DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Jumat, 14 Juni 2013

Dunia Motivasi Yang Tak Terbatasi oleh Maskatno Giri

Hampir setiap hari aku selalu memotivasi orang lain lewat blog pribadiku. Memang tidak ada keuntungan langsung walau hanya serupiahpun. Tapi, bahagia rasanya menjadi manusia yang ada manfaatnya. Bahagia di hati yang tidak bisa dinlai dengan harta benda.

Jenuh juga terkadang. Di suatu saat aku juga kebingungan  atau kehabisan ide untuk dibagikan. Mungkin inilah risiko menjadi  seorang motivator pemula. Aku berkeyakinan bahwa negeri ini memang membutuhkan figur motivator, penasihat sekaligus penghibur dan  juga figur teladan. Dipastikan generasi negeri ini akan hancur kalau mereka sudah kesulitan mencari seorang motivator, penasihat dan teladan.

Bentuk pekerjaan yang selalu dinanti kehadirannya dan tidak pernah menutup lowongan pekerjaan adalah seorang motivator dan penasihat.  Mereka adalah guru sejatinya guru. Guru yang seharusnya sanggup digugu dan ditiru. Mereka tokoh yang sangat penting dalam pembentukan masa depan lebih cerah.

Namun, seorang guru pun perlu motivator. Salah satu motivatornya adalah anak-anak, siswa, dan peserta didik. Mereka  adalah manusia  yang sangat membutuhkan kata kasih sayang dan perhatian tulus. Mereka harus dibesarkan hatinya diberi pencerahan pikirannya dan didoakan supaya menjadi manusia sukses di dunia dan akherat.

Peserta didik adalah bukan saja yang masih usia anak-anak. Mereka yang masih merasa mebutuhkan pemebelajaran adalah para peserta didik di dunia pembelajaran yang tak terbatas di suatu tempat.

Para orang  tua pun membutuhkan motivasi, supaya menjadi orang tua yang bermakna. Bermakna untuk kehidupan mereka sendiri juga untuk para putra putri tercinta.

Tidak Bijak Meremehkan Kebaikan Oleh Maskatno Giri

Tidak bijak jika menyepelekan kebaikan walau kecil. Alkisah yang bersumber dari sebuah buku yang kubaca beberapa tahun lalu. Ada seorang yang kekayaanya sudah luar biasa, karena dia seorang konglomerat.  Namun, di usia mendekati ajalnya dia baru menyadari apa arti kebaikan. Sebelumnya karena terlalu sibuk, dia tidak peduli arti silaturahim dan berbagi.  Kebetulan dia tidak dikaruniai anak.Saudara kandungnya pun cuma satu. Dia pun juga konglomerat yang super sibuk. Istrinya adalah anak tunggal. Dia semakin tua semakin mampu berpikir untuk apa harta yang melimpah, akhirnya setiap manusia juga akan mati.

Singkat cerita si kaya  sakit-sakitan. Penyakit komplikasi berat menggerogoti tubuhnya. Dia sadar bahwa dia tidak akan panjang umur. Suatu kesempatan dia menulis surat wasiat yang bersifat rahasia. Surat wasiatnya dititipkan dan disaksikan  pengacaranya.

"Setengah dari hartaku akan kuberikan bagi tetanggaku yang baik hati yang mau menjengukku dan sekaligus yang  mau melayat di urutan pertama, sednagkan hartaku yang lain untuk kepentingan masyarakat.  " Itulah  inti kalimat wasiatnya.

Si Kaya tinggal di daerah yang didominasi para orang kaya yang sibuk. Kebetulan, si kaya yang sedang sakit berat tersebut memilki tetangga yang miskin dan berwajah jelek. Tetangga inipun tidak pernah mendapat santunan dari tetanga yang kaya tadi. Tapi si miskin ini berhati mulia. Dia menjenguk di urutan pertama. Singkat cerita tetangganya yang kaya tadi meninggal karena penyakitnya yang semakin parah. Si miskin pun di urutan pertama dalam melayat.

"Selamat paK! bapak akan mendapat hadiah luar biasa.Tolong ditanda tangani surat ini.Ini wasiat dari si kaya yang baru saja meninggal" itulah  kalimat ucapan selamt dari pengacara si kaya.Si miskin terkaget-kaget tidak percaya. Setelah si pengacara menjelaskannya, bahwa ini fakta. Si miskin mau menerimanya.

Si miskin menjadi kaya mendadak, karena mendapat warisan/ hibah dari si kaya, alah satu penyebabnya adalah DIA TIDAK MENYEPELEKAN KEBAIKAN WALAU KECIL DIPANDANG ORANG. "MENJENGUK ORANG SAKIT DAN MELAYAT KEPADA TETANGGA"

Kejadian nyata pernah juga terjadi di keluargaku. Aku dan istri melayat ke suatu keluarga kaya tapi baik hati. Kami berniat melayat tanpa bersama  anak-anakku. Tapi, anakku yang nomer 3 merengek mau ikut. Akhirnya kita bertiga melayat. Sudah menjadi adat, kita menyediakan dana tidak seberapa dimasukkan ke kotak bela sungkawa.

Karena kami meninggalkan anak yang ke 4 yang masih bayi. Kami mohon pamit, sebelum acara selesai.

"Dik ini untuk jajan!" itulah kalimat si tuan rumah kepada anakkku. Dalam perjalaan uang dibuka oleh istriku. Istrikui kaget. "Kenapa untuk jajan saja harus beratus-ratus ribu?'.Inilah rezeki langsung di dunia karena kemauan berbuat kebaikan. Allahu a'lamu bisahwab.