DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Minggu, 04 Agustus 2013

Sehat Tanpa Obat

Sehat tanpa obat. Itulah kalimat inti yang disampaikan juru kultum di masjid At Taqwa Lawu Telukan di ba'da shubuh ini.  Si Ustadz menyampaikan bahwa  di antarea orang yang bahagia adalah orang yang sehat.

Beliau menambahkan bahwa Rasulullah saw adalah teladan luar biasa. Beliau dijaga oleh Allah dari dosa. Juga beliau diciptakan oleh Allah sebagai teladan. Masalah kesehatan, beliau teladan dalam penjagaan kesehatan. Menurut sirah nabi saw sebagaimana disampaikan oleh pak Ustadz, beliau nabi Muhammad saw tidak pernah sakit. Apa resepnya?

Resep penjagaan kesehatan ruhani adalah faktor penting. Nabi saw: Sosok manusia yang bukan pemarah, sosok yang tak punya kotor hati (iri, dengki,sombong dll), sosok yang menjaga pola makan ( seperti dalam sabdanya bahwa lambungnya sepertigauntuk air, seperttiga udara dan sepertiga untuk makanan), sosok yang menjaga kbersihan dll.

Kita akhirnya perlu intropeksi. Kita mungkin sering sakit. Apakah kita sering kekenyanngan  bin rakus? Apakah kita menjaga kebersihan badan dan hati? 

Kalai kita sering memelihara sifat-sifat yang jauh dari sifat nabi, ya kita tinggal menunggu sakit hati dan sakit pisik. Karena kita pantas disebut sebagai manusia nekat tanpa tuntunan yang tepat.Allahu a'lamu bishawab.

Ridlo Allah swt Tak Berdiri Sendiri

Waktu  berjalan  sangat cepat. Terasa baru kemarin awal puasa. Kini ibadah puasa berjalan dan hampir berakhir.

Pengampunan dosa  telah dijanjikan oleh Allah bagi yang puasa dengan tulus ikhlas. Idealnya memang setelah ramadlan/ puasa para  umat Islam laksana hidup seperti bayi. Yang dijanjikan oleh Allah adalah diampuni dosa-dosa yang dilakukan hamba di masa lalau. Tapi kitaperlu ingat bahwa dosa-dosatersebut  sebatas dosa hubungannya denagan  Allah swt. Dan bagaimana dosa yang dilakukan atas hubungan dengan sesama manusia?

Namun, justru  kita perlu intropeksi bahwa mungkin kita termasuk orang yang bergelimang dosa terhadap makhluq lain  atau manusia lain. Dalam hal ini kita harus memohon ampun atau minta ridlo atas dosa kita  secara langsung kepada orang yang  bersangkutan. Kalau tidak, kita akan menjadi manusia bangkrut di akherat kelak karena  amal kita untuk tebusan atas dosa kita kepada orang lain.

Hubungan kita kepada Allah swt harus baik, itu sudah pasti. Terbukti kita  dengan mudah menjalankan ibadah, salah satunya ibadah puasa. Itu  dikenal dengan habluminaAllah.

Selanjutnya hubungan kepada sesama makhluq Allah, kadang kita kurang memperhatikan.   MAri kita merenung: Apakah kita sering berpikir negati keapda orang lain? Apakah kita kadang menyakiti hati orang lain. Apakah kita kadang iri dengki kpada orang lain? Apakah kita egois?. Apakah kita mendzalimi orang lain. Apakah kita memakan dan menikmati yang menjadi hak orang lain?

Bila kita sering menjawab iya,iya, iya. Bisa-bisa kita termasuk orang yang bangkrut. Maksudnya Walau kita rajin beribadah kepada Allah namun pahala kita sudah terkikis habis, laksana kayu  bakar yang dimakan api.  Ridlo Allah tergantung ridlo hambanya itulah tuntunan yang kita sering dengar. Allahu a'lamu bishawab.