DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Senin, 01 Desember 2014

Ternyata Ada Gaya Belajar Yang Tepat

Memotivasi  diri, refleksi diri, berinovasi diri tiada henti, pasti sangat perlu! Itulah salah satu caraku  berlomba dalam kebaikan dan untuk menutupi  kelemahan diri. Jelas  tidak mungkin aku menjadi manusia sempurna. Tapi kalau aku bisa lebih baik, why not? Demikian  juga aku tidak perlu menuntut diri menjadi sempurna. Apalagi menuntut  orang lain supaya sempurna.
 
Ketidaksempurnaan manusia  bisa dibuktikan bahwa manusia tidak bisa sama dan menyamai orang lain secara "pas'. Kalau cuma menirukan tentu bisa juga.

Sudah jamak kita yakini Allah SWT telah menciptakan manusia  tak ada yang sama. Bahkan manusia yang “twin”   atau dikenal kembar pun tidak  mungkin  benar-benar  sama. Pasti mereka berbeda dalam banyak hal.   Demikian juga  mereka pun bisa memiliki gaya hidup dan gaya  belajar yang berbeda.

Makanya, tentu tidak bijak bila kita memaksakan seorang anak untuk sama. Manusia adalah makhluk unik berbeda satu dengan yang lain.

Mengenai cara dan gaya belajar kita pun  tidak seyogyanya memaksakan kehendak  anak untuk sama gaya belajarnya dengan  apa yang kita  kehendaki.   Perlu ditekankan bahwa masing masing anak memiliki tipe atau gaya belajar sendiri-sendiri.  Demikian juga kemampuan anak dalam menangkap materi dan pelajaran tergantung dari gaya belajarnya.

Banyak anak menurun prestasi belajarnya  dan lebih jauh lagi prestasi hidupnya karena  anak dipaksa  belajar oleh ortu atau gurunya dengan gaya belajar yang  tidak sesuai dengan tipenya.
  
Intinya anak akan mudah menguasai materi pembelajaran dengan menggunakan cara dan gaya  belajar  sesuai dengan keunikan mereka masing-masing.

Melalui tulisan sederhana ini, Maskatno Giri mau berbagi uraian singkat mengenai macam-macam  gaya belajar. Yang jelas, kita tidak perlu merasa bodoh. Kita perlu refleksi diri bahwa terkadang kebodohan kita, karena pemilihan gaya belajar yang  kurang pas/ tepat.
Menurut DePorter dan Hernacki (2002) dalam belajarpsikologi.com, gaya belajar adalah kombinasi dari menyerap, mengatur, dan mengolah informasi. Terdapat tiga jenis gaya belajar berdasarkan modalitas yang digunakan individu dalam memproses informasi (perceptual modality).
Pengertian Gaya Belajar dan Macam-macam Gaya Belajar
 1.   VISUAL (Visual Learners)
Gaya Belajar Visual (Visual Learners) menitikberatkan pada ketajaman penglihatan. Artinya, bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar mereka paham Gaya belajar seperti ini mengandalkan penglihatan atau melihat dulu buktinya untuk kemudian bisa mempercayainya. Ada beberapa karakteristik yang khas bagai orang-orang yang menyukai gaya belajar visual ini. Pertama adalah kebutuhan melihat sesuatu (informasi/pelajaran) secara visual untuk mengetahuinya atau memahaminya, kedua memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna, ketiga memiliki pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik, keempat memiliki kesulitan dalam berdialog secara langsung, kelima terlalu reaktif terhadap suara, keenam sulit mengikuti anjuran secara lisan, ketujuh seringkali salah menginterpretasikan kata atau ucapan.
Ciri-ciri gaya belajar visual ini yaitu :
  1. Cenderung melihat sikap, gerakan, dan bibir guru yang sedang mengajar
  2. Bukan pendengar yang baik saat berkomunikasi
  3. Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu, biasanya akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak
  4. Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain. Terlihat pasif dalam kegiatan diskusi.
  5. Kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan
  6. Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan
  7. Dapat duduk tenang ditengah situasi yang ribut dan ramai tanpa terganggu
 2.     AUDITORI (Auditory Learners )
Gaya belajar Auditori (Auditory Learners) mengandalkan pada pendengaran untuk bisa memahami dan mengingatnya. Karakteristik model belajar seperti ini benar-benar menempatkan pendengaran sebagai alat utama menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, kita harus mendengar, baru kemudian kita bisa mengingat dan memahami informasi itu. Karakter pertama orang yang memiliki gaya belajar ini adalah semua informasi hanya bisa diserap melalui pendengaran, kedua memiliki kesulitan untuk menyerap informasi dalam bentuk tulisan secara langsung, ketiga memiliki kesulitan menulis ataupun membaca.
Ciri-ciri gaya belajar Auditori yaitu :
  1. Mampu mengingat dengan baik penjelasan guru di depan kelas, atau materi yang didiskusikan dalam kelompok/ kelas
  2. Pendengar ulung: anak mudah menguasai materi iklan/ lagu di televisi/ radio
  3. Cenderung banyak omong
  4. Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya
  5. Kurang cakap dalm mengerjakan tugas mengarang/ menulis
  6. Senang berdiskusi dan berkomunikasi dengan orang lain
  7. Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru dilingkungan sekitarnya, seperti hadirnya  anak baru, adanya papan pengumuman di pojok kelas, dll
 3.  KINESTETIK (Kinesthetic Learners)
Gaya belajar Kinestetik (Kinesthetic Learners) mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya. Tentu saja ada beberapa karakteristik model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya. Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya. Hanya dengan memegangnya saja, seseorang yang memiliki gaya  ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya.
Ciri-ciri gaya belajar Kinestetik yaitu :
  1. Menyentuh segala sesuatu yang dijumapinya, termasuk saat belajar
  2. Sulit berdiam diri atau duduk manis, selalu ingin bergerak
  3. Mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya aktif. Contoh: saat guru menerangkan pelajaran, dia mendengarkan sambil tangannya asyik menggambar
  4. Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar
  5. Sulit menguasai hal-hal abstrak seperti peta, symbol dan lambang
  6. Menyukai praktek/ percobaan
  7. Menyukai permainan dan aktivitas fisik
Demikianlah macam-macam gaya belajar mudah-mudahan dapat menjadi bahan acuan kita untuk menentukan cara belajar yang baik dan pas untuk kita sehingga mampu menyerap pelajaran dengan baik. Sekarang, kita perlu refleksi diri,  dan  menggali potensi diri.  Dan salam sukses sejati!
Sumber inspirasi bacaan: belajarpsikologi.com