DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Kamis, 10 Maret 2016

Nasihat Bijak, Menginspirasi Untuk Guru-Si Pendidik Sejati


1. I like a teacher who gives you something to take home to think about besides homework.  ~Lily Tomlin as "Edith Ann"
Saya suka guru yang memberimu sesuatu yang bisa dipikirkan di rumah selain PR.
2. The dream begins with a teacher who believes in you, who tugs and pushes and leads you to the next plateau, sometimes poking you with a sharp stick called "truth."  ~Dan Rather
Mimpi berawal dari seorang guru yang mempercayaimu, yang menarik, mendorong, membawamu ke dataran tinggi, kadang ia menusukmu dengan tombak tajam bernama, “Kebenaran.”
3. In teaching you cannot see the fruit of a day's work.  It is invisible and remains so, maybe for twenty years.  ~Jacques Barzun
Dalam mengajar, kau tidak bisa mengetahui buah hasilnya dalam sehari. Tidak bisa dilihat dan tetap begitu, mungkin (terlihat hasilnya) dua puluh tahun lagi.
4.  Teaching creates all other professions.  ~Author Unknown
Mengajar menciptakan semua profesi.
5.  If a doctor, lawyer, or dentist had 40 people in his office at one time, all of whom had different needs, and some of whom didn't want to be there and were causing trouble, and the doctor, lawyer, or dentist, without assistance, had to treat them all with professional excellence for nine months, then he might have some conception of the classroom teacher's job.  ~Donald D. Quinn
Jika seorang dokter, pengacara, dan dokter gigi memiliki 40 orang dalam satu waktu di kantornya, semuanya memiliki kebutuhan yang berbeda, dan semuanya disana membawa masalah; dan seorang dokter, pengacara, ataupun dokter gigi, tanpa bantuan, harus mengurus mereka semua dengan tenaga profesional selama 9 bulan, mungkin dia (dokter dkk) memiliki beberapa gambaran ‘bagaimana pekerjaan guru di dalam kelas.’
6. A teacher is one who makes himself progressively unnecessary. ~Thomas Carruthers
Seorang guru itu adalah orang yang membuat dirinya sendiri semakin tidak berguna.
7. A teacher who is attempting to teach without inspiring the pupil with a desire to learn is hammering on cold iron.  ~Horace Mann
Seorang guru yang berusaha mengajarkan tanpa menginspirasi muridnya dengan keinginan untuk belajar adalah seperti memalu besi dingin.
8. Most teachers have little control over school policy or curriculum or choice of texts or special placement of students, but most have a great deal of autonomy inside the classroom.   ~Tracy Kidder
Kebanyakan guru memiliki sedikit kontrol terhadap kebijakan sekolah, kurikulum, pilihan teks, atau penempatan khusus siswa, tapi kebanyakan mereka memiliki banyak otonomi di dalam kelas.
9. A teacher affects eternity; he can never tell where his influence stops.  ~Henry Brooks Adams
Seorang guru mempengaruhi keabadian; ia tidak pernah bisa mengungkapkan dimana pengaruhnya berhenti.
10. A good teacher is like a candle - it consumes itself to light the way for others.  ~Mustafa Kemal Atatürk, translated from Turkish
Guru yang baik itu ibarat lilin – membakar dirinya sendiri demi menerangi jalan orang lain.
11.If you have knowledge, let others light their candles at it.  ~Margaret Fuller
Jika kau memiliki pengetahuan, biarkan orang lain menerangi lilin mereka pada pengetehuanmu.
12.A good teacher is a master of simplification and an enemy of simplism.  ~Louis A. Berman
Guru yang baik adalah seorang master penyederhanaan dan musuh kesederhanaan.
13. We expect teachers to handle teenage pregnancy, substance abuse, and the failings of the family.  Then we expect them to educate our children.  ~John Sculley
Kita berharap para guru bisa mengurusi kehamilan remaja, penyalahgunaan obat terlarang, dan kegagalan dalam keluarga. Lalu kita berharap mereka bisa mendidik anak-anak kita.
14. Good teachers are costly, but bad teachers cost more.  ~Bob Talbert
Guru yang baik itu mahal, tapi guru yang buruk itu lebih mahal.
15.The mediocre teacher tells.  The good teacher explains.  The superior teacher demonstrates.  The great teacher inspires.  ~William Arthur Ward
Guru yang sedang-sedang saja memberitahukan. Guru yang baik menjelaskan. Guru yang ulung mendemonstrasikan. Dan Maha guru itu menginspirasi.
16. The best teacher is the one who suggests rather than dogmatizes, and inspires his listener with the wish to teach himself.  ~Edward Bulwer-Lytton
Guru terbaik adalah orang yang menganjurkan bukan men-dogma-kan, dan menginspirasi pendengarnya dengan harapan bisa mengajarkan dirinya sendiri.
17. A teacher's purpose is not to create students in his own image, but to develop students who can create their own image.  ~Author Unknown
Tujuan seorang guru bukanlah menciptakan siswa-siswanya menurut pandangannya, tapi mengembangkan siswanya yang mampu menciptakan pandangan mereka sendiri.
18. What the teacher is, is more important than what he teaches.  ~Karl Menninger
Makna guru itu lebih penting daripada apa yang ia ajarkan.
19. Teaching should be full of ideas instead of stuffed with facts.  ~Author Unknown
Mengajar seharusnya penuh dengan ide-ide sebagai ganti dari penuh dengan fakta-fakta.
20.Teaching is leaving a vestige of one self in the development of another.  And surely the student is a bank where you can deposit your most precious treasures.  ~Eugene P. Bertin
Mengajar itu meninggalkan sisa seseorang pada perkembangan orang lain. Dan siswa adalah sebuah bank dimana kau dapat mendepositokan harta paling berhargamu.
21. Teachers who inspire know that teaching is like cultivating a garden, and those who would have nothing to do with thorns must never attempt to gather flowers.  ~Author Unknown
Guru yang menginspirasi tahu bahwa mengajar itu seperti menanami kebun, dan mereka yang tidak memiliki apapun saat ada duri pasti tidak akan berusaha untuk mengumpulkan bunga.
22. Teachers who inspire realize there will always be rocks in the road ahead of us.  They will be stumbling blocks or stepping stones; it all depends on how we use them.  ~Author Unknown
 Guru yang menginspirasi tahu bahwa selalu ada bebatuan di jalan yang menghadang. Bebatuan tersebut bisa berupa batu penghalang atau batu bertingkat; tergantung bagaimana kita memanfaatkan batu tersebut.
23. Teaching is not a lost art, but the regard for it is a lost tradition.  ~Jacques Barzun
Mengajar itu bukanlah seni yang hilang, tapi kehormatannya itu tradisi yang hilang.
24. A teacher's job is to take a bunch of live wires and see that they are well-grounded.  ~D. Martin
Pekerjaan guru itu mengambil rangkaian kawat hidup dan mengetahui bahwa mereka sedang tertimbun di bawah bumi.
25. What a teacher writes on the blackboard of life can never be erased.  ~Author Unknown
Apa yang guru tulis di atas papan kehidupan tidak dapat dihapus.
26. The teacher who is indeed wise does not bid you to enter the house of his wisdom but rather leads you to the threshold of your mind.  ~Kahlil Gibran
Guru yang bijak tidak menawarkanmu masuk ke rumah kebijaksanaannya tapi lebih membimbingmu pada ambang pintu otak kalian.
27.  Discover wildlife:  be a teacher!  ~Author Unknown
Untuk menemukan kehidupan rimba: Jadilah seorang guru!
28. The task of the excellent teacher is to stimulate "apparently ordinary" people to unusual effort.  The tough problem is not in identifying winners:  it is in making winners out of ordinary people.  ~K. Patricia Cross
Tugas guru yang ulung itu untuk menstimulasikan orang yang “biasa” menjadi usaha yang tidak biasa. Masalah yang berat itu bukan pada mengenali pemenang: tapi membuat pemenang menjadi orang luar biasa.
29. When you teach your son, you teach your son's son.  ~The Talmud
Saat kau mengajarkan anakmu, berarti kau mengajarkan anaknya anakmu.
30. The best teachers teach from the heart, not from the book.  ~Author Unknown
Guru paling baik mengajarkan dari hari, bukan dari buku.
31.  The average teacher explains complexity; the gifted teacher reveals simplicity.  ~Robert Brault.
Rata-rata guru menjelaskan kerumitan; guru yang berbakat mengajarkan kemudahan.
32. 2  Teaching  is   Touch lives
~Author Unknown
Mengajar itu menyentuh kehidupan selama-lamanya.
33. Who dares to teach must never cease to learn.  ~John Cotton Dana
Orang yang berani mengajar tidak bararti berhenti belajar.
34. There are three good reasons to be a teacher - June, July, and August.  ~Author Unknown
Ada tiga alasan yang baik untuk menjadi guru – Juni, Juli, dan Agustus.
35. A truly special teacher is very wise, and sees tomorrow in every child's eyes.  ~Author Unknown
Guru yang benar-benar istimewa itu sangat bijaksana, dan tahu hari esok pada mata anak-anak didiknya.
36. A teacher should have maximal authority, and minimal power.  ~Thomas Szaz
Seorang guru seharusnya memiliki wewenang maksimal dan kekuasaan yang minimal.
37.  To teach is to learn twice.  ~Joseph Joubert, Pensées, 1842
Mengajar itu belajar dua kali.
38. The secret of teaching is to appear to have known all your life what you just learned this morning.  ~Author Unknown
Rahasia mengajar itu nampak saat mengetahui apa yang kau pelajari tadi pagi.
39. Teachers touch the future.  ~Author Unknown
Guru menyentuh masa depan.
40. Don't try to fix the students, fix ourselves first.  The good teacher makes the poor student good and the good student superior.  When our students fail, we, as teachers, too, have failed.  ~Marva Collins
Jangan coba memperbaiki siswa, perbaiki diri sendiri dulu. Guru yang baik membuat siswa bodoh menjadi cerdas, dan membuat siswa cerdas menjadi lebih cerdas. Saat siswa kita gagal, kita, sebagai guru, juga gagal.
41.  The object of teaching a child is to enable him to get along without his teacher.  ~Elbert Hubbard
Tujuan mengajar anak kecil itu membuatnya dewasa tanpa guru.
42. Teachers are expected to reach unattainable goals with inadequate tools.  The miracle is that at times they accomplish this impossible task.  ~Haim G. Ginott
Guru diharapkan bisa mencapai tujuan yang tidak bisa dicapai dengan alat seadanaya. Keajaiban itu ada saat mereka menyelesaikan tugas yang tidak mungkin.
43. The art of teaching is the art of assisting discovery.  ~Mark Van Doren
Seni mengajar itu adalah seni membantu penemuan.
44. The only reason I always try to meet and know the parents better is because it helps me to forgive their children.  ~Louis Johannot
Satu-satunya alasan saya selalu mencoba bertemu dan mengetahua orang tua itu adalah agar membantu saya memaafkan anak-anak mereka.
45. If you promise not to believe everything your child says happens at school, I'll promise not to believe everything he says happens at home.  ~Anonymous Teacher
Jika kau berjanji untuk tidak percaya pada segala hal yang anak-anak kalian lakukan di sekolah, saya akan berjanji untuk tidak percaya apa yang ia katakan di rumah.
46.My brother is wiser than my teachers; I know they are worse than my brother.
Kakak saya lebih bijak dari guru-guru saya; saya tahu setelah mereka lebih buruk dari kakak saya.
47.Teachers are to learn as well, if you can, be brave to teach them though you’re a student.
Guru juga belajar, beranilah mengajarinya meski kau adalah seorang siswa, jika mampu.
48.The great teacher never asks to be paid; a good teacher never complains; a teacher is always on time.
Maha guru tidak pernah meminta bayaran; guru yang baik tidak pernah mengeluh; seorang guru biasa selalu datang tepat waktu.
49.The only excuse I don’t want to be a teacher is I don’t want to be a teacher.
Satu-satunya alasan mengapa saya tidak mau jadi guru adalah “saya tidak mau menjadi guru.”
50.To be a farmer is better than a teacher; if not, be a blogger.
 Lebih baik jadi petani daripada jadi guru; jika tidak, jadilah seorang blogger.
Referensi : ENGLISHINDO.COM

METODE PEBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Sudah diposting oleh beberapa pengajar bahasa Inggris, kini kuposting ulang tentang Metode Pembelajaran Bahasa Inggris

     Metode Langsung (Direct Method)
Direct artinya langsung. Direct method atau model langsung yaitu suatu cara mengajikan materi pelajaran bahasa asing di mana guru langsung menggunakan bahasa asing tersebut sebagai bahasa pengantar, dan tanpa menggunakan bahasa anak didik sedikit pun dalam mengajar. Jika ada suatu kata-kata yang sulit dimengerti oleh anak didik, maka guru dapat mengartikan dengan menggunakan alat peraga, mendemontstrasikan, menggambarkan dan lain-lain. Metode ini berpijak dari pemahaman bahwa pengajaran bahasa asing tidak sama halnya dengan mengajar ilmu pasti alam.
Jika mengajar ilmu pasti, siswa dituntut agar dapat menghafal rumus-rumus tertentu, berpikir, dan mengingat, maka dalam pengajaran bahasa, siswa/anak didik dilatih praktek langsunng mengucapkan kata-kata atau kalimat-kalimat tertentu. Sekalipun kata-kata atau kalimat tersebut mula-mula masih asing dan tidak dipahami anak didik, namun sedikit demi sedikit kata-kata dan kalimat itu akan dapat diucapkan dan dapat pula mengartikannya.
Demikian halnya kalau kita perhatikan seorang ibu mengajarkan basah kepada anak-anaknya langsung dengan mengajarinya, menuntunnya mengucapkan kata per kata, kalimat per kalimat dan anaknya menurutinya meskipun masih terihat lucu. Misalnya ibunya mengajar “Ayah” maka anak tersebut menyebut “Aah” dan seterusnya. Namun lama kelamaan si anak mengenali kata-kata itu dan akhirnya ia mengerti pula maksudnya Pada prinsipnya metode langsung (direct method) ini sangat utama dalam mengajar bahasa asing, karena melalui metode ini siswa dapat langsung melatih kemahiran lidah tanpa menggunakan bahasa ibu (bahasa lingkungannya). Meskipun pada mulanya terlihat sulit anak didik untuk menuirukannya, tapi adalah menarik bagi anak didik. Ciri-ciri metode ini adalah :Materi pelajaran pertama-tama diberikan kata demi kata, kemudian struktur kalimatGramatika diajarkan hanya bersifat sambil lalu, dan siswa tidak dituntut menghafal rumus-rumus gramatika, tapi yang utam adalah siswa mampu mengucapkan bahasa secara baik. Dalam proses pengajaran senantiasa menggunakan alat bantu (alat peraga) baik berupa alat peraga langsung, tidak langsung (bnda tiruan) maupun peragaan melalui simbol-simbol atau gerakan-gerakan tertentu Setelah masuk kelas, siswa atau anak didik benar-benar dikondisikan untuk menerima dan bercakap-cakap dalam bahasa asing, dan dilarang menggunakan bahasa lain. Kebaikan metode langsung (Direct) Metode langsung (direct) dilihat dari segi efektivitasnya memiliki keunggulan antara lain : Siswa termotivasi untuk dapat menyebutkan dan mengerti kata-kata kalimat dalam bahasa asing yang diajarkan oleh gurunya, apalagi guru menggunakan alat peraga dan macam-macam media yang menyenangkan Karena metode ini biasanya guru mula-mula mengajarkan kata-kata dan kalimat-kalimat sederhana yang dapat dimengerti dan diketahui oleh siswa dalam bahasa sehari-hari misalnya (pena, pensil, bangku, meja, dan lain-lain), maka siswa dapat dengan mudah menangkap simbol-simbol bahasa asing yang diajarkan oleh gurunya. Metode ini relatif banyak menggunakan berbagai macam alat peraga : apakah video, film, radio kaset, tape recorder, dan berbagaimedia/alat peraga yang dibuat sendiri, maka metode ini menarik minat siswa, karena sudah merasa senang/tertarik, maka pelajaran terasa tidak sulit Siswa memperoleh pengalaman langsung danpraktis, sekalipun mula-mula kalimat yang diucapkan itu belum dimengerti dan dipahami sepenuhnya Alat ucap / lidah siswa/anak didik menjadi terlatih dan jika menerima ucapan-ucapan yang semula sering terdengar dan terucapkan Kekurangan-kekurangan metode langsung (Direct) Pengajaran dapat menjadi pasif, jika guru tidakdapat memotivasi siswa, bahkan mungkin sekali siswa merasa jenuh dan merasa dfongkol karena kata-kata dan kalimat yang dituturkan gurunya itu tidak pernah dapat dimengerti, karena memang guru hanya menggunakan bahasa asing tanpa diterjemahkan ke dalam bahasa anak. Pada tingkat-tingkat permulaan kelihatannya metode ini terasa sulit diterapkan, karena siswa belum memiliki bahan (perbendaharaan kata) yang sudah dimengerti Meskipun pada dasarnya metode ini guru tidak boleh menggunakan bahasa sehari-hari dalam menyampaikan bahan pelajaran bahasa asing tapi pada kenyataannya tidak selalu konsisten demikian, guru terpaksa misalnya menterjemahkan kata-kata sulit bahasa asing itu ke dalam bahasa anak didik. Metode ini sebenarnya tepat sekali digunakan pada tingkat permulaan maupun atas karena si siswa merasa telah memiliki bahan untuk bercakap/cercicara dan tentu saja agar siswa betul-betul merasa tertantang untuk bercakap/berkomunikasi; maka sanksi-sanksi dapat ditetapkan bagi mereka yang menggunakan bahasa sehari-hari.
    Metode Berlitz (Berlitz Method)
Metode Berlitz (Berlitz Metode) adakah metode langsung (Direct Method) yang selalu digunakan di sekolah-sekolah Berlitz sebagai metode utama. Semua sekolah-sekolah Berlitz menggunakan metode langsung (direct Method) ini dalam pengajaran bahasa-bahasa asing di sekolahnya dan bnyak lagi sekolah-sekolah lain di Amerika dan Eropa yang secara rutin menerapkan metode ini. Mereka telah yakin bahwa metode inilah yang paling cocok dan paling berhasil untuk pengajaran bahasa asing agar lebih serasi dan mencapai kemampuan aktif berbahasa asing. Karena itu metode langsung disebut juga dengan metode Berlitz, sebab sekolah-sekolah berlitz lebih banyak mempopulerkan pemakaian metode ini secara kontinu dan mereka ternyata memang berhasil sangat baik.
 Metode Alami (Natural Method)
Metode alami (Natural Method) disebut demikian karena dalam proses belajar, siswa dibawa ke alam seperti halnya pelajaran bahasa ibu sendiri Dalam pelaksanaannya metode ini tidak jauh berbeda dengan metode langsung (direct) dimana guru menyajikan materi pelajaran langsung dalam bahasa asing tanpa diterjemahkan sedikitpun, kecuali dalam hal-hal tertentu di mana kamus dan bahasa anak didik dapat digunakan. Ciri Metode Natural ini antara lain :Urutan pelajaran mula-mula diberikan melalui menyimak/mendengarkan (listening) baru kemudian percakapan (speaking), membaca (reading) menulis atau (writing) terahir baru gramatika Pelajaran disajikan mula-mula memperkenalkan kata-kata yang sederhana yang telah diketahui oleh anak didik, kemudian memperkenalkan benda-benda mulai dari benda-benda yang ada di dalam kelas, dirumah dan luar kelas, bahkan mengenal luar negeri atau negara-negara asing terutama Timur Tengah.Alat peraga dan kamus yang dapat digunakan sewaktu-waktu sangat diperlukan, misalnya untuk menjelaskan dan mengartikan kata-kata sulit dalam bahasa asing, dan memperbanyak perbendaharaan kata-kata atau memperkaya Vocabulary sebagai syarat utama menguasai bahasa asing Oleh karena kemampuan dan kelancaran membaca dan bercakap-cakap sangat diutamakan dalam metode ini maka pelajaran gramatikal (tata bahasa) kurang diperhatikan Kebaikan Metode Natural Kebaikan metode ini antara lain :Pada tingkat lanjutan metode ini sangat efektif, karena setiap individu siswa dibawa ke dalam suasana lingkungan sesungguhnya untuk aktif mendnegarkan dan menggunakan percakapan dalam bahasa asingPengajaran membaca dan bercakap-cakap dalam bahasa asing sangat diutamakan, sedangkan pelajaran gramatika diajarkan sewaktu-waktu sajaPengajaran menjadi bermakna dan mudah diserap oleh siswa, karena setiap kata dan kalimat yang diajarkan memiliki konteks (hubungan) dengan dunia (kehidupan sehari-hari) siswa/anak didik Segi kekurangan metode ini antara lain :Siswa merasa kesulitan belajar apabila belum memiliki bekal dasar bahasa asing terutama pada pada tingkat-tingkat pemula, sehingga penggunaan/ pemakaian bahasa asli siswa tidak dapat dihindari. Dengan demikian tujuan semua dari metode ini untuk membaca dan bercakap-cakap selalu dalam bahasa asing sulit diterapkan secara murni, tapi harus diterapkan secara konsekuen Pada umumnya anak didik dan guru bersikap tradisional mengutamakan gramatika lebih dahulu daripada membaca dan percakapan sesuatu hal yang salah secara alamiah yang amat perlu diubah Pada umumnya pengajaran bahasa asing di sekolah-sekolah kita sangat terasa kekurangan macam-macam media/alat peraga yang diperlukan; yang seyogyanya para guru harus aktif membuatnya Guru yang kurang memiliki kemampuan dan pengalaman praktis dalam berbahasa asing merupakan faktor sulitnya diterapkan dan berhasil secara baik metode tersebut. Guru haruslah seorang yang aktif berbicara di dalam bahasa asing tersebut, barulah murid-muridnya akan mampu pula aktif di dalam belajar (praktek) bahasa.
    Metode Percakapan (Conversation Method)
Yaitu mengajarkan bahasa asing seperti bahasa Inggris, bahasa Arab atau bahasa-bahasa lainnya yang cara langsung mengajak murid-murid bercakap-cakap/berbicara di dalam bahasa asing yang sedang diajarkan ini. Tentunya dimulai dengan kata-kata atau kalimat-kalimat atau ungkapan-ungkapan yang biasa berlaku pada kegiatan-kegiatan sehari-hari, seperti : Good Morning, How are you? What are you doing? Can you speak English? Dan sebagainya; atau kalimat-kalimat, percakapan di dalam kelas di sekitar sekolah, dirumah di kantor dan sebagainya; semakin lama semakin meluas dan beragam. Yang namanya berbahasa itu ialah berbicara (sebagai fungsi pokok bahasa); peran kedua barulah membaca/memahami tulisan atau buku. Jadi fungsi utama belajar bahasa asing itu ialah kemampuan berbahasa aktif, berkomunikasi lisan atau bercakap-cakap. Itulah tujuan utama atau target pokok mempelajari bahasa asing, disusul dengan kemampuan membaca dan memahami atau penguasaan pasif. Oleh karena itu, metode utama dan pertama di dalam kegiatan belajar mengajar bahasa asing itu semestinya adalah Metode Percakapan (Conversation Method). Metode ini disejalankan dengan Direct Method dan Natural Method, yang pelaksanaanya dengan menerapkan fungsi dan prinsip-prinsip ketentuan dari tiap-tiap metode ini. Di negara-negara maju seperti AS dan Eropa, orang menerapkan ketiga methode ini sebagai praktek utama ditambah lagi dengan alat peraga/audio visual aids yang mencukupi dan serasi sehingga dalam waktu satu semester telah mampu mengunjungi negara dari bahasa bangsa yang dipelajari, belajar dan praktek selama 1 tahun telah langsung mampu menulis disertai di dalam bahasa asing tersebut. Jadi disamping metodenya yang serasi, medianya dan buku-buku yang lengkap, gurunya punya kepabelitas tinggi, muridnya pun perlu bersungguh-sungguh belajar serta cerdas. Tanpa keempat syarat tersebut terpenuhi maka orang bertahun-tahun bahkan belasan tahun belajar bahasa asing.
     Metode Phonetic (Mendengar dan Mengucapkan)
Metode ini mengutamakan ear training dan speak training yaitu cara menyajikan pelajaran bahasa asing melalui latihan-latihan mendengarkan kemudian diikuti dengan latihan-latihan mengucapkan kata-kata dan kalimat dalam bahasa asing yang sedang dipelajari. Metode Phonetic ini dapat dikatakan gabungan dari dua metode Natural dan Reading diatas. Dimana mula-mula menurut metode ini pelajaran dimulai dengan latihan-latihan mendengar kemudian diikuti dengan latihan-latihan mengucapkan kata-kata atau kalimat-kalimat dalam bahasa asing. Kemudian disusul latihan-latihan membaca (reading and conversation). Langkah-langkah pelaksanaan metode ini yang dapat dilakukan :Guru membacakan bacaan-bacaan bahasa asing di depan kelas, atau membuka/menghidupkan acara bacaan berupa radio kaset/video, siswa mendengarkan dan memperhatikan baik-baik acara bacaan ini dengan cermat, serius (tidak ada yang main-main saat pembacaan itu), siswa harus memperhatikan betul langgam dan intonasi, serta gerak-gerik bentuk mimik tertentu dalam bacaan Seri-seri dalam bacaan itu hendaknya disusun sedemikian rupa sehingga menjadi bahan bacaan yang sempurna/berkelanjutanGuru dapat menghentikan seri-seri tertentu jika seri pelajaran tersebut sudah dianggap selesai dan dikuasai oleh anak didik, kemudian dapat dilanjutkan pada session/seri berikutnya Setelah pelajaran membaca selesai, maka latihan percakapan dapat dilakukan. Misalnya percakapan-percakapan yang sifatnya mula-mula sederhana, setelah itu menuju pada percakapan yang kompleks/lebih sulitUntuk memperjelas ucapan dan percakapan, maka metode ini dianjurkan untuk menggunakan alat peraga/media pengajaran Pada setiap akhir materi pelajaran, guru hendaknya memberikan latihan-latihan praktis membaca dan larihan bercakap-cakap pada masing-masing anak didik, dan jangan lupa guru dapat memberikn berbagai catatan-catatan khusus, kesimpulan-kesimpulan dan juga nasihat-nasihat berupa dorongan (memberi motivasi bagi anak didik) supaya belajar sungguh-sungguh, rajin dan rutin tiap hari latihan (PR) Kebaikan-kebaikan Metode PhoneticMetode ini mengajarkan kemampuan membaca anak didik dengan lancar dan fasih sekaligus kemampuan percakapan, banyak latihan-latihan dialog dan menulis (dikte) Siswa menyimak kesalahan bacaan dan percakapan dari guru atau teman sekelasnya, untuk kemudian diubah dan diperbaiki letak-letak kesalahannya ituKekurangan-kekurangan Metode Phonetic Metode ini memerlukan kesungguhan dan keahlian (profesional) dari pihak guru. Disamping perencanaan dan waktu harus matang Pada tingkat-tingkat pemula (pertama) metode ini masih sulit diterapkan, terutama bagi anak-anak yang belum memiliki bekal (basic) bahasa asing yang cukup memadai, sebab itu perlu memotivasi murid dan mengajar secara komunikatif Kalau seri-seri pelajaran tidak disusun dan direncanakan sedemikian rupa, maka pelajaran dan penguasaan materi bagi siswa menjadi mengambang; misalnya materi pelajaran membaca diberikan sedikit, juga percakapan pun serba tanggung. Oleh sebab itu pengaturan waktu dan materi hendaknya diatur sedemikian rupa, sehingga keduanya dikuasai
     Metode Practice – Theory
Metode ini sesuai dengan namanya, lebih menekankan pada kemampuan praktis dari teori. Perbandingan dapat berupa 7 unit materi praktis dan 3 unit materi yang bersifat teoritis. Belajar bahasa asing lebih dulu dan mengutamakan praktek, lalu diiringi dengan teori (tata bahasa). Jadi disini yang dipentingkan adalah bagaimana siswa/anak didik dapat mampu berbahasa asing itu secara praktis bukan teoritis. Oleh sebab itu pengajaran harus diarahkan pada kemampuan komunikatif atau percakapan, sedangkan gramatika dapat diajarkan sambil lalu saja. Pada tingkat-tingkat awal materi pelajaran praktis dapat dipilih dan diterapkan pada hal-hal yang sederhana, apakah itu lewat percakapan sehari-hari yang ada hubungannya dengan dunia sekolah anak didik atau lingkungan rumah tangga dan masyarakat lebih luas atau dapat pula menyebutkan rincian nama-nama benda dan kata kera sebagai dasar pembentukan bahasa percakapan. Sedangkan pada tingkat lanjutan atas materi pelajaran dikembangkan lebih luas dan kompleks melalui percakapan teoritis dan penalaran ilmiah. Kelebihan-kelebihan Metode Practice-Theory Siswa memperoleh ketrampilan langsung atau praktis dalam berbahasa asing Siswa merasa tidak dipusingkan oleh aturan-aturan atau kaidah-kaidah gramatikal karena pelajaran gramatikal hanya diajarkan sambil lalu, sebagai penajam pemahaman Pengajaran dapat dinamis (hidup) dan menyenangkan, apalagi sesekali guru dapat menyelingi dengan percakapan lucu dan media peragaan yang menarik Paling sesuai dengan alamiah tujuan pengajaran bahasa : yang disebut berbahasa itu ialah berbicara, berkomunikasi lisan Kekurangan-kekurangan Metode Ptactice Theory Memerlukan guru yang betul-betul mahir dan aktif berbahasa asing Pada tingkat-tingkat dasar (awal) metode ini masih sulit diterapkan karena perbendaharaan kata dan bahasa anak didik masih terbatas, bahkan terasa kaku. Guru harus memperbanyak menghafalkan pola-pola kalimat yang baik kepada murid-murid Pada umumnya kemampuan aplikatif bahasa asing anak didik sangat ditentukan oleh faktor motivasi dari pihak guru disamping gaya dan simpatik kepribadian guru. Dan ini jarang dimiliki dalam satu pribadi guru. Guru perlu sering memotivasi anak didik disela-sela mengajar bahasa asing (Inggris/Arab) Kekurangan media peraga sebagai penguat persepsi dan ingatan dapat merupakan sisi lain kekurangan metode ini
    Metode Membaca (Reading Method)
Metode membaca (Reading Method) yaitu menyajikan materi pelajaran dengan cara lebih dulu mengutamakan membaca, yakni guru mula-mula membacakan topik-topik bacaan, kemudian diikuti oleh siswa anak didik. Tapi kadang-kadang guru dapat menunjuk langsung anak didik untuk membacakan pelajaran tertentu lebih dulu, dan tentu siswa lain memperhatikan dan mengikutinya. Teknik metode membaca (Reading Method) ini dapat dilakukan dengan cara guru langsung membacakan materi pelajaran dan siswa disuruh memperhatikan/ mendengarkan bacaan-bacaan gurunya dengan baik, setelah itu guru menunjuk salah satu di antara siswa untuk membacakannya, dengan jalan berganti-ganti (bergiliran). Setelah masing-masing siswa mendapat giliran membaca, maka guru mengulangi bacaan itu sekali lagi dengan diikuti oleh semua siswa hal ini terutama pada tingkat-tingkat pertama; lalu kemudian guru mencatatkan kata-kata sulit atau baru yang belum diketahui siswa di papan tulis untuk dicatat di buku catatan untuk memperkaya perbendaharaan kata-kata dan begitulah selanjutnya, hingga selesai topik-topik yang telah ditetapkan/ditentukan. Kebaikan Metode Reading/Membaca Jika dibandingkan dengan metode-metode lain, maka metode ini memiliki segi kelebihan/kebaikan-kebaikan antara lain : Siswa dapat dengan lancar membaca dan memahami bacaan-bacaan berbahasa asing dengan fasih dan benar Siswa dapat menggunakan intonasi bacaan bahasa asing sesuai dengan kaidah membaca yang benar Tentu saja dengan pelajaranmembaca tersebut siswa diharapkan mampu pula menerjemahkan kata-kata atau memahami kalimat-kalimat bahasa asing yang diajarkan, dengan demikian pengetahuan dan penguasaan bahasa anak menjadi utuh Kekurangan Metode Reasing/Membaca Pada metode membaca ini, untuk tingkat-tingkat pemula terasa agak sukar diterapkan, karena siswa masing sangat asing untuk membiasakan lidahnya, sehingga kadang-kadang harus terpaksa untuk berkali-kali menuntun dan mengulang-ulang kata dan kalimat yang sulit ditiru oleh lidah siswa yang bukan dari bahasa asing yang sedang diajarkan. Dan dengan demikian metode ini relatif banyak menyita waktu. Dilihat dari segi penguasaan bahasa, metode reading lebih menitikberatkan pada kemampuan siswa untuk mengucapkan/melafalkan kata-kata dalam kalimat-kalimat bahasa asing yang benar dan lancar. Adapun arti dan makna kata dan kalimat kadang-kadang kurang diutamakan. Hal ini dapat berarti pengajaran terlalu bersifat Verbalisme Pengajaran sering terasa memboankan, terutama apabila guru yang mengajarkan tidak simpatik/metode diterapkan secara tidak menarik bagi siswa. Dari segi tensi suarapun kadang-kadang cukup menjenuhkan karena masing-masing guru dan siswa terus-menerus membaca topik-topik pelajaran. Oleh karena metode ini memiliki segi kekurangan yang berarti, maka perlu diperhatikan hal-hal yang berikut : Hendaknya pokok-pokok materi yang akan disajikan senantiasa disesuaikan dengan taraf perkembangan dan kemampuan siswa pada tingkat tertentu. Pilih topik dan materi pelajaran yang menarik hati bagi para siswa/yang sesuai dengan keinginan jiwa mereka Untuk menghindari verbalisme dalam pengajaran maka guru hendaknya dapat mengartikan/menerjemahkan kata-kata atau kalimat-kalimat yang belum dimengerti/pahami siswa dalam bacaan-bacaan tersebut Pada umumnya alat peraga/media pengajaran berupa pengeras suara, radio tape/kaset, video dan alat-alat sejenisnya sangat membantu mempercepat/ memperlambat lidah/bacaan siswa. Disamping itu dengan alat peraga, pengajaran menjadi menarik dan tidak membosankan. Buku-buku bacaan dapat dipilih dan disusun sedemikian rupa hingga menarik/menyenangkan siswa. Pada umumnya bacaan berupa novel, cerpen (cerita-cerita), pepatah, hikmah-hikmah dalam bahasa asing, ilmu pengetahuan dan lain-lain sangat menarik untuk bahan bacaan, terutama pada tingkat-tingkat pemula; pada tingkat-tingkat lanjutan bacaan-bacaan dapat diarahkan pada yang bersifat ilmiah/pemikiran.
    Metode Bicara Lisan (Oral Method)
Metode ini adalah hampir sama dengan metode phonetic dan reform method, tetapi pada orak method adalah menitikberatkan pada latihan-latihan lisan atau penuturan-penutuan dengan mulut. Melatih untuk bisa lancar berbicara (fluently), keserasian dan spontanitas Melatih lisan/mulut agar pengucapan bahasa asing itu bisa tepat bunyi, tidak kedengaran janggal. Latihan-latihan Sistem bunyi melalui bibir, melatih tepatnya keluarnya huruf-huruf kerongkongan, huruf-huruf di ujung atau di pangkal lidah dan sebagainya Latihan-latihan menyusun kata-kata membuat kalimat sendiri dan sebagainya, semua dilakukan dengan mengaktifkan bicara lisan, oral, speaking Target yang hendak dicapai melalui metode ini ialah keammpuan dan kelancaran berbahasa lisan atau berbicara lisan atau berkomunikasi langsung sebagai fungsi utama bahasa Prinsip metode ini ialah : Teach the language, don’t teach only about the language. 9. Metode Praktek Pola-pola Kalimat (Pattern-Practice Method) Penerapan terpenting metode ini ialah dengan melatih murid-murid secara praktek langsung mengucapkan pola-pola kalimat yang sudah tersusun baik betul, atau mengerjakan sebagaimana yang dimaksud oleh pola kalimat tersebut. Jadi pola-pola kalimat yang mengandung arti, telah lebih dulu disediakan atau disusun secara serasi dari yang mudah, secara berangsung-angsur sampai sulit; dan bahan perbendaharaan kata-kata yang sederhana sampai yang rumit. Murid-murid memang harus aktif mengucapkan, melakukan sampai menjadi kebiasaan, sehingga menghayati pola-pola kalimat tersebut sampai membudaya. Semestinya guru itu adalah seorang Bilingual (yang mengusai dua bahasa atau lebih sampai dihayati), yakni bahasa asing yang diajarkan dan bahasa Indonesia, dengan kemampuan yang sebenar-benarnya. Pertama-tama guru membanding-bandingkan kedua bahasa, misalnya bahasa Arab dengan bahasa Indonesia, tentang kata-kata yang sama, cara-cara pengucapan sistem tata bahasa, arti, bunyi dan seterusnya dan memberi penjelasan-penjelasan. Dari bahasa dwi-bahasa (bilingual) diuraikan dan dipilih pola-pola kalimat dengan bunyi-bunyi tertentu untuk mater drill atau bahan-bahan latihan yang intensif. Susunlah pola-pola kalimat yang baik, dan ditambah terus perbendaharaan kata-kata, sehingga menggarkan sesuatu situasi atau cerita. Latihlah secara berulang-ulang dan sampai setiap siswa mendapat giliran. Para siswa dilatih mengucapkan pola-pola kalimat sampai benar-benar memahami dan menghayati arti/maksudnya serta hafal-lancar tanpa berpikir-pikir menyusun kalimat sendiri. Setelah itu murid-murid perlu dilatih pula Listening untuk mencapai kepekaan pendengaran (Listening, dll). Seterusnya latihan-latihan speaking (speaking drill) untuk kelancaran berbicara, reading drill untuk mencapai bacaan-bacaan yang betul, dan Writing Drill yakni latihan-latihan menulis secara benar, menghindarkan salah-salah di dalam menulis ejaan atau huruf. Latihan-latihan listening, speaking, reading and writing ini amat diperlukan mengiringi pada hampir semua macam metode mengajar bahasa asing, khususnya bahasa Inggris dan Arab. Metode ini seperti yang dipraktekkan pada buku-buku pelajaran bahasa Inggris antara lain English 900, English 901 dan sebagainya dan dianggap sebagai yang paling sesuai dengan alamiah pengajaran bahasa asing.