DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Senin, 06 Februari 2012

MENUJU KEJUJURAN

     Menjadi sempurna itu ternyata sulit, namun mendekati kesempurnaan bukan tidak mungkin.

      Rasulullah adalah pribadi sempurna, memang beliau diutus sebagai manusia teladan. Kita manusia khususnya umat Islam diajak untuk mencontoh kepribadian dan budi pekerti beliau. Salah satunya adalah kejujurannya atau dalam bahasa kerennya integritasnya. Karena  beliau yakin seyakin-yakinya jujur pangkal kebahagiaan, kemujuran, dan keselamatan.
        Berikut ini sbg tambahan nasihat untuk  penulis sendiri khususnya dan pembaca sekalian,  keunggulan  dari  memiliki nilai kejujuran  dan kecelakaan memiliki ketidakjujuran alias BOHONG:
  • Imam Ali bin Abi Thalib berkata,”Buah dari melakukan kebohongan adalah kehinaan di dunia dan siksa di akherat.”

  • Diantara perkataan Ali adalah, “Orang yang melakukan kebohongan akan mendapatkan tiga hal; Kemurkaan Allah, dilecehkan manusia, dan kebencian malaikat.’
  • Kebohongan merusak segala hal.
  • Kebohongan memicu kemunafikan.
  • Akibat dari kebohongan adalah cacian dan penyesalan.
  • Orang yang berbohong tidak punya rasa malu.
  • Diam membisu lebih baik daripada berbohong, lisan yang jujur awal dari kebahagiaan.
  • Salah seorang filosof berkata, “Jika kejelekan – kejelekan adalah sebuah rumah, maka kebohongan adalah kuncinya.”
  • Umar bin Khatab berkata, “Kebiasaan berbohong memicu kemiskinan.”
  • Seorang filosof mengatakan, “Kebohongan merupakan penghancur keimanan.”
  • Ibnu Mas’ud menyatakan, “Kesalahan lisan yang paling besar adalah kebohongan.”
  • Dalam sebuah riwayat dikatakan, “ Tidak ada kepercayaan untuk kebohongan, dan tidak ada wibawa bagi para pembohong.”
  • Aristoteles pernah ditanya, “Apa yang akan didapatkan manusia dari para pembohong? “Maka dia menjawab, “Tidak adanya kepercayaan orang – orang bagi mereka, kendati mereka berkata benar.”
  • Ahmad Amin menegaskan, “Orang munafik adalah orang yang memuji hal – hal yang sebenarnya tidak terdapat pada dirimu, demi memperoleh sesuatu yang sebenarnya tidak layak dia dapatkan.”
  • Plato berkata, “ Orang munafik adalah orang yang memujimu dengan kebaikan yang tidak ada pada dirimu dan dia menyenangi engkau. Orang munafik juga adalah orang yang mencelamu, dan dia sangat membencimu.”
Kata – kata Mutiara Berkenaan dengan Kejujuran
  • Ali bin Abi Thalib berkata, “ Dengan kejujurannya, orang yang jujur akan menduduki posisi yang tidak akan didapatkan orang – orang yang berbohong dengan kebohongannya.”
  • Ibnu Hibban berkata, “Kejujuran akan mengangkat derajat seseorang di dunia dan akherat, sebagaimana kebohongan akan menjatuhkan seseorang di dunia dan akherat.”
  • Orang bijak berkata, “Hendaklah kalian senantiasa jujur. Tidaklah pedang tajam di genggaman laki – laki yang gagah berani lebih mulia daripada kejujuran. Kejujuran merupakan kemuliaan, meski engkau membencinya. Dan kebohongan adalah sebuah kehinaan, meski engkau menyenanginya. Barangsiapa yang memahami hakekat kebohongan, maka dia akan menaruh perhatian terhadap kejujuran.”
  • Salah seorang ahli retorika mengatakan, “Orang yang jujur terlindungi lagi dicintai, sementara orang yang berbohong terhina lagi direndahkan.”
  • Salah seorang sastrawan berkata, “Tidak ada pedang seperti kebenaran dan tidak ada pertolongan seperti kejujuran.”
  • Orang bijak mengatakan, “Kejujuran merupakan kemuliaan sementara kebohongan adalah kehinaan.”
  • Asy-Sya’bi menyatakan, “Hendaklah engkau jujur meski hal tersebut merugikanmu, namu kejujuran sangat bermanfaat bagimu. Dan jauhilah kebohongan meski ia menguntungkanmu, namun sejatinya kebohongan merugikanmu.”
  • Tharaf bin Tharif menegaskan, “Tidaklah akan membahagiakanku jika aku berbohong meski dengan kebohonganku aku mendapatkan dunia seisinya,”
  • Imam Asy-Syafi’i berkata, “Perangkat kepemimpinan ada lima; Jujur dalam bertutur, menyembunyikan rahasia, menepati janji, selalu memberi nasehat, dan memenuhi amanat.”
  • Umar bin Khatab menyatakan, “Hendaklah engkau senantiasa jujur, meski dengannya engkau dapat terbunuh. “Umar juga berkata, “Seandainya kejujuran merendahkanku, dan sedikit yang bisa dilakukan, maka hal tersebut lebih aku cintai dari kebohongan yang dapat menaikkan posisiku, meski sedikit yang bisa dilakukan.”
  • Umar bin Abdul Aziz berkata, “Aku tidak pernah berbohong lagi semenjak aku mengetahui bahwa itu memberi cela kepada pelakunya.”
  • Imam Al-Auza’I menyatakan, “Demi Allah, meskipun ada suara dari langit yang mengatakan bahwa berbohong itu halal, maka aku tetap takkan berbohong.”
  • Yusuf bin Asbath menyatakan, “Berdiam diri semalaman untuk berinteraksi bersama Allah dengan kejujuran lebih aku cintai daripada bertarung dengan dengan pedangku di jalan Allah.”
  • Abu Sulaiman mengatakan, “Jadikanlah kejujuran sebagai kendaraanmu, kebenaran sebagai senjatamu dan Allah sebagai tujuan hidupmu.”
  • Penyair berkata,
Hendaklah engkau jujur meski ia memkakarmu dengan api ancaman
Carilah keridhaan Allah dan sembunyikanlah keburukan dari murka Allah dan keridhaan hamba.”
  • Dikatakan, “Kejujuran adalah tiang agama, pilar etika, dan pangkal wibawa. Ketiganya tidak akan tegak kecuali dengan kejujuran.”
  • Dikatakan, “Kejujuran yang dilakukan secara ikhlas lebih pantas.”
  • Ali bin Abi Thalib berkata, “Barangsiapa yang melakukan tiga hal diantara orang – orang, maka dia akan mendapatkan tiga hal; yaitu orang yang jika diberi kepercayaan, maka dia tidak mengkhianatinya dan orang yang berjanji lalu memenuhi janji tersebut. Maka orang – orang akan mencintainya, lalu lisan – lisan orang akan memujinya, dan orang – orang akan membantunya.”
  • Dikatakan kepada Luqmanul Hakim, “Bukankah engkau hamba dari Bani Fulan? Luqman menjawab, “Ya. “Dikatakan lagi, “Dengan apa engkau menduduki posisi sedemikian rupa yang aku lihat?” Luqman menjawab, “Ketakwaan kepada Allah, berkata jujur, memenuhi amanat, dan meninggalkan apa – apa yang tidak bermanfaat.”