Kebahagiaan adalah hak setiap insan. Banyak orang yang mencari kebahagiaan sesaat dengan rela mengorbankan banyak hal. Yang telah menjadi keyakinan umat yang beriman kepada Allah swt, bahwa keburukan budi pekerti (moral dan mental) tak mungkin mendatangkan kebahagiaan sejati. Sebaliknya hanya amal kebaikan yang mampu mendatangkan kebahagiaan sejati.
Namun, amal kebaikan yang banyak yang tidak didukung bertambahnya ilmu akan menyebabkan diri terlena hingga kita tidak sadar bahwa kita semakin jauh dari kebahagiaan itu sendiri. kata orang pintar ilmu adalah lentera, penerang untuk mencari kebahagiaan sejati.
Sering sekali peyebab raibnya kebahagiaan adalah tercemarinya pikiran kita oleh virus negatif. Salah satunya adalah kita sering menyimpulkan: NAMPAKNYA RUMPUT TETANGGA LEBIH HIJAU DIBANDING RUMPUT DI TEMPAT SENDIRI. Maknanya bisa lebih dalam. Kadang kita merasa bahwa kita adalah gudang kekurangan, aib dan dosa, sedangkan orang lain nampaknya gudang kelebihan, pahala serta kecermelangan yang lain. Menurut perkiraanku, orang lain pun juga memiliki perasaan kurang lebih seperti kita. Kita sering merasa kurang bersyukur atas apa yang kita miliki. Ini bisa harta, keunggulan pribadi, dan bentuk rezeki yang lain. Sekali lagi kita sering fokus dengan apa yang dimiliki orang lain.
Tak ada yang kesempurnaan selain Allah SWT. Namun, aku pun juga sering lupa bahwa tiap individu sudah menerima jatah dari Allah swt yang harus diberdayakan dan pasti harus disyukuri. Selanjutnya terserah kita, mau menjadi pribadi bahagia karena syukur atau kufur. Tentu kita ingin bahagia. Maka kata syukur mestinya menjadi pilihan utama.
SALAM SUKSES SEJATI
SALAM SUKSES SEJATI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar