DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Selasa, 07 Mei 2013

MENJADI PENDIDIK YANG PENYABAR Oleh Maskatno Giri

Kalau bicara masalah kesabaran, memang tidak ada habisnya. Demikian juga  menuntut orang lain  memilki kesabaran  sangat mudah. Yang sulit adalah bagaimana kita  menjadi  penyabar sejati.

Sebagai seorang  pendidik atau guru di salah satu SMA di desa, aku sadar bahwa aku dituntut memiliki kesabaran yang luar biasa. Aku dihadapkan kepada remaja-remaja yang sangat jauh beda perilakunya dari  yang diidealkan oleh para  pendidik. Kebanyakan  mereka suka hura-hura, malas belajar dan tidak begitu taat terhadap aturan agama. Walau ini tidak semuanya. 

Waktu remaja dulu aku bersekolah di sekolah Islam yang tertib, disiplin dan terarah budi pekertinya. juga  tata tertib di sekolah dipatuhi dengan ketat.

Lain halnya sekolah negeri  khususnya  tempat aku bekerja di sana tiap hari. Banyak para siswa yang pemalas baik beribadah maupun belajar. Pernah aku mengecek bahwa tidak ada 10 persen dari siswa yang sholat lima kali sehari. Belum lagi budi pekertinya ( maaf)  masih jauh  dari nilai-nilai agama.Pergaulan bebas sudah luar biasa, kesopanan kurang terjaga. Aku juga maklum, di berbagi tempat ternyat remaja juga mirip seperti itu. Apalagi para remaja yang Ortunya kebanyakan perantau dan lumayan sukses secara materi. Akhirnya mereka secara  finansial bagus, karena tak terarah mereka hidup tanpa kendali agama.

Kesabaran tidak ada batasnya itulah yang kuyakini. Aku bertekat menjadi manusia yang bahagia. Maka betapaun beraqtnya mengajar anak-anak remaja, aku berusaha kerja dengan bahagia.
Tap hari kesabaran ku diuji, banyak anak yang suka clemongan, tidak ramah dan berkata kotor. Tapi, aku harus tidak mudah marah.

Akhirnya, aku mesti harus banyak belajar menjadi shabar yang sesungguhnya sabar. Kutemukan kiat sabar di internet, dan Alhamdulillah aku mendapatkanya. Intinya kalau seseorang malas belajar sulit menjadi pribadi sabar. Belajar di sisni bisa diartikan  sangat luas. Belajar agama pasti wajib, belajar sosial tentu juga wajib. Pokoknya wawasan pemikiran kita harus luas dan ilmu yang luas tersebut merupkan modal sangat penting untuk menjadi sabar. 

Sebagai pembelajaran bagi  saya sendiri dan Anda juga yang ingin menjadi orang yang sabar, baca terus kiat-kiat menjadi orang yang sabar di bawah ini.

1. Mengetahui tabiat kehidupan dunia dan kesulitan dan kesusahan yang ada disana, sebab manusia memang diciptakan berada dalam susah payah, sebagaimana firman Allah: Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah. (QS. 90:4)
2. Beriman bahwa dunia seluruhnya adalah milik Allah dan Dia memberinya kepada orang yang Dia sukai dan menahannya dari orang yang disukaiNya juga.
3. Mengetahui besarnya balasan dan pahala atas kesabaran tersebut. Diantaranya:
a. Mendapatkan pertolongan Allah, sebagaimana firmanNya: Dan Allah beserta orang-orang yang sabar”. (QS. 2:249)
b. Mendapatkan sholawat, rahmat dan petunjuk Allah, sebagaimana firmanNya: Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan:”Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. 2:155-157)
c. Sabar adalah kunci kesuksesan seorang hamba, sebagaimana dijelaskan Allah dalam firmanNya: Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung. (QS. 3:200).
4. Yakin dan percaya akan mendapatkan pemecahan dan kemudahan sebab Allah telah menjadikan dua kemudahan dalam satu kesulitan sebagai rahmat dariNya. Inilah yang difirmankan Allah: Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (QS. 94:5-6)
5. Memohon pertolongan kepada Allah dan berlindung kepadaNya, karena Allah satu-satunya yang dapat memberikan kemudahan dan kesabaran.
6. Beriman kepada ketetapan dan takdir Allah dengan meyakini semuanya yang terjadi sudah merupakan suratan takdir. Sehingga dapat bersabar menghadapi musibah yang ada.
7. Ikhlas dan mengharapkan keridhoan Allah dalam bersabar. Hal ini dijelaskan Allah dalam firmanNya: Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Rabbnya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rejeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik), (QS.Al Ra’d 13:22)
8. Mengetahui kebaikan dan manfaat yang ada dalam perintah dan keburukan yang ada dalam larangan.Ibnul Qayyim menyatakan: Apabila seorang mengetahui kebaikan yang ada pada amalan yang diperintahkan dan akibat buruk dan kejelekan yang ada pada amalan yang dilarang sebagaimana mestinya. Kemudian ditambah dengan tekad kuat dan motivasi tinggi serta harga diri maka insya Allah akan dapat bersabar dan semua kesulitan dan kesusahan menjadi mudah baginya.
9. Menguatkan factor pendukung agama dalam setiap kali menghadapi perintah, larangan dan musibah yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan empat perkara:
a. Mengagungkan Allah yang maha mendengar dan meilhat. Seorang yang senantiasa ada di hartinya pengagungan terhadap Allah, tentunya dapat bersabar dalam melaksanakan perintah dan menjauhi larangan. Bagaimana Dzat yang maha agung dimaksiati padahal Dia maha melihat dan mendengar?
b. Menumbuhkan rasa cinta kepada Allah, sehingga ia melaksanakan perintah dan meninggalkan kemaksiatan karen mencintai Allah. Demikian juga akan bersabar atas ujian kekasihnya. Hal ini disebabkan orang yang mencintai tentu akan menaati kekasihnya dan tidak ingin dimurkai serta dapat menahan diri atas semua ujian yang diberikan kepadanya.
c. Menampakkan dan mengingat nikmat dan kebaikan Allah, sebab orang yang mulia tidak akan membalas kebaikan orang lain dengan kejelekan. Oleh karena itu mengingat nikmat dan karunia Allah dapat mencegah seseorang dari bermaksiat karena malu denganNya dan memotivasi melaksanakan perintahNya serta merasa semua musibah yang menimpanya merupakan kebaikan yang Allah karuniakan kepadanya.
d. Mengingat kemarahan, kemurkaan dan balasan Allah, karena Allah akan marah bila hambaNya dan bila murka tidak ada seorangpun yang dapat menahan amarahNya. Sehingga dengan melihat sepuluh kiat dari kiat-kiat bersabar dalam tiga jenis kesabaran ini, mudah-mudahan dapat menjadikan diri kita termasuk orang -orang penyabar.

Allahu a'lamu bishawab