DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Minggu, 07 April 2013

Memotivasi Diri untuk Menulis oleh Maskatno Giri

Wah mau tidur nulis dulu! Menulislah apa yang ada di pikiranmu,  itulah  kalimat motivasi yang kuperoleh dari seniorku. Dia menambhkan  pokoknya menulislah, di situlah awal dari kesuksesan seorang penulis.

Kalau berkaca dari  pengalaman masa laluku sebetulnya sudah  ratusan  bahkan ribuan kata  dan  kalimat kutulis baik di buku harian di blog pribadi ini dan di kompasiana. Tapi, aku merasa kok belum menjadi penulis yang mumpuni? Itulah pertanyaan yang sering muncul di pikiranku, dan inilah yang  salah satu menghambat aku malas belajar menulis lagi.

Jangan  menyerah! Aku teringat nasihat dari de massive. Kini  aku baru bersemangat lagi untuk menulis,  hal-hal yang memperlemah motivasi  untuk menulis sedikit demi sedikit akan kutinggalkan. Aku sering memotivasi orang lain supaya tidak mudah putus asa. Kini aku sadar bahwa aku harus siap menjadi teladan yang baik bagi anak-anakku dan siswaku dalam dunia tulis menulis. Aku harus bersemangat belajar. Berjuang dan berusaha terus menerus,  

Kadang aku bisa membayangkan, betapa  senangnya bila tulisan kita di gunakan sebagai referensi tngkat dunia , Dari situlah kita bisa lebih bermakna dan lebih kaya dengan arti yang lebih luas.

Bagi  penulis pemula sepertiku, memang butuh motivator, kalau tak ada yang memotivasi, ya  kita sendiri yang memotivasi. Ayo bersemangat ! Pantang menyerah! Anda calon  penulis yang handal!

Belajar dari Kisah Dahlan Iskan dan Ortunya Oleh Maskatno Giri

Aku telah membaca sedikit kisah nyata masa lalu Dahlan Iskan. Walau setiap orang memiliki kekurangan, namun Dahlan Iskan beserta ortunya bisa dijadikan teladan.

Di suatu kesempatan Dahlan Iskan bercerita tentang masa lalunya bagaimana ortunya mendidik. Menurut Dahlan keteladanan orang tua itu sangat penting. 

Dia dibesarkan oleh orang tua yang tidak tamat SD, jadi ortunya tidak hanya miskin konsep pendidikan tapi juga miskin harta. Menurut Dahlan, yang terpenting bagi ortunya anak-anak bisa makan, bisa ngaji, khatam Alquran, dan sekolah di madrasah. Sangat sederhana. Ternyata kesederhanaan ortu Dahlan dalam mendidik bisa berdampak luar biasa.

Dahlan melanjutkan ceritanya, setiap hari ayah Dahlan selalu sibuk tapi kesibukannya untuk hal-hal positif. Sebelum ke sawah, dia selalu menyempatkan diri bersih-bersih masjid. Dan seabrek kegiatan dijalani hingga pukul 23.00 WIB.

“Bapak saya mengajarkan untuk kerja keras dan ikhlas,” sambung pria yang pernah jadi wartawan ini.
Bagi Dahlan kecil, ayahnya adalah sosok yang bersinar. Ketika sudah dewasa dan menjadi ayah, Dahlan meyakini bahwa anak-anak mencatat apa yang dilakukan ayahnya dan kemudian meneladaninya. Karena itu seorang ayah harus memberikan teladan yang baik, tidak hanya mennutut anak-anaknya baik.

“Mungkin bapaknya miskin, tapi anak kecil akan selalu anggap bapaknya hebat dan pahlawan,” ucap Dahlan.

Dari kisah  yang singkat di atas bisa dijadikan  salah satu materi pembelajaran bagi ortu dan calon ortu, misalnya:
Apakah kita sudah layak dijadikan teladan bagi anak-ank kita?. Apakah kita termasuk orang yang suka kerja keras? Apakah kita memiliki rekam jejak menjadi pribadi ikhlas, tekun dan ulet? Yang terakhir kebaikan apa yang kita bisa tanamkan bagi anak-anak kita?

Kalau  jawaban kita belum-belum, idealnya kita perlu belajar untuk menjadi lebih baik lagi. Tulisan ini sebagai refleksi, terutama untuk penulis sendiri. Allahu a'lamu bishawab.

Bahagianya Memotivasi Oleh Maskatno Giri

Tiada hari tanpa memotivasi tiada hari tanpa menulisi  Itulah  kata motivasi singkat untuk aku sendiri. Kenekatan, kemauan, kesungguhan berlatih dalam menulis tentu suatu saat akan membedakan bahwa yang malas berkarya akan dikalalahkan yang rajin berusaha dan pantang menyerah.

Aku adalah orang yang memiliki kemauan menulis, jelas  kemauan ini tidak  urtuk kepentingan pribadi dan jangka pendek, kepentingan  jauh lebih luas  untuk kebaiakan. Kebaikan diri sendiri, keluarga dan masyarakatsecara umum.Tulisan motivasi yang sederhana ternyata juga mengundang minat pembaca. Bahkan, tulisanku di blog pribadi dan kompasiana sudah di baca mendekati 30 ribu  pembaca, ini sungguh tidak kubayangkan sebelumnya.

Bisa kurasakan secara langsung bahwa berbagi ternyata  menjadi berrati, maksudnya kebahagian sejati sebagai obat atas keletihan kita. Hikmah bsear dari ini semua, aku akan memotivasi trus  tanpa henti, karena dampaknya luar biasa. walau tidak menghasilkan finansial atau uang , kebahagian dalam memotivasi lebih berharga dari pada  uang.

bagi para pembaca, mari saling memotivasi sehingga hidup kita semakin berarti. Allahu a'lamu bishawab.