DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Jumat, 27 Maret 2015

Termotivasi dari Google

Dulu aku bertanya-tanya, kenapa ya  banyak orang  berbagi informasi, pengetahuan, nasihat, dan motivasi secara  gratis, tanpa minta imbalan sepeserpun melalui google. Bahkan  si pemberi informasi harus mengeluarkan  uang untuk membeli pulsa. Apa tendensinya ya?

Setelah kupikir secara mendalam, akhirnya aku menemukan jawaban: berbagi mengundang rezeki. Dan namanya rezeki itu tidak harus berupa materi kan?. Berbagi bermakna menyelamatkan diri. Berbagi bisa membahagiakan diri. Dan berbagi sebagai sarana  untuk batu lompatan  meraih sukses sejati.

Dampak dari membaca tulisan para motivator di google, aku ikut-ikutan  berbagi sebisaku. Aku termotivasi untuk mampu menulis setiap hari. Intinya aku  ingin  berbagi. Walau  tulisanku belum sebagus para senior, tak masalah. Hidup adalah proses. Untuk menjadi baikpun perlu proses. 

Namun, aku juga sangat prihatin. Ternyata keburukan pun juga disebarluaskan melalui google. Keyakinan salah, tindakan  menyimpang pun juga dibagikan ke orang lain melalui google. Apa tendensinya ya?

Ternyata setan pun  mencari  pengikut. Setan perlu kawan. Kemaksiatan semakin merajalela, karena pengikut setan juga beranak pinak.

Akhirnya kita tinggal memilih  dua jalan , selanjutnya terserah kita sendiri.




"Ndonya Mampir Ngguyu". Don't be so serious!

Rasulullah SAW  mengajarkan: Senyum terhadap saudaramu adalah sedekah!. Sabda rasul tersebut  sangat dalam maknanya, antara lain:  betapa mudahnya orang mendapatkan pahala dari Allah SWT, betapa kita diajarkan sesuatu yang sederhana namun menginspirasi dan  memotivasi  kepada orang lain untuk tetap menjalin kebaikan dan berbagi kebaikan walau sebesar dzaroh.

Senyuman  adalah modal gratis untuk menghibur  orang lain, senyuman adalah simbol bahwa kita jangan terlalu "methentheng" atau serius dalam  menghadapi  hidup. Tentunya kita yakin bahwa hidup kita akan berakhir dengan kematiaan fisik dan kita pasti akan menghadapi kehidupan yang kekal.  Tugas kita adalah berlomba dalam kebaikan atau dikenal "fastabiqul khairah".

Banyak orang terjebak dalam rutinitas " terlalu mikir ndonya", terlalu mikir  jabatan, harta,  harga diri hingga melupakan kebaikan. Dan kita sering  merasa bahwa kita sudah terlalu baik di hadapan Allah SWT. Padahal kita sering tidak sadar bahwa kita masih sering menipu diri dan tertipu oleh perilaku setan. Kita sering menyuruh orang lain evaluasi diri tapi kita lupa  mengevaluasi diri sendiri. Maka tentu kita harus sering hadir pada forum-forum kajian atau forum muhasabah untuk kembali menyadari bahwa kita masih jauh dari kesempurnaan.

Terlebih  lagi kalau kita malas evaluasi diri, kita terjebak lagi untuk  merendahkan orang lain. "Orang baik itu seperti kita ini lho!.  Padahal, pada kenyataanya, orang-orang yang terlihat sederhana ternyata tersimpan  kemuliaan, kebaikan di atas kita. Kita sering tidak memperhatikannya.

Don't be so serious! Ndonya Mampir Ngguyu! Merupakan kalimat motivasi terutama untuk aku sendiri bahwa  aku jangan "tertipu", terlalu berpikir  jauh masalah dunia yang fana. Kehidupan akherat pasti menanti. Apalagi seperti aku ini, usia sudah tidak muda lagi, kepala empat bro!  MAu apa lagi? Hidup  harus dinikmati, dengan syukur, dan berusaha rendah hati. Allahu a'lamu bishawab. Salam sukses sejati!