DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Senin, 10 Maret 2014

Stop Pacaran ( Suatu Pembelajaran Kisahku di Masa lalu)

Minder sama perempuan, belum pernah pacaran,  ketakutan dengan masa depan. Itulah aku di waktu muda. Kini usiaku sudah kepala empat. EEeeh tahu-tahu anakku sudah empat. Kini aku sudah lumayan  bahagia dan  pasti aku harus bersyukur.

Minder sama wanita, belum pernah pacaran,......ini betul bukan bohongan. Toh akhirnya aku menikah dan bahagia sekali. Insya Allah keluargaku sakinah, mawadah, warrahmah. Buktinya kami belum pernah bertengkar. Dan dampak dari kebahagiaan dalam keluarga, aku dan istri tidak terlihat kalau sudah usia kepala empat. Banyak yang ngomong bahwa kami masih usia tiga puluhan. Waaaah GR.

Tenyata kata guruku atau ustadzku bahwa PACARAN HUKUMNYA HARAM  membawa  hikmah luar biasa, dan ini kuyakini kebenarannya. Benar,  yang kuyakini   pacaran mendekatkan ke perzinaan.Teman dekatku di masa kuliah pernah berkata kepadaku: "Sebaiknya kamu tidak  usah pacaran seperti aku, kini aku sering pusing, aku sudah terlanjur".

Allah swt Maha Adil. Saat muda aku ragu-ragu apa Tuhan itu  Maha Adil.  Sebenarnya  aku punya ketakutan bagaiman bisa bahagia  kalau aku tidak pacaraan lalu menikah dan dijodohkan? Tanpa harus kenal-kenalan dan pacaran? Ustadzku menandaskan bahwa untuk tahu seorang  wanita atau pria (mungkin calon pasangan hidup kita), tidak perlu menanyakan  atau mengamati langsung  di hadapannya. Sudah cukup seseorang disimpulkan dia baik apa tidak dengan mengamati siapa teman akrabnya. Itu sudah cukup. Kalau teman akrabnya shalih dan shalihah Insya Allah mereka akan ada kemiripan dengan itu. Sebaliknay bila teman akrabnya orang yang bermoral dan bermental buruk, kurang lebih mereka  "sami mawon".

Maka, tulisan ini  setidaknya memberikan  motivasi untuk generasiku,  anakku, keponakanku, siswaku, mereka sudah menginjak remaja. Semoga mereka rajin belajar untuk menyambut masa depan cerah. Tanpa pacaraarn "ora patheken". Maksudnya tanpa pacaran menurut keyakinan dan pengalamanku jauh lebih aman, menentramkan dan bersih. Walau aku bukan manusia suci dan  sempurna, menagajak lebih baik. Why not?

Oh ya aku pernah ditanya: "Masak naksir sama cewek tak boleh?'. Ku jawab siapa yang melarang naksir sama lawan jenis? Suka lawan jenis itu tanda normal. Namun, menjaga kehormatan diri dan hati-hati dari kemaksiatan jauh lebih penting dari semuanya. Hikmah menghindari pacaran salah satu bentuk kehati-hatian diri. Setuju atau tidak terserah Anda. Dua pilihan selalu di depan kita. Segala sesuatu akan ada risiko sendiri-sendiri.


SALAM SUKSES SEJATI!