DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Kamis, 19 Maret 2015

10 Resep Manjur Meredam Kecemasan

Teringat masa  lalu. Aku termasuk orang yang  sering cemas terhadap diri sendiri. Terutama masalah masa depanku. Maklum saja berbagai tingkat kekurangan dan kelemahan melekat padaku, pokoknya masalahnya lengkap. 

Saat usia belum dewasa, aku dipaksa oleh keadaan untuk mampu  hidup  mandiri. Karena aku tinggal di Solo, jauh dari  orang tua. Di sinilah banyak kecemasan  menghantui pikiranku. Dampak dari rasa cemas yang berlebih, berpengaruh pada rasa kepercayaan diri yang buruk. Alhamdulillah, Allah menyelamatkanku. Aku sejak remaja sudah terbiasa  mengikuti kegiatan motivasi spiritual/ pengajian-pengajian. Di sinilah sedikit banyak membantuku untuk tetap bersabar.

Teringat saat-saat kuliah di UNS SOLO, kecemasanku semakin menjadi-jadi.  Karena secara ekonomi dan prestasi akademikku yang tidak bagus memperparah kecemasanku. Maklum, aku tergolong lemah ekonomi (aku mencari biaya makan dan SPP sendiri) dan lemah prestasi.

Tak terlupakan di depan kampus pusat. Aku sering meneteskan air mata, saat-saat melihat para senior sudah memakai toga untuk wisuda. "Kapan Ya Allah aku bisa cepat selesai, lalu diwisuda seperti mereka dan bisa bekerja?".

Di semester sembilan tahun 1998 akhirnya aku diwisuda dengan nilai kurang memuaskan. Jelas aku bukan manusia sempurna yang jauh dari  kebodohan,  kelemahan, dosa dan salah. Namun, sejak remaja Insya Allah, aku bukan termasuk remaja yang nakal tanpa moral. Aku dimotivasi  oleh ustadzku  supaya aku  menjadi manusia yang baik semampu aku bisa. Pokoknya harus jadi orang baik walau modal hidupnya cuma pas-pasan, tentang rezeki Allahlah yang Maha Pengatur.

Alhamdulillah, semuanya terjawab. Tahun 2000 aku mendapat rezeki pekerjaan. Tanpa melalui seleksi, aku mendapat SK ikatan dinas  dari UNS dan aku bekerja di SMAN1 Girimarto sampai sekarang.

Kecemasan dalam hidupku makin lama makin tak ada. Sebetulnya aku tidak memiliki konsep yang tersusun rapi dalam meredam kecemasan, tapi Insya Allah aku telah melakukan berbagai cara dalam menghadapi kecemasan tersebut:

1.Berusaha tetap berbuat baik secara istiqomah semaksimalnya. Kata Ustadzku kebaikan itu membahagiakan.
2. Berusaha  membuang rasa cemas yang berlebihan dan tanpa alasan, apalagi hanya bayang-bayangan saja.
3. Berusaha dekat dengan  Allah SWT. dengan menjalankan kuajiban dan menjauhi larangaNya
4. Berkawan  dengan oranr-orangyang bisa memberi energi positif pada diri  sendiri.
5. Menjauhi dari makanan yang haram dan dari minuman beralkohol yang sifatnya merusak dan  hanya sementara melepaskan keresahan hati.
6. Berusaha  mensyukuri   nikmat dari Allah SWT
7. Mendengarlah musik yang disukai.
8. Belajar  untuk ikhlas dan menyerahkan segala sesuatu di luar kontrol  manusia  hanya pada  Allah SWT semata.
9. Membaca  buku-buku yang baik.
10. Menyadari tugas manusia  hanya brdoa, berjuang-dan berjuang, pantang  menyerah . Berusaha meyakini ada kekuatan luar biasa dari Allah yang Maha Kuasa yang bisa membantu manusia lemah.

Kini rasa kecemasanku semakin mereda, karena apa yang kucita-citakan sebagian sudah tercapai dan membuat bahagia. Walau   belum semua obsesiku tercapai, aku sudah bersyukur.