DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Sabtu, 28 Januari 2012


(English Forum)PENGGUNAAN IN DALAM KAL. BHS INGGRIS

Penggunaan IN 

dikutip dari swarabhaskara.com

a. in + the + ruangan/bangunan/container

Pada phrase seperti ini, IN = inside (di dalam), dan merupakan antonim (kebalikan) dari OUT (di luar).
Note: Tergantung konteks kalimatnya,  adjective pronouns (i.e. my, his, her, their, our, your, its) juga dapat digunakan untuk menggantikan the, namun, keduanya tidak dapat digunakan secara bersamaan.
Misalnya: in the room -  in his room; in the pocket – in my pocket. Tetapi INCORRECT jika: in the his room; in the my pocket, dst
Contoh:
  1. My classmates were in the classroom while I was lying sick in my room. (lie = terbaring; Teman-teman kelasku berada di dalam kelas sementara aku terbaring sakit di kamarku)
  2. The water in the fridge is not cold. The fridge must’ve been out of order.  (fridge = refrigerator = kulkas; out of order = rusak; Air di kulkas tidak dingin. Mungkin kulkasnya telah rusak ).
  3. Don’t put your damp clothes in the drawer. (damp = lembab; drawer = laci khusus untuk pakaian; Jangan taruh pakaian lembabmu di dalam laci pakain).
Note: AT juga bisa digunakan jika kata yang mengikuti merupakan nama bangunan. Misalnya: at the bookstore, at the police station, at the university, at the restaurant, dst. Phrase ini digunakan untuk menyatakan general location, dan maknanya lebih luas (atau kurang spesifik) dibandingkan dengan IN. (Lihat Penggunaan AT. a).

b. in + wilayah (blok, RT, RW, desa, kabupaten, provinsi, kota, pulau, negara, dll.)

Cont0h:
  1. Ahmad Fannany lives in Palembang. (Ahmad Fannany tinggal di Palembang)
  2. Most people in villages cannot access internet. (Kebanyakan orang (yang tinggal) di desa-desa tidak dapat mengakses internet).
  3. Most people in Indonesia reside in Java. (reside = live = tinggal: Kebanyakan orang di Indonesia tinggal di Jawa).
  4. Amelia and Henni are in Japan now. (Amelia dan Henni ada di Jepang sekarang).

c. in + the + morning/afternoon/evening

Contoh:
  1. The class begins in the morning and ends in the afternoon. (Kelas (pelajaran itu dimulai di pagi hari dan berkahir di sore hari).
  2. He left in the evening and will be back at midnight. (Dia berangkat/pergi sore hari dan akan kembali tengah malam).
Note: Gunakan AT jika diikuti oleh midnight. INCORRECT jika ditulis “in the midnight atau in midnight”. Kata-kata lain yang dapat mengikuti AT dapat dilihat pada Penggunaan AT. e.

d.  in + nama bulan/tahun

Contoh:
  1. My birthday is in October. (Ulang tahunku adalah pada bulan Oktober)
  2. Indonesia proclaimed its independence in 1945. (Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada tahun 1945).
Note: Gunakan ON jika diikuti oleh nama hari atau tanggal. (Lihat Penggunaan ON. b)

e. in + the + past/future

Contoh:
  1. In the past, attendance at school was not compulsory, but it is now. (Dulu, bersekolah bukan merupakan keharusan, tetapi sekarang menjadi keharusan).
  2. If the massive deforestation continues as it does today, all of the islands in Indonesia will become deserts in the future. (deforestation = penggundulan hutan; desert = gurun; Jika penebangan hutan secara besar-besaran terus berlangsung seperti yang terjadi saat ini, semua pulau di Indonesia akan menjadi gurun di masa mendatang)

f. in + the + beginning/end

Contoh:
  1. They didn’t know each other in the beginning, but in the end they became friends. (Mereka tidak saling mengenal/tahu pada awalnya, tetapi pada akhirnya mereka berteman).
  2. In the end of this article, you will be linked to Practice test 6. (Di bagian akhir artikel ini, kamu akan dilink (ditautkan) ke Practice test 6).

g. in the middle

Contoh:
  1. I am lost. I am in the middle of nowhere. (Aku tersesat. Aku tidak tahu dimana aku sekarang berada).
  2. My friends could not spot me because I was in the middle of the crowd. (spot = melihat; Teman-temanku tidak dapat melihatku karena aku berada di tengah-tengah kerumunan orang).

h.  in time

In time = early enough = “beberapa saat sebelum waktu yang telah ditentukan”.
  1. Bloko had arrived 15 minutes before the meeting began.  He was in time. (Bloko telah tiba 15 menit sebelum meetingnya dimulai).
  2. Which one do you prefer: being in time, on time, or late? (Yang mana yang kamu lebih suka: tiba lebih awal sedikit, tepat waktu, atau telat?).
Note: Apakah bedanya dengan ON TIME ? (Lihat Penggunaan ON. g)

i. in the street

Contoh:
  1. Children should not play in the street. (Anak-anak seharusnya tidak bermain di jalan).
  2. I used to play football in the street in front of my house. (Dulu, aku biasa bermain bola di jalan di depan rumahku).
Note: Gunakan ON jika diikuti oleh nama jalan. (Lihat Penggunaan ON. c )

j. in the way

Contoh:
  1. He could not park his car in the driveway because another car was in the way. (Dia tidak dapat memparkir mobilnya di driveway (jalur/jalan keluar-masuk mobil di rumah/kantor/banguan, etc ke jalan utama) karena ada sebuah mobil yang lain yang mengalangi jalan ke driveway tersebut).
  2. I stopped paddling my bicycle and then pushed the brake because a crowd of kittens was playing in the way. (Aku berhenti mengayuh sepedaku dan kemudian menginjak rem karena segerombolan anak kucing sedang bermain di jalan/jalur (yang aku mau lewati).
Note: Bedakan dengan on the way. (Lihat Penggunaan ON. j)

k. once in a while

Once in a while = at times =occasionally = sometimes = kadang-kadang/sekali-sekali.
Contoh:
  1. Once in a while, we go out for dinner. (Kadang-kadang, kami makan malam di luar (i.e di restaurant, warung, etc).
  2. Once in a while, the naughty boy behaves well. (Kadang-kadang, anak nakal itu berprilaku baik).

l. in no time at all

In no time at all = dalam waktu yang sangat singkat.
Contoh:
  1. Robert finished his assignment in no time at all. (Robert menyelesaikan tugas/PR-nya dalam waktu yang sangat singkat).

m. in the meantime

In the meantime = at the same time = meanwhile = sementara itu; pada saat yang bersamaan.
Contoh:
  1. School starts in several weeks, in the meantime, let’s have fun. (Sekolah (akan) dimulai dalam beberapa minggu, sementara belum sekolah, mari kita bersenang-senang).

n. in + the + army/air force/navy.

Contoh:
  1. My brother has been in the army since he graduated from senior high school. (army = angkatan darat; Kakakku telah di angkatan darat sejak dia tamat SMA).
  2. The number of females in the air force is much fewer than that of males. (air force = angkatan udara; Jumlah perempuan di angkatan udara jauh lebih sedikit dari pria).

o. in + the + ordinal number + row (pada baris ke).

Ordinal number : first, second, third, fourth,…, eleventh, twelfth, thirteenth, …, twenty first, twenty second, twenty third, twenty fourth, dst.
Contoh:
  1. You will be able to watch the performance best if you sit in the first row. (in the first row = pada baris pertama; Kamu akan dapat menonton pertunjukkan itu dengan paling baik jika kamu duduk di baris pertama).
  2. Students who sit in the first row of the classroom usually have better grades, don’t they? (Murid-murid yang duduk di baris pertama di kelas biasanya memiliki nilai yang lebih baik, bukan?)

p. in the event that (= if).

Contoh:
  1. In the event that you win a certain prize, you will be notified by mail. Please remember (that) we will NEVER notify you by SMS. Therefore, in the event that someone tells your winning a prize by SMS, do not bait. Otherwise, you will be fooled. (be fooled = tertipu; Jika anda memenangkan sebuah hadiah tertentu, anda akan diberitahu lewat email. Ingatlah bahwa kami tidak pernah memberitahu anda lewat SMS. Oleh karena itu, jika seseorang memberitahu anda lewat SMS, janganlah dihiraukan. Jika dihiraukan, anda akan tertipu).
  2. You should know how to perform CPR (cardiopulmonary resuscitation), an important life saving procedure before a medical assistance arrives. You could save someone’s life in the event that he or she doesn’t breathe and his or her heart fails to beat. (Kamu seharusnya tahu bagaimana melakukan CPR (pertolongan pernafasan dari mulut ke mulut), sebuah prosedur penyelamatan (jiwa) sebelum ambulance tiba. Kamu dapat menyelamatkan jiwa seseorang jika orang itu tidak bernafas atau jika jantungnya tidak berdetak).

q. in case (if).

Contoh:
  1. I will give you the key to the house so you’ll have it in case I arrive a little late. (Aku akan memberimu kunci rumah agar kamu dapat menggunakannya  (masuk rumah) jika aku pulang telat).
  2. Feel free to post a question in case you need further explanations (Jangan sungkan memposting pertanyaan jika kamu butuh penjelasan lebih lanjut).

r. (get) in touch with, (get) in contact with (berhubungan/berkomunikasi).

Contoh:
  1. It’s very difficult to get in touch with Jenny because she works all day. (Sangat sulit menghubungi Jenny karena dia bekerja seharian)
  2. The last time I got in contact with her was last January. (Terakhir kali aku berkomunikasi dengan dia adalah Januari lalu).
  3. The last time I was in touch with her was last January. (Terakhir kali aku berkomunikasi dengan dia adalah Januari lalu).

(English Forum)BESIDE AND BESIDES

A. BESIDE

Beside adalah sebuah preposition (kata depan), yang artinya = di samping (di sebelah kanan atau kiri). Karena sebagai preposition, beside selalu diikuti oleh noun atau oleh pronoun:
  • BESIDE + NOUN/PRONOUN
Contoh:
  1. I could hear my heart beats when I sat right beside her. (Aku dapat mendengar detak jantungku ketika aku duduk tepat di sampingnya).
  2. I know Andi very well because his house is beside mine. (Aku kenal Andi dengan sangat baik karena rumahnya di samping rumahku).
  3. His car is parked beside the red car over there. (Mobilnya terparkir di samping mobil merah yang disana itu).

B. BESIDES

Besides bisa berfungsi sebagai adverb dan sebagai  preposition.

a. Sebagai adverb

Sebagai adverb, besides dapat diletakkan di awal, di tengah atau di akhir clause. Namun demikian, besides pada umumnya diletakkan di awal clause :
  • BESIDES + CLAUSE
Di sini, besides (= disamping itu)  maknanya sama dengan furthermore, moreover, in addition, atau also. Biasanya digunakan untuk menambahkan apa yang telah dikatakan sebelumnya. Olehnya itu, besides juga disebut connecting adverb.
Contoh:
  1. I will teach English tomorrow. Besides, I will go for a meeting tomorrow. (Aku akan mengajar Bahasa Inggris besok. Disamping itu, aku (juga) akan pergi meeting besok.)
  2. Agnes Monica is a great singer. Besides, she is a very good actress. (Agnes Monica adalah seorang penyanyi hebat. Disamping itu, dia (juga) seorang artis yang hebat.)

b. Sebagai preposition.

  • BESIDES + NOUN/PRONOUN
Contoh:
  1. Besides a cat, she has a poodle. (Disamping (punya) seekor kucing, dia (juga) punya seekor anjing poodle).
  2. Besides Anita, Bebeto is seeing someone else. (Disamping (pacaran dengan) Anita, Bebeto (juga) pacaran dengan cewek lain).
Kalau diikuti oleh verb, maka  verb tersebut harus dalam bentuk verb-ing (gerund).
  • BESIDES + VERB-ING… (Aktif)
  • BESIDES + BEING VERB3… (Pasif)
  • BESIDES + BEING ADJECTIVE
Contoh:
  1. Besides having a cat, she has a poodle. (Disamping (punya) seekor kucing, dia (juga) punya seekor anjing poodle).
  2. Besides seeing Anita, Bebeto is seeing someone else. (Disamping (pacaran dengan) Anita, Bebeto (juga) pacaran dengan cewek lain).
  3. Besides teaching English, I will go for a meeting tomorrow. (Disamping ngajar Bahasa Inggris, aku akan pergi meeting besok).
  4. Besides being fertilized, plants should be watered regularly. (Disamping dipupuk, tanaman (juga) semestinya disiram secara reguler).
  5. Besides being called a Paradise Island, Bali is called the Island of Thousand Temples. (Disamping disebut Pulau Surga, Bali (juga) disebut Pulau Ribuan Pura).
Sebagai preposition, besides adalah sinonim dari in addition to dan except (= kecuali). Besides di contoh kalimat di atas dapat digantikan dengan in addition to.
  1. In addition to a cat, she has a poodle. (Disamping (punya) seekor kucing, dia (juga) punya seekor anjing poodle).
  2. In addition to Anita, Bebeto is seeing someone else. (Disamping (pacaran dengan) Anita, Bebeto (juga) pacaran dengan cewek lain).
  3. In addition to having a cat, she has a poodle. (Disamping (punya) seekor kucing, dia (juga) punya seekor anjing poodle).
  4. In addition to seeing Anita, Bebeto is seeing someone else. (Disamping (pacaran dengan) Anita, Bebeto (juga) pacaran dengan cewek lain).
  5. In addition to teaching English, I will go for a meeting tomorrow. (Disamping ngajar Bahasa Inggris, aku akan pergi meeting besok).
  6. In addition to being fertilized, plants should be watered regularly. (Disamping dipupuk, tanaman (juga) semestinya disiram secara reguler).
  7. In addition to being called a Paradise Island, Bali is called the Island of the Thousand Temples. (Disamping disebut Pulau Surga, Bali (juga) disebut Pulau ribuan pura).
Sedangkan di contoh berikut, besides dapat digantikan dengan except.
  1. There was no body at your house yesterday besides your house keeper = There was no body at your house yesterday except your house keeper. (Tidak ada orang di rumahmu kemarin selain/kecuali pembantumu).
  2. Besides those three courses, I have taken all the other courses = Except those three courses, I have taken all the other courses. (Selain ketiga matakuliah itu, aku telah mengambil (lulus) semua matakuliah lainnya).
NOTE: Kalimat di atas tentu saja dapat diputar menjadi:
  • She has a poodle besides a cat. (Dia punya seekor anjing poodle disamping (punya) seekor kucing).
  • She has a poodle besides having a cat. (Dia punya seekor anjing poodle disamping punya seekor kucing). Dan seterusnya.

Tips agar tidak bingung lagi

Dari contoh di atas kita lihat bahwa perbedaan baik dari segi penggunaan maupun dari segi makna dari kedua kata ini sebenarnya cukup jelas. Beside digunakan untuk mengekspresikan letak, sedangkan besides digunakan untuk memberi informasi tambahan. Namun, karena kemiripan kata dan translasinya, sering kita salah dalam penggunaannya. Maksud hati untuk mengekspresikan letak, kita gunakan besides; Sebaliknya, maksud hati untuk memberi informasi tambahan tapi kita tuliskan beside.
Untuk menghindari kesalahan ini, saya berpatokan pada besides:
  • Jangan terjemahkan besides menjadi “disamping” atau “disamping itu”! Terjemahkanlah besides menjadi “selain” atau “selain itu“.
  • Kemudian, anggap huruf s di besides tersebut sebagai singkatan dari “selain” atau “selain itu“, dan sebagai singkatan dari sambung (kata sambung) karena besides juga disebut conjunction (atau tepatnya:  connecting adverb), bukan? 
dikutip dari swarabhaskara.com

MODEL-MODEL PEMEBELAJARAN EFEKTIF

                Ada beberapa model pemebelajaran afektif. Merujuk pada pemikiran Nana Syaodih Sukmadinata (2005) akan dikemukakan beberapa model pembelajaran afektif yang populer dan banyak digunakan.
1. Model Konsiderasi
Manusia seringkali bersifat egoistis, lebih memperhatikan, mementingkan, dan sibuk dan sibuk mengurusi dirinya sendiri. Melalui penggunaan model konsiderasi (consideration model) siswa didorong untuk lebih peduli, lebih memperhatikan orang lain, sehingga mereka dapat bergaul, bekerja sama, dan hidup secara harmonis dengan orang lain.
Langkah-langkah pembelajaran konsiderasi: (1) menghadapkan siswa pada situasi yang mengandung konsiderasi, (2) meminta siswa menganalisis situasi untuk menemukan isyarat-isyarat yang tersembunyi berkenaan dengan perasaan, kebutuhan dan kepentingan orang lain, (3) siswa menuliskan responsnya masing-masing, (4) siswa menganalisis respons siswa lain, (5) mengajak siswa melihat konsekuesi dari tiap tindakannya, (6) meminta siswa untuk menentukan pilihannya sendiri.
2. Model pembentukan rasional
Dalam kehidupannya, orang berpegang pada nilai-nilai sebagai standar bagi segala aktivitasnya. Nilai-nilai ini ada yang tersembunyi, dan ada pula yang dapat dinyatakan secara eksplisit. Nilai juga bersifat multidimensional, ada yang relatif dan ada yang absolut. Model pembentukan rasional (rational building model) bertujuan mengembangkan kematangan pemikiran tentang nilai-nilai.
Langkah-langkah pembelajaran rasional: (1) menigidentifikasi situasi dimana ada ketidakserasian atu penyimpangan tindakan, (2) menghimpun informasi tambahan, (3) menganalisis situasi dengan berpegang pada norma, prinsip atu ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam masyarakat, (4) mencari alternatif tindakan dengan memikirkan akibat-akibatnya, (5) mengambil keputusan dengan berpegang pada prinsip atau ketentuen-ketentuan legal dalam masyarakat.
3. Klarifikasi nilai
Setiap orang memiliki sejumlah nilai, baik yang jelas atau terselubung, disadari atau tidak. Klarifikasi nilai (value clarification model) merupakan pendekatan mengajar dengan menggunakan pertanyaan atau proses menilai (valuing process) dan membantu siswa menguasai keterampilan menilai dalam bidang kehidupan yang kaya nilai. Penggunaan model ini bertujuan, agar para siwa menyadari nilai-nilai yang mereka miliki, memunculkan dan merefleksikannya, sehingga para siswa memiliki keterampilan proses menilai.
Langkah-langkah pembelajaran klasifikasi nilai: (1) pemilihan: para siswa mengadakan pemilihan tindakan secara bebas, dari sejumlah alternatif tindakan mempertimbangkan kebaikan dan akibat-akibatnya, (2) mengharagai pemilihan: siswa menghargai pilihannya serta memperkuat-mempertegas pilihannya, (3) berbuat: siswa melakukan perbuatan yang berkaitan dengan pilihannya, mengulanginya pada hal lainnya.
4. Pengembangan moral kognitif
Perkembangan moral manusia berlangsung melalui restrukturalisasi atau reorganisasi kognitif, yang yang berlangsung secara berangsur melalui tahap pra-konvensi, konvensi dan pasca konvensi. Model ini bertujuan membantu siswa mengembangkan kemampauan mempertimbangkan nilai moral secara kognitif.
Langkah-langkah pembelajaran moral kognitif: (1) menghadapkan siswa pada suatu situasi yang mengandung dilema moral atau pertentangan nilai, (2) siswa diminta memilih salah satu tindakan yang mengandung nilai moral tertentu, (3) siswa diminta mendiskusikan/ menganalisis kebaikan dan kejelekannya, (4) siswa didorong untuk mencari tindakan-tindakan yang lebih baik, (5) siswa menerapkan tindakan dalam segi lain.
5. Model nondirektif
Para siswa memiliki potensi dan kemampuan untuk berkembang sendiri. Perkembangan pribadi yang utuh berlangsung dalam suasana permisif dan kondusif. Guru hendaknya menghargai potensi dan kemampuan siswa dan berperan sebagai fasilitator/konselor dalam pengembangan kepribadian siswa. Penggunaan model ini bertujuan membantu siswa mengaktualisasikan dirinya.
Langkah-langkah pembelajaran nondirekif: (1) menciptakan sesuatu yang permisif melalui ekspresi bebas, (2) pengungkapan siswa mengemukakan perasaan, pemikiran dan masalah-masalah yang dihadapinya,guru menerima dan memberikan klarifikasi, (3) pengembangan pemahaman (insight), siswa mendiskusikan masalah, guru memberrikan dorongan, (4) perencanaan dan penentuan keputusan, siswa merencanakan dan menentukan keputusan, guru memberikan klarifikasi, (5) integrasi, siswa memperoleh pemahaman lebih luas dan mengembangkan kegiatan-kegiatan positif.
Disarikan dari tulisan Achmad Sudrajad