Menrut MasSukatno Giri ada kecerdasan lain yang dimiliki oleh manusia yakni kecerdasan reflektif atau evaluasi diri (reflective quotient/ RQ). Kecerdasan ini menunjukkan indikasi bahwa tingkat RQ seseorang bisa dilihat dari tingkat kenDANDBEGKan sesorang. Orang yang ndableg yang bercirikan antara lain: tidak begitu peka, tidak begitu punya malu, tidak begitu merasa bersalah dan merasa menang sendiri.
Ini hanya sebatas pengamatan dari MasKatnoGiri dari polah tingkah pejabat di Jepang, mereka rela mundur bila mereka merasa buruk kinerja setelah dievaluasi diri dan orang lain. Bahkan lebih ekstrem lagi mereka bunuh diri. Ini mungkin karena mereka merasa tidak pantas lagi layak dihormati oleh orang lain, diri sendiri, keluarga bahkan masyarakt luas.
Berbeda dengan pejabat Indonesia karena tingkat keNDBLEGKannya tinggi, mungkin Reflective Quotientnya rendah, dia pantang mundur dan mantang menyerah. Bahkan mereka merasa sudah benar.
MaskatnoGiri juga bingung Kecerdasan Reflective itu ada apa tidak mohon tanggapannya.
Mas Guru berbagi motivasi terutama untuk siswanya di SMAN 1 Girimarto
Rabu, 19 September 2012
Selasa, 18 September 2012
PENILAIAN KINERJA GURU (PK GURU) SANGAT PENTING
PENILAIAN KINERJA GURU (PK GURU) SANGAT PENTING
Menurut Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009, PKG
adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas
utama guru dalam rangka pembinaan karir,
kepangkatan, dan jabatannya. Pelaksanaan tugas
utama guru tidak dapat dipisahkan dari
kemampuan seorang guru dalam penguasaan
pengetahuan, penerapan pengetahuan dan keterampilan,
sebagai kompetensi yang dibutuhkan sesuai amanat
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16
Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru.
Seberapa pentingkah
Penilaian Kinerja Guru (PK Guru) ?
PK Guru jelas penting, karena PKG untuk melayani dua
tujuan, yaitu : (1) untuk mengukur kompetensi guru dan (2) mendukung
pengembangan profesional.
Idealnya sistem penilaian kinerja guru benar-benar memberikan manfaat sebagai umpan balik untuk
memenuhi berbagai kebutuhan di kelas (classroom needs), dan peluang untuk
mengembangkan teknik-teknik baru dalam pembelajaran, serta mendapatkan saran
(konseling) dari kepala sekolah atau guru lainnya untuk membuat berbagai
perubahan di dalam kelas.
Untuk mencapai tujuan tersebut, seorang evaluator
pertama kali harus dapat menyusun prosedur spesifik dan menetapkan standar.
Penetapan standar hendaknya dikaitkan dengan :
- Keterampilan-keterampilan dalam mengajar
- Bersifat seobyektif mungkin
- Komunikasi secara jelas dengan guru sebelum evalusi dilaksanakan dan ditinjau ulang setelah selesai dievaluasi, dan
- Dikaitkan dengan pengembangan profesional guru
Para evaluator hendaknya mempertimbangkan aspek
keragaman keterampilan pengajaran yang dimiliki guru. Jika para evaluator
menggunakan berbagai sumber informasi tentang kinerja guru, maka mereka dapat
memberikan penilaian secara lebih akurat.
Persyaratan penting dalam sistem PK GURU
adalah:
- Valid, Sistem PK Guru dikatakan valid bila aspek yang dinilai benar‐benar mengukuurkomponen tugas guru dalam melaksanakan pembelajaran, pembimbingan, dan/atau tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah/ madrasah.
- Reliabel, Sistem PKGuru dikatakan reliabel atau mempunyai tingkat kepercayaan tinggi jika proses yang dilakukan memberikan hasil yang sama untuk seorang guru yang dinilai kinerjanya oleh siapapun dan kapan pun.
- Praktis, Sistem PKGuru dikatakan praktis bila dapat dilakukan oleh siapapun dengan relatif mudah, dengan tingkat validitas dan reliabilitas yang sama dalam semua kondisi tanpa memerlukan persyaratan tambahan.
Beberapa prosedur yang dapat digunakan oleh evaluator,
diantaranya :
- Mengobservasi kegiatan kelas (observe classroom activities). Ini merupakan bentuk umum untuk mengumpulkan data dalam menilai kinerja guru. Tujuan observasi kelas adalah untuk memperoleh gambaran secara representatif tentang kinerja guru di dalam kelas. Kendati demikian, untuk memperoleh tujuan ini, evaluator dalam menentukan hasil penilaian tidak cukup dengan waktu yang relatif sedikit atau hanya satu kelas. Oleh karena itu observasi dapat dilaksanakan secara formal dan direncanakan atau secara informal dan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu sehingga dapat diperoleh informasi yang bernilai (valuable)
- Meninjau kembali rencana pengajaran dan catatan – catatan dalam kelas. Rencana pengajaran dapat merefleksikan sejauh mana guru dapat memahami tujuan-tujuan pengajaran. Peninjauan catatan-cataan dalam kelas, seperti hasil test dan tugas-tugas merupakan indikator sejauhmana guru dapat mengkaitkan antara perencanaan pengajaran , proses pengajaran dan testing (evaluasi).
- Memperluas jumlah orang-orang yang terlibat dalam evaluasi. Jika tujuan evaluasi untuk meningkatkan pertumbuhan kinerja guru maka kegiatan evaluasi sebaiknya dapat melibatkan berbagai pihak sebagai evaluator, seperti: siswa, rekan sejawat, dan tenaga administrasi. Bahkan self evaluation akan memberikan perspektif tentang kinerjanya. Namun jika untuk kepentingan pengujian kompetensi, pada umumnya yang bertindak sebagai evaluator adalah kepala sekolah atau pengawas.
Guru-guru yang berkeinginan untuk meningkatkan
pengajarannya biasanya sangat berhasrat untuk memahami bagaimana pandangan guru
lain dan siswa terhadap dirinya. Memang, dalam proses evaluasi
pandangan-pandangan mereka yang terlibat dalam keseharian kiranya tidak bisa
diabaikan begitu saja.
Pelaporan Hasil Evaluasi
Konferensi pasca-observasi dapat memberikan umpan
balik kepada guru tentang kekuatan dan kelemahannya. Dalam hal ini, beberapa
hal yang harus diperhatikan oleh evaluator :
- Penyampaian umpan balik dilakukan secara positif dan bijak.
- Penyampaian gagasan dan mendorong untuk terjadinya perubahan pada guru
- Menjaga derajat formalitas sesuai dengan keperluan untuk mencapai tujuan-tujuan evaluasi (maintain a level of formality necessary to achieve the goals of the evaluation)
- Menjaga keseimbangan antara pujian dan kritik
- Memberikan umpan balik yang bermanfaat secara secukupnya dan tidak berlebihan
Kaitan Evaluasi Kinerja Guru dengan Pengembangan
Profesi
Upaya
untuk mengaitkan evaluasi kinerja guru dengan pengembangan profesi memang
bukanlah pekerjaan yang gampang, baik untuk kepala sekolah, evaluator dan
terutama
Dirangkum dari berbagai sumber
PENILAIAN KINERJA GURU (PK GURU) SANGAT PENTING
PENILAIAN KINERJA GURU (PK GURU) SANGAT PENTING
Menurut Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009, PKG
adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas
utama guru dalam rangka pembinaan karir,
kepangkatan, dan jabatannya. Pelaksanaan tugas
utama guru tidak dapat dipisahkan dari
kemampuan seorang guru dalam penguasaan
pengetahuan, penerapan pengetahuan dan keterampilan,
sebagai kompetensi yang dibutuhkan sesuai amanat
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16
Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru.
Seberapa pentingkah
Penilaian Kinerja Guru (PK Guru) ?
PK Guru jelas penting, karena PKG untuk melayani dua
tujuan, yaitu : (1) untuk mengukur kompetensi guru dan (2) mendukung
pengembangan profesional.
Idealnya sistem penilaian kinerja guru benar-benar memberikan manfaat sebagai umpan balik untuk
memenuhi berbagai kebutuhan di kelas (classroom needs), dan peluang untuk
mengembangkan teknik-teknik baru dalam pembelajaran, serta mendapatkan saran
(konseling) dari kepala sekolah atau guru lainnya untuk membuat berbagai
perubahan di dalam kelas.
Untuk mencapai tujuan tersebut, seorang evaluator
pertama kali harus dapat menyusun prosedur spesifik dan menetapkan standar.
Penetapan standar hendaknya dikaitkan dengan :
- Keterampilan-keterampilan dalam mengajar
- Bersifat seobyektif mungkin
- Komunikasi secara jelas dengan guru sebelum evalusi dilaksanakan dan ditinjau ulang setelah selesai dievaluasi, dan
- Dikaitkan dengan pengembangan profesional guru
Para evaluator hendaknya mempertimbangkan aspek
keragaman keterampilan pengajaran yang dimiliki guru. Jika para evaluator
menggunakan berbagai sumber informasi tentang kinerja guru, maka mereka dapat
memberikan penilaian secara lebih akurat.
Persyaratan penting dalam sistem PK GURU adalah:
- Valid, Sistem PK G dikatakan valid bila aspek yang dinilai benar‐benar mengukur komponen‐komponen tugas guru dalam melaksanakan pembelajaran, pembimbingan, dan/atau tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah/ madrasah.
- Reliabel, Sistem PKG dikatakan reliabel atau mempunyai tingkat kepercayaan tinggi jika proses yang dilakukan memberikan hasil yang sama untuk seorang guru yang dinilai kinerjanya oleh siapapun dan kapan pun.
- Praktis, Sistem PKG dikatakan praktis bila dapat dilakukan oleh siapapun dengan relatif mudah, dengan tingkat validitas dan reliabilitas yang sama dalam semua kondisi tanpa memerlukan persyaratan tambahan.
Beberapa prosedur yang dapat digunakan oleh evaluator,
diantaranya :
- Mengobservasi kegiatan kelas (observe classroom activities). Ini merupakan bentuk umum untuk mengumpulkan data dalam menilai kinerja guru. Tujuan observasi kelas adalah untuk memperoleh gambaran secara representatif tentang kinerja guru di dalam kelas. Kendati demikian, untuk memperoleh tujuan ini, evaluator dalam menentukan hasil penilaian tidak cukup dengan waktu yang relatif sedikit atau hanya satu kelas. Oleh karena itu observasi dapat dilaksanakan secara formal dan direncanakan atau secara informal dan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu sehingga dapat diperoleh informasi yang bernilai (valuable)
- Meninjau kembali rencana pengajaran dan catatan – catatan dalam kelas. Rencana pengajaran dapat merefleksikan sejauh mana guru dapat memahami tujuan-tujuan pengajaran. Peninjauan catatan-cataan dalam kelas, seperti hasil test dan tugas-tugas merupakan indikator sejauhmana guru dapat mengkaitkan antara perencanaan pengajaran , proses pengajaran dan testing (evaluasi).
- Memperluas jumlah orang-orang yang terlibat dalam evaluasi. Jika tujuan evaluasi untuk meningkatkan pertumbuhan kinerja guru maka kegiatan evaluasi sebaiknya dapat melibatkan berbagai pihak sebagai evaluator, seperti: siswa, rekan sejawat, dan tenaga administrasi. Bahkan self evaluation akan memberikan perspektif tentang kinerjanya. Namun jika untuk kepentingan pengujian kompetensi, pada umumnya yang bertindak sebagai evaluator adalah kepala sekolah atau pengawas.
Guru-guru yang berkeinginan untuk meningkatkan
pengajarannya biasanya sangat berhasrat untuk memahami bagaimana pandangan guru
lain dan siswa terhadap dirinya. Memang, dalam proses evaluasi
pandangan-pandangan mereka yang terlibat dalam keseharian kiranya tidak bisa
diabaikan begitu saja.
Pelaporan Hasil Evaluasi
Konferensi pasca-observasi dapat memberikan umpan
balik kepada guru tentang kekuatan dan kelemahannya. Dalam hal ini, beberapa
hal yang harus diperhatikan oleh evaluator :
- Penyampaian umpan balik dilakukan secara positif dan bijak.
- Penyampaian gagasan dan mendorong untuk terjadinya perubahan pada guru
- Menjaga derajat formalitas sesuai dengan keperluan untuk mencapai tujuan-tujuan evaluasi (maintain a level of formality necessary to achieve the goals of the evaluation)
- Menjaga keseimbangan antara pujian dan kritik
- Memberikan umpan balik yang bermanfaat secara secukupnya dan tidak berlebihan
Kaitan Evaluasi Kinerja Guru dengan Pengembangan
Profesi
Upaya untuk mengaitkan evaluasi kinerja guru dengan
pengembangan profesi memang bukanlah pekerjaan yang gampang, baik untuk kepala
sekolah, evaluator dan terutama guru itu sendiri. Walaupun demikian, ada
beberapa jawaban yang sederhana bahwa evaluasi kinerja guru dapat digunakan
dalam:
- Bekerja sama dengan guru-guru untuk menata secara khusus tujuan yang dapat dicapai.
- Menyajikan kritik membangun dan dukungan memperbaiki kelemahan dan mengembangkan kekuatan.
- Menginventarisasi guru-guru yang berpengalaman untuk diminta bantuannya dalam meningkatkan kinerja guru-guru yang kurang berpengalaman.
Langganan:
Postingan (Atom)