Ditulis
kembali dari penulis aslinya Arief Furchan
|
Pendahuluan
Menulis (jawaban ujian tertulis, makalah, buku, atau surat) adalah bentuk-bentuk komunikasi tertulis yang berbeda dari komunikasi lisan tatap muka. Kominikasi tertulis ini lebih rumit karena si komuikator tidak bertatap muka langsung dengan fihak yang diajak berkomunikasi. bahkan keduanya bisa terpisah oleh waktu berabad-abad (sebagai contoh, karya Ibnu Sina).
Karena itu, setiap orang yang
ingin mengomunikasikan gagasan (isi fikiran) nya secara tertulis perlu
memiliki ketrampilan menulis yang efektif. Dengan demikian, dia dapat
menyampaikan gagasannya secara jelas sehingga tidak menimbulkan kesalahfahaman.
Dalam komunikasi lisan, pendengar bisa bertanya kepada pembicara apabila dia
kurang memahami apa yang dimaksud pembicara. Hal ini sulit dilakukan dalam
komunikasi tertulis.
Unsur dasar dalam komunikasi tertulis adalah paragraf. Kalau setiap paragraf itu secara internal efektif dan disusun secara efektif pula, maka karangan tertulis tersebut akan efektif pula. Demikian pula sebaliknya.
Bagian-bagian
suatu paragraf
Paragraf adalah sekumpulan kalimat
yang saling terkait satu sama lain. Paragraf yang efektif hanya
mempunyai satu fokus, yaitu topik yang akan dibicarakan dalam paragraf
tersebut.
Para penulis yang baik selalu mengemukakan gagasan atau isi fikirannya secara jelas dan teratur. Mereka selalu mempunyai satu fokus yang jelas dalam setiap paragrafnya. Dalam teori mengarang, kalimat yang berisi fokus paragraf itu disebut kalimat topik.Suatu paragraf yang baik terdiri atas tiga bagian: kalimat topik, kalimat pendukung, dan kalimat penutup.Kalimat topik
Dalam tulisan akademis, kalimat
topik ini biasanya ditempatkan di bagian awal
paragraf. Ini dimaksudkan untuk menarik perhatian dan memudahkan
pembaca memahami apa isi atau fokus paragraf itu. Tentu saja penulis
bebas menempatkan kalimat topik itu di mana saja, di tengah atau di akhir
paragraf, bahkas secara tersirat
sekalipun (terutama dalam karya sastra).
Fungsi pokok kalimat topik ini adalah untuk memperkenalkan topik yang akan dibicarakan dalam paragraf tersebut. Dengan demikian, pembaca secara mental siap atau memiliki antisipasi untuk menghadapi pembahasan dalam paragraf tersebut. Untuk menulis kalimat topik yang efektif, Anda harus merangkum secara mental apa isi paragraf yang akan Anda tulis itu. Kemudian Anda tulis kalimat yang secara jelas menunjukkan isi paragraf itu kepada pembaca.
Contoh:
Ada dua alasan mengapa Indonesia dapat dikatakan
sebagai salah satu negara terindah di dunia.
Kalimat ini secara jelas menunjukkan bahwa paragraf tersebut akan membicarakan dua alasan mengapa Indonesia bisa disebut sebagai salah satu negara terindah di dunia. Kalimat topik dapat dibagi menjadi dua bagian: bagian topik dan bagian pengendali. Kata-kata ‘dua alasan’ itu disebut sebagai topiknya sementara kata-kata ‘terindah di dunia’ disebut sebagai pengendalinya (controlling idea). Bagian pengendali ini berfungsi untuk mengendalikan pembahasan agar tidak melantur ke mana-mana. Artinya ‘alasan’ itu terkait dengan ‘keindahannya’ bukan yang lain (misalnya tentang sistem politiknya, ekonominya, dan sebagainya).
Kalimat
pendukung
Kalimat
topik yang diletakkan di awal paragraf biasanya diikuti oleh beberapa kalimat
pendukung yang berfungsi untuk mengembangkan atau mendukung pernyataan yang
dikemukakan dalam kalimat topik tersebut. Pengembangan atau dukungan
ini bisa berupa fakta, contoh, atau rincian.
Contoh:
Ada dua
alasan mengapa Indonesia dapat dikatakan sebagai salah satu negara terindah
di dunia. Pertama, Indonesia mempunyai alam yang indah. Di
seluruh wilayah Indonesia dapat kita temui lembah, gunung, dan pantai yang
menawan. Ke dua, Indonesia juga terkenal karena keindahan keragaman
budayanya. Indonesia memiliki beragam suku bangsa dan agama yang
masing-masing mempunyai budaya sendiri-sendiri,
Kalimat ke dua sampai ke lima dalam paragraf di atas memberi penjelasan atau bukti pendukung bagi dua alasan keindahan Indonesia yang telah dikemukakan dalam kalimat topik.
Kalimat
penutup
Bagian
terkahir paragraf adalah kalimat penutup. Seperti namanya, kalimat ini
berfungsi untuk mengakhiri atau menutup pembahasan dalam paragraf
tersebut. Kalimat penuup ini biasanya menjadi kalimat terakhir dalam
paragraf.
Kalimat penutup ini berfungsi untuk
menekankan kembali isi pokok paragraf tersebut. Dalam paragraf yang
panjang, kalimat penutup ini penting sekali karena kalimat tersebut
mengingatkan pembaca akan apa isi pokok paragraf yang baru saja dibacanya.
Dalam menulis kalimat penutup ini, usahakan mengemukakan kembali isi pokok paragraf dengan susunan kata yang berbeda dari susunan kata dalam kalimat topik. Hal ini dimaksudkan agar tidak membosankan pembaca karena membaca susunan kata yag sama berulang-ulang. Cpntoh:
Ada dua
alasan mengapa Indonesia dapat dikatakan sebagai salah satu negara terindah
di dunia. Pertama, Indonesia mempunyai alam yang indah. Di
seluruh wilayah Indonesia dapat kita temui lembah, gunung, dan pantai yang
menawan. Ke dua, Indonesia juga terkenal karena keindahan keragaman
budayanya. Indonesia memiliki beragam suku bangsa dan agama yang masing-masing
mempunyai budaya sendiri-sendiri, Dua hal itulah yang membuat Indonesia
dikenal sebagai salah satu dari negara terindah di dunia.
Penutup Kalau Anda perhatikan contoh paragraf di atas, akan Anda lihat bahwa tidak ada kalimat dalam paragraf itu yang tidak relevan. Semuanya terkait satu sama lain dan menjalankan fungsinya untuk mendukung kalimat topik. Itulah yang menjadikan paragraf tersebut efektif. Wallahu a’lam bissawab. |
Mas Guru berbagi motivasi terutama untuk siswanya di SMAN 1 Girimarto
Selasa, 15 Mei 2012
PARAGRAF YANG EFEKTIF
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar