DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Rabu, 10 Oktober 2012

SPIRITUAL BUILDING BERMETAMORFOSIS MENJADI KARAKTER BUILDING dilaporkan Oleh MasKatno Giri dari VoM


SPIRITUAL BUILDING  BERMETAMORFOSIS  MENJADI  KARAKTER BUILDING dilaporkan Oleh MasKatno Giri dari VoM

VOICE  OF  WONOGIRI. (VOW).  Rabu  10/10/2012 Para guru  perwakilan pembina  karakter  siswa  SMAN 1 Girimarto mengadakan  rapat terbatas. Rapat tersebut untuk menyamakan persepsi tentang pembinaan budi pekerti siswa yang  akhir –akhir ini belum berjalan secara maksimal.

“Bapak-bapak dan ibu-ibu guru sekalian, saya  butuh ketegasan apakah pembinaan akhlaq untuk siswa perlu dan terus dilaksanakan?’ Itulah pertanyaan bapak Syamsu,  bebrapa detik setelah rapat dimulai.
“Dilanjutkan!” Itulah jawaban serempak sebagai ungkapan antusias guru.

“Saya usul,  mohon ada perubahan nama, jangan SPIRITUAL BUILDING tapi diganti  dengan KARAKTER BUILDING. Saya pikir  ini  lebih mengena sesuai dengan UU SISDIKNAS”  Itu usulan Maskatno Giri. MasKatno menambahkan perlu diadakan kartu  KARAKTER RECORDS,  jadi   untuk memantau perilaku siswa layaknya  MEDICAL RECORD dalam dunia kedokteran. 

Ibu Retno  selaku pemrakarsa POSYANDU REMAJA juga merespon bahwa di posyandu sudah diberlakukan semacam kartu posyandu untuk mencatat data siswa dan perilakunya.  Fakta memang sudah menunjukkan kenakalan remaja sudah mengkawatirkan. Ini tidak saja  terjadi di SMAN 1 Girimarto. 

POSYANDU REMAJA akan berkolaborasi dengan karakter buliding kompak dan sepakat bahwa  orientasi  tujuan kedepan  tidak lain adalah penyiapan generasi yang berakhlaq mulia, dan bisa mewarnai ke hidupan di Girimarto khususnya. Itulah kesimpulan akhir dari rapat terbatas.

BELAJAR DARI TULISAN RHENALD KASALI TENTANG GURU.


Di Hari Pendidikan lalu, saya bertemu dua jenis guru. Guru pertama adalah guru kognitif, sedangkan guru kedua adalah guru kreatif. Guru kognitif sangat berpengetahuan.Mereka hafal segala macam rumus, banyak bicara, banyak memberi nasihat, sayangnya sedikit sekali mendengarkan.

 Sebaliknya, guru kreatif lebihbanyaktersenyum,namun tangan dan badannya bergerak aktif. Setiap kali diajak bicara dia mulai dengan mendengarkan, dan saat menjelaskan sesuatu, dia selalu mencari alat peraga.Entah itu tutup pulpen, botol plastik air mineral,kertas lipat,lidi,atau apa saja. Lantaran jumlahnya hanya sedikit, guru kreatif jarang diberi kesempatan berbicara. Dia tenggelam di antara puluhan guru kognitif yang bicaranya selalu melebar ke mana-mana. Mungkin karena guru kognitif tahu banyak, sedangkan guru kreatif berbuatnya lebih banyak.

Guru Kognitif
Guru kognitif hanya mengajar dengan mulutnya.Dia berbicara panjang lebar di depan siswa dengan menggunakan alat tulis. Guru-guru ini biasanya sangat bangga dengan murid-murid yang mendapat nilai tinggi. Guru ini juga bangga kepada siswanya yang disiplin belajar, rambutnya dipotong rapi, bajunya dimasukkan ke dalam celana atau rok, dan hafal semua yang dia ajarkan. Bagi guru-guru kognitif, pusat pembelajaran ada di kepala manusia, yaitu brain memory.Asumsinya, semakin banyak yang diketahui seseorang, semakin pintarlah orang itu.

Dan semakin pintar akan membuat seseorang memiliki masa depan yang lebih baik. Guru kognitif adalah guruguru yang sangat berdisiplin. Mereka sangat memegang aturan, atau meminjam istilah para birokrat (PNS),sangat patuh pada ”tupoksi”.Saya sering menyebut mereka sebagai guru kurikulum. Kalau di silabus tertulis buku yang diajarkan adalah buku ”x” dan babbab yang diberikan adalah bab satu sampai dua belas,mereka akan mengejarnya persis seperti itu sampai tuntas.

Karena ujian masuk perguruan tinggi adalah ujian rumus, guru-guru kognitif ini adalah kebanggaan bagi anakanak yang lolos masuk di kampus-kampus favorit.Kalau sekarang, mereka adalah kebanggaan bagi siswa-siswa peserta UN. Sayangnya, sekarang banyak ditemukan anak-anak yang cerdas secara kognitif sulit menemukan ”pintu” bagi masa depannya.Anak-anak ini tidak terlatih menembus barikade masa depan yang penuh rintangan, lebih dinamis ketimbang di masa lalu, kaya dengan persaingan, dan tahan banting.
Saya sering menyebut anakanak produk guru kognitif ini ibarat kereta api Jabodetabek yang hanya berjalan lebih cepat daripada kendaraan lain karena jalannya diproteksi,bebas rintangan. Beda benar dengan kereta supercepat Shinkanzen yang memang cepat. Yang satu hanya menaruh lokomotif di kepalanya,sedangkan yang satunya lagi, selain di kepala, lokomotif ada di atas seluruh roda besi dan relnya.

Guru Kreatif
Ini guru yang sering kali dianggap aneh di belantara guru-guru kognitif.Sudah jumlahnya sedikit, mereka sering kali kurang peduli dengan tupoksi dan silabus. Mereka biasanya juga sangat toleran terhadap perbedaan dan cara berpakaian siswa. Tetapi, mereka sebenarnya guru yang bisa mempersiapkan masa depan anak-anak didiknya.Mereka bukan sibuk mengisi kepala anak-anaknya dengan rumus-rumus, melainkan membongkar anak-anak didik itu dari segala belenggu yang mengikat mereka.

Belenggu- belenggu itu bisa jadi ditanam oleh para guru, orang tua, dan tradisi seperti tampak jelas dalam membuat gambar (pemandangan, gunung dua buah, matahari di antara keduanya, awan, sawah, dan seterusnya). Atau belenggu-belenggu lain yang justru mengantarkan anak-anak pada perilaku-perilaku selfish, ego-centrism,merasa paling benar,sulit bergaul, mudah panik, mudah tersinggung, kurang berbagi, dan seterusnya.

Guru-guru ini mengajarkan life skills, bukan sekadar soft skills, apalagi hard skill. Berbeda dengan guru kognitif yang tak punya waktu berbicara tentang kehidupan, mereka justru bercerita tentang kehidupan (context) yang didiami anak didik. Namun, lebih dari itu, mereka aktif menggunakan segala macam alat peraga. Bagi mereka, memori tak hanya ada di kepala, tapi juga ada di seluruh tubuh manusia.

Memori manusia yang kedua ini dalam biologi dikenal sebagai myelin dan para neuroscientistmodern menemukan myelin adalah lokomotif penggerak (muscle memory). Di dalam ilmu manajemen, myelin adalah faktor pembentuk harta tak kelihatan (intangibles) yang sangat vital seperti gestures, bahasa tubuh, kepercayaan, empati, keterampilan,disiplin diri,dan seterusnya.

Saat bertemu guru-guru kognitif, saya sempat bertanya apakah mereka menggunakan alat-alat peraga yang disediakan di sekolah? Saya terkejut, hampir semua dari mereka bilang tidak perlu, semua sudah jelas ada di buku. Beberapa di antara mereka bahkan tidak tahu bahwa sekolah sudah menyediakan mikroskop dan alatalat bantu lainnya. Sebaliknya,guru-guru kreatif mengatakan: ”Kalau tidak ada alat peraga,kita akan buat sendiri dari limbah.

Kalau perlu, kita ajak siswa turun ke lapangan mengunjungi lapangan. Kalau tak bisa mendatangkan Bapak ke dalam kelas, kita ajak siswa ke rumah Bapak,”ujarnya. Saya tertegun. Seperti itulah guru-guru yang sering saya temui di negara-negara maju. Di negara-negara maju lebih banyak guru kreatif daripada guru kognitif. Mereka tak bisa mencetak juara Olimpiade Matematika atau Fisika,tetapi mereka mampu membuat generasi muda menjadi inovator, entrepreneur, dan CEO besar.
Mereka kreatif dan membukakan jalan menuju masa depan. Saat membuat disertasi di University of Illinois, para guru besar saya bukan memaksa saya membuat tesis apa yang mereka inginkan, melainkan mereka menggali dalam-dalam minat dan objektif masa depan saya. Sewaktu saya bertanya, mereka menjawab begini: ”Anda tidak memaksakan badan Anda pada baju kami, kami hanya membantu setiap orang untuk membuat bajunya sendiri yang sesuai dengan kebutuhannya.” Selamat merayakan Hari Pendidikan dan _jadilah guru yang mengantarkan kaum muda ke jendela masa depan mereka.
RHENALD KASALI Ketua Program MM UI

BELAJAR MENJADI SYUKUR YANG MAEK (MAKSIMAL EFEKTIF DAN KONSISTEN) Oleh MasKatno Giri


VOICE OF WONOGIRI. GIRIMARTO .Salah satu teknik MasKatno  Giri memiliki  rasa syukur  dan motivasi hidup adalah dengan cara  memotivasi orang lain. Fungsinya tidak hanya mencari pahala tapi berlatih menulis. Eh ternyata tulisan MasKatno Giri sudah hampir lima ratus artikel.  Suatu saat nanti  bisa menjadi pemicu buat anak-anak tercinta dan para siswa. Kita tinggal menunggu di terbitkanya  buku GUINEES BOOK RECORDS  penulis  artikel terbanyak  tapi buku tersebut versi MasKatno Giri.

Ya MasKtano akan memulai memotivasi yen ora bolo ora tak kkandani. Berdasar fakta ilmiah orang yang mau bersyukur akan mujur. Salah satu  wujud tindakan  syukur adalah menggunakan waktu sebaik baiknya. Seperti kita  sering mendengar bahwa kunci sukses seseorang  adalh mengamalkan surat wal ‘sri. (DEMI WAKTU MANUSIA DALAM KEADAAN RUGI KECUALI ORANG YANG BERIMAN) Berbahagialah orang yang beriman.

Konsekuensi orang  beriman adalah  memaksimalakan  fungsi indera untuk senantiasa maksimal,  efektif  dan konsisten dalam kebaikan (MAEK). Di suatu kesmpatan MasKatnoGiri menyimak nasihat dari saudaranya MasKatno Teguh eeh Mario Teguh sbb:
Saya berjalan di pasar, agar saya malu melihat
jiwa-jiwa baik yang sederhana itu bekerja keras.

Saya berjalan di kampung yang kumuh dan miskin,
agar saya serius belajar menjadi pengangkat
bagi yang masih lemah hidupnya.

Saya berjalan di kuburan,
agar saya berketetapan menjadi pribadi
yang bernilai bagi sesama
sebelum saya dibaringkan di situ.
Dari  kata bijak di atas mestinya Mas katno Giri dan pendukungnya akan berusaha lebih baik. AMIEN