DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Minggu, 12 Mei 2013

Level Berat Pergaulan Bebas Oleh Maskatno Giri



Para orang tua barangkali tidak menyangka bahwa anak remajanya sudah “PARAH ALIAS REMUK”, karena  terkena pengaruh pergaulan bebas (sex bebas). Pergaulan bebas bukan lagi cerita rekaan. Ini sungguh nyata. Tidak hanya di kota-kota tapi sudah di desa-desa. 

Awal penganut sex bebas dari  saling mengagumi, ingin kenyamanan dan perlindungan di antara remaja. Sedangkan ortunya tidak sensitif dalam memantau para putranya. Di tambah lagi budaya malu  karena minimnya pemahaman agama memperparah adanya sex bebas.

Keberadaan penganut sex bebas  sudah terekam oleh data peneliti dengan bukti autententik. Dari hasil observasi diktahui bahwa para penganut sex bebas karena minimnya pengawasan ortu. Para ortu  kurang  peduli dengan  nilai-nilai agama. Dampaknya  para  putranya terkena imbas “UNTUK  APA NILAI _NILAI  AGAMA”. Pokonya senang. 

Seperti, ditulis juga di kompasiana bebera jam lalu oleh kawanku bahwa  tingkat “ keparahan  sex bebas” ada di kalangan mahasiswa yang indekos.

Semoga tulisan ini menginspirasi  bagi para orang tua untuk peduli  pada dirinya sendiri dan juga  kepada  anak remaja.  Bagi para remaja calon”SUKSES SEJATI” semoga lebih berhati-hati. Kini VIRUS PACARAN  di kalanagn remaja sudah menyebar luas. Mereka tidak lagi merasa malu.  Aku mengetahui sendiri cara mereka mendekat pada pacarnya,  caca bicar , dan berfoto sudah  seperti suami istri. Lihat saja di Fbnya. ASTAGHFIRULLAH.

The Teachers and the Classroom

We can learn from the wise words of the expert of education.