DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Sabtu, 17 November 2012

LOMBA MENULIS ARTIKEL TANPA DIKETIK ALIAS DITULIS TANGAN



Wonogiri. VOICE of Wonogiri(VoW). Menulis  artikel  melalui tulisan tangan langsung dan ditunggui oleh pengawas merupakan tantangan tersendiri. Sabtu 17/11/12  pukul.08.00 suasana aula di SMPN1  Wonogiri  penuh sesak dengan bapak-ibu guru dari SD  sampai SMA. Hampir seratus guru menjadi peserta lomba penulisan artikel ilmiah secara langsung.

Lomba ini terselenggara  dalam rangka menyambut HUT PGRI. Menurut panitia lomba Drs. Tarmo, M.Pd, bahwa lomba ini diikuti oleh para perwakilan  semua cab. PGRI Se kab. Wonogiri. Namun, penentuan kejuaraan  hanya diambil 3 dari seluruh guru SD sampai SMA. Ini dikarenakan keterbatasan dana.
“Wah peluangku menjadi juara agak berat!” Demikian gumam Maskatno giri yang merupakan reporter lepas  VoW sekaligus peserta lomba. Namun, bagi MasKatno Giri menjadi juara dan tidak itu urusan rezeki yang di atas, yang terpenting MODAL NEKAT.  Ternyata modal nekat  atau kemauan ikut lomba tidak dimiliki setiap orang.

Lomba  menulis artikel dengan tulisan  tangan secara langsung dibatasi selama dua jam, bagi Mas Katno Giri waktu tersebut terasa kurang. Karena dia  berencana menulis empat halaman. Setelah dua jam berlalu  panitia mengumumkan waktu habis, sedangkan Maskatno Giri  terlihat masih mngecek nama dan unit kerja serta mengoreksi tulisan. Grogi,  itu biasa karena kebanyakan peserta sudah selesai  tepat waktu.

“Ora sah akeh-akeh pak Katno, aku Cuma  dua halaman” Itulah kalimat salah satu peserta.

APAKAH MASKATNO GIRI ORANG HEBAT?


Namaku aslinya singkat saja Sukatno. Aku dilahirkan di Wonogiri. Maka aku dikenal  Sukatno Giri atau Mas Sukatno Giri atau Maskatno Giri. Hobiku menulis, pokoknya menulis dengan MODAL NEKAT. Aku berharap dengan kenekatanku aku bisa hebat. Pilihanku untuk menjadi penulis modal nekat semoga tepat.Semoga yang mau membaca tulisanku kudoakan dapat berkat dan rahmat.

Kalau mas Katno Giri disebut sebagai orang hebat itu jelas fitnah. Kalau dia merasa hebat itu namanya kesombongan. Terus, yang sebenarnya itu  bagaimana?

Yang sebenarnya, dia itu tak ada apa-apanya. Banyak yang kurang tahu modalnya yang asli. Maka dari tulisan ini  kamu-kamu akan tahu tentang dia sebenarnya.

Hidupnya biasa-biasa saja. Modalnya sudah sering disampaikan di mana-mana, hanya modal nekat. Tidak ada yang istimewa, dia bukan orang hebat. Tapi, berusaha menjadi hebat. Dia bukan orang yang tegar, tapi ditegar-tegarkan. 

Ketegarannya sudah dia mulai dari usia remaja. Dia sudah berlatih mandiri di usia remaja. Misalnya, dia sekolah SMA hampir seluruh biaya sekolah dia mencari sendiri . Dia menjadi wira usahawan sebagai loper dan penjual  koran. Bahkan kuliah pun  dia juga mampu membiayai sendiri, terlebih lagi dia kuliah di jurusan bahasa Inggris UNS. Di samping sebagai peloper  koran dia juga sebagai guru bahasa Inggris privat.  Maka sampai lulus S1 sampai S2 dia mencari biaya sendiri. Hebat bukan?

Bukan,  hebatnya itu karena dituntut oleh keadaan. Keadaanya menghendaki menjadi orang yang nekat. Coba kalau  Mas katno dilahirkan dari   keluarga pejabat, tentu ceritanya bisa lain. Dari mana ya sumber kekuatan, sehingga dia bisa melewati masa-masa berat?

Ternyata kekuatan doa bisa mengalahkan segalanya. Allahlah yang Maha Kuat dan Hebat.  Kalau Allah telah memberi kekuatan tak ada yang bisa menghalanginya. Mas Katno diberi setitik kekuatan yang luar biasa. Kini dia sudah  semakin bahagia.Alhamdulillah