DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Kamis, 21 Juni 2012

SEKILAS TENTANG ARTIKEL


SEKILAS TENTANG ARTIKEL
A. PENGERTIAN ARTIKEL
  • Karya tulis yang disusun untuk mengungkapkan PENDAPAT seorang penulis atas suatu FAKTA/DATA/ PENDAPAT orang lain berdasarkan rangkaian LOGIKA tersendiri.
  • Tulisan lepas berisi opini seseorang yang MENGUPAS tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya AKTUAL dan atau KONTROVERSIAL dengan tujuan untuk memberitahu (INFORMATIF), memengaruhi dan meyakinkan (PERSUASIF ARGUMENTATIF), atau menghibur khalayak pembaca (REKREATIF).
B. KARAKTERISTIK ARTIKEL
  • Ditulis dengan atas nama (by line story)
  • Mengandung gagasan aktual dan atau kontroversial
  • Gagasan yang diangkat harus menyangkut kepentingan sebagian besar khalayak pembaca.
  • Ditulis secara referensial dengan visi intelektual
  • Disajikan dalam bahasa yang hidup, segar, populer, komunikatif
  • Singkat dan tuntas
  • Orisinal
C. STRUKTUR ARTIKEL
  • Judul
  • Alinea Pembuka (Lead)
  • Alinea Penjelas (Batang Tubuh)
  • Alinea Penutup (Ending)
D. CARA MENULIS ARTIKEL
  1. Pilih tema
  2. Tentukan judul (bisa juga ditentukan belakangan)
  3. Susun alinea pertama
  4. Uraikan tema dalam beberapa alinea penjelas (tergantung panjang-pendek tulisan)
  5. Perhatikan format/gaya penulisan (ilmiah atau populer?)
  6. Eksploitasi data/ referensi penting
  7. Simpulkan pendapat dalam alinea penutup (jadilah draf awal artikel)
  8. Edit ulang draf awal (judul bisa ditentukan saat ini)
  9. Draf final artikel (langsung dikirimkan ke media massa, atau dimintakan pendapat orang lain sebagai proof reader)
1. Memilih Tema
  • Eksplorasi gagasan seluas mungkin (banyak membaca, mendengar, berdiskusi)
  • Pilih tema yang relevan dengan minat/ bidang kompetensi
  • Pilih tema yang aktual (sedang hangat dan jadi perbincangan publik)
  • Tentukan sikap atas tema/masalah yang akan dibahas (pro atau kontra?)
2. Memilih Judul
  • Judul mewakili tema yang akan dibahas atau pendapat yang akan diajukan
  • Singkat (3 – 5 kata) dan padat (sarat makna)
  • Menarik dan menggugah orang untuk membaca tulisan secara keseluruhan
  • Gunakan istilah/idiom populer
3. Susun Alinea Pertama
  • Satu alinea biasa mengandung satu pokok pikiran
  • Uraikan inti masalah dengan singkat (3-5 kalimat)
  • Alinea pertama mengandung pokok pikiran UTAMA atau tesis yang akan dipertahankan
  • Sifatnya, apakah menanggapi opini orang lain atau mengajukan opini tersendiri
  • Pilihan bentuk alinea bervariasi
4. Susun Alinea Penjelas
  • Uraikan pokok pikiran utama (main idea) menjadi beberapa pokok pikiran penunjang/ turunan
  • Setiap pokok pikiran itu disusun dalam alinea tersendiri
  • Hubungkan satu alinea dengan alinea selanjutnya dengan jembatan pikiran (bridging) yang kuat
  • Hubungan antar alinea bisa bersifat:
- kronologis (waktu)
- spasiologis (ruang)
- kausalitas (sebab-akibat)
5. Mengolah Gaya Penulisan
  • Ada tiga gaya utama:
1. Deskripsi, memerikan fakta apa adanya secara detail
2. Narasi, menguraikan fakta secara kronologis/ spasiologis
3. Argumentasi, menjelaskan fakta dan sebab-akibat yang melatarinya
  • Kembangkan gaya yang cocok dengan karakter penulis atau tema yang dibahas
  • Setiap gaya memiliki efek yang berbeda kepada pembaca
6. Eksploitasi Data atau Rujukan
  • Data penting untuk memperkuat tesis yang diajukan
  • Referensi penting untuk menunjukkan bahwa semua pendapat yang sama/ berbeda sudah dipertimbangkan
  • Kutipan data/referensi dalam format sederhana, karena panjang artikel terbatas
7. Simpulkan Pendapat dalam Alinea Penutup
  • Simpulkan uraian yang terdapat dalam Alinea Penjelas dalam alinea penutup
  • Konfirmasi Alinea Penutup/Simpulan dengan Alinea Pertama/Pendapat Awal yang telah diajukan
  • Gunakan kalimat yang menggugah, bukan memaksakan kehendak
  • Buka kesempatan orang lain untuk berbeda pendapat, bukan merasa benar sendiri
8. Mengedit Tulisan
  • Selesaikan Draf Awal tulisan, apapun bentuknya, jangan ditunda-tunda
  • Endapkan tulisan awal selama beberapa waktu, lalu cari inspirasi/kesibukan, namun tetap perhatikan deadline/batas tenggat
  • Tinjau ulang Draf Awal dan periksa dari segi substansi, struktur argumentai atau gaya penulisannya
  • Lakukan koreksi mulai dari yang mudah: standar bahasa, validitas data/referensi hingga yang sulit keandalan argumentasi
9. Menyebarkan/ Memasarkan Tulisan
  • Kirimkan draf tulisan kepada sejumlah kawan yang memahami standar penulisan yang baik (minta koreksi dan penilaian)
  • Perbaikan draf tulisan berdasarkan masukan dari semua pihak dan juga pembacaan ulang sendiri (jadilah Draf Final)
  • Kirimkan artikel ke media massa yang sesuai dan minta alasan/komentar, jika artikel tak dimuat
  • Jaga hubungan baik dengan Editor Opini di sejumlah media, sehingga tahu kebutuhan artikel macam apa yang bisa diakomodasi media
  • Simpan artikel yang SUDAH dimuat atau yang BELUM dimuat di media, jadikan khazanah pemikiran pribadi

AYO SIAP HADAPI UJI KOMPETENSI GURU 2012

Materi ujian tulis terdiri dari:
  • Pengembangan profesionalisme guru ( Penelitian Tindakan Kelas dan Karya Tulis Ilmiah). Pedagogik yang berkaitan dengan mata pelajaran. Kompetensi profesional atas penguasaan mata pelajaran atau bidang keahlian.
  • Secara Garis besar, materi yang akan diujikan nanti tidak jauh dari kegiatan keseharian profesi guru. Namun yang perlu diperhatikan,  teori-teori  tentang lingkup profesi guru perlu dibaca kembali. Harapan Pemerintah untuk Uji Kompetensi Sertifikasi Guru 2012 adalah menjadikan guru sebagai tenaga profesional yang handal di bidangnya dan mensejajarkan dengan profesi lainnya seperti dokter, pengacara, dan lain-lainnya.
Mohon maaf materi uji dan cara pengerjaan soal UKG 2012 sudah disediakan dan disebarluaskan ke masing-masing sekolah.
HATI-HATI PENGISIAN NO. NUPTK JANGAN SAMPAI KELIRU. JUGA HATI-HATI WAKTU PENGERJAAN DIBATASI OLEH WAKTU SECARA OTOMATIS.

Rabu, 20 Juni 2012

Kadang, hati kita duka. Namun kita bingung mengobatinya. Akupun demikian juga. Barangkali salah satunya kita berharap sesuatu namun harapan tidak sesuai dengan kenyataan.
Apakaha perilaku ini normal? Menurutku selama tidak mempengaruhi kinerja kita dalam kebaikan baik dalam beribadah maupun dalam bermuamalah galau-galau sedikit tidak masalah.
Akhirnya aku mencoba meraba-raba bahwa kita  seharusnya rasional dalm menyikapi sesuatu  yang  membuat kita galau. Mari kta meningkatkan daya rasionalitas kita, dengan lebih memahami sebagai berikut:
1. Dunia ini adalah panggung sandiwara, ada duka ada bahagia. namun kita punya hak menjadi sutradara caranya mengubah sekenario hidup yang sdikit duka namun  kadar bahagianya ditambah.
2. Dunia adalah ajang pembelajaran, bahwa pembelajar sejati akan hidup lebih berarti, karna pemebelajar sejati akan senatiasa mengembangkan diri dalam segala situasi
3. Dunia tempat orang diuji untuk mengenali diri apakah meraka menjadi manusian sakti ataukah manusia yang tidak yang lemah tanpa energi
4.Dunia adalah ajang dimana keistiqomahan kita dijui apakah kita goyah atau gagah siap sedia dalam menghadapi berbagai kemungkinan kehidupan.

Senin, 18 Juni 2012


Si Gadis Penjual Gorengan
Karya L.Ikhlasul Amaliah (12th) binti MasKatnoGiri
            Pagi ini sangat cerah, matahari baru saja muncul dari singgasananya. Rencananya di pagi yang cerah ini aku akan membuat kue, dan kue itu akan kubawakan khusus untuk eyang tercintaku, sore nanti. Dan aku pun mulai bersiap-siap untuk membuat kue. “Bun, kita siap-siap buat kue, yuk!”seruku pada bunda yang sedang memasak nasi goreng, “yuk, tapi siapin dulu bahan-bahannya” ucap bunda yang masih sibuk. “Ya, deh tapi, apa aja sih bahan-bahannya?” tanyaku pada bunda. Setelah bunda menjelaskan semua bahan-bahannya aku pun mulai mencatatnya dan akan membelanjakannya bersama Kak Arka, kakakku.               Dan aku pun menghampiri Kak Arka yang sedang bersantai ria di balkon rumah. “Kak anterin aku ke Cake’s yuk!” ajakku pada Kak Arka. “Kesana mau ngapain?” tanya Kak Arka. “Ya mau beli, bahan-bahan kue lah, emang kesana mau beli apa, beli buku? Norak banget nama tokonya aja Cake’s” kataku kesal karena Kak Arka mempermainkan kata-kataku. “Gitu aja marah, ya udah deh, yuk”seru Kak Arka. Dan setelah itu aku dan Kak Arka pergi ke toko kue Cake’s, lalu aku pun berbelanja bahan-bahan kue di sana.                   Beberapa waktu berlalu, aku sudah siap dengan belanjaanku, lalu aku pun pulang dan mulai membuat kue. “Bahan-bahannya udah siap nih Bun, kita buat kuenya sekarang aja, Kiela udah enggak sabar” ajakku pada bunda, “Iya, yuk, eh, Kakak bantuin juga lho, nanti kalau nggak bantuin nggak dikasih kue” ajak bunda pada Kak Arka, “ya, deh” kata Kak Arka kurang bersemangat. 40 menit berlalu, kami pun selesai membuat adonan kue dan adonan kue pun siap untuk dimasukkan ke oven. “Adonan kuenya udah siap nih, Kiela masukin ke oven ya, bun” tanyaku pada bunda seraya memakai kaos tangan. “Masukin aja,tapi hati-hati ya, puter pengatur waktunya 35 menit aja” jelas bunda. “Beres, deh” kataku dengan mantap.
                        35 menit berlalu..........
“Yes, kuenya udah matang” sorakku bersemangat. Dan kue itu memang sudah matang, aku dan bunda pun mulai menghiasnya. “Wah, kuenya cantik ya, Kak?” tanyaku pada Kak Arka, “hmm.........” jawab Kak Arka singkat. “Eh, bun katanya mau ke rumah eyang, jadi enggak, sih?” tanyaku pada bunda, “jadi, dong” jawab bunda, “Kalau jadi, kiela mau ganti baju dulu ah” aku mulai berjalan menuju kamar. Setelah beberapa lama aku, ayah, bunda dan Kak Arka pun siap untuk pergi ke rumah eyang.
                   Setelah sampai di rumah eyang..........
“Assalamualaikum” salam kami, “Waalaikumsalam, eh, cucu-cucu eyang udah pada gede nih,ya?” tanya eyang sembari meletakkan sapu di lantai, “iya dong eyang, masak dari dulu kecil terus” jawabku sambil mencium punggung tangan eyang. Setelah kami berbincang-bincang, kami pun mulai duduk di serambi rumah eyang.
      Tiba-tiba..........{ada suara penjual gorengan}
            Gorengan............gorengan, pastel, tahu isi, bakwan, tempe mendohan.“Eh, ada gorengan tuh, kalian mau enggak?, gorengannya enak, lho” eyang menawarkan gorengan. “Mau, dong eyang” Kak Arka menerima tawaran eyang. “Tapi eyang, kalau yang jual anak kecil sih, nggak meyakinkan” ucapku sembari melirik anak penjual gorengan itu memasuki gang rumah eyang”. “Eits, jangan salah, walaupun yang jual anak kecil tapi, rasanya nggak kalah enaknya tuh, sama yang dijual di restoran-restoran” jelas eyang panjang-lebar. “Ih, eyang bisa aja” tanggapku pada perkataan eyang yang terlalu berlebihan.
            Dan anak itu pun mulai mendekati rumah eyang. “Isri........Isri eyang mau beli gorengannya” panggil eyang pada anak yang sepertinya bernama Isri itu. “Iya, eyang” Isri mulai menurunkan dagangannya. “Isri, eyang mau beli 10 ribu” ujar eyang. “Belinya apa aja eyang?” tanya Isri pada eyang. “Eyang mau dikomplitin aja, deh” jawab eyang.                         Sambil menunggu eyang mengambil uang, aku pun me-mulai pembicaraan pada Isri. “Eh, dik, kamu kok jualan, emang ayah sama ibu kamu kemana?” tanyaku pada Isri penasaran. “Ayah saya sudah meninggal 2tahun lalu, karena sakit jantung, dan ibu saya sakit-sakitan di rumah, ibu saya hanya bisa berbaring di tempat tidur, karena, ibu saya lumpuh, tapi, kata orang-orang, ibu saya itu, masih punya penyakit lain, jadi saya yang harus jual gorengan” jawab Isri miris. “Ya Allah, jadi kalau kamu sekolah, gimana?” tanyaku pada Isri lagi. “saya sekolah seperti anak-anak sekolah biasa tapi, bedannya kadang kalau tugas dari bu guru sudah selesai saya pulang lebih dulu dari teman-teman karena,saya harus menggoreng gorengan dan harus masak dulu buat ibu” jelas Isri panjang-lebar. “O...oo....” anggukku sesaat.
            Sekarang aku tahu, kita itu harus bersyukur atas apa yang udah dikasih sama Allah, kita nggak boleh kufur sama harta, justru, kita harus bersyukur karena kita udah dikasih kecukupan sama Allah azza’ wajalla, karena masih banyak orang yang kurang berkecukupan, namun tidak menyesali takdirnya. “Isri, ibu kamu sakitnya udah agak mendingan, belum?” tanya eyang sambil menyerahkan dua lembar lima ribuan pada Isri. “Belum eyang, malahan, sakitnya tambah parah” jawab Isri enteng namun, sambil terisak-isak. “Kalau gitu, ibu kamu dibawa ke rumah sakit aja, nanti biar eyang aja deh, yang ngurus administrasinya” eyang menawarkan pada Isri. “Nggak usah repot-repot eyang, nanti kalau Allah menghendaki, pasti ibu bisa sembuh” tolak Isri. “Eyang enggak merasa repot, kok” eyang berkata, untuk meyakinkan Isri agar mau menerima tawarannya. “Ya udah,deh” akhirnya Isri pun mau. “Eh, kapan bawa ibu kamu ke rumah sakit sekarang aja,ya?” tanya eyang pada Isri. “Sekarang juga boleh, eyang” Isri mulai memasukkan gorengannya ke nampan, lalu dia pun pamit pulang dan eyang mengikutinya dari belakang {karena, eyang akan membawa ibu Isri ke rumah sakit}, eh satu lagi, aku juga ikut lho.
            Tapi setelah kami tiba di rumah Isri, tiba-tiba Isri meneteskan air mata. “Isri, kamu kenapa?” tanyaku pada Isri. “Hiks..eyang hiks..ibu hiks..Isri hiks..bangunin hiks..ibu hiks.. tapi hiks..ibu hiks.. nggak ada hiks..respon hiks..hiks” jawab Isri sambil menahan tangis. “Coba dulu pegang urat nadinya!” ujar eyang panik. “Iya, eyang” Isri mulai memegang tangan ibunya. “Urat nadinya bergetar?” tanya eyang. “Enggak, urat nadinya nggak bergetar, diam eyang” jawab Isri sambil menyeka air matanya. “Ya udah, cepat bawa ke rumah sakit terdekat!” suruh eyang pada Mang Adit, sopir pribadi eyang, yang juga adik dari ibunya Isri. “Siap,nyonya” Mang Adit mulai membawa ibu Isri ke mobil, untuk dibawa menuju rumah sakit.
                        Setelah tiba di rumah sakit.................
“Dok, cepat bawa ibu ini ke ruang UGD, keadaannya sudah sangat kritis” suruh eyang pada dokter. “Iya,iya Bu” dokter itu pun menyuruh suster untuk menyiapkan tempat tidur dorong untuk ibu Isri. 1jam berlalu, Isri masih saja belum bisa membendung air matanya, dia masih saja memfikirkan nasib ibunya. “Eyang, Isri kasihan, ya?” kataku pada eyang, untuk mengubah suasana haru ini. “Iya, makanya kamu harus bersyukur sama Allah, karena orang tua kamu masih lengkap” eyang menasehatiku. “Iya eyang, eh gimana kalau Isri diangkat jadi cucu eyang, maksudnya, adik Kiela gitu, ya eyang, ya?” bujukku pada eyang. “Kamu harus tanya bunda sama ayah kamu dulu, dong” jelas eyang. “Ya udah, deh Kiela mau telfon bunda dulu” aku mulai mengambil handphone di tas selempang kecilku.
            45 menit berlalu............
“Bunda..........” panggilku pada bunda yang baru saja tiba di rumah sakit.“Dik Kiel, ruang perawatan ibunya Isri dimana, sih?” tanya bunda padaku. “Di situ lho, bun” tunjukku pada satu ruangan yang di depannya tertulis UGD.
            “Mah,emang ibunya Isri sakit apa,sih?” tanya bunda pada eyang. “Kayaknya sakit lumpuh, tapi kata orang-orang masih punya penyakit lagi, selain lumpuh, eh, Nis, tadi sebelum ibunya Isri dibawa ke rumah sakit, di rumah thu dia udah kritis banget kita semua panik karena,urat nadinya nggak bisa bergetar, hmmmm gimana kalau Isri kamu angkat jadi anak kamu?” usul eyang. “Boleh juga mah, tapi Nisa harus tanya dulu sama ayahnya anak-anak” bunda menerima usul eyang. “Yaaa.....” eyang kurang puas.
            45 menit berlalu, dokter pun keluar dari ruang UGD, tempat perawatan ibunya Isri.
“Dok, gimana keadaan ibu saya” tanya Isri pada dokter yang cantik itu. “Sebelumnya, kami minta maaf jikalau perawatan disini kurang memuaskan, tapi dengan berat hati saya menyatakan bahwa ibu Saltun Munawaroh telah meninggal dunia” jelas dokter. “Nggak mungkin dok, ibu nggak mungkin meninggal dok, pasti dokter salah orang, ibu nggak mungkin meninggal dok, hiks..hiks” Isri menangis histeris. “Isri ini beneran, kamu nggak boleh nyalahin kehendak dari Allah” peluk bunda erat.
                        Besok harinya.........
“Yah, kita harus berbela sungkawa ke rumah Isri, nih” ajak bunda pada ayah yang masih sibuk. “Iya, eh bun gimana kalau kita angkat Isri jadi anak kita?” usul ayah. “Baru aja bunda mau tanya, ayah udah tanya duluan, boleh, yah” bunda pun setuju.
Setelah tiba di rumah Isri...........
“Isri, kita turut berbela sungkawa, ya” ujarku pada Isri yang masih saja sedih. “Hiks makasih ya hiks..kak” ucap Isri.
            “Isri, Isri mau nggak tinggal di rumah tante, Isri nanti jadi adiknya Kak Kiela sama Kak Arka” kata bunda lembut. “Mau Tante” Isri bersedia.                                                    
            Setelah kejadian itu, Isri tinggal di rumahku dan dia menjadi adik angkatku dan kita bahagia, selalu bersama, selamanya.


Biodata Penulis :
Nama    : Lucky Ikhlasul Amaliah
No.Hp   : 085 642 463 449
Alamat  :  Nglawu, Rt 04, Rw 02, Telukan, Grogol,Sukoharjo Kode pos 57552, Solo, Jawa Tengah
Sekolah : SDIT Darul Falah
Kls         : VI


























               

Minggu, 17 Juni 2012

BELAJAR KEARIFAN DARI ORANG CACAT



 

     Memiliki anggota tubuh normal merupakan modal yang luar biasa untuk meraih prestasi luar biasa. Namun kenyataanya banyak orang yang dilahirkan dalam kondisi fisik normal   tidak memiliki prestasi apapun. Mereka hanya menjadi manusia biasa-saja  yang kurang bermakna bagi orang lain.
Mari kita merenung sejenak, bahwa  Allah s.w.t telah menunjukkan  kekuasaanya  atas segala apa yang terjadi di muka bumi. Kejadian di muka bumi ada sesuatu yang berada di bawah kekuasaan penegendalian  manusia. Namun ada hal-hal yang manusia tidak berdaya untuk melawan kekuasaan Tuhan. Ini adalah sesuatu yang terkadang sulit difahami sehingga bagi yang kufur akan mengambil kesimpulan bahwa Allah sebernarnya tidak adil-adil amat.
   Menjadi arif dalam memahami banyak hal adalah salah satu bentuk kesyukuran kita kepada yang Maha kuasa.  Bagi yang mampu mengambil hikmah  atas suatu kejadian atau musibah mereka mendapatkan sesuatu yang luar biasa. Jalan sukur adalah jalan mujur. Kita lihat sedikit  cerita  tentang anak cacat yang mapu menjadi luar biasa dia adalah Nick Vijicic.
    Nick belajar dengan giat.  Bergelar Sarjana Ekonomi bidang Akuntansi dan Perencanaan Keuangan pada usia 21 tahun. Segera setelah itu, ia mengembangkan lembaga non-profit ‘Life Without Limbs' (Hidup Tanpa Anggota-Anggota Tubuh), yang didirikannya, pada usia 17 tahun, untuk membantunya berkarya dalam bidang motivasi. Kini, Nick Vujicic adalah penulis,  motivator/pembicara internasional yang gilang-gemilang. Ia sudah berkeliling ke lebih dari 24 negara di empat benua (termasuk Indonesia), untuk memotivasi lebih dari 2 juta orang-khususnya kaum muda.

  Contoh  orang cacat berikutnya adalah Qian Hongyan  dengan tubuh diamputasihampir separo mewakili China pada tahun 2012 pada kejuaraan renang di olimpiade khusus orang cacat.
0 komentar