DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Selasa, 05 Desember 2017

Guru Berkarakter Manutan

“Dana Sertifikasi  belum dicairkan, padahal sudah bulan November,   “iki karepe piyeeee? Banyak nuntut tapi  ora sembodo”. Itulah  keluhan dari salah satu guru,  di saat menanti-nanti pukul 15. 30 untuk “finger print”.

Hampir setiap hari aku  mendengarkan keluhan guru: naik pangkat  susah, tunjangan sertifikasi lemot ,  kalau GURU ngajar lebih dari 8 jam sehari  tidak dihitung lembur, dan ancaman-ancaman atau teror lainya.  Pokoknya  kuping ini tidak sepi dari keluhan para guru.

Ancaman bagi guru  kenyataan telah diterapkan. Salah satu  guru  teman sekantorku menderita sakit  tiga  hari, dan sudah dinyatakan  oleh dokter bahwa dia bener-bener  sakit. Akhirnya dia mohon izin dengan surat resmi  dan pengantar dari dokter. Sudah minta izin, sudah memberi tugas ke siswa.  Sangsinya guru tersebut  tidak menerima  dana sertifikasinya selama sebulan.

Walau  hak-hak guru dikurangi, jarang sekali  aku mendengar  para guru berdemonstrasi. Guru tetap semangat dalam mengajar.  Mereka tetap  tabah dalam kemanutan. Walau dalam hati mungkin penuh kejengkelan. Barangkali kejengkelan para  guru atas dasar     bahwa pemerintah    tidak  konsisten, dan sering ngancam-ngancam.

Hak-hak guru salah satunya penerimaan tunjangan sertifikasi. Kenyataannya pencairannya sering mundur – mundur, tidak bisa diharapkan ketepatanya. Padahal kita dituntut kerja tepat waktu, membuat laporan pembelajaran juga harus tepat waktu dll. Saat para guru bertanya kepada yang berwenang,  kapan ya cairnya  dana sertifikasi ? Jawabanya sudah bisa  ditebak administrasi baru bermasalah.

Dalam karir  kepangkatpun guru pun dihambat. Karena kebijakkan dalam membuat karya ilmiah dan  kesulitan persyaratan lainya.  Kenyataanya  ada sebagian guru sudah membuat K I, tapi tidak  mendapat nilai angka kredit.

Akhirnya, keluhan guru tinggal keluhan.   Kami hanya berdoa semoga mendapat kekuatan .   Semoga kami  tetap semangat dalam membantu siswa mencapai cita-citanya.  Yang  saya ketahui, masih banyak guru yang masih menjaga kemuliaan. Mereka  tetap sabar dalam jiwa  ”manutan”.  Barangkali  mereka yakin  bahwa bagi yang mendzalimi guru akan KUALAT.   SELAMAT HARI  GURU ! Allahu a’lamu bishawab.