Mengikat makna, mengikat ilmu
melalui tulisan. Itu jelas efektif , menurut referensi yang telah  dibaca Mas Katno
Giri . Menulis  kebaikan sebagai wujud menyerap  ilmu, sebenarnya bisa kapan saja. Bisa di
sela-sela bekerja, dan  istirahat  santai. 
Namun  mungkinkan ada  kita menulis dalam kondisi blank?
Sebenarnya, menurut MasaktnoGiri
orang yang benar-benar blank adalah orang gila. So  selama orang itu waras berarti mampu menulis.
Buktinya adalah masKatno Giri. 
Saat menulis  tulisan ini, masKatno dalam kondisi
kelelahan. Di pertengahan t menusli samapi tertidur beberapa menit.  Lelah dalam  sehari bekerja 
di sekolah  serta melalui
perjalanan lebih dari 100 km PP. Bangun pagi sebelum shubuh dan kembali setelah
asar, itu sudah biasa. Dan lagi sering tidak sempat tidur siang. Di amanati
deng anak empat yang masih  kecil=kecil
bukan halangan untuk berkarya, Buktinya akusudah mampu menulis karya lebih dari
seratus. Masalah mutu jangan ditanya, maksudnya masih jelek.  Tapi ini kan proses. Suatu saat nanti  Mas Katno Giri yakin bisa lumayan.
Apa modalnay untuk menjadi
penulis lumayan? Kalau masKatno Giri bisa menjawab modalnya adalah modal nekat.
Nekat mau berlatih nekat mau berusaha nekat 
mau  nekat. Kehabisan kata-kata
akau dalam menerangkan kepada orang laian. Memang  Maskatno Giri merasa  ada harapan besar untuk menjadi peulis
besar.  Semoga ini buka sekedar lamunan.
 
