DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Selasa, 10 Juni 2014

Keberkahan Karena Menanam Kebaikan: Motto Blogger

Saat aku menulis di blog ini  sudah pukul 22.00 wib. Belum kantuk sama sekali. Dalam sehari, tulisan ini adalah artikel  kedua yang berhasil kutulis secara spontan.

Mungkin ada pertanyaan: Untungnya apa to, kok  repot-repot menulis di blog?. Apa ada honornya?

Halo, mbak dan mas!. Kalau segala hal harus bernilai honor, dunia tidak akan indah. Sebab, penghias dunia adalah para sukarelawan yang mau menghiasi  dunia dengan aksi nyata tanpa mengharap honor materi (kurang lebih orang yang mau  belajar ikhlas).

Boro-boro honor, pulsa saja beli sendiri. Menulis di blog kalau diniati dengan honor  materi, tentu bisa rugi besar. Blogger sejati adalah para pencari ridlo ilahi. Waktunya terkuras, pulsanya terkuras, tapi seorang blogger tetap ceria dalam berkarya.  Dengan niat positif, blogger sejati telah diganti oleh Allah rezeki luar biasa yakni kebahagian. 

Niat positif saja sudah dipertimbangkan sebagai amal kebaikan. Apa lagi aksi nyata berupa nasihat, motivasi, informasi penting dll. Itu semua merupakan sedekah luar biasa yang merupakan pengundang keberkahan hidup. Ya Insya Allah para blogger diberi keberkahan hidup.

Kalau aku sendiri adalah blogger pemula (ajaran). Aku terinspirasi dari para blogger baik dari dalam dan luar negeri. Mereka dengan suka hati berbagi, Mereka tak mengharapkan  debalas dengan materi. Bahkan di antara blogger-blogger itu menyembunyikan identitasnya. Tapi aksinya tiap hari hanya berbagi. Terus ternag aku iri dengan kebaikan mereka.

Para blogger yang baik kupikir sudah yakin dan sudah bisa merasakan bahwa kebaikan apapn yang telah ditanam akan diketam oleh yang menanam. Itulah kurang lebih  yang melatarbelakangi para blogger berkarya. Salam sukses sejati.

Penderitaan Sebagai Permulaan

Lagi-lagi mau tidur belum ngantuk, maka nulis saja untuk  berkisah semoga membawa hikmah. Kini aku teringat kisah saudara istriku. Tapi bukan saudara kandung lho!. Kisahnya cukup  menginspirasiku untuk tetap semangat dan bersyukur.

Saudara istriku sebut saja mbak S . Dia adalah wanita cantik yang sudah menikah  di usia muda sekitar sepuluh tahun yang lalu. Pernikahan mbak S membuahkan satu putra. Suami mbak S sebut saja mas Bejo. Sebelum menikah dengan mbak S. Mas Bejo bekerja di pabrik dekat rumah mbak S. Itulah awal kenal mbak S dan mas Bejo.

Mas Bejo seorang laki-laki tinggi besar, perawakannya cocok seperti body guard atau bagian keamanan. Terlihat serasi juga sih! dia beristrikan soerang wanita cantik.

Melihat potensi pisik mas Bejo,  mertuanya berniat mengkursuskan mas Bejo di pelatihan SATPAM. Eeeh ternyata benar, beberapa bulan setelah kursus mas Bejo menjadi tim keamanan di Salah satu mall terbesar di Solo.

Perjalan waktu, usia pernikahan mas Bejo sudah lebih dari lima  tahun. Eeeeh mas Bejo telah berubah. Dia sudah mulai kasar-main tangan dengan istrinya. Dia sudah sering mengejek dan menyakiti istrinya. Jelas! mbak S menderita. Juga sudah tercium bahwa dia sudah mulai dekat  atau menjalin cinta terlarang dengan para SPG di mall tempatnya bekerja. Maklum juga lelaki kurang iman, tiap hari bertemu dengan banyak  wanita seksi penggoda.  Kehidupan rumah tangga mas Bejo sudah mulai goncang.

Mendengar berita perselingkuhan dan ditambah lagi perilaku kasar suami mbak  S  menyebabkan rumah tangganya tidak bisa diperbaiki lagi. Akhirnya mereka bercerai.

Mbak S jelas terpukul disamping harus menjanda. Mas Bejo juga minta harta gono gini yang jumlahnya fantastis. Mas Bejo memang terlalu ngawur.

Sekitar  dua tahun berlalu. Mbak S semakin akrab dengan  istriku dan para aktifis kegiatan keagamaan. Mbak S mulai tertarik dengan kegiatan Islam. Selama menikah dengan mas Bejo. Dia lumayan jarang bersentuhan dengan kegiatan keislaman. Mbak S mulai mempertimbangkan bagaimana kalau bisa menikah dengan lelaki yang shalih.

Singkat cerita doa dan keinginan mbak S terkabul. Alhamdulillah sekitar setahun yang lalu mbak S telah mendapatkan suami yang luar biasa. Dia duda beranak satu. Dia wirausahan yang terampil dan Insya Allah lelaki yang bertanggung jawab dan shalih.

Selamat mbak S!. Dia kini semakin bahagia. Terkadang untuk bahagia jangka panjang harus melewati perjalanan penderitaan sebagai pembelajaran hidup. Semoga  Mbak S semakin bersyukur dan istiiqomah.

Hikmahnya, pokoknya kita perlu sabar dulu, jika kita  baru menderita.Tentu, bersamaan dengan waktu berjalan berikhtiar dan berdoa, Allah pasti kuasa untuk mengubah menjadi lebih baik.