Mas Guru berbagi motivasi terutama untuk siswanya di SMAN 1 Girimarto
Selasa, 29 Oktober 2013
Video Heboh Siswa SMAN 1 Girimarto. "Muridku Hebat"
Belajar dari siapa saja, pengetahuan dan pengetahuan pasti  mudah didapat. Itulah hasil pembelajaran hidup yang aku pahami. Aku bisa belajar dari kegigihan para siswku. Walau orang desa, penuh keterbatasan, namun mereka punya semangat untuk menjadi lebih baik. Mereka bersemangat belajar. Mereka saja bisa! .
Selasa, 22 Oktober 2013
Scientific Approach-Pendekatan Ilmiah Dalam Pembelajaran (dirangkum dari tulisan bp Akhmad Sudrajad)
Permendikbud
 No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah 
telah mengisyaratkan tentang perlunya proses pembelajaran yang dipandu 
dengan kaidah-kaidah pendekatan saintifik/ilmiah. Upaya penerapan 
Pendekatan saintifik/ilmiah dalam proses pembelajaran ini sering 
disebut-sebut sebagai ciri khas dan menjadi kekuatan tersendiri dari 
keberadaan Kurikulum 2013, yang tentunya menarik untuk dipelajari dan 
dielaborasi lebih lanjut.
Banyak para ahli yang meyakini bahwa 
melalui pendekatan saintifik/ilmiah, selain dapat menjadikan siswa lebih
 aktif dalam mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilannya, juga dapat 
mendorong siswa untuk melakukan penyelidikan guna menemukan fakta-fakta 
dari suatu fenomena atau kejadian. Artinya, dalam proses pembelajaran, 
siswa dibelajarkan dan dibiasakan untuk menemukan kebenaran ilmiah, 
bukan diajak untuk beropini apalagi fitnah dalam melihat suatu fenomena.
 Mereka dilatih untuk mampu berfikir logis, runut dan sistematis, dengan
 menggunakan kapasistas berfikir tingkat tinggi (High Order Thingking/HOT). Combie White (1997) dalam bukunya yang berjudul “Curriculum Innovation; A Celebration of Classroom Practice” telah mengingatkan kita tentang pentingnya membelajarkan para siswa tentang fakta-fakta. “Tidak ada yang lebih penting, selain  fakta“,  demikian ungkapnya.
Penerapan pendekatan saintifik/ilmiah dalam pembelajaran
 menuntut adanya perubahan setting dan bentuk pembelajaran tersendiri 
yang berbeda dengan pembelajaran konvensional. Beberapa metode 
pembelajaran yang dipandang sejalan dengan prinsip-prinsip pendekatan 
saintifik/ilmiah, antara lain metode: (1) Problem Based Learning; (2) Project Based Learning; (3) Inkuiri/Inkuiri Sosial; dan (4) Group Investigation.
 Metode-metode ini berusaha membelajarkan siswa untuk mengenal masalah, 
merumuskan masalah, mencari solusi  atau menguji  jawaban sementara atas
 suatu masalah/pertanyaan dengan melakukan penyelidikan (menemukan 
fakta-fakta melalui penginderaan), pada akhirnya dapat menarik 
kesimpulan dan menyajikannya secara lisan maupun tulisan.
Apakah pendekatan saintifik/ilmiah dengan
 langkah-langkah seperti dikemukakan di atas bisa diterapkan di semua 
jenjang pendidikan? Jawabannya tentu akan menjadi perdebatan keilmuan, 
tetapi saya memegang satu teori yang sudah kita kenal yaitu Teori Perkembangan Kognitif
 dari Piaget yang  mengatakan bahwa mulai usia 11 tahun hingga dewasa 
(tahap formal-operasional), seorang individu telah memiliki kemampuan 
mengkoordinasikan baik secara simultan maupun berurutan dua ragam 
kemampuan kognitif yaitu: (1) Kapasitas menggunakan hipotesis; kemampuan
 berfikir mengenai sesuatu khususnya dalam hal pemecahan masalah dengan 
menggunakan anggapan dasar yang relevan dengan lingkungan yang dia 
respons; dan (2) Kapasitas menggunakan prinsip-prinsip abstrak; 
kemampuan untuk mempelajari materi-materi pelajaran yang abstrak secara 
luas dan mendalam.
Dengan demikian, tampaknya pendekatan saintifik/ilmiah dalam pembelajaran
 sangat mungkin untuk diberikan mulai pada usia tahapan ini. Tentu saja,
 harus dilakukan secara bertahap, dimulai dari penggunaan hipotesis dan 
berfikir abstrak yang sederhana, kemudian seiring dengan perkembangan 
kemampuan berfikirnya dapat ditingkatkan dengan menggunakan hipotesis 
dan berfikir abstrak yang lebih kompleks.
Sementara itu, Kemendikbud (2013) memberikan konsepsi tersendiri  bahwa pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran didalamnya mencakup komponen: mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta.
 Komponen-komponen tersebut seyogyanya  dapat dimunculkan dalam setiap 
praktik pembelajaran,  tetapi bukanlah sebuah siklus pembelajaran. Untuk
 lebih jelasnya tentang pendekatan ilmiah versi Kemendikbud ini Anda 
bisa melihatnya melalui file yang bisa Anda unduh di bawah ini:
Penting Untuk Guru , Calon dan Pasca Sertifikasi -Instrumen monitoring ADMINISTRASI PEMBELAJARAN GURU MAPEL PROFESIONAL SMP/SMA/SMK
Instrumen
monitoring
ADMINISTRASI
PEMBELAJARAN GURU MAPEL PROFESIONAL
SMP/SMA/SMK
Nama Guru                 : ………………………………………….
Mata Pelajaran            : ………………………………………….
Nama Sekolah            : ………………………………………….
| 
No | 
Aspek Yang Diamati | 
Nilai | ||||
| 
1 | 
2 | 
3 | 
4 | 
5 | ||
| 
1 | 
Apakah guru memiliki SK Pembagian
  Tugas Mengajar dari kepala sekolah tahun pelajaran terakhir. | |||||
| 
2 | 
Apakah guru memiliki jadwal pelajaran minimal 24 jam
  per minggu | |||||
| 
3 | 
Apakah guru membuat program tahunan dalam tahun
  terakhir. | |||||
| 
4 | 
Apakah guru membuat program semester untuk dua semester
  terakhir. | |||||
| 
5 | 
Apakah guru memiliki silabus yang dibuat sendiri | |||||
| 
6 | 
Apakah guru memiliki RPP yang
  disusun sendiri  | |||||
| 
7 | 
Apakah guru melakukan pembelajaran
  sesuai jadwal | |||||
| 
8 | 
Apakah guru memiliki dan menggunakan buku teks dan buku
  referensi | |||||
| 
9 | 
Apakah guru memiliki Instrumen, kunci, rubrik dan
  kriteria penilaian UH. | |||||
| 
10 | 
Apakah guru memiliki Instrumen, kunci, rubrik dan
  kriteria penilaian UTS | |||||
| 
11 | 
Apakah guru memiliki Instrumen, kunci, rubrik, kriteria
  dan kisi-kisi penilaian UAS | |||||
| 
12 | 
Apakah guru mengoreksi hasil
  ulangan | |||||
| 
13 | 
Apakah guru membuat program dan instrumen penugasan
  terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur | |||||
| 
14 | 
Apakah guru mendokumen-tasikan hasil penugasan terstruktur
  dan kegiatan mandiri tidak terstruktur | |||||
| 
15 | 
Apakah guru memiliki buku daftar nilai dan berisi Nilai
  UH, Remidi, UTS, UAS dan Nilai Tugas. | |||||
| 
16 | 
Apakah
  guru melakukan analisis hasil evaluasi UH. | |||||
| 
17 | 
Apakah guru menyusun
  dan melaksanakan program remedial. | |||||
| 
18 | 
Apakah
  guru menyusun dan melaksanakan program pengayaan. | |||||
| 
19 | 
Apakah
  guru mendapatkan tambahan dan memiliki data administrasi tugas selain
  mengajar | |||||
| 
20 | 
Apakah guru memiliki buku agenda mengajar | |||||
| 
21 | 
Apakah guru memiliki Permendiknas nomor 22, 23 tahun 2006 dan
  Permendiknas nomor 20 tahun 2007 | |||||
| 
22 | 
Apakah guru memiliki buku-buku panduan (panduan pengembangan RPP,
  panduan pengembangan silabus, panduan pengembangan bahan ajar dll) | |||||
| 
23 | 
Apakah guru melakukan pengembangan bahan ajar | |||||
| 
24 | 
Apakah guru memiliki karya ilmiah populer | |||||
| 
25 | 
Apakah guru memiliki hasil PTK | |||||
| 
 | 
                                                                                                            .......................,
.............................
                                                            Petugas Monitoring                        Guru yang bersangkutan,
Instrumen
monitoring
PERANGKAT
KONSELING GURU PEMBIMBING PROFESIONAL
SMP/SMA/SMK
Nama Guru                 : ………………………………………….
Nama Sekolah            : ………………………………………….
| 
No | 
Aspek Yang Diamati | 
Nilai | ||||
| 
1 | 
2 | 
3 | 
4 | 
5 | ||
| 
1 | 
Apakah
  guru memiliki SK Pembagian Tugas Pembimbingan dari kepala sekolah tahun
  pelajaran terakhir. | |||||
| 
2 | 
Apakah guru pembimbing
  memiliki perhitungan jam kegiatan pelayanan konseling di sekolah ekivalen
  dengan minimal 24 jam per minggu | |||||
| 
3 | 
Apakah
  guru pembimbing membuat sendiri Program Kerja Tahunan pada tahun pelajaran
  terakhir. | |||||
| 
4 | 
Apakah guru
  pembimbing membuat sendiri Program Kerja Semester tahun pelajaran terakhir. | |||||
| 
5 | 
Apakah guru pembimbing
  membuat sendiri Program Kerja Bulanan tahun pelajaran terakhir | |||||
| 
6 | 
Apakah guru pembimbing
  membuat sendiri Program Mingguan Layanan Konseling | |||||
| 
7 | 
Apakah guru pembimbing
  membuat sendiri Program Harian Layanan Konseling | |||||
| 
8 | 
Apakah guru pembimbing
  membuat sendiri Satuan Layanan | |||||
| 
9 | 
Apakah guru pembimbing
  membuat Daftar Siswa Asuh dan buku pribadi | |||||
| 
10 | 
Apakah
  guru pembimbing melaksanakan 9 layanan konseling (Orientasi, Informasi,
  Penempatan dan Penyaluran, Penguasaan Konten, Konseling Perorangan, Bimbingan
  Kelompok, Konseling Kelompok, Mediasi, Konsultasi) | |||||
| 
11 | 
Apakah guru pembimbing
  melaksanakan kegiatan pendukung (Aplikasi Instrumentasi, Himpunan Data,
  Konferensi Kasus, Kunjungan Rumah, Alih Tangan Kasus) | |||||
| 
12 | 
Apakah guru pembimbing
  membuat sendiri satuan layanan kegiatan pendukung (Satkung) | |||||
| 
13 | 
Apakah
  guru pembimbing melaksanakan evaluasi pelaksanaan konseling (Penilaian
  Segera, Penilaian Jangka Pendek, Penilaian Jangka Panjang) | |||||
| 
14 | 
Apakah
  guru pembimbing melaksanakan analisis hasil evaluasi pelaksanaan konseling
  (semester 1 dan 2) | |||||
| 
15 | 
Apakah
  guru pembimbing melaksanakan tindak lanjut pelaksanaan konseling | |||||
| 
16 | 
Apakah guru pembimbing
  membuat administrtasi pelaksanaan konseling (Buku Kasus, Catatan Kejadian,
  Sosiometri, Grafik Masalah, Jurnal Kegiatan BK, Buku Tamu) | |||||
| 
17 | 
Apakah guru pembimbing
  membuat Laporan Bulanan, Laporan Semester dan Laporan Tahunan | |||||
| 
18 | 
Apakah guru pembimbing
  melakukan layanan konseling sesuai jadwal  | |||||
| 
19 | 
Apakah
  guru mendapatkan tambahan dan memiliki data administrasi tugas selain
  mengajar | |||||
| 
20 | 
Apakah guru memiliki buku agenda mengajar | |||||
| 
21 | 
Apakah guru memiliki Permendiknas nomor 22, 23 tahun 2006 dan
  Permendiknas nomor 20 tahun 2007 | |||||
| 
22 | 
Apakah guru memiliki buku-buku panduan (panduan pengembangan RPP,
  panduan pengembangan silabus, panduan pengembangan bahan ajar dll) | |||||
| 
23 | 
Apakah guru melakukan pengembangan bahan ajar | |||||
| 
24 | 
Apakah guru memiliki karya ilmiah populer | |||||
| 
25 | 
Apakah guru memiliki hasil PTK | |||||
| 
 | 
Nama Guru               : …………………………….......................................
Nama Sekolah         : …………………………….......................................
Nama Sekolah         : …………………………….......................................
| 
No | 
Aspek Penilaian | 
Deskriptor | 
Skor | 
| 
1.              | 
Ketepatan dan
  keajegan  SK/KD | 
·        
  Rumusan
  Standar Kompetensi  (SK) dan Kompetensi
  Dasar (KD) sesuai dengan standar Isi 
·        
  Jika
  terjadi perubahan urutan,maka sesuai dengan hierarki konsep disiplin ilmu atau
  tingkat kesulitan materi 
·        
  Ada
  kesesuaian antara KD dengan komponen-komponennya  (indikator, materi, kegiatan belajar,
  media/sumber, evaluasi) | |
| 
2.  | 
Keakuratan
  Materi  Pembelajaran | 
·        
  Materi
  pembelajaran benar secara teoritis  
·        
  Materi
  pembelajaran mendukung pencapaian KD (Selaras dengan KD) 
·        
  Sesuai
  dengan tingkat perkembangan dan bermanfaat bagi peserta didik | |
| 
3.  | 
Kegiatan Pembelajaran
   | 
·        
  Kegiatan pembelajaran
  memuat aktivitas belajar yang berpusat pada siswa/belajar aktif 
·        
  Tahapan
  kegiatan pembelajaran mendukung tercapainya KD 
·        
  Kegiatan
  pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk  mengembangkan kecakapan hidup (personal,
  sosial) 
·        
  Sesuai
  dengan pengalaman belajar yang dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran | |
| 
4. | 
Indikator | 
·        
  Rumusan
  indikator berisi jabaran perilaku untuk mengukur tercapainya KD 
·        
  Rumusan indikator berupa
  kata kerja operasional yang dapat diukur dan diobservasi 
·        
  Terdiri
  dari beberapa rumusan indikator (minimal 2 indikator) untuk setiap KD 
·        
  Tingkat
  kata kerja lebih rendah atau minimal sama dengan KD | |
| 
5. | 
Penilaian  | 
·        
  Alat
  penilaian sesuai  dan mencakup seluruh
  indikator 
·        
  Wujud/contoh
  alat penilaian jelas dan sesuai dengan indikator | |
| 
6. | 
Alokasi Waktu  | 
·        
  Alokasi
  waktu sesuai dengan cakupan kompetensi 
·        
  Alokasi
  waktu sesuai dengan program semester yang telah disusun | |
| 
7. | 
Sumber Belajar | 
·        
  Sumber belajar sesuai untuk
  mendukung tercapainya KD 
·        
  Sumber belajar bervariasi  | |
| 
Jumlah Skor Perolehan | |||
Kriteria Penilaian
Setiap munculnya  deskriptor secara sempurna  mendapat skor 
2
Deskripor yang muncul, namun kurang
sempurna mendapat skor 1 dan tidak munculnya deskriptor mendapat skor 0. 
Skor maksimal  20 x 2 = 40

........................,
…………………
Penilai,
| 
 | 
Nama Guru               : …………………………….......................................
Nama Sekolah         : …………………………….......................................
Nama Sekolah         : …………………………….......................................
| 
No | 
Aspek
   Penilaian | 
Deskriptor | 
Skor | |
| 
1.              | 
Kesesuaian SK,
  KD, indikator, dan alokasi waktu  | 
·        
  Rumusan
  standar kompetensi  (SK) dan KD sesuai
  dengan standar Isi 
·        
  Rumusan
  indikator berisi perilaku untuk mengukur tercapainya KD dan alokasi waktu
  sesuai dengan cakupan kompetensi dan alokasi yang tersedia di dalam silabus  
·        
  Rumusan
  indikator berupa kata kerja operasional yang dapat diukur dan atau
  diobservasi dan sesuai dengan indikator yang ada di silabus | ||
| 
2.  | 
Tujuan
  Pembelaja-ran | 
·        
  Rumusan
  tujuan pembelajaran selaras dengan KD  
·        
  Rumusan
  tujuan pembelajaran merupakan rincian/lebih spesifik dari KD | ||
| 
 3. | 
Pengemb-angan
  materi dan bahan ajar | 
·        
  Materi pembelajaran benar
  secara teoritis 
·        
  Materi pembelajaran
  mendukung pencapaian KD (Selaras dengan KD) 
·        
  Materi
  pembelajaran dijabarkan dalam bahan ajar secara memadai dan kontekstual | ||
| 
4. | 
Metode Pembelajaran | 
·        
  Metode pembelajaran
  bervariasi 
·        
  Tiap-tiap metode yang
  dicantumkan benar-benar tercermin dalam langkah-langkah pembelajaran  | ||
| 
5.  | 
Langkah-langkah
  Pembelajaran  | 
·        
  Pendahuluan
  berisi pengaitan   kompetensi yang akan
  dibelajarkan dengan konteks kehidupan siswa atau kompetensi sebelumnya. 
·        
  Kegiatan
  inti dituliskan secara rinci untuk menjabarkan tahapan pencapaian KD disertai
  alokasi waktu 
·        
  Inti pembelajaran yang
  dirancang  berfokus pada siswa 
·        
  Inti
  pembelajaran memberi kesempatan siswa bekerja sama dengan teman atau
  berinteraksi dengan lingkungan/masyarakat sekitar 
·        
  Penutup
  pembelajaran berisi penyimpulan/ refleksi/ atau tindak lanjut (tugas
  pengayaan/ pemantapan) 
·        
  Rumusan
  langkah-langkah pembelajaran menggambarkan kegiatan dan materi yang akan
  dicapai. | ||
| 
6. | 
Sumber Belajar | 
·        
  Sumber belajar sesuai untuk
  mendukung tercapainya KD 
·        
  Sumber
  belajar bervariasi  | ||
| 
7. | 
Penilaian  | 
·        
  Alat
  penilaian sesuai  dan mencakup seluruh
  indikator 
·        
  Rubrik/pedoman
  penyekoran/kunci jawaban dicantumkan secara jelas dan tepat | ||
| 
Jumlah Skor
  Perolehan | ||||
Kriteria Penilaian
Setiap
munculnya  deskriptor secara
sempurna  mendapat skor  2
Deskripor yang
muncul, namun kurang sempurna mendapat skor 1 dan tidak munculnya deskriptor
mendapat skor 0. 
Skor maksimal  20 x 2 = 40

........................,
…………………
Penilai,
Langganan:
Komentar (Atom)
 
 
