DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Selasa, 19 Mei 2015

Berproses

Saat ini aku memang baru bingung  mau menulis apa. Dari pada bengong, atau  mungkin berbuat negatif dan waktu tidak efektif, ya  pokoknya menulis sebisanya yang penting tidak menulis keburukan.

Aku teringat sederatan orang-orang yang mampu  menginspirasi banyak, melalui karyanya  antara lain: Pipiet Senja, Helvi Tiana Rossa, Habbiburrahman A, Andrea Herata, Ahmad Fuady, Jamil A, Ippho Santosa dll. Yang jelas aku harus berterima kasih kepada mereka. Mereka  adalah guru-guruku.  Aku sudah menikmati dan merasa terinpirasi dari karya mereka yang luar biasa.

Ngomong-ngomong masalah keunggulan para penulis idolaku. Sebenarnya aku iri dengan mereka. Iri masalah ilmu dan kebaikan, boleh kan?. Banyak di antara para orang hebat usianya lebih muda dari pada aku. Mungkin ini berhubungan dengan masa laluku dari salah urus, salah bergaul, salah atau kurang membaca dll. Namun, yang jelas kita harus berdamai dengan masa lalu: yang lalu biarlah berlalu. Kini saatnya bukan untuk menyalahkan. "Bangkit dan berkarya"

Kini saatnya berlatih menulis  terus, aku berusaha meneladani atau  meniru kebaikan  para orang hebat.  Namun, terkadang energi  dan kemampuanku tidak sekuat mereka. Padahal, aku pun juga  merasa memiliki  kunikan kisah hidup yag bisa dijadikan bahan motivasi atau menularkan "virus nekat".

Oooh ya  aku  teringat  kejadian kemarin, saat aku bertemu sobatku.

"Blogmu bagus lho mas!
:"Masak iya? "Ini aku baru proses belajar mas" Jawabku singkat.

Aku juga bertanya-tanya, blogku kubuat secara sederhana saja, sudah ada yang mengatakan "karya bagus"?. Yaa inilah setidak-tidaknya memberi angin segar atau semacam penambah energi kebahagiaan. Menjadi orang yang bermanfaat ternyata bisa menambah kebahagiaan. Dan semoga aku semakin bersemangat, berbahagia  dan   berkarya.




Belajar Menjadi Pendidik Sejati

Belajar menjadi pendidik. Kita saat ini sedang atau akan menjadi orang tua. Kita  secara otomatis, peran kita adalah sebagai pendidik, guru atau  juga ustadz untuk anak-anak kita, adik-adik kita. Secara  teori, menjadi pendidik  mudah untuk dibicarakan, bahwa tugas  pendidik  ya mendidik.

Namun dalam kenyataanya di antara kita ada yang cukup berhasil dalam mendidik, juga banyak yang mengalami kegagalan. Makanya, di sini aku juga merasa perlu belajar menjadi pendidik yang baik. Tugas sebagai pendidik harus belajar tiada henti agar menjadi pendidik sejatinya mendidik: menjadi sarana anak-anak meraih keselamatan di dunia dan di akherat.

Sebagai bahan refleksi diri sebagai pendidik, di sini kutulis berbagai tindakan yang harus dihindari sebagai pendidik:

- Tidak ramah
- Tidak  peduli
- Mudah marah
-Tidak suka belajar
-Tidak  bisa dipercaya
-Tidak suka  memotivasi
-Tidak layak  menjadi teladan
-Tidak suka mengharagai perbedaan  
- Sudah merasa benar dalam mendidik
-Suka   merendahkan anak/ peserta didik
-Suka membanding-bandingkan anak dengan orang lain

Semoga bermanfaat dan SALAM SUKSES SEJATI