DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Kamis, 27 Juni 2013

Semakin Tua Semakin Sadar oleh Maskatno Giri

Kini aku tidak bisa lagi disebut muda. Karena  aku memang sudah memiliki empat anak. Masa anak-anak seperti  kemarin, sekarang sudah memiliki banyak anak.

Teringat masa remaja. Baru saja  aku hunting nama-nama teman SD dan SMP melalui Fb. Aku  menemukan sebagian kecil saja. Masa SD, SMP,  SMA rasanya seperti kemarin saja. Banyak kisah  yang tak bisa terlupakan. Itu semua tinggal kenangann. Kita tidak hidup di masa lalau, tapi kita hidup di masa sekarang dan akan datang. Masa lalu cukup dikenang, sebagai modal pemebelajaran hidup.

Usia tua idealnya memang semakin bahagia, karena masa lalu adalah perjuangan kita dan saat ini adalah panen dari tanduran yang kita tanam.

Akhirnya, semakin tua semakin sadar bahwa sumber  rizki kita itu berhubungan erat  dengan masa lalu. Alhamdulillah aku harus banyak bersyukur aku bukan termasuk ANAK NDUGAL di masa lalu. Aku juga bukan tipe pemalas dalam belajar dan bekerja. Jadi wajar kalau aku berhak mendapatkan kebahagiaan. Walau jujur -sejujurnya, kelemahan dan kekuranga banyak bersemayam di tubuhku. Aku tidak akan bercerita banyak tentang kelemahan dan aibku. Kini saatnya aku memotivasi bahwa kemalasan di masa lalu berpengaruh di masa sekarang. Bagi pembaca yang masih muda. Jangan bermalas-malasan!. Bagi pembaca yang sudah tua, silakan memotivasi putra-putra anda supaya tidak malas-malasan dalam belajar dan bekerja. Juga yang merasa tua, kini tak ada waktu menyesali, maafkanlah diri anda sendiri.

Hidup di dunia tidak selamanya. Lebih jauh kita berpikir bahwa masa depan di masa tua nanti juga di akherat, kita  tinggal memetik hasil dari usaha kita sebelumnya. Apakah kita peduli dengan harga diri, kehormatan diri, track record diri, citra diri dll. Keburukan, kemaksiatan mengahncurkan semuanya.  Kita adalah apa yang kita tanam. Jika kita tidak peduli dengan kebaikan nasib  kita, berarti kita siap siap mendapat balasan dari Allah swt. Allahu a'lamu bishawab.