarnya sudah beberapa tahun belum ada ujian seleksi kepala sekolah. Kegiatan seleksi jabatan ini memang bukan agenda setiap tahunan.
“Wah, aku ndak mau ndaftar
pak.Walau aku disuruh, "wong legan golek momongan” Itulah
salah satu komentar dari seniorku, “pak panjenengan ndaftar saja mewakili
sekolah kita”
“Aku bisa kualat yang
lebih berhak saja tidak mau apalagi aku” Itulah jawabanku.
"Kok dengar-dengar ada broker dan bertarif untuk jabatan kepala sekolah, ya pak?"
"Wah itu baru isu, kan yang nguji dari LPMP" Jawabanku singkat
"Kok dengar-dengar ada broker dan bertarif untuk jabatan kepala sekolah, ya pak?"
"Wah itu baru isu, kan yang nguji dari LPMP" Jawabanku singkat
Di sekolah lain, ternyata ada juga yang
sangat berambisi menjadi kepala sekolah. Tentu alasannya beragam, ada yang pingin benar-benar mengabdi atau juga masalah cari gengsi.
Pada tataran ideal jabatan kepala sekolah tidak hanya dimaknai secara sempit. Jabatan kepala sekolah bisa dimaknai sebagai amanat berat dalam ibadah di dunia pendidikan.
Tulisan ini bukan untuk menggurui, namun untuk berbagi. Aku berlatih menulis, aku memotivasi diri. Lewat blog sekaligus buku harianku ini aku memotivasi bagi siapa saja yang mau ikut seleksi menuju jabatan kepala sekolah. Semoga sukses selalu. Bagi yang mendaftar semoga semua bisa menjadi kepala sekolah yang sukses.
Pada tataran ideal jabatan kepala sekolah tidak hanya dimaknai secara sempit. Jabatan kepala sekolah bisa dimaknai sebagai amanat berat dalam ibadah di dunia pendidikan.
Tulisan ini bukan untuk menggurui, namun untuk berbagi. Aku berlatih menulis, aku memotivasi diri. Lewat blog sekaligus buku harianku ini aku memotivasi bagi siapa saja yang mau ikut seleksi menuju jabatan kepala sekolah. Semoga sukses selalu. Bagi yang mendaftar semoga semua bisa menjadi kepala sekolah yang sukses.
Menurutku calon kepala sekolah atau yang sudah menjadi kepala sekolah seharusnya memiliki ciri-ciri sbb:
1. memiliki jiwa taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan pasti karena ketaqwaanya dia memiliki rasa "amanah" atau tanggung jawab yang besar atas
terlaksananya seluruh kegiatan yang mendukung tercapainya tujuan sekolah /
pendidikan.
2. memiliki kemampuan untuk memotivasi orang untuk melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan ikhlas.
3. memiliki jiwa layak diteladani diberbagi bidang dan pasi harus memiliki rasa percaya diri dalam memimpin.
4. dapat menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat dan dapat melibatkan mereka secara aktif dalam rangka mewujudkan tujuan sekolah.
5. mampu membimbing, mengawasi dan membina bawahan (guru) sehingga masing-masing guru memperoleh tugas yang sesuai dengan keahliannya.
6. berjiwa besar, memiliki sifat ingin tahu dan memiliki pola pikir berorientasi jauh ke depan.
7. berani dan mampu mengatasi kesulitan.
8. selalu melakukan inovasi di segala hal. menjadi tuntutan yang perlu dimiliki oleh seorang kepala sekolah.
Yang terakhir bahwa setumpuk masalah di dunia pendidikan ada di depa mata. Kepala sekolah harus mampu menyelesaikannya setidak-tidaknya masalah tentang sekolah dan guru yang dipimpin. atau setidak-tidaknya calon dan atau kepala sekolah ikut prihatin tentang berbagi masalh pendidikan, seperti:
2. memiliki kemampuan untuk memotivasi orang untuk melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan ikhlas.
3. memiliki jiwa layak diteladani diberbagi bidang dan pasi harus memiliki rasa percaya diri dalam memimpin.
4. dapat menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat dan dapat melibatkan mereka secara aktif dalam rangka mewujudkan tujuan sekolah.
5. mampu membimbing, mengawasi dan membina bawahan (guru) sehingga masing-masing guru memperoleh tugas yang sesuai dengan keahliannya.
6. berjiwa besar, memiliki sifat ingin tahu dan memiliki pola pikir berorientasi jauh ke depan.
7. berani dan mampu mengatasi kesulitan.
8. selalu melakukan inovasi di segala hal. menjadi tuntutan yang perlu dimiliki oleh seorang kepala sekolah.
Yang terakhir bahwa setumpuk masalah di dunia pendidikan ada di depa mata. Kepala sekolah harus mampu menyelesaikannya setidak-tidaknya masalah tentang sekolah dan guru yang dipimpin. atau setidak-tidaknya calon dan atau kepala sekolah ikut prihatin tentang berbagi masalh pendidikan, seperti:
Kamis, 07 November 2013
Meraih Kembali Energi Masa Lalu (sebuah penggalan calon Novel biografi)
Inilah fotoku lebih dari lima belas tahun yang lalu.
(blogku adalah diaryku)
Aku dilahirkan dari pasangan suami istri yang tak berpendidikan (tanpa mengenyam pendidikan SD). Tepatnya di dukuh Gayam, kelurahan Menerejo, kecamatan Baturetno. Kini tempat kelahiranku sudah berupa genangan air waduk Gajah Mungkur Wonogiri.
Hidup dalam kemiskinan, sudah terbiasa bagiku. Salah satu penyebabnya adalah keluarga yang beranak banyak. Sudah miskinn, anaknya banyak. Lengkap sudah. Aku anak terakhir dari tujuh bersaudara. Saat aku lahir usia ibuku sekitar mendekati lima puluh tahun. Aku lahir dalam kondisi kurang gizi. Tubuhku kurus dan kecil. Aku bersekolah di SDN2 Menerejo, sekitar 10 km dari kec. Baturetno. Setelah lulus dari SD aku di antara tiga siswa teman sekelas yang bersekolah di SMP terfavorit di kec Baturetno, tepatnya di SMPN1 Baturetno.
Setelah dari SMP, aku berniat langsung ke SMA. Namun, apa daya tidak ada biaya aku harus berhenti tidak sekolah..
...................................
Aku tak akan pernah lupa dengan masa laluku, lebih dari sepuluh tahun: SMA kelas 1 sampai S1 bergelut di dunia perkoranan alias tukang koran. Aku memang harus berjuang bersekolah sambil mencari nafkah. Terkadang juga aku mencari pekerjaan lain seperti menjadi petugas cleaning service. Aku harus memenuhi kebutuhan diri sendiri baik biaya SPP serta kebutuhan sekolah.
Aku bukan superman yang sangat kuat. Aku juga bukan Einstein yang jenius. Tapi, aku orang Nekat Man. Aku tidak kuat tapi dikuat-kuatkan. Jujur kala itu aku sering meneteskan air mata. Ini bukti bahwa aku memang bukan orang yang kuat fisik dan mental. Pokoknya nekat saja. dan dinekat-nekatkan.
.BERLANJUT
TULISAN INI INSYA ALLAH MENJADI CERITA atau SEMACAM NOVEL BIOGRAFI. Dengan model tulisan modal nekat. Semoga ada yang mau membaca kisahku. D
Senin, 04 November 2013
Di Saat Aku Bersedih
Di saat aku berpikiran negatif ternyata hanya kesedihan yang kudapat. Kesedihan kok dipelihara. Itulah kalimat motivasiku untuk diriku sendiri.
Setiap insan tak akan lepas dari kesedihan, walau frekuensianya bisa berbeda-beda. Memelihara kesedihan tak ubahnya memelihara penyakit. Maka untuk menjadikan hidup ini lebih sehat mestinya mengurangi kesedihan, dan menjadikan hidup ini lebih bahagia. Bagaimana caranya? Menurutku sederhana saja. Berkreatif diri dalam menghibur diri adalah obat kesedihan.
Berkreatif diri adalah upaya pemberdayaan akal untuk menghibur diri dan memotivasi diri. Mencari-cari alasan kenapa kita harus bersedih. Berjuang dalam berbagai cara menghibur diri bahwa hidup ini hanya sebentar tidak perlu larut dalam kesedihan.
Menurut ustadzku, berkreatif diri untuk mengobati kesedihan belum cukup. Don't worry! Be happy! La takhaf wa la tahzan !Inna Allaha Ma'ana! Jangan takut dan jangan kuatir! Allah bersama kita. Itulah nasihat dari ustadzku. Ustaadzku menambahkan beristiqomah atau konsistent dalam kebaikan pasti Allah akan menurunkan malaikatnya dan membisikkan "janganlah kamu sedih, takut dan kuatir, Allah beserta kita!"
Aku bisa refleksi diri. Ternyata yang menjadi masalah untuk aku sendiri adalah kadang aku kurang maksimal atau kurang istiqomah dalam kebaikan. Maka melalui tulisan ini aku mengajak diriku sendiri dan pembaca bahwa mari kita hilangkan kesedihan, mari menyambut kebahagiaan dengan cara beristiqomah dalam kebaikan.
Rabu, 30 Oktober 2013
Selasa, 29 Oktober 2013
Video Heboh Siswa SMAN 1 Girimarto. "Muridku Hebat"
Belajar dari siapa saja, pengetahuan dan pengetahuan pasti mudah didapat. Itulah hasil pembelajaran hidup yang aku pahami. Aku bisa belajar dari kegigihan para siswku. Walau orang desa, penuh keterbatasan, namun mereka punya semangat untuk menjadi lebih baik. Mereka bersemangat belajar. Mereka saja bisa! .
Selasa, 22 Oktober 2013
Scientific Approach-Pendekatan Ilmiah Dalam Pembelajaran (dirangkum dari tulisan bp Akhmad Sudrajad)
Permendikbud
No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
telah mengisyaratkan tentang perlunya proses pembelajaran yang dipandu
dengan kaidah-kaidah pendekatan saintifik/ilmiah. Upaya penerapan
Pendekatan saintifik/ilmiah dalam proses pembelajaran ini sering
disebut-sebut sebagai ciri khas dan menjadi kekuatan tersendiri dari
keberadaan Kurikulum 2013, yang tentunya menarik untuk dipelajari dan
dielaborasi lebih lanjut.
Banyak para ahli yang meyakini bahwa
melalui pendekatan saintifik/ilmiah, selain dapat menjadikan siswa lebih
aktif dalam mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilannya, juga dapat
mendorong siswa untuk melakukan penyelidikan guna menemukan fakta-fakta
dari suatu fenomena atau kejadian. Artinya, dalam proses pembelajaran,
siswa dibelajarkan dan dibiasakan untuk menemukan kebenaran ilmiah,
bukan diajak untuk beropini apalagi fitnah dalam melihat suatu fenomena.
Mereka dilatih untuk mampu berfikir logis, runut dan sistematis, dengan
menggunakan kapasistas berfikir tingkat tinggi (High Order Thingking/HOT). Combie White (1997) dalam bukunya yang berjudul “Curriculum Innovation; A Celebration of Classroom Practice” telah mengingatkan kita tentang pentingnya membelajarkan para siswa tentang fakta-fakta. “Tidak ada yang lebih penting, selain fakta“, demikian ungkapnya.
Penerapan pendekatan saintifik/ilmiah dalam pembelajaran
menuntut adanya perubahan setting dan bentuk pembelajaran tersendiri
yang berbeda dengan pembelajaran konvensional. Beberapa metode
pembelajaran yang dipandang sejalan dengan prinsip-prinsip pendekatan
saintifik/ilmiah, antara lain metode: (1) Problem Based Learning; (2) Project Based Learning; (3) Inkuiri/Inkuiri Sosial; dan (4) Group Investigation.
Metode-metode ini berusaha membelajarkan siswa untuk mengenal masalah,
merumuskan masalah, mencari solusi atau menguji jawaban sementara atas
suatu masalah/pertanyaan dengan melakukan penyelidikan (menemukan
fakta-fakta melalui penginderaan), pada akhirnya dapat menarik
kesimpulan dan menyajikannya secara lisan maupun tulisan.
Apakah pendekatan saintifik/ilmiah dengan
langkah-langkah seperti dikemukakan di atas bisa diterapkan di semua
jenjang pendidikan? Jawabannya tentu akan menjadi perdebatan keilmuan,
tetapi saya memegang satu teori yang sudah kita kenal yaitu Teori Perkembangan Kognitif
dari Piaget yang mengatakan bahwa mulai usia 11 tahun hingga dewasa
(tahap formal-operasional), seorang individu telah memiliki kemampuan
mengkoordinasikan baik secara simultan maupun berurutan dua ragam
kemampuan kognitif yaitu: (1) Kapasitas menggunakan hipotesis; kemampuan
berfikir mengenai sesuatu khususnya dalam hal pemecahan masalah dengan
menggunakan anggapan dasar yang relevan dengan lingkungan yang dia
respons; dan (2) Kapasitas menggunakan prinsip-prinsip abstrak;
kemampuan untuk mempelajari materi-materi pelajaran yang abstrak secara
luas dan mendalam.
Dengan demikian, tampaknya pendekatan saintifik/ilmiah dalam pembelajaran
sangat mungkin untuk diberikan mulai pada usia tahapan ini. Tentu saja,
harus dilakukan secara bertahap, dimulai dari penggunaan hipotesis dan
berfikir abstrak yang sederhana, kemudian seiring dengan perkembangan
kemampuan berfikirnya dapat ditingkatkan dengan menggunakan hipotesis
dan berfikir abstrak yang lebih kompleks.
Sementara itu, Kemendikbud (2013) memberikan konsepsi tersendiri bahwa pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran didalamnya mencakup komponen: mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta.
Komponen-komponen tersebut seyogyanya dapat dimunculkan dalam setiap
praktik pembelajaran, tetapi bukanlah sebuah siklus pembelajaran. Untuk
lebih jelasnya tentang pendekatan ilmiah versi Kemendikbud ini Anda
bisa melihatnya melalui file yang bisa Anda unduh di bawah ini:
Penting Untuk Guru , Calon dan Pasca Sertifikasi -Instrumen monitoring ADMINISTRASI PEMBELAJARAN GURU MAPEL PROFESIONAL SMP/SMA/SMK
Instrumen
monitoring
ADMINISTRASI
PEMBELAJARAN GURU MAPEL PROFESIONAL
SMP/SMA/SMK
Nama Guru : ………………………………………….
Mata Pelajaran : ………………………………………….
Nama Sekolah : ………………………………………….
No
|
Aspek Yang Diamati
|
Nilai
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
1
|
Apakah guru memiliki SK Pembagian
Tugas Mengajar dari kepala sekolah tahun pelajaran terakhir.
|
|||||
2
|
Apakah guru memiliki jadwal pelajaran minimal 24 jam
per minggu
|
|||||
3
|
Apakah guru membuat program tahunan dalam tahun
terakhir.
|
|||||
4
|
Apakah guru membuat program semester untuk dua semester
terakhir.
|
|||||
5
|
Apakah guru memiliki silabus yang dibuat sendiri
|
|||||
6
|
Apakah guru memiliki RPP yang
disusun sendiri
|
|||||
7
|
Apakah guru melakukan pembelajaran
sesuai jadwal
|
|||||
8
|
Apakah guru memiliki dan menggunakan buku teks dan buku
referensi
|
|||||
9
|
Apakah guru memiliki Instrumen, kunci, rubrik dan
kriteria penilaian UH.
|
|||||
10
|
Apakah guru memiliki Instrumen, kunci, rubrik dan
kriteria penilaian UTS
|
|||||
11
|
Apakah guru memiliki Instrumen, kunci, rubrik, kriteria
dan kisi-kisi penilaian UAS
|
|||||
12
|
Apakah guru mengoreksi hasil
ulangan
|
|||||
13
|
Apakah guru membuat program dan instrumen penugasan
terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
|
|||||
14
|
Apakah guru mendokumen-tasikan hasil penugasan terstruktur
dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
|
|||||
15
|
Apakah guru memiliki buku daftar nilai dan berisi Nilai
UH, Remidi, UTS, UAS dan Nilai Tugas.
|
|||||
16
|
Apakah
guru melakukan analisis hasil evaluasi UH.
|
|||||
17
|
Apakah guru menyusun
dan melaksanakan program remedial.
|
|||||
18
|
Apakah
guru menyusun dan melaksanakan program pengayaan.
|
|||||
19
|
Apakah
guru mendapatkan tambahan dan memiliki data administrasi tugas selain
mengajar
|
|||||
20
|
Apakah guru memiliki buku agenda mengajar
|
|||||
21
|
Apakah guru memiliki Permendiknas nomor 22, 23 tahun 2006 dan
Permendiknas nomor 20 tahun 2007
|
|||||
22
|
Apakah guru memiliki buku-buku panduan (panduan pengembangan RPP,
panduan pengembangan silabus, panduan pengembangan bahan ajar dll)
|
|||||
23
|
Apakah guru melakukan pengembangan bahan ajar
|
|||||
24
|
Apakah guru memiliki karya ilmiah populer
|
|||||
25
|
Apakah guru memiliki hasil PTK
|
|
.......................,
.............................
Petugas Monitoring Guru yang bersangkutan,
Instrumen
monitoring
PERANGKAT
KONSELING GURU PEMBIMBING PROFESIONAL
SMP/SMA/SMK
Nama Guru : ………………………………………….
Nama Sekolah : ………………………………………….
No
|
Aspek Yang Diamati
|
Nilai
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
1
|
Apakah
guru memiliki SK Pembagian Tugas Pembimbingan dari kepala sekolah tahun
pelajaran terakhir.
|
|||||
2
|
Apakah guru pembimbing
memiliki perhitungan jam kegiatan pelayanan konseling di sekolah ekivalen
dengan minimal 24 jam per minggu
|
|||||
3
|
Apakah
guru pembimbing membuat sendiri Program Kerja Tahunan pada tahun pelajaran
terakhir.
|
|||||
4
|
Apakah guru
pembimbing membuat sendiri Program Kerja Semester tahun pelajaran terakhir.
|
|||||
5
|
Apakah guru pembimbing
membuat sendiri Program Kerja Bulanan tahun pelajaran terakhir
|
|||||
6
|
Apakah guru pembimbing
membuat sendiri Program Mingguan Layanan Konseling
|
|||||
7
|
Apakah guru pembimbing
membuat sendiri Program Harian Layanan Konseling
|
|||||
8
|
Apakah guru pembimbing
membuat sendiri Satuan Layanan
|
|||||
9
|
Apakah guru pembimbing
membuat Daftar Siswa Asuh dan buku pribadi
|
|||||
10
|
Apakah
guru pembimbing melaksanakan 9 layanan konseling (Orientasi, Informasi,
Penempatan dan Penyaluran, Penguasaan Konten, Konseling Perorangan, Bimbingan
Kelompok, Konseling Kelompok, Mediasi, Konsultasi)
|
|||||
11
|
Apakah guru pembimbing
melaksanakan kegiatan pendukung (Aplikasi Instrumentasi, Himpunan Data,
Konferensi Kasus, Kunjungan Rumah, Alih Tangan Kasus)
|
|||||
12
|
Apakah guru pembimbing
membuat sendiri satuan layanan kegiatan pendukung (Satkung)
|
|||||
13
|
Apakah
guru pembimbing melaksanakan evaluasi pelaksanaan konseling (Penilaian
Segera, Penilaian Jangka Pendek, Penilaian Jangka Panjang)
|
|||||
14
|
Apakah
guru pembimbing melaksanakan analisis hasil evaluasi pelaksanaan konseling
(semester 1 dan 2)
|
|||||
15
|
Apakah
guru pembimbing melaksanakan tindak lanjut pelaksanaan konseling
|
|||||
16
|
Apakah guru pembimbing
membuat administrtasi pelaksanaan konseling (Buku Kasus, Catatan Kejadian,
Sosiometri, Grafik Masalah, Jurnal Kegiatan BK, Buku Tamu)
|
|||||
17
|
Apakah guru pembimbing
membuat Laporan Bulanan, Laporan Semester dan Laporan Tahunan
|
|||||
18
|
Apakah guru pembimbing
melakukan layanan konseling sesuai jadwal
|
|||||
19
|
Apakah
guru mendapatkan tambahan dan memiliki data administrasi tugas selain
mengajar
|
|||||
20
|
Apakah guru memiliki buku agenda mengajar
|
|||||
21
|
Apakah guru memiliki Permendiknas nomor 22, 23 tahun 2006 dan
Permendiknas nomor 20 tahun 2007
|
|||||
22
|
Apakah guru memiliki buku-buku panduan (panduan pengembangan RPP,
panduan pengembangan silabus, panduan pengembangan bahan ajar dll)
|
|||||
23
|
Apakah guru melakukan pengembangan bahan ajar
|
|||||
24
|
Apakah guru memiliki karya ilmiah populer
|
|||||
25
|
Apakah guru memiliki hasil PTK
|
|
Nama Guru : …………………………….......................................
Nama Sekolah : …………………………….......................................
Nama Sekolah : …………………………….......................................
No
|
Aspek Penilaian
|
Deskriptor
|
Skor
|
1.
|
Ketepatan dan
keajegan SK/KD
|
·
Rumusan
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi
Dasar (KD) sesuai dengan standar Isi
·
Jika
terjadi perubahan urutan,maka sesuai dengan hierarki konsep disiplin ilmu atau
tingkat kesulitan materi
·
Ada
kesesuaian antara KD dengan komponen-komponennya (indikator, materi, kegiatan belajar,
media/sumber, evaluasi)
|
|
2.
|
Keakuratan
Materi Pembelajaran
|
·
Materi
pembelajaran benar secara teoritis
·
Materi
pembelajaran mendukung pencapaian KD (Selaras dengan KD)
·
Sesuai
dengan tingkat perkembangan dan bermanfaat bagi peserta didik
|
|
3.
|
Kegiatan Pembelajaran
|
·
Kegiatan pembelajaran
memuat aktivitas belajar yang berpusat pada siswa/belajar aktif
·
Tahapan
kegiatan pembelajaran mendukung tercapainya KD
·
Kegiatan
pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kecakapan hidup (personal,
sosial)
·
Sesuai
dengan pengalaman belajar yang dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran
|
|
4.
|
Indikator
|
·
Rumusan
indikator berisi jabaran perilaku untuk mengukur tercapainya KD
·
Rumusan indikator berupa
kata kerja operasional yang dapat diukur dan diobservasi
·
Terdiri
dari beberapa rumusan indikator (minimal 2 indikator) untuk setiap KD
·
Tingkat
kata kerja lebih rendah atau minimal sama dengan KD
|
|
5.
|
Penilaian
|
·
Alat
penilaian sesuai dan mencakup seluruh
indikator
·
Wujud/contoh
alat penilaian jelas dan sesuai dengan indikator
|
|
6.
|
Alokasi Waktu
|
·
Alokasi
waktu sesuai dengan cakupan kompetensi
·
Alokasi
waktu sesuai dengan program semester yang telah disusun
|
|
7.
|
Sumber Belajar
|
·
Sumber belajar sesuai untuk
mendukung tercapainya KD
·
Sumber belajar bervariasi
|
|
Jumlah Skor Perolehan
|
Kriteria Penilaian
Setiap munculnya deskriptor secara sempurna mendapat skor
2
Deskripor yang muncul, namun kurang
sempurna mendapat skor 1 dan tidak munculnya deskriptor mendapat skor 0.
Skor maksimal 20 x 2 = 40
........................,
…………………
Penilai,
|
Nama Guru : …………………………….......................................
Nama Sekolah : …………………………….......................................
Nama Sekolah : …………………………….......................................
No
|
Aspek
Penilaian
|
Deskriptor
|
Skor
|
|
1.
|
Kesesuaian SK,
KD, indikator, dan alokasi waktu
|
·
Rumusan
standar kompetensi (SK) dan KD sesuai
dengan standar Isi
·
Rumusan
indikator berisi perilaku untuk mengukur tercapainya KD dan alokasi waktu
sesuai dengan cakupan kompetensi dan alokasi yang tersedia di dalam silabus
·
Rumusan
indikator berupa kata kerja operasional yang dapat diukur dan atau
diobservasi dan sesuai dengan indikator yang ada di silabus
|
||
2.
|
Tujuan
Pembelaja-ran
|
·
Rumusan
tujuan pembelajaran selaras dengan KD
·
Rumusan
tujuan pembelajaran merupakan rincian/lebih spesifik dari KD
|
||
3.
|
Pengemb-angan
materi dan bahan ajar
|
·
Materi pembelajaran benar
secara teoritis
·
Materi pembelajaran
mendukung pencapaian KD (Selaras dengan KD)
·
Materi
pembelajaran dijabarkan dalam bahan ajar secara memadai dan kontekstual
|
||
4.
|
Metode Pembelajaran
|
·
Metode pembelajaran
bervariasi
·
Tiap-tiap metode yang
dicantumkan benar-benar tercermin dalam langkah-langkah pembelajaran
|
||
5.
|
Langkah-langkah
Pembelajaran
|
·
Pendahuluan
berisi pengaitan kompetensi yang akan
dibelajarkan dengan konteks kehidupan siswa atau kompetensi sebelumnya.
·
Kegiatan
inti dituliskan secara rinci untuk menjabarkan tahapan pencapaian KD disertai
alokasi waktu
·
Inti pembelajaran yang
dirancang berfokus pada siswa
·
Inti
pembelajaran memberi kesempatan siswa bekerja sama dengan teman atau
berinteraksi dengan lingkungan/masyarakat sekitar
·
Penutup
pembelajaran berisi penyimpulan/ refleksi/ atau tindak lanjut (tugas
pengayaan/ pemantapan)
·
Rumusan
langkah-langkah pembelajaran menggambarkan kegiatan dan materi yang akan
dicapai.
|
||
6.
|
Sumber Belajar
|
·
Sumber belajar sesuai untuk
mendukung tercapainya KD
·
Sumber
belajar bervariasi
|
||
7.
|
Penilaian
|
·
Alat
penilaian sesuai dan mencakup seluruh
indikator
·
Rubrik/pedoman
penyekoran/kunci jawaban dicantumkan secara jelas dan tepat
|
||
Jumlah Skor
Perolehan
|
Kriteria Penilaian
Setiap
munculnya deskriptor secara
sempurna mendapat skor 2
Deskripor yang
muncul, namun kurang sempurna mendapat skor 1 dan tidak munculnya deskriptor
mendapat skor 0.
Skor maksimal 20 x 2 = 40
........................,
…………………
Penilai,
Langganan:
Postingan (Atom)