DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Selasa, 04 Juni 2013

Dua Suguhan Di Hadapan Kita Oleh Maskatno Giri

Pasti. Keburukan bisa menular, kebaikan pun demikian. Dari pada ambil risiko ternyata menjaga, melakukan, dan istiqomah dalam kebaikan lebih utama dan pasti lebih menentramkan. Tidak percaya silahkan coba.

Demikan juga dalam pergaulan,  kita sering dipengaruhi oleh keburukan dan tanpa terasa kita ikut-ikutan. Biasanya keburukan cenderung mudah menular. Keburukan biasanya menunjukkan  keindahan, keenakan, kenyaman, kesenengan lebih  instant atau cepat . Walau di belakangnya ada risiko sebagai buah kenikmatan instant, manusia sering mencari-cari yang bersifat instant.

Sebaliknya, kebaikan cenderung  lebih sulit untuk ditularkan. Seringkali kebaikan itu berbuah jangka panjang, dan sering tidak instan. Maka, tidak mengherankan bila kebanyakan manusia kurang sabar dalam kebaikan.

Seakarang tinggal kita melihat kenyataan saja pelaku kebaikan dan keburukan banyak mana. Mana yang lebih banyak pengunjungnya tempat ibadah atau tempat maksiat.

Ujian pasti datang pada setiap insan. Suguhan dua jenis  yakni kebaikan dan keburukan setiap waktu ada di hadapan kita. Terlebih lagi di dunia maya. Selanjutnya terserah Anda.


Menjadi Bijak Berkat Cermat Dengan Kata Bijak


Salah satu cara Maskatno Giri dalam memotivasi diri dan orang lain yakni dengan membaca kata-kata bijak, berikut ini beberapa kata bijak tersebut:

Manusia yang paling lemah adalah orang yang tidak mampu mencari teman. Namun yang lebih lemah dari itu adalah orang yang mendapatkan banyak teman tetapi menyia-nyiakannya. (Ali bin Abi Thalib)

 Jangan pernah melupakan apa pun yang dikatakan seseorang ketika ia marah, karena akan seperti itu pulalah perlakuannya pada Anda. (Henry Ward Beecher)

Marah itu gampang. Tapi marah kepada siapa, dengan kadar kemarahan yang pas, pada saat tujuan yang tepat, serta dengan cara yang benar itu yang sulit. (Aristoteles)

Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati juga mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat. (Winston Chuchill)

Secara teoritis saya meyakini hidup harus dinikmati, tapi kenyataannya justru sebaliknya – Karena tak semuanya mudah dinikmati. (Charles Lamb)

Bakat terbentuk dalam gelombang kesunyian, watak terbentuk dalam riak besar kehidupan. (Goethe)

Kita hanya berfikir ketika kita terbentur pada suatu masalah. (John Dewey)

Bila Anda ingin bahagia, buatlah tujuan yang bisa mengendalikan pikiran, melepaskan tenaga, serta mengilhami harapan Anda, (Andrew Carnegie).

.Kesalahan orang lain terletak pada mata kita, tetapi kesalahan kita sendiri terletak di punggung kita. (Ruchert)

semua yang riil bersifat rasional dan semua yang rasional bersifat riil. (Hegel)

Kata-kata bijak yang memotivasi

Sebelum menolong orang lain, saya harus dapat menolong diri sendiri. Sebelum menguatkan orang lain, saya harus bisa menguatkan diri sendiri dahulu.

Lebih baik bertempur dan kalah daripada tidak pernah bertempur sama sekali. (Arthur Hugh Clough)

Hidup adalah lelucon yang baru saja dimulai. (W.S. Gilbert)

Orang yang bisa menggunakan dan menyimpan uang adalah orang yang paling bahagia, karena ia memiliki kedua kesenangan. (Samuel Johnson)

Kebijaksanaan tidak pernah berbohong. (Homer)

Seorang pendengar yang baik mencoba memahami sepenuhnya apa yang dikatakan orang lain. Pada akhirnya mungkin saja ia sangat tidak setuju, tetapi sebelum ia tidak setuju, ia ingin tahu
dulu dengan tepat apa yang tidak disetujuinya. (Kenneth A. Wells)

Kebahagian hidup yang sebenarnya adalah hidup dengan rendah hati. (W.M. Thancheray)

Dari semua hal, pengetahuan adalah yang paling baik, karena tidak kena tanggung jawab maupun tidak dapat dicuri, karena tidak dapat dibeli, dan tidak dapat dihancurkan. (Hitopadesa)

.Bila orang mulai dengan kepastian, dia akan berakhir dengan keraguan. Jika orang mulai dengan keraguan, dia akan berakhir dengan kepastian. (Francis Bacon)

.Tak diinginkan, tak dicintai, tidak diperhatikan, dilupakan orang, itu merupakan derita kelaparan yang hebat, kemiskinan yang lebih besar daripada orang yang tak bisa makan. Kita harus saling merasakan hal itu. (Ibu Teresa)

Kata-kata bijak yang memotivasi

Cuma sedikit orang yang menginginkan kebebasan, kebanyakan hanya menginginkan seorang tuan yang adil. (Gaius Sallatus Crispus)

Dunia adalah komedi bagi mereka yan memikirkannya, atau tragedi bagi mereka yang merasakannya. (Harace Walpole)

Pengalaman bukan saja yang telah terjadi pada diri Anda. Melainkan apa yang Anda lakukan dengan kejadian yang Anda alami. (Aldous Huxley)

Saya percaya kata managing berarti memegang burung dara di kepalan tangan. Kalau terlalu kencang ia akan mati. Tapi bila terlalu kendur, bisa terlepas. (Tommy Lasorda)

Sejarah manusia merupakan tanah pemakaman dari kebudayaan-kebudayaan yang tinggi, yang rontok karena mereka tidak mampu melakukan reaksi sukarela yang terencana dan rasional untuk menghadapi tantangan. (Erich Fromm)

.Kemajuan merupakan kata yang merdu. Tetapi perubahanlah penggeraknya dan perubahan mempunyai banyak musuh. (Robert F. Kennedy)

Kemampuan menertibkan keinginan merupakan latar belakang dari watak. (John Locke 1632-1704)

Menyikat lantai dan mencuci pispot sama mulianya seperti menjadi presiden. (Richard M. Nixon)

Jangan pernah membanting pintu, siapa tau kita harus kembali. (Don Herold)

Diplomat ialah orang yang selalu ingat pada ulang tahun seorang wanita tetapi tidak pernah ingat berapa umur wanita itu. (Robert Frost)

Kata-kata bijak yang memotivasi

Orang yang paling tidak bahagia ialah mereka yang yang paling takut pada perubahan. (Mignon McLaughlin)

Kalau manusia berangsur menjadi tua, umumnya ia cendrung menetang perubahan, terutama perubahan ke arah perbaikan. (John Steinbeck)

Selama hidup saya yang sudah 87 tahun ini, saya telah menyaksikan serentetan revolusi teknologi. Tetapi tidak satu pun diantaranya yang tidak membutuhkan watak yang baik atau kemampuan untuk berfikir. (Bernard M. Baruch)

Pendidikan mempunyai akar yang pahit, tapi buahnya manis. (Aristoteles)

Pendidikan mengembangkan kemampuan, tetapi tidak menciptakannya. (Voltaire)

Pendidikan yang baik tidak menjamin pembentukan watak yang baik. (Fonttenell)

Setelah makan, pendidikan merupakan kebutuhan utama rakyat. (Danton)

Kerendahan hati disukai orang-orang terkenal. Namun orang yang bukan apa-apa sulit untuk rendah hati. (Paul Valěry)

Emansipasi merupakan seni untuk berdiri di atas kaki sendiri namun dipeluk tangan orang lain. (Alex Winter)

Sebelum menikah saya mempunyai enam teori tentang bagaimana mendidik anak. Kini saya mempunyai enam anak dan tidak mempunyai teori. (John Wilmot, Earl of Rochester 1647-1680)

Kata-kata bijak yang memotivasi

Kebahagiaan itu seperti batu arang, ia diperoleh sebagai produk sampingan dalam proses pembuatan sesuatu. (Aldous Huxley)

Dari pesawat terbang yang saya cintai, saya melihat ilmu pengetahuan yang saya puja memusnahkan kebudayaan, padahal saya mengharapkan mereka dimanfaatkan untuk kebudayaan. (Charles A. Lindbergh, Jr.)

Harapan adalah tiang yang menyangga dunia. (Pliny the Elder)

Alat penghemat kerja yang paling populer sampai saat ini masih tetap suami yang berada. (Joey Adams)

Seorang arkeolog merupakan suami yang terbaik yang bisa diperoleh wanita; makin tua si istri, makin besar minat suami terhadapnya. (Agatha Cristie)

”Mulai” adalah kata yang penuh kekuatan. Cara terbaik untuk menyelesaikan sesuatu adalah, “mulai”.Tapi juga mengherankan, pekerjaan apa yang dapat kita selesaikan kalau kita hanya memulainya. (Clifford Warren)

Orang yang mencemarkan udara dengan pabriknya dan anak ghetto yang memecahkan kaca etalase toko menunjukkan hal yang sama. Mereka tidak peduli pada orang lain. (Dhaniel Patrick Moynihan)

Mereka yang bermimpi di siang hari akan lebih menyadari bahaya yang luput dari penglihatan mereka yang mimpi di malam hari. (Edgar Allen Poe)

Saya tak hanya menggunakan semua kecerdasan yang dimiliki otak melainkan juga yang dapat saya pinjam. (Woodrow Wilson)

Yang kalah adalah wujud hukuman atas kegagalan. Pemenang adalah penghargaan atas kesuksesannya. (Bob Gilbert)

Kata-kata bijak yang memotivasi

Kesulitan itu ibarat seorang bayi. Hanya bisa berkembang dengan cara merawatnya. (Douglas Jerrold)

Bila Anda mengatakan apa yang Anda pikirkan, jangan harap hanya mendengar apa yang Anda sukai. (Malcom S. Forbes)



Learning to Develop Good Writing Proficiency

 I  have an obsession to be a writer. So I must practice to write almost everyday. Sometimes I am lazy to  write, but  I hunt motivational suggestions to encourage me. I should not be bored to learn better. Here are many wise suggestions from many experts:
 
"If you want to write well. . . read, read, and then read some more. Read good writing. Read bad writing. Learn to know the difference. Note for simplicity of style: noun, verb, object; noun, verb, object. It worked for Hemingway, who often said that his ultimate goal was to create the perfect sentence. Read some Hemingway, and not just his novels, but some of his early newspaper writing. There's never been better news and feature writing, ever. When you read the works of these and other fine writers, notice the simplicity of their language and how they vary their sentence structure and length. Some sentences number two or three words; others run an entire paragraph. There are countless tips on writing well, but I leave you with this one: read first, then write."
- By Bill Reed

Learn to Write Well
"Writing can be a drag . . . especially if you don't think you're very good at it. It's a skill, however, that you need to develop in order to be competitive in today's society. While you're a student, take the time to learn to write well. Take more than the required English and writing courses. I'd be willing to bet you'll find these classes to be quite valuable when you try to find and keep a job after graduation. And don't worry if you end up having trouble in these classes. You can always enlist the help of the good folks at the Writing Center. And one more thing . . . a good way to practice your writing without the stress of a grade hanging over your head, is to take part in extra-curricular activities that involve writing."
- By Emily Sinsabaugh

Writing a Paper or Researching an Assignment? Start Early
"Let's face it. We are all afraid of writing papers. We procrastinate until the night before that essay or reserach assignment is due. We then write as the night passes in the hope that some sort of last-minute inspiration will light down from the heavens, the clouds will dissipate and the sun will poke its head above the horizon, and the rivers will gush forth those wonderfully profound ideas that have hidden themselves in the darkness. Beautifully as all this sounds, it does not happen without a great deal of advance preparation.

What does happen is that we ofen compose into the wee hours of the morning, and as the clock ticks on, we get progressively tired--so tired that we do a sloppy job. We forget to proofread, or when we do we are so tired of the paper that we cannot see convoluted ideas, faulty reasoning, and missing commas. We submit the paper with a prayer and hope for the best. And when we get that unsatisfactory grade, we vow that we will NEVER again put things off until the last minute. How do we accomplish this? I have several suggestions:

1. Get started on the paper the day that it is assigned. This doesn't mean that one actually start writing the paper but rather it means that you at least think about the topic. Take a small pad of paper so that you can jot down ideas. Keep a journal that you can draw upon for that interesting perspective toward the topic.
2. Start writing the rough draft at least a week before the assignment is due. In this way, you leave yourself plenty of time to walk away from the paper when the going gets tough. Often, a short break--a trip to the snackshop, or a game of PacMan--will clear your mind so that you can begin to write again.
3. Go the Center for Writing. It is often important that we talk our ideas out before we can get them clearly on paper. Important to this process is a basic knowledge of those who will read your paper.
    What do they already know?
    What do they need to know?
    What terms or concepts do you need to explain?
    What connections do you need to make?
A conference with a writing tutor in your Writing Center can often help you to clarify those issues. If you cannot get ideas down on paper, bring your notes and talk your ideas out with the tutors so that you can get concepts down clearly on the page. If you can't tell a comma from a semicolon, have the tutor help you sort out those tricky rules of grammar. The Center for Writing can help you out at any point in the research and writing process.
Writing need not be a terrible agonizing process, and you need not write papers the night before. Hopefully, thinking about the paper right away, getting a draft written at least before, and getting help in the Center for Writing will get you that good grade next time you have to write a paper."
- By Bob Holderer

The Rest of the Story
"I used to think that successful writers must be naturally gifted creatures who always managed to get everything right the first time. That's why I'd lie to friends in college when they asked me how much time I'd spend on a paper. "An hour or so,?" I'd shrug--when really it was more like ten. It wasn't until years later that I learned even geniuses like Virginia Woolf and Ernest Hemingway spent incredible amounts of time writing and rewriting and polishing their work. So take a tip from geniuses and non-geniuses alike. When you know you've got a writing project due, start early. Don't think of your trash can as an enemy, but as a hungry pet that likes to be fed regularly. Then take what's left--the good stuff--polish it up like a genie's lamp, and sit back and hope for what all writers hope for: a magical connection with your reader."
- By Russell Chamberlain

Hip Hop to the Writing Lab
"The writing lab is where you go for success. Success equals "A's" and I'm alright with that. The writing lab is where I go to succeed. Develop papers that will meet the teachers need. They will critique and help you form a thesis that is sweet. Develop structure in your paper. Bring your skills to peak, so don't procrastinate. Don't debate. Just go to the lab to correct your mistakes on the grammatical tip their crew is tight. So don't worry about failure, because that's no where in sight. So use the facilities and you'll be a writing skill master just wait and see."
- By Richard Snow

Writing Skills
"Read choose anything, but read something. Keeping a focus on the way others conform words in a sentence. Start keeping a daily calender so you don't forget the assignments' due and other events that could be an issue if not reviewing your material. Write constantly, in doing this you keep your skills in writing on top shape. An exercise for the mind and vocabulary skills intact."
- Andrea Michelle Jones

Berdamai Dengan Masa lalu dan Menyambut Masa Depan oleh Maskatno Giri

Masa lalu tinggal kenangan. Berkenaan dengan masa lalu, mungkin di antara kita: sering mengecam diri sendri, mungkin dendam kepada orang lain, menyimpulkan Tuhan tidak adil, dan  bersedih yang berlarut-larut.

Tidak  mungkin seseorang terlepas  dari: kejengkelan, rasa malu, menanggung aib, merasa bersalah dan dosa. Itu semua berlaku pada setiap manusia. Karena manusia bukan malaikat. Di sini kita bisa belajar lebih cerdas, apakah kita ingin berlarut di dunia masa lalu atau juga bisa memaafkan diri bahwa kita memang bukan manusia sempurna.

Benar memang, kita harus belajar dari masa lalu. Masa lalu biarlah berlalu, kita tinggal memendam dalam-dalam suatau kenangan. Lalu masa lalu tersebut dijadikan sumber kekuatan bahwa kita layak menjadi hebat. Kita seharusnya  menjadi manusia kuat walau modal kita kelemahan dan kenekatan belaka.

Mestinya kita membisikkan pada diri sendiri utamanya, dan memotivasi orang lain bahwa kita harus berlaku bijak. Hidup kita bukan di masa lalu, kita hidup di saat ini dan mestinya kita mau  menyambut masa depan yang sudah menunggu kita.

Selamat dan sukses sejati dalam menyambut masa depan dengan lapang dada.


Menyerap Ilmu Melalui Model Pembelajaran CTL oleh Maskatno Giri


"Ngilmu iku kalakone kanthi laku". Itulah nasihat para guruku yang tak pernah kulupakan. Guruku menambahkan bahwa kalau kita ingin benar-benar berilmu haarus memakai "lelakon" atau proses. Ilmu yang tidak melalui lelaku proses hanya sekedar hafalan belaka. Dan tentunya sesuatau yang bersifat hanya hafalan mudah sekali hilang.

Kalau dipikir-pikir pernyataan guruku di atas itu benar. Kegiatan yang terlihat menuntut ilmu tanpa proses praktik dengan melibatkan pengalaman langsung, kegiatan keilmuan tersebut kurang bermakna, dan  mudah sekali lenyap dalam pikiran.

 Sering kita mendengar tentang berbagai  metode pembelajaran untuk menyerap ilmu  dan pengalaman sebanyak-banyaknya .   Salah satunya adalah  model Contextual Teacaching and Learning. Di sini pembelajar diajak tidak sekedar mengahfal namun melakukan kegiatan keilmuan juga mampu megait-ngaitkan imu tersebut dengan pengalaman nyata.

Berikut ini,  Maskatno Giri menulis ulang Model  Pembelajaran CTL yang bersumber dari Modul Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG): Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 Surakarta oleh bapak Sugiyanto

Menurut Nurhadi dalam Sugiyanto (2007) CTL (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Menurut Jonhson dalam Sugiyanto (2007) CTL adalah sebuah proses pendidikan yang bertujuan untuk menolong para siswa melihat siswa melihat makna didalam materi akademik yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan subyek-subyek akademik dengan konteks dalam kehidupan keseharian mereka.

Jadi pengertian CTL dari pendapat para tokoh-tokoh diatas dapat kita simpulkan bahwa CTL adalah konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkanya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan

    Model pembelajaran CTL ini bertujuan untuk memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari sehingga siswa memiliki pengetahuan atu ketrampilan yang secara refleksi dapat diterapkan dari permasalahan kepermasalahan lainya.
    Model pembelajaran ini bertujuan agar dalam belajar itu tidak hanya sekedar menghafal tetapi perlu dengan adanya pemahaman
    Model pembelajaran ini menekankan pada pengembangan minat pengalaman siswa.
    Model pembelajaran CTL ini bertujuan untuk melatih siswa agar dapat berfikir kritis dan terampil dalam memproses pengetahuan agar dapat menemukan dan menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain
    Model pembelajaran CTL ini bertujun agar pembelajaran lebih produktif dan bermakna
    Model pembelajaran model CTL ini bertujuan untuk mengajak anak pada suatu aktivitas yang mengkaitkan materi akademik dengan konteks jehidupan sehari-hari
    Tujuan pembelajaran model CTL ini bertujuan agar siswa secara indinidu dapat menemukan dan mentrasfer informasi-informasi komplek dan siswa dapat menjadikan informasi itu miliknya sendiri.

Strategi Pembelajaran CTL
Beberapa strategi pembelajaran yang perlu dikembangkan oleh guru secara konstektual antara lain:
a. Pembelajaran berbasis masalah
Dengan memunculkan problem yang dihadapi bersama,siswa ditantang untuk berfikir kritis untuk memecahkan.
b. Menggunakan konteks yang beragam
Dalam CTL guru membermaknakan pusparagam konteks sehingga makna yang diperoleh siswa menjadi berkualitas.
c. Mempertimbangkan kebhinekaan siswa
Guru mengayomi individu dan menyakini bahwa perbedaan individual dan social seyogianya  dibermaknakan menjadi mesin penggerak untuk belajar  saling menghormati dan toleransi untuk mewujudkan ketrampilan interpersonal.
d. Memberdayakan siswa untuk belajar sendiri
Pendidikan formal merupakan kawah candradimuka bagi siswa untuk menguasai cara belajar untuk belajar mandiri dikemudian hari.
e. Belajar melalui kolaborasi
Dalam setiap kolaborasi selalu ada siswa yang menonjol dibandingkan dengan koleganya dan sisiwa ini dapat dijadikan sebagai fasilitator dalam kelompoknya.
f. Menggunakan penelitian autentik
Penilaian autentik menunjukkan bahwa belajar telah berlangsung secara terpadu dan konstektual dan memberi kesempatan pada siswa untuk dapat maju terus sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

g. Mengejar standar tinggi
Setiap seyogyanya menentukan kompetensi kelulusan dari waktu kewaktu terus ditingkatkan  dan setiap sekolah hendaknya melakukan Benchmarking dengan melukan study banding keberbagai sekolah dan luar negeri.
Berdasarkan Center for Occupational Research and Development (CORD) Penerapan strategi pembelajaran konstektual digambarkan sebagai berikut:
a. Relating
Belajar dikatakan dengan konteks dengan pengalaman nyata, konteks merupakan kerangka kerja yang dirancang guru  untuk membantu peserta didik agar yang dipelajarinya bermakna.
b. Experiencing
Belajar adalah kegiatan “mengalami “peserta didik diproses secara aktif dengan hal yang dipelajarinya dan berupaya melakukan eksplorasi terhadap hal yang dikaji,berusaha menemukan dan menciptakan hal yang baru dari apa yang dipelajarinya.
c. Applying
Belajar menekankan pada proses mendemonstrasikan pengetahuan yang dimiliki dengan dalam konteks dan pemanfaatanya.
d. Cooperative
Belajar merupakan proses kolaboratif dan kooperatif melalui kegiatan kelompok, komunikasi interpersonal atau hubunngan intersubjektif.
e. Trasfering
Belajar menenkankan pada terwujudnya kemampuan memanfaatkan pengetahuan dalam situasi atau konteks baru.