DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Selasa, 12 Juni 2012

SMA N 1 GIRIMARTO  AKAN MENGADAKAN STUDY BANDING KE SMA MUHAMMADIYAH 1 KARANGANYAR (dilaporkan oleh MaskatnoGiri dari VOICE OF MARON/VOM)
               Pelaksanaan  STUDY BANDING SMAN 1 Girimarto  ke SMA Muh 1 Karanganyar tinggal selangkah lagi, maksudnya tinggal menghitung jam saja. Berdasar rencana yang telah disepakati, keluarga besar SMAN1 Girimarto, pemberangkatan jam 7.30  hari Kamis dengan  bus berangkat dari Maron Indah desa di mana SMA 1 Girimarto berlokasi.
              Menurut koordinator kegiaatan STUDY BANDING Bp Syamsu Ahmad N ,S.Pd, M.Pd, SMA Muh I karanganyar layak sebagai tempat menimba ilmu,  ini berdasar survey dan hasil meditasi dari beliau yang sudah banyak menguras waktu.  SMA Girimarto  sudah waktunya berbenah, dan mau membuka diri. Diharapkan SMA yang tinggal di desa ini menjadi  Outstanding School  atau istilahnya bukan sekolah  CHEENG-CHEENG POOO....berlanjut shoalt dulu

ARE WE EAGER TO HAVE SINCERITY?


Are we eager to have sincerity?
If our  answer YES, so we are going to have a happy life.
Sincerity of feeling, intent touches the hearts of everyone.
What exactly defines sincerity? And how do we achieve it? No other formula exists for sincerity than to be sincere by being genuine, having faith and trust in our self.
 According to my teacher teacher, there are many ways to achieve sincerity, they are as follows:
Doing or acting the same way alone as we do when in the presence of others. This is the real  and this is the person that people will and trust That is not only hard work but is ultimately insincere.
Doing  things out of the goodness of our heart; don't seek a reward or do things to acquire things from people. When we give without expecting the boomerang effect to occur, the giving becomes an act of sincerity and an expression of  our  genuine concern for and interest in others.
Understanding  that sincerity comes from the heart. Whatever we do or say, it is vital to mean to do or say it and to back it up with  our beliefs. We cannot be sincere when we compliment someone but deep inside we detest or hate him or her.
Realizing that sincerity can expose us. Opening up to others about  our feelings, motives and aspirations can cause some people to react in insincere ways and to try and drag us down.
Using  positive affirmations. Always seek the goodness  in us, in others, in situations. When negative connotations arise, use  our positive affirmations to override the negatives and to try to find the silver lining in any situation. Sincerity thrives on effort to think the right way.
Be hospitable in any situations and lack material neediness. Sincerity is advanced when we are open to having others in  our life and when we do not feel a need to compare ourself with what others have and what we do not. Material neediness destroys the ability to be sincere because our focus is always on protecting our possessions and aiming to accumulate more instead of looking outwards into the human community around us  and perceiving the ways in which we can add substance to it through the goodness of our heart.

Apakah kita ingin memiliki ketulusan?


Apakah kita ingin memiliki ketulusan?
Jika jawabannya YA,  maka  kita akan memiliki kehidupan yang bahagia.
Ketulusan perasaan, niat menyentuh hati semua orang.
Apakah definisi  ketulusan? Dan bagaimana kita mencapainya? Tidak ada rumus lain untuk  mencapai ketulusan,  kecuali  memiliki iman Kepada Allah s.w.t . dan kepercayaan dalam diri kita.
Bagaimana upaya kita meraih ketulusan?
Menurut ustadz saya ada beberapa cara mencapai tulus / ikhlas antara lain:
1. Melakukan atau bertindak dengan cara yang sama saja seperti yang kita lakukan ketika  sendirian atau di hadapan orang lain. Ini adalah nyata dan ini adalah orang yang bisa dipercaya .
2. Melakukan hal-hal dari kebaikan hati kita, jangan mencari hadiah atau melakukan hal-hal untuk mendapatkan sesuatu dari orang. Mestinya kita memberi tanpa mengharapkan efek bumerang terjadi, Pemberian menjadi tindakan ketulusan dan ekspresi perhatian yang tulus untuk kepentingan orang lain.
3. Memahami  bahwa ketulusan datang dari hati.. Kita tidak bisa tulus ketika kita memuji seseorang tetapi jauh di dalam kita benci atau membenci dia.
4. Menggunakan afirmasi positif.  Kita seharusny selalu mencari kebaikan dalam diri kita, pada orang lain, dalam situasi. Ketika konotasi negatif muncul, menggunakan afirmasi positif kita untuk menimpa negatif dan mencoba untuk menemukan sisi positif  dalam situasi apapun. Ketulusan berkembang pada upaya untuk berpikir dengan cara yang benar atau  positif.
5. Menjadi ramah dalam berbagai situasi . Ketulusan adalah usaha menjadi terbuka dalam menghadapi berbagai jenis manusia maupun  ketika kita tidak merasa perlu untuk membandingkan diri kita dengan apa yang orang lain.