DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Selasa, 18 September 2012

PENILAIAN KINERJA GURU (PK GURU) SANGAT PENTING


PENILAIAN KINERJA GURU (PK GURU) SANGAT PENTING

Menurut  Peraturan  Menteri  Negara  Pendayagunaan  Aparatur  Negara  dan  Reformasi Birokrasi  Nomor  16  Tahun  2009,  PKG  adalah  penilaian  dari  tiap  butir kegiatan tugas  utama  guru  dalam  rangka  pembinaan  karir,  kepangkatan,  dan  jabatannya. Pelaksanaan  tugas  utama  guru  tidak  dapat  dipisahkan  dari  kemampuan  seorang  guru dalam  penguasaan  pengetahuan,  penerapan  pengetahuan  dan  keterampilan,  sebagai kompetensi  yang  dibutuhkan  sesuai  amanat  Peraturan  Menteri  Pendidikan  Nasional Nomor  16  Tahun  2007  tentang  Standar  Kualifikasi  Akademik  dan  Kompetensi  Guru.

Seberapa pentingkah  Penilaian Kinerja Guru (PK Guru) ?

PK Guru jelas penting, karena PKG untuk melayani dua tujuan, yaitu : (1) untuk mengukur kompetensi guru dan (2) mendukung pengembangan profesional.
Idealnya sistem penilaian kinerja guru  benar-benar  memberikan manfaat sebagai umpan balik untuk memenuhi berbagai kebutuhan di kelas (classroom needs), dan peluang untuk mengembangkan teknik-teknik baru dalam pembelajaran, serta mendapatkan saran (konseling) dari kepala sekolah atau guru lainnya untuk membuat berbagai perubahan di dalam kelas.

Untuk mencapai tujuan tersebut, seorang evaluator pertama kali harus dapat menyusun prosedur spesifik dan menetapkan standar. Penetapan standar hendaknya dikaitkan dengan :
  • Keterampilan-keterampilan dalam mengajar
  • Bersifat seobyektif mungkin
  • Komunikasi secara jelas dengan guru sebelum evalusi dilaksanakan dan ditinjau ulang setelah selesai dievaluasi, dan
  • Dikaitkan dengan pengembangan profesional guru
Para evaluator hendaknya mempertimbangkan aspek keragaman keterampilan pengajaran yang dimiliki guru. Jika para evaluator menggunakan berbagai sumber informasi tentang kinerja guru, maka mereka dapat memberikan penilaian secara lebih akurat.
 Persyaratan penting dalam sistem PK GURU adalah:
  1. Valid, Sistem  PK G  dikatakan valid bila  aspek  yang  dinilai  benarbenar  mengukur komponenkomponen tugas guru dalam melaksanakan pembelajaran, pembimbingan, dan/atau tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah/ madrasah.
  2. Reliabel, Sistem PKG dikatakan reliabel atau mempunyai tingkat kepercayaan tinggi jika proses  yang  dilakukan  memberikan  hasil  yang  sama  untuk  seorang  guru  yang dinilai kinerjanya oleh siapapun dan kapan pun.
  3. Praktis, Sistem PKG  dikatakan  praktis  bila  dapat  dilakukan  oleh  siapapun  dengan relatif  mudah,  dengan  tingkat  validitas  dan  reliabilitas  yang  sama  dalam  semua kondisi tanpa memerlukan persyaratan tambahan.
Beberapa prosedur yang dapat digunakan oleh evaluator, diantaranya :
  • Mengobservasi kegiatan kelas (observe classroom activities). Ini merupakan bentuk umum untuk mengumpulkan data dalam menilai kinerja guru. Tujuan observasi kelas adalah untuk memperoleh gambaran secara representatif tentang kinerja guru di dalam kelas. Kendati demikian, untuk memperoleh tujuan ini, evaluator dalam menentukan hasil penilaian tidak cukup dengan waktu yang relatif sedikit atau hanya satu kelas. Oleh karena itu observasi dapat dilaksanakan secara formal dan direncanakan atau secara informal dan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu sehingga dapat diperoleh informasi yang bernilai (valuable)
  • Meninjau kembali rencana pengajaran dan catatan – catatan dalam kelas. Rencana pengajaran dapat merefleksikan sejauh mana guru dapat memahami tujuan-tujuan pengajaran. Peninjauan catatan-cataan dalam kelas, seperti hasil test dan tugas-tugas merupakan indikator sejauhmana guru dapat mengkaitkan antara perencanaan pengajaran , proses pengajaran dan testing (evaluasi).
  • Memperluas jumlah orang-orang yang terlibat dalam evaluasi. Jika tujuan evaluasi untuk meningkatkan pertumbuhan kinerja guru maka kegiatan evaluasi sebaiknya dapat melibatkan berbagai pihak sebagai evaluator, seperti: siswa, rekan sejawat, dan tenaga administrasi. Bahkan self evaluation akan memberikan perspektif tentang kinerjanya. Namun jika untuk kepentingan pengujian kompetensi, pada umumnya yang bertindak sebagai evaluator adalah kepala sekolah atau pengawas.
Guru-guru yang berkeinginan untuk meningkatkan pengajarannya biasanya sangat berhasrat untuk memahami bagaimana pandangan guru lain dan siswa terhadap dirinya. Memang, dalam proses evaluasi pandangan-pandangan mereka yang terlibat dalam keseharian kiranya tidak bisa diabaikan begitu saja.
Pelaporan Hasil Evaluasi
Konferensi pasca-observasi dapat memberikan umpan balik kepada guru tentang kekuatan dan kelemahannya. Dalam hal ini, beberapa hal yang harus diperhatikan oleh evaluator :
  • Penyampaian umpan balik dilakukan secara positif dan bijak.
  • Penyampaian gagasan dan mendorong untuk terjadinya perubahan pada guru
  • Menjaga derajat formalitas sesuai dengan keperluan untuk mencapai tujuan-tujuan evaluasi (maintain a level of formality necessary to achieve the goals of the evaluation)
  • Menjaga keseimbangan antara pujian dan kritik
  • Memberikan umpan balik yang bermanfaat secara secukupnya dan tidak berlebihan
Kaitan Evaluasi Kinerja Guru dengan Pengembangan Profesi
Upaya untuk mengaitkan evaluasi kinerja guru dengan pengembangan profesi memang bukanlah pekerjaan yang gampang, baik untuk kepala sekolah, evaluator dan terutama guru itu sendiri. Walaupun demikian, ada beberapa jawaban yang sederhana bahwa evaluasi kinerja guru dapat digunakan dalam:
  • Bekerja sama dengan guru-guru untuk menata secara khusus tujuan yang dapat dicapai.
  • Menyajikan kritik membangun dan dukungan memperbaiki kelemahan dan mengembangkan kekuatan.
  • Menginventarisasi guru-guru yang berpengalaman untuk diminta bantuannya dalam meningkatkan kinerja guru-guru yang kurang berpengalaman.

PENILAIAN KINERJA GURU (PK GURU) SANGAT PENTING


PENILAIAN KINERJA GURU (PK GURU) SANGAT PENTING

Menurut  Peraturan  Menteri  Negara  Pendayagunaan  Aparatur  Negara  dan  Reformasi Birokrasi  Nomor  16  Tahun  2009,  PKG  adalah  penilaian  dari  tiap  butir kegiatan tugas  utama  guru  dalam  rangka  pembinaan  karir,  kepangkatan,  dan  jabatannya. Pelaksanaan  tugas  utama  guru  tidak  dapat  dipisahkan  dari  kemampuan  seorang  guru dalam  penguasaan  pengetahuan,  penerapan  pengetahuan  dan  keterampilan,  sebagai kompetensi  yang  dibutuhkan  sesuai  amanat  Peraturan  Menteri  Pendidikan  Nasional Nomor  16  Tahun  2007  tentang  Standar  Kualifikasi  Akademik  dan  Kompetensi  Guru.

Seberapa pentingkah  Penilaian Kinerja Guru (PK Guru) ?

PK Guru jelas penting, karena PKG untuk melayani dua tujuan, yaitu : (1) untuk mengukur kompetensi guru dan (2) mendukung pengembangan profesional.
Idealnya sistem penilaian kinerja guru  benar-benar  memberikan manfaat sebagai umpan balik untuk memenuhi berbagai kebutuhan di kelas (classroom needs), dan peluang untuk mengembangkan teknik-teknik baru dalam pembelajaran, serta mendapatkan saran (konseling) dari kepala sekolah atau guru lainnya untuk membuat berbagai perubahan di dalam kelas.

Untuk mencapai tujuan tersebut, seorang evaluator pertama kali harus dapat menyusun prosedur spesifik dan menetapkan standar. Penetapan standar hendaknya dikaitkan dengan :
  • Keterampilan-keterampilan dalam mengajar
  • Bersifat seobyektif mungkin
  • Komunikasi secara jelas dengan guru sebelum evalusi dilaksanakan dan ditinjau ulang setelah selesai dievaluasi, dan
  • Dikaitkan dengan pengembangan profesional guru
Para evaluator hendaknya mempertimbangkan aspek keragaman keterampilan pengajaran yang dimiliki guru. Jika para evaluator menggunakan berbagai sumber informasi tentang kinerja guru, maka mereka dapat memberikan penilaian secara lebih akurat.
 Persyaratan penting dalam sistem PK GURU adalah:
  1. Valid, Sistem  PK G  dikatakan valid bila  aspek  yang  dinilai  benarbenar  mengukur komponenkomponen tugas guru dalam melaksanakan pembelajaran, pembimbingan, dan/atau tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah/ madrasah.
  2. Reliabel, Sistem PKG dikatakan reliabel atau mempunyai tingkat kepercayaan tinggi jika proses  yang  dilakukan  memberikan  hasil  yang  sama  untuk  seorang  guru  yang dinilai kinerjanya oleh siapapun dan kapan pun.
  3. Praktis, Sistem PKG  dikatakan  praktis  bila  dapat  dilakukan  oleh  siapapun  dengan relatif  mudah,  dengan  tingkat  validitas  dan  reliabilitas  yang  sama  dalam  semua kondisi tanpa memerlukan persyaratan tambahan.
Beberapa prosedur yang dapat digunakan oleh evaluator, diantaranya :
  • Mengobservasi kegiatan kelas (observe classroom activities). Ini merupakan bentuk umum untuk mengumpulkan data dalam menilai kinerja guru. Tujuan observasi kelas adalah untuk memperoleh gambaran secara representatif tentang kinerja guru di dalam kelas. Kendati demikian, untuk memperoleh tujuan ini, evaluator dalam menentukan hasil penilaian tidak cukup dengan waktu yang relatif sedikit atau hanya satu kelas. Oleh karena itu observasi dapat dilaksanakan secara formal dan direncanakan atau secara informal dan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu sehingga dapat diperoleh informasi yang bernilai (valuable)
  • Meninjau kembali rencana pengajaran dan catatan – catatan dalam kelas. Rencana pengajaran dapat merefleksikan sejauh mana guru dapat memahami tujuan-tujuan pengajaran. Peninjauan catatan-cataan dalam kelas, seperti hasil test dan tugas-tugas merupakan indikator sejauhmana guru dapat mengkaitkan antara perencanaan pengajaran , proses pengajaran dan testing (evaluasi).
  • Memperluas jumlah orang-orang yang terlibat dalam evaluasi. Jika tujuan evaluasi untuk meningkatkan pertumbuhan kinerja guru maka kegiatan evaluasi sebaiknya dapat melibatkan berbagai pihak sebagai evaluator, seperti: siswa, rekan sejawat, dan tenaga administrasi. Bahkan self evaluation akan memberikan perspektif tentang kinerjanya. Namun jika untuk kepentingan pengujian kompetensi, pada umumnya yang bertindak sebagai evaluator adalah kepala sekolah atau pengawas.
Guru-guru yang berkeinginan untuk meningkatkan pengajarannya biasanya sangat berhasrat untuk memahami bagaimana pandangan guru lain dan siswa terhadap dirinya. Memang, dalam proses evaluasi pandangan-pandangan mereka yang terlibat dalam keseharian kiranya tidak bisa diabaikan begitu saja.
Pelaporan Hasil Evaluasi
Konferensi pasca-observasi dapat memberikan umpan balik kepada guru tentang kekuatan dan kelemahannya. Dalam hal ini, beberapa hal yang harus diperhatikan oleh evaluator :
  • Penyampaian umpan balik dilakukan secara positif dan bijak.
  • Penyampaian gagasan dan mendorong untuk terjadinya perubahan pada guru
  • Menjaga derajat formalitas sesuai dengan keperluan untuk mencapai tujuan-tujuan evaluasi (maintain a level of formality necessary to achieve the goals of the evaluation)
  • Menjaga keseimbangan antara pujian dan kritik
  • Memberikan umpan balik yang bermanfaat secara secukupnya dan tidak berlebihan
Kaitan Evaluasi Kinerja Guru dengan Pengembangan Profesi
Upaya untuk mengaitkan evaluasi kinerja guru dengan pengembangan profesi memang bukanlah pekerjaan yang gampang, baik untuk kepala sekolah, evaluator dan terutama guru itu sendiri. Walaupun demikian, ada beberapa jawaban yang sederhana bahwa evaluasi kinerja guru dapat digunakan dalam:
  • Bekerja sama dengan guru-guru untuk menata secara khusus tujuan yang dapat dicapai.
  • Menyajikan kritik membangun dan dukungan memperbaiki kelemahan dan mengembangkan kekuatan.
  • Menginventarisasi guru-guru yang berpengalaman untuk diminta bantuannya dalam meningkatkan kinerja guru-guru yang kurang berpengalaman.

BETAPA MAHALNYA HARGA KESEHATAN (Sabar ya bu Itut)

BETAPA MAHALNYA HARGA KESEHATAN

Voice of  Wonogiri (VoW). Selasa 18/09/2012. MasKatnoGiri bersama teman-teman alumni P.Ps. Bhs Inggris UNS 2006 menjenguk  bu Itut yang sedang sakit di RSU  DR .Muwardi. Beliau sudah antri memang untuk kemoteraphi yang ke--- tak terhitung kali.

"Bagaimana kabarnya pak terima kasih atas kunjungannya, aku belum lama operasi dari pengangkatan  payu dara, operasi indung telur dan cervic" Bu Itut dengan suara iba berkata. Menurut suami bu Itut, bu Itut termasuk manusia yang luar biasa kuat perkasa karena semangat hidupnya yang luar biasa. Sehingga walau sudah puluhan kali wira wiri ke rumah sakit, beliau tetap sabar ceria. Semangat dalam menjalani hidup ternyata menambah stamina.

Jutaan rupiah  harus dikeluarkan demi kesehatan, itu memang biasa bagi kepepet sakit.  Bu Itut menambahkan sejak tahun 2008  beliau  sudah terbiasa keluar masuk RS sekitar 6 rumah sakit.

MasKatno Giri tertampar  bahwa betapa kurang bersyukurnya bagi  kita yang sehat.  Kunjungan berkhir jam 4 sore ditutup dengan doa yang dipimpin MasKtno Giri,  dan diamini oleh P Yoyok (dosen Unisri)  B.Dewi S (dosen UNS) Bu Lanjar Utami (Wakasek MAN Kra) dan P. Suharno (Kep sek  SMP NAWA Kartika). Doa selesai  datanglah  Bu. Emi (waksek SMP Boyolali) .

Selamat berjuang, semangat dan tetep sabar ceria bu Itut.

How To Motivate Students to learn English subject


How To Motivate Students to learn English subject
It is not easy to teach students. Motivating is more difficult,  however we should not stop learning how to make  Englsh learning prrocess students  run well.
Here are some strategies that should get your teens a bit more motivated.
  1. Using as many references to pop culture as you canConsider your teens’ interests. Imagine you want to discuss last week’s events to practice the past simple tense. Will they be more interested in what President Obama did last week, or which outrageous outfit Lady Gaga wore to an awards show? If you’re not willing to discuss Eminem’s latest album, or any of the Twilight books or films, then you won't connect with your teen students.
  2. Giving them a little friendly competitionLittle kids like to compete, and teens are no different. Why not introduce some friendly competition into the ESL classroom? Games are easy ways to do this, but you can also have them compete in any activity.
  3. Catering to their skills and exploit their talentsMost teens are talented at one thing or another. Take your time to get to know them and discover what these talents are.
  4. Making reading age appropriateTo get students excited about a reading assignment, make sure you choose material that will pique their interest. Naturally, books or stories about teens are sure to work, but you can also include celebrity biographies, anything sports-related, or any topic that may interest them, but is also up to their reading level.
  5. Playing songs to improve listening comprehensionIf you play any of the audio that typically comes with course materials, your teens will most likely tune out and not hear a word. The best way to motivate them to listen is by playing songs. But you should also choose songs they like, or can relate to
  6. Having video lessonsVideos have great potential in the ESL class. Thanks to recent advances in technology, we no longer need to have a TV and DVD player in the classroom to teach a video lesson. A laptop will do for a small class, and a speedy Internet connection is great, but not entirely necessary, as you can have video files already downloaded to your computer. To keep teens focused on the task, choose short interviews, movie trailers, music videos, or how to videos on YouTube.
  7. Integrating technology into the classroomIn the previous point, we mention how easy it is to show videos on a laptop, but you can integrate technology in so many other ways. Most teens have excellent Web surfing skills, so why not assign them a WebQuest? A WebQuest is an online, inquiry-based activity where students are required to search for specific information within links provided by the teacher, and then produce a report or a PowerPoint presentation. Here are some great examples of WebQuests for teens, but you can also design your own to suit your students’ level.
  8. Playing  gamesESL games motivate any learner whether they are 5 or 50 years old. But with teens, it’s important to choose games that will challenge them, give them the right competitive feel, and help them effectively practice an ESL item. A guessing game or any type of quiz show game should get them motivated.
  9. Using realia in the classroomThe use of real life objects is also a great way to motivate students of all ages. But it is particularly effective with teens who are already lacking in enthusiasm.
  10. Make sure that at the beginning of the course you discuss what their learning goals are. They may not have thought of this earlier, but they may come to realize that they need English to surf the Internet, understand their favorite band's songs, or chat with foreign friends. And talking about the things that interest teens is a great way to establish rapport.       Inspired by reading ESL --in motivating students