Ada apa dengan “anak indigo?”
Indigo adalah istilah yang diberikan kepada anak yang menunjukkan perilaku lebih dewasa dibandingkan usianya dan memiliki kemampuan intuisi yang sangat tinggi. Biasanya mereka tidak mau diperlakukan sebagai anak-anak. Secara harfiah, indigo adalah nama warna antara biru dan ungu, yang kerap pula disebut nila.
Wendy Chapman, dalam tulisan Rossini, menjelaskan bahwa anak indigo adalah anak-anak yang umumnya tidak mudah diatur oleh kekuasaan, tidak mudah berkompromi, emosional dan beberapa diantaranya memiliki tubuh rentan, sangat berbakat atau berkemampuan akademis baik, dan mempunyai kemampuan metafisis. Sering dianggap anak ADD, walaupun mudah bersikap empati dan iba terhadap orang lain, atau terlihat sangat dingin dan tak berperasaan, dan memiliki kebijakan melebihi usianya. Apakah hal-hal tersebut seperti anda sendiri atau anak anda?
Menurut Ustaz KH Abid Marzuki Lc., yang dikutip Pikiran Rakyat, dalam diskusi di The 6th Ramadhan Informal Study on Education Psychology, yang diadakan di Islamic Center, Bekasi, menyatakan bahwa “anak-anak indigo memiliki kesadaran lebih tinggi daripada kebanyakan orang mengenai siapa diri mereka dan tujuan hidup mereka sehingga memerlukan perlakuan khusus. Tapi sayang, banyak masyarakat belum tahu bagaimana mengelola dan memperlakukan kelebihan anak indigo. Akibatnya kemampuan indera keenam anak indigo sering disalah gunakan dengan menggiring anak menjadi paranormal. Padahal kelebihan yang diberikan Allah kepada anak indigo, adalah karomah dan maunah, ” ujar alumnus Universitas Malaysia ini.
Coba cek apakah anak, murid atau bahkan anda sendiri indigo?
Untuk mengetahui apakah anak anda atau anda sendiri indigo, jawablah pertanyaan berikut: 1) Apakah anak anda sering bersikap seperti bangsawan? , 2) Apakah anak anda memiliki perasaan pantas diterima?, 3) Apakah anak anda mempunyai perasaan bahwa dirinya dapat dimengerti? , 4) Apakah anak anda sulit menghadapi disiplin dan kekuasaan? , 5) Apakah anak anda menolak untuk mengerjakan hal-hal pasti yang diminta untuk dikerjakan? , 6) Apakah kegiatan antri tak disukai anak anda?,7) Apakah anak anda tidak menyukai sistem yang berorientasi ritual/mekanikal dan sedikit memerlukan kreatifitas? ,8) Apakah anak anda sering dapat mengetahui cara-cara yang lebih baik dalam mengerjakan sesuatu, baik di rumah atau di sekolah? , 9) Apakah anak anda tidak mudah kompromi? , 10) Apakah anak anda tidak merespon/takut pada ancaman? , 11) Apakah anak anda mudah bosan terhadap pekerjaan yang ditugaskan , 12) Apakah anak anda terlihat mempunyai gejala ADD? , 13) Apakah anak anda kreatif? , 14) Apakah anak anda terlihat mempunyai intuisi yang tajam? , 15) Apakah anak anda mempunyai sikap empati yang menonjol terhadap orang lain? , 16)Apakah anak anda mempunyai pemikiran yang abstract? , 17) Apakah anak anda cerdas? , 18) Apakah anak anda sangat berbakat (yang diidentifikasi sebagai karunia)? , 19)Apakah anak anda terlihat sebagai pengkhayal? , 20) Apakah mata anak anda terlihat memancarkan mata orang dewasa, bijak dan dalam? . 21) Apakah anak anda mempunyai kecerdasan spiritual?
Jika anda mempunyai 10 jawaban “Ya”, maka anak anda kemungkinan adalah indigo. Jika jawaban “Ya” lebih dari 15, maka anak anda dipastikan sebagai anak indigo.
Indigo memang berbeda, tapi bukan “tidak normal”
Menurut psikiater Tubagus Erwin Kusuma, dalam lipuatn6.com, fisik anak-anak indigo tak jauh berbeda dengan anak lainnya. Hanya batinnya saja yang condong lebih dewasa. Anak-anak indigo sering memperlihatkan sifat orang dewasa, sangat cerdas, dan memiliki indera keenam yang sangat tajam. Anak indigo pada umumnya tidak menginginkan diperlakukan sebagai anak-anak. Tidak jarang mereka sering memberi nasehat pada orangtua masing-masing.
Tubagus menambahkan, indigo bukanlah penyakit atau kelainan jiwa. Kendati demikian, ada yang menganggap fenomena indigo sebagai kelainan jiwa. Akibatnya penanganannya seringkali salah, yang akan berdampak pada penderitaan sang anak. “Kalau bisa, konsultasi untuk menghadapi anak-anak indigo,” Tubagus menambahkan.
Pernyataan Tubagus diamini Rossini, indigo dewasa yang sekaligus pembimbing anak-anak indigo. “Ketika di masa anak-anak pemahaman spiritual sudah matang tapi belum diikuti penalaran”, kata Rossini. Menurut Rossini, tugas orangtua dewasa untuk membimbing anak-anak itu agar penalaran dan spiritualnya seimbang.
Tips untuk mendidik anak indigo
Wendy Chapman, memberikan 10 tips untuk mendidik anak-anak indigo, sebagai berikut:
- Perlakukan mereka dengan penuh penghargaan. Jika anda tidak menunjukkan penghargaan kepada mereka, mereka juga akan demikian, walaupun anda mempunyai otoritas atau kekuasaan.
- Dengarkan pendapat mereka. Mereka perlu tahu bahwa anda peduli dan mengenali sistem nilai mereka.
- Kembangkan kemampuan mereka. Beri mereka pilihan, seperti misalnya tipe produk yang akan dipelajari, apa perintah untuk pekerjaan yang harus dilakukan, pilihan antara dua kegiatan. Memiliki suara yang didengar membuat rasa yang berbeda atas penghargaan diri, biasanya akan mendorong mereka untuk berpartisipasi dalam pilihan yang sudah mereka buat dan konsekuensinya akan memperbaiki sikap mereka terhadap anda dan terhadap pendidikan.
- Bangunlah sikap koperatif dan hindari memberi perintah. Anak indigo tidak akan peduli terhadap hal-hal yang dimaksudkan untuk mengontrol mereka. Merka akan peduli terhadap perlakuan yang bersifat adil dan baik.
- Bantu mereka melakukan hal yang berbeda. Jika mereka frustasi, misalnya pekerjaan sekolah, sehingga mereka merasa sendiri di dunia, bantulah mendorong mereka untuk berbuat sesuatu yang positif untuk merubahnya. Seperti menulis surat, karya tulis, puisi, membuat poster, T shirt, mengorganisasi kelompok diskusi.
- Bantu mereka membangun bakat dan kemampuannya. Dorong mereka untuk kreatif dan berani mengekspresikan kepribadian merka yang unik.
- Bersikap toleran terhadap emosinya yang ekstrim. Bantu mereka membuat keseimbangan menggunakan aromaterapi, ijinkan mereka minum air putih di kelas, bersikap tenang, atau latihan visualisasi.
- Dorong mereka untuk menjadi sumber kedamaian bagi orang lain. Indigo dilahirkan untuk menjadi sumber kedamaian. Dorong mereka untuk melatihnya. Hal ini akan membangun komunikasi dan welas asih. Jadilah pembimbingnya dalam hal ini.
- Jelaskan MENGAPA untuk semua hal. Mengapa ada aturan, mengapa mereka perlu untuk mengerjakan pekerjaan rumah/sekolah. Mengapa dunia seperti ini? Jika anda tidak mempunyai jawabannya, pahami rasa frustasi mereka dan tunjukkan sikap empati.
- Kurangi obat-obatan untuk ADD. Indigo bukan ADD, tapi indigo secara alamiah memberikan perhatian pada sesuatu secara selektif. Jika mereka dapat fokus pada sesuatu yang mereka pilih untuk jangka waktu yang lama,kemungkinan anak ini indigo, bukan ADD. Walaupun nampaknya ada masalah pada perhatian, carilah alternatif terapi, bukan dengan Ritalin, jangan menekan kreatifitas alamiah dan kepemimpinan indigo, tetapi bantulah untuk mengorganisir.
Sebagai orangtua, anda juga harus membuat anak indigo disiplin, dan membuat mereka belajar tentang perilaku yang bisa diterima atau tidak. Dan belajar untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak bisa diterima. Bersikaplah adil, dan berikan batas toleransi yang pantas. Katakan yang sesungguhnya sesuai dengan umurnya, dan jangan bohong karena mereka akan tahu. Katakan bahwa dia dicintai dan peluk sebanyak mungkin.
Indigo juga eksploratif dan banyak energi. Akan sangat menolong jika orangtua membantu menyalurkan energi pada sesuatu yang menyenangkan, produktif dan tidak berbahaya.
Apakah anak-anak indigo bisa menjadi orang yang sukses? Pengalaman membuktikan, bahwa banyak anak indigo yang jika penanganannya benar, menjadi orang yang sukses, bisa lulus dari universitas, ada yang menjadi psikolog, psikiater, bahkan pemusik andal. Jadi, coba teliti apakah di keluarga ada yang indigo? Jangan kawatir, jika anda memahami mereka serta dapat mengelola dengan baik, maka anak indigo adalah anak yang menyenangkan, dan tingkat kesuksesan nya dimasyarakat tinggi.
Bahan bacaan:
- Rossini. “Generasi Indigo”. Terjemahan bebas. Klinik Spesialis & Keluarga Prorevital. Jl. Let Jen Suprapto 60, Jakarta Pusat.
- Indigo, Berbeda Tapi Bukan Kelainan Jiwa. Liputan6.com. Jakarta, 25 Juli 2004. (http://www.liputan6.com/news/?id=82624)
- Heboh Indigo child.(Indera Keenam). http://www.suarapembaruan.com/News/2003/01/05/Psikolog/psi01.htm
- Belum Jelas Data Anak Indigo. http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2007/102007/08/purwasuka/bekasiraya02.ht