DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Kamis, 03 Oktober 2013

Prinsip Penting Pembelajaran di Abad 21

Dalam rangka untuk kepentingan dokumentasi dan saling berbagi, kini aku menyajikan ulang postingan bapak Akhmad Sudrajat. Beberapa waktu lalu aku membaca artikel  yang ditulis oleh  beliau bapak Akhmad Sudrajad tentang  14 prinsip pembelajaran, terkait dengan implementasi Kurikulum 2013. 

Saya pikir perlu untuk membuka  pengetahuan baru dari  tulisan tokoh pendidik yaitu  Jennifer  yang mnyederhanakan   14 prinsip pembelajaran menjadi  4 prinsip, yaitu:  (1) instruction should be student-centered; (2) education should be collaborative;  (3) learning should have context; dan (4) schools should be integrated with society.
4 Prinsip Pokok Pembelajaran Abad ke-21
4 Prinsip Pokok Pembelajaran Abad ke-21

Keempat prinsip pokok pembelajaran abad ke 21 yang digagas Jennifer Nichols tersebut dapat dijelaskan dan dikembangkan seperti berikut ini:
1.  Instruction should be student-centered

Pengembangan pembelajaran seyogyanya menggunakan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Siswa ditempatkan sebagai subyek pembelajaran yang secara aktif mengembangkan minat dan potensi yang dimilikinya. Siswa tidak lagi dituntut untuk mendengarkan dan menghafal materi pelajaran yang diberikan guru, tetapi berupaya mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilannya, sesuai dengan kapasitas dan tingkat perkembangan berfikirnya, sambil diajak berkontribusi untuk memecahkan masalah-masalah nyata yang terjadi di masyarakat.

Pembelajaran berpusat pada siswa bukan berarti guru menyerahkan kontrol belajar kepada siswa sepenuhnya. Intervensi guru masih tetap diperlukan. Guru berperan sebagai fasilitator yang berupaya membantu mengaitkan pengetahuan awal (prior knowledge) yang telah dimiliki siswa dengan informasi baru yang akan dipelajarinya. Memberi kesempatan siswa untuk belajar sesuai dengan cara dan gaya belajarnya masing-masing dan mendorong siswa untuk bertanggung jawab atas proses belajar yang dilakukannya.  Selain itu, guru juga berperan sebagai pembimbing, yang berupaya membantu siswa ketika menemukan kesulitan dalam proses mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilannya.
2. Education should be collaborative

Siswa harus dibelajarkan untuk bisa berkolaborasi dengan orang lain. Berkolaborasi dengan orang-orang yang berbeda dalam latar budaya dan nilai-nilai yang dianutnya. Dalam menggali informasi dan membangun makna, siswa perlu didorong untuk bisa berkolaborasi dengan teman-teman di kelasnya. Dalam mengerjakan suatu proyek, siswa perlu dibelajarkan bagaimana menghargai kekuatan dan talenta setiap orang serta bagaimana mengambil peran dan menyesuaikan diri secara tepat dengan mereka.

Begitu juga, sekolah (termasuk di dalamnya guru) seyogyanya dapat bekerja sama dengan lembaga pendidikan (guru) lainnya di berbagai belahan dunia untuk saling berbagi informasi dan penglaman tentang praktik dan metode pembelajaran yang telah dikembangkannya. Kemudian, mereka bersedia melakukan perubahan metode pembelajarannya agar menjadi lebih baik.
3. Learning should have context

Pembelajaran tidak akan banyak berarti jika tidak memberi dampak terhadap kehidupan siswa di luar sekolah. Oleh karena itu, materi pelajaran perlu dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Guru mengembangkan metode pembelajaran yang memungkinkan siswa terhubung dengan dunia nyata (real word). Guru membantu siswa agar dapat menemukan nilai, makna dan keyakinan atas apa yang sedang dipelajarinya serta dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya. Guru melakukan penilaian kinerja siswa yang dikaitkan dengan dunia nyata.
4. Schools should be integrated with society

Dalam upaya mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang bertanggung jawab, sekolah seyogyanya dapat memfasilitasi siswa untuk terlibat dalam lingkungan sosialnya. Misalnya, mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat, dimana siswa dapat belajar mengambil peran dan melakukan aktivitas tertentu dalam lingkungan sosial. Siswa dapat dilibatkan dalam berbagai pengembangan program yang ada di masyarakat, seperti: program kesehatan, pendidikan, lingkungan hidup, dan sebagainya. Selain itu, siswa perlu diajak pula mengunjungi panti-panti asuhan untuk melatih kepekaan empati dan kepedulian sosialnya.

Dengan kekuatan teknologi dan internet, siswa saat ini bisa berbuat lebih banyak lagi. Ruang gerak sosial siswa tidak lagi hanya di sekitar sekolah atau tempat tinggalnya, tapi dapat menjangkau lapisan masyarakat yang ada di berbagai belahan dunia. Pendidikan perlu membantu siswa menjadi warga digital yang bertanggung jawab.

Sumber:

Dikembangkan dari: Jennifer Nichols (2013). 4  Essential of 21st Century Learning
Dari hasil posting bp Akhmad Sudrajad

Memotivasi Diri Tiada Henti

Saat ini sudah pukul 23:45. Mau tidur belum ngantuk. Seharusnya aku harus  tidur pada saat ini. Besuk mengajar jam ke nol.  Aku harus berangkat  pukul 5.10.  Tadi siang kerja mengajar dari pagi sampai jam ke 9 atau sekitar pukul 14: 15. Ada extra mengisi  spiritual building. Enjoy saja. Aku sudah berniat berlatih bersyukur.

Pulang sampai rumah sudah bakda  'asar. Tidak apa-apa. Kelelahan bisa terobati setelah melihat  anak-anak dan istri yang baik-baik. Tetap semangat!.

Malam hari  tadi ikut pengajian pengurus ta'mir masjid dan kebetulan bertempat di rumahku. Wah hari ini full kegiataan. Setelah membantu nyuci  gelas dan piring istri. Dilanjutkan membuat perangkat pembelajaran. EEEh kok belum bisa tidur to ya. Padahal ini sudah malam. Kalau begitu  aku nulis saja. Menulis sebisanya. Kini sudah mendekati mid night. Kok yo belum ngantuk to yooo.

Nulisssssssssss terus, sampai  ngantuk.Yang penting aku harus menggunakan  waktu hidup ini sebaik-baiknya. Tentu ini suatu konsekuensi  moral. Karena siang tadi aku menasihati  para siswa supaya menggunakan  waktu sebaik baiknya.

Semoga aku tidak hanya pandai bicara saja.  TApi aku harus mampu meberikan keteladanan. Terus  terang saja. Walau secara jiwa, raga,, aku sudah bukan lagi tergolong miskin. Tapi obeseiku sangat tinggi aku ingin mampu memotivasi dan mau berbagi. Allah pasti mendengar dan melihat niat baikku. Tidak sulit Allah memberikanku keluarbiasaan.

Maka dengan tulisan ini aku evaluasi diri. Aku ingin menjadi motivator. Minimal untuk keluarga besarku.  Aku sering bertanya. Apa yang aku bisa tularkan, jika  aku  berkualitas biasa-biasa saja. Maka dengan ini aku memohon kepada All swt,  sekirannya  aku bisa dijadikan sedikit kemampuan untuk dijadikan bahan motivasi,