DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Rabu, 06 Agustus 2014

Pendidik Juga Perlu Motivasi


Kata orang Maskatno Giri itu  motivator. Benar memang, dia adalah  "momokat"  alias motivator modal nekat. Tidak hanya itu  jelek-jelek dia juga seorang guru. Benar memang. minimal dia  seorang guru di keluarganya.

Entah namanya motivator, pendidik dan guru, mereka pun juga manusia yang membutuhkan motivasi. Memotivasi orang lain ternyata lebih mudah ketimbang memotivasi diri sendiri. Makanya  Maskatno Giri memiliki hobi,  salah satunya mengumpulkan kata-kata motivasi.

Berikut ini beberapa kata motivasi pendidikan yang telah dikumpulkan untuk kepentingan umum , khususnya untuk Maskatno Giri sendiri:

Pendidikan bukanlah seperti mengisi ember yang kosong. Kepala murid-murid kita bukanlah seperti ember kosong yang boleh seenaknya kita isi apa saja. 

Pendidikan adalah seperti menyalakan api yang telah atau hampir padam. (Dengan kata lain, ketika kita mendidik seorang anak, kita harus menyadari bahwa si anak sudah membawa "bekal" mereka masing-masing di dalam pikiran mereka. Mereka sudah memiliki pandangan dan latar belakang pengetahuan dari pengalaman hidup mereka sebelumnya, dan ini harus dihargai guru. Tidak boleh sembarangan mengisi kepala si anak. 

Pendidikan yang benar adalah yang bisa memanfaatkan "bekal" si anak ini dengan baik sehingga semakin berkembang maksimal, seperti api yang dinyalakan kembali.) 

Seorang anak tidak bisa dididik oleh orang yang membencinya dan dia juga tidak bisa dibohongi. Dengan kata lain, seseorang yang tidak dengan tulus peduli pada si anak tidak akan mungkin bisa mendidiknya meskipun di luarnya dia pura-pura peduli. 

Ketulusan mendidik dengan baik datang dari hati. Biasanya, guru/para pendidik lainnya, mendidik lebih banyak dengan contoh nyata yang mereka lakukan sendiri dari pada apa yang cuma mereka ceramahkan. Ini adalah fakta bahwa murid meneladani tindakan nyata bukan kata-kata. 

Guru yang bijak tidak menawarkanmu masuk ke rumah kebijaksanaannya tapi lebih membimbingmu pada ambang pintu otak kalian. Guru paling baik mengajarkan dari hari, bukan dari buku. Rahasia mengajar itu nampak saat mengetahui apa yang kau pelajari tadi pagi. 

Guru juga belajar, beranilah mengajarinya meski kau adalah seorang siswa, jika mampu. Orang yang bisa membuat semua hal yang sulit menjadi mudah dipahami, yang rumit menjadi mudah dimengerti, atau atau yang sukar menjadi mudah dilakukan, itulah pendidik yang sejati. 

Anak-anak itu mirip adonan semen basah. Apapun yang jatuh ke atasnya, meninggalkan bekas, yang kalau tidak segera dihaluskan kembali, bekas tersebut akan mengeras selamanya Indikasi bahwa seseorang bisa disebut guru (pendidik) yang hebat bukanlah pada kemampuannya mengajarkan murid untuk pintar menjawab semua jenis pertanyaan, tetapi pada kemampuannya menginspirasi murid agar mengajukan pertanyaan yang dia sendirinya kesulitan untuk menjawabnya. (Dengan kata lain, bila guru mengajar agar murid bisa sama pintarnya dengan dia, itu biasa saja. 

Guru yang bagus adalah yang bisa mendidik muridnya agar jauh lebih pintar dan lebih kritis daripada dirinya sendiri.) Guru yang biasa-biasa saja memberi tahu. Guru yang baik menjelaskan. Guru yang bagus menunjukkan bagaimana caranya. Tetapi guru yang luar biasa menginspirasi murid-muridnya. Jangan coba memperbaiki siswa, perbaiki diri sendiri dulu. Guru yang baik membuat siswa bodoh menjadi termotivasi menjadi lebih baik.
 

endidikan bukanlah seperti mengisi ember yang kosong. Kepala murid-murid kita bukanlah seperti ember kosong yang boleh seenaknya kita isi apa saja. Pendidikan adalah seperti menyalakan api yang telah atau hampir padam. (Dengan kata lain, ketika kita mendidik seorang anak, kita harus menyadari bahwa si anak sudah membawa "bekal" mereka masing-masing di dalam pikiran mereka. Mereka sudah memiliki pandangan dan latar belakang pengetahuan dari pengalaman hidup mereka sebelumnya, dan ini harus dihargai guru. Tidak boleh sembarangan mengisi kepala si anak. Pendidikan yang benar adalah yang bisa memanfaatkan "bekal" si anak ini dengan baik sehingga semakin berkembang maksimal, seperti api yang dinyalakan kembali.) Seorang anak tidak bisa dididik oleh orang yang membencinya dan dia juga tidak bisa dibohongi. Dengan kata lain, seseorang yang tidak dengan tulus peduli pada si anak tidak akan mungkin bisa mendidiknya meskipun di luarnya dia pura-pura peduli. Ketulusan mendidik dengan baik datang dari hati. Biasanya, guru/para pendidik lainnya, mendidik lebih banyak dengan contoh nyata yang mereka lakukan sendiri dari pada apa yang cuma mereka ceramahkan. Ini adalah fakta bahwa murid meneladani tindakan nyata bukan kata-kata. Guru yang bijak tidak menawarkanmu masuk ke rumah kebijaksanaannya tapi lebih membimbingmu pada ambang pintu otak kalian. Guru paling baik mengajarkan dari hari, bukan dari buku. Rahasia mengajar itu nampak saat mengetahui apa yang kau pelajari tadi pagi. Guru juga belajar, beranilah mengajarinya meski kau adalah seorang siswa, jika mampu. Orang yang bisa membuat semua hal yang sulit menjadi mudah dipahami, yang rumit menjadi mudah dimengerti, atau atau yang sukar menjadi mudah dilakukan, itulah pendidik yang sejati. Anak-anak itu mirip adonan semen basah. Apapun yang jatuh ke atasnya, meninggalkan bekas, yang kalau tidak segera dihaluskan kembali, bekas tersebut akan mengeras selamanya Indikasi bahwa seseorang bisa disebut guru (pendidik) yang hebat bukanlah pada kemampuannya mengajarkan murid untuk pintar menjawab semua jenis pertanyaan, tetapi pada kemampuannya menginspirasi murid agar mengajukan pertanyaan yang dia sendirinya kesulitan untuk menjawabnya. (Dengan kata lain, bila guru mengajar agar murid bisa sama pintarnya dengan dia, itu biasa saja. Guru yang bagus adalah yang bisa mendidik muridnya agar jauh lebih pintar dan lebih kritis daripada dirinya sendiri.) Guru yang biasa-biasa saja memberi tahu. Guru yang baik menjelaskan. Guru yang bagus menunjukkan bagaimana caranya. Tetapi guru yang luar biasa menginspirasi murid-muridnya. Jangan coba memperbaiki siswa, perbaiki diri sendiri dulu. Guru yang baik membuat siswa bodoh menjadi cerdas, dan membuat siswa cerdas menjadi lebih cerdas. Saat siswa kita gagal, kita, sebagai guru, juga gagal. Guru diharapkan bisa mencapai tujuan yang tidak bisa dicapai dengan alat seadanaya. Keajaiban itu ada saat mereka menyelesaikan tugas yang tidak mungkin. Pekerjaan guru itu mengambil rangkaian kawat hidup dan mengetahui bahwa mereka sedang tertimbun di bawah bumi.

Sumber: http://www.katabijaksuper.com/2013/11/kata-mutiara-motivasi-untuk-guru-dan.html
Harap diketahui bahwa Konten ini adalah milik dan dari www.katabijaksuper.com
endidikan bukanlah seperti mengisi ember yang kosong. Kepala murid-murid kita bukanlah seperti ember kosong yang boleh seenaknya kita isi apa saja. Pendidikan adalah seperti menyalakan api yang telah atau hampir padam. (Dengan kata lain, ketika kita mendidik seorang anak, kita harus menyadari bahwa si anak sudah membawa "bekal" mereka masing-masing di dalam pikiran mereka. Mereka sudah memiliki pandangan dan latar belakang pengetahuan dari pengalaman hidup mereka sebelumnya, dan ini harus dihargai guru. Tidak boleh sembarangan mengisi kepala si anak. Pendidikan yang benar adalah yang bisa memanfaatkan "bekal" si anak ini dengan baik sehingga semakin berkembang maksimal, seperti api yang dinyalakan kembali.) Seorang anak tidak bisa dididik oleh orang yang membencinya dan dia juga tidak bisa dibohongi. Dengan kata lain, seseorang yang tidak dengan tulus peduli pada si anak tidak akan mungkin bisa mendidiknya meskipun di luarnya dia pura-pura peduli. Ketulusan mendidik dengan baik datang dari hati. Biasanya, guru/para pendidik lainnya, mendidik lebih banyak dengan contoh nyata yang mereka lakukan sendiri dari pada apa yang cuma mereka ceramahkan. Ini adalah fakta bahwa murid meneladani tindakan nyata bukan kata-kata. Guru yang bijak tidak menawarkanmu masuk ke rumah kebijaksanaannya tapi lebih membimbingmu pada ambang pintu otak kalian. Guru paling baik mengajarkan dari hari, bukan dari buku. Rahasia mengajar itu nampak saat mengetahui apa yang kau pelajari tadi pagi. Guru juga belajar, beranilah mengajarinya meski kau adalah seorang siswa, jika mampu. Orang yang bisa membuat semua hal yang sulit menjadi mudah dipahami, yang rumit menjadi mudah dimengerti, atau atau yang sukar menjadi mudah dilakukan, itulah pendidik yang sejati. Anak-anak itu mirip adonan semen basah. Apapun yang jatuh ke atasnya, meninggalkan bekas, yang kalau tidak segera dihaluskan kembali, bekas tersebut akan mengeras selamanya Indikasi bahwa seseorang bisa disebut guru (pendidik) yang hebat bukanlah pada kemampuannya mengajarkan murid untuk pintar menjawab semua jenis pertanyaan, tetapi pada kemampuannya menginspirasi murid agar mengajukan pertanyaan yang dia sendirinya kesulitan untuk menjawabnya. (Dengan kata lain, bila guru mengajar agar murid bisa sama pintarnya dengan dia, itu biasa saja. Guru yang bagus adalah yang bisa mendidik muridnya agar jauh lebih pintar dan lebih kritis daripada dirinya sendiri.) Guru yang biasa-biasa saja memberi tahu. Guru yang baik menjelaskan. Guru yang bagus menunjukkan bagaimana caranya. Tetapi guru yang luar biasa menginspirasi murid-muridnya. Jangan coba memperbaiki siswa, perbaiki diri sendiri dulu. Guru yang baik membuat siswa bodoh menjadi cerdas, dan membuat siswa cerdas menjadi lebih cerdas. Saat siswa kita gagal, kita, sebagai guru, juga gagal. Guru diharapkan bisa mencapai tujuan yang tidak bisa dicapai dengan alat seadanaya. Keajaiban itu ada saat mereka menyelesaikan tugas yang tidak mungkin. Pekerjaan guru itu mengambil rangkaian kawat hidup dan mengetahui bahwa mereka sedang tertimbun di bawah bumi.

Sumber: http://www.katabijaksuper.com/2013/11/kata-mutiara-motivasi-untuk-guru-dan.html
Harap diketahui bahwa Konten ini adalah milik dan dari www.katabijaksuper.com
endidikan bukanlah seperti mengisi ember yang kosong. Kepala murid-murid kita bukanlah seperti ember kosong yang boleh seenaknya kita isi apa saja. Pendidikan adalah seperti menyalakan api yang telah atau hampir padam. (Dengan kata lain, ketika kita mendidik seorang anak, kita harus menyadari bahwa si anak sudah membawa "bekal" mereka masing-masing di dalam pikiran mereka. Mereka sudah memiliki pandangan dan latar belakang pengetahuan dari pengalaman hidup mereka sebelumnya, dan ini harus dihargai guru. Tidak boleh sembarangan mengisi kepala si anak. Pendidikan yang benar adalah yang bisa memanfaatkan "bekal" si anak ini dengan baik sehingga semakin berkembang maksimal, seperti api yang dinyalakan kembali.) Seorang anak tidak bisa dididik oleh orang yang membencinya dan dia juga tidak bisa dibohongi. Dengan kata lain, seseorang yang tidak dengan tulus peduli pada si anak tidak akan mungkin bisa mendidiknya meskipun di luarnya dia pura-pura peduli. Ketulusan mendidik dengan baik datang dari hati. Biasanya, guru/para pendidik lainnya, mendidik lebih banyak dengan contoh nyata yang mereka lakukan sendiri dari pada apa yang cuma mereka ceramahkan. Ini adalah fakta bahwa murid meneladani tindakan nyata bukan kata-kata. Guru yang bijak tidak menawarkanmu masuk ke rumah kebijaksanaannya tapi lebih membimbingmu pada ambang pintu otak kalian. Guru paling baik mengajarkan dari hari, bukan dari buku. Rahasia mengajar itu nampak saat mengetahui apa yang kau pelajari tadi pagi. Guru juga belajar, beranilah mengajarinya meski kau adalah seorang siswa, jika mampu. Orang yang bisa membuat semua hal yang sulit menjadi mudah dipahami, yang rumit menjadi mudah dimengerti, atau atau yang sukar menjadi mudah dilakukan, itulah pendidik yang sejati. Anak-anak itu mirip adonan semen basah. Apapun yang jatuh ke atasnya, meninggalkan bekas, yang kalau tidak segera dihaluskan kembali, bekas tersebut akan mengeras selamanya Indikasi bahwa seseorang bisa disebut guru (pendidik) yang hebat bukanlah pada kemampuannya mengajarkan murid untuk pintar menjawab semua jenis pertanyaan, tetapi pada kemampuannya menginspirasi murid agar mengajukan pertanyaan yang dia sendirinya kesulitan untuk menjawabnya. (Dengan kata lain, bila guru mengajar agar murid bisa sama pintarnya dengan dia, itu biasa saja. Guru yang bagus adalah yang bisa mendidik muridnya agar jauh lebih pintar dan lebih kritis daripada dirinya sendiri.) Guru yang biasa-biasa saja memberi tahu. Guru yang baik menjelaskan. Guru yang bagus menunjukkan bagaimana caranya. Tetapi guru yang luar biasa menginspirasi murid-muridnya. Jangan coba memperbaiki siswa, perbaiki diri sendiri dulu. Guru yang baik membuat siswa bodoh menjadi cerdas, dan membuat siswa cerdas menjadi lebih cerdas. Saat siswa kita gagal, kita, sebagai guru, juga gagal. Guru diharapkan bisa mencapai tujuan yang tidak bisa dicapai dengan alat seadanaya. Keajaiban itu ada saat mereka menyelesaikan tugas yang tidak mungkin. Pekerjaan guru itu mengambil rangkaian kawat hidup dan mengetahui bahwa mereka sedang tertimbun di bawah bumi.

Sumber: http://www.katabijaksuper.com/2013/11/kata-mutiara-motivasi-untuk-guru-dan.html
Harap diketahui bahwa Konten ini adalah milik dan dari www.katabijaksuper.com

Selasa, 05 Agustus 2014

Belajar Dari Kisah Immang (23 th): An Inspiring Youngster, Kandidat Doktor Fisika di Oxford .

    Aku  tidak tahu apakah Firmansyah Kasim alias Immang (Foto: M Nur Abdurrahman/detikcom) pernah bermimpi menjadi manusia hebat. Kata guruku orang  menjadi hebat itu berawal dari mimpi. Mungkin benar untuk kondisi umum.
    Kalau aku (baca: Maskatno Giri) sudah lama sebenarnya bermimpi menjadi orang sehebat mas Immang, tapi kenyataannya mimpiku tinggallah mimpi. Sampai sekarang pun aku tetap biasa-biasa saja. Yang menjadi kenyataan dan kemiripanku dengan mas Immang cuma kurusnya dan  sederhananya  saja. Waah! Ra po po.
     Seperti dikisahkan di detik.com. Mas Immang layak menjadi motivator terutama bagi para pemuda yang galau.
     Di balik kesederhanaan dan senyum ramahnya, mungkin tidak ada yang menyangka, Firmansyah Kasim  merupakan kandidat Doktor Fisika Partikel Universitas Oxford di Inggris.
    Ketika duduk di bangku SMA, di SMA Islam Athirah, putra bungsu pasangan Kasim dan Farida kelahiran 26 Januari 1991 ini pernah meraih medali emas di 38th International Physics Olympiad, Juli 2007 di Isfahan, Iran dan pada April 2007 juga meraih medali emas di Asian Physics Olimpiad (APhO) di Beijing,Tiongkok, termasuk beberapa penghargaan internasional lainnya.
     Selain sibuk menimba studi di negeri Ratu Elizabeth ini, Immang merupakan warga Indonesia pertama yang aktif di Lembaga Penelitian Fisika Partikel di Universitas Oxford. Selain itu pula ia juga aktif sebagai peneliti di CERN (Conseil Europe;ene pour la Recherche Nucle;aire) laboratorium penelitian Fisika Partikel dan Nuklir terbesar di dunia, yang berada di Jenewa, Swiss.
    Di jurusan Fisika Partikel Oxford ini pula Immang sealmamater dengan fisikawan dunia, Stephen Hawking. Jika tak ada aral menghalang, dalam 2 tahun ke depan Immang akan meraih gelar Doctor Philosopy atau biasa disingkat DR. Phil bidang Fisika Partikel, gelar kebanggaan alumni Universitas Oxford.
    Immang berharap akan semakin banyak anak Indonesia yang mengikuti jejaknya, menimba ilmu di universitas ternama di dunia. Syaratnya, tekun belajar dan pandai memanfaatkan peluang beasiswa sekolah di luar negeri.
    Dalam wawancara dengan media mas Immang berharap  "Saya  bisa mengabdikan diri untuk bangsa setelah selesai menimba ilmu di Oxford dan semakin banyak pula putra-putri Indonesia yang mendapat kesempatan memperoleh pendidikan berkualitas, seperti di Oxford," pungkas alumnus jurusan Teknik Elektro ITB ini.

Senin, 04 Agustus 2014

Inilah Tip Membentuk Keluarga Harmonis. Bukan Hanya Teori Dari Maskatno Giri

      Tulisanku ini tidak hanya untuk mereka yang sudah berkeluarga. Namun, ini bisa untuk pembelajaran hidup bagi yang masih remaja atau yang sudah siap-siap berkeluarga.  Yang jelas, tak ada seorang pun yang ingin hidup menderita, kacau, berantakan dalam rumah tangga. Kehidupan  yang harmonis, tenteram dan damai dalam keluarga dapat diibaratkan "kehidupan laksana di rumah syurga" atau istilah kerenya itu "home sweet home" atau juga "baitii jannatii". Sebaliknya rumah tangga yang jauh dari keharmonisan, ketentraman, keberkahan laksanan hidup dalam neraka.
            Apakah tulisanku ini hanya teori atau dengan kata lain hanya dalam awang-awang alias cuma dalam impian?
      Tentu tidak, sobat!. Aku telah menikah  sejak Desember 1998, bukan bermaksud menyombongkan diri, merasa sudah  berpengalaman sekitar 15 tahun. Dan kehidupan kami  Insya Allah sangat tenteram, bahagia dan dalam keharmonisan. Mungkin pembaca bertanya-tanya, lha Maskatno Giri hidupnya kaya-raya!. Tidak sobat! hidupku sederhana saja. Aku adalah  seorang guru bukan pejabat, aku satu-satunya pencari  nafkah dalam keluarga. Istriku  satu sebagai ibu rumah tangga. Sedangkan anakku empat dan ditambah lagi ada  seorang ibu kandungku yang tinggal bersamaku. Jadi  penghasilanku untuk  tujuh  manusia. Jadi untuk hidup laksana di syurga tidak perlu kaya raya.
        Tahukah sobat !. Seseorang yang telah menikah  tentunya menginginkan  kehidupan  rumah tangga yang harmonis, tentram, damai, rukun dll. Maka yang harus dipikirkan pertama kali adalah bagaimana melakukan harmonisasi hubungan  rumah tangga (baca:suami-istri). Kalau hanya berteori, setiap orang bisa dan gampang. Perlu diingat bahwa  anak-anak akan memperhatikan dan meniru  keharmonisan dan kebaikan ortunya.  Kenyataanya menjaga keharmonisan pasangan suami-istri (pasutri) tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, dibutuhkan ilmu,  usaha dan pengorbanan.
         Sebelum membicarakan  tip-tip untuk membentuk kehidupan rumah tangga yang harmonis. Kita perlu memastikan bahwa kita memiliki niat yang benar bahwa hidup di dunia hanya sekali, kita  (suami dan istri) harus berniat memiliki keluarga  yang baik, harmonis, tenteram, berkah dll. Jadi NIAT yang baik itu 'Harus".
      Berikut ini adalah sepuluh tip  mewujudkan keharmonisan dalam rumah tangga yang telah aku praktikan dan tip-tip berikut ini pun sering dibahas dalam berbagi versi buku tentang rumah tangga,  salah satunya  telah  ditulis Wafaa‘ Muhammad, dalam kitabnya versi terjemahan on line Kaifa Tushbihina Zaujah Rumansiyyah. Tip-tip menuju keluarga harmonis, tenteram dan bahagia:
1. Berupaya saling mengenal dan memahami
      Perbedaan lingkungan dan kondisi tempat suami atau istri tumbuh sangat berpengaruh dalam pembentukan ragam selera, perilaku, dan sikap yang berlainan pada setiap pihak dari yang lain. Hal itu merupakan kewajiban setiap pasutri untuk memahami keadaan ini dan berusaha mengetahui serta mengenal pihak lain yang menjadi pasangan hidupnya. Mereka juga harus mengetahui semua hal yang berkaitan dengan situasi kehidupan yang mempengaruhi, sehingga dapat maju ke depan dan mewujudkan keharmonisan.
2. Perasaan timbal-balik
       Suami dan istri adalah partner dalam satu kehidupan yang direkatkan dalam tali pernikahan; satu ikatan suci yang mempertemukan keduanya. Tak pelak lagi, keduanya harus berbagi suka-duka; membagi kesedihan dan kegembiraan bersama. Keduanya saling berkelindan untuk menyongsong satu cita-cita luhur yaitu mewujudkan tatanan kehidupan berdasarkan aturan Allah dan Rasul-Nya. Untuk memupuk kasih sayang di masing-masing pihak, suami membutuhkan cinta istri, dan istri pun membutuhkan cinta suami.
…Suami dan istri harus berbagi suka-duka, membagi kesedihan dan kegembiraan bersama…
3. Setiap pihak harus hormat
       Ketika suami atau istri memasuki rumahnya, maka dia layak mendapatkan penghormatan dan apresiasi dari pasangannya. Hal itu bertujuan untuk menjaga harkat dan mengangkat prestise pasutri, sehingga masing-masing merasa nyaman untuk membangun rumah tangga harmonis. Dalam hal ini, sudah menjadi kewajiban pasutri untuk mencari poin-poin positif yang dimiliki masing-masing untuk digunakan sebagai penopang sikap saling menghormati.
4. Berusaha membahagiakan  pasangannya
     Dalam kehidupan keluarga, bahkan dalam kehidupan sosial secara general, jika seseorang berusaha mengedepankan dan mengutamakan orang lain dari dirinya sendiri, maka berarti dia telah menanam benih-benih cinta dan kedekatan kepada semua orang di sekelilingnya.
    Dengan demikian, setiap pasutri disarankan untuk senantiasa menyenangkan pasangannya, dan mendahulukan serta mengutamakannya dari dirinya sendiri, demi memperkukuh ikatan cinta kasih di antara keduanya. Pasalnya, ketika suami melihat istri membaktikan diri untuk menyenangkan dirinya, tentunya dia akan melakukan sesuatu yang bisa membuat senang dan gembira hati istri. Hal itu dilakukannya untuk membalas kebaikan istrinya, atau setidaknya sebagai pengakuan atas kebaikan tersebut.
5. Mengatasi persoalan bersama
       Pernikahan merupakan bentuk relasi partnership dan partisipasi. Partnership yang berdiri di atas landasan kesamaan tujuan, cita-cita, sikap, intuisi dan perasaan, serta kolaborasi dan solidaritas dalam memecahkan setiap persoalan. Setiap masalah yang timbul dalam kehidupan suami-istri, maka masalah itu dilihat sebagai suatu kecemasan kolektif.
…Setiap masalah yang timbul dalam kehidupan suami-istri, harus dipandang sebagai suatu kecemasan kolektif…
       Paradigma demikian memicu suami agar berusaha bekerja keras dalam rangka memberikan kehidupan mulia bagi istri dan anak-anaknya. Pun demikian, istri akan berusaha menjalankan urusan rumah tangga sesuai prosedur yang disepakati bersama. Upaya yang dilakukan oleh suami dan istri tersebut merupakan solusi untuk memecahkan masalah bersama. Pun demikian, baik suami maupun istri tidak perlu menyembunyikan problemnya, bahkan diperlukan kejujuran dan transparansi demi menumbuhkan benih-benih kepercayaan dan saling pengertian, sehingga mudah menemukan solusi. Bisa jadi, permasalahan memiliki dampak positif untuk meneguhkan ikatan suami-istri.
6. Sikap qana’ah (bersyukur dengan apa yang telah diterima)
      Di antara tanda keharmonisan cinta pasutri adalah sikap merasa puas dengan yang ada (qana’ah); merasa puas dengan prasarana hidup yang tersedia. Kelanjutan sikap manja, kebiasan hidup serba ada, boros dan berfoya-foya pada masa kecil atau remaja termasuk salah satu faktor yang memicu pertikaian pasutri. Sikap demikian berlawanan dengan kedewasaan yang menuntut pandangan realistis tentang kehidupan. Hal-hal picisan dan glamor yang digembar-gemborkan media publikasi sejatinya tidak akan menciptakan kebahagiaan. Karena kebahagiaan sejati memancar dari hati dan jiwa terdalam, bukan bertolak dari aspek-aspek materi yang justru memicu kesenjangan dan konflik pasutri.
7. Sikap toleransi kedua belah pihak
       Sungguh  sangat tidak logis jika setiap pihak mengharapkan perilaku ideal permanen dari pasangannya dalam hubungan rumah tangga, karena menurut tabiatnya, manusia kadang salah dan benar. Suami atau istri kadang lupa dan khilaf sehingga kerap mengulangi kesalahan serta kekeliruannya. Dia mungkin melakukan kesalahan karena ketidaktahuan, dan mengulanginya tanpa disadarinya. Jika setiap pihak berkeinginan untuk menghukum, menghakimi, atau membalas dendam untuk setiap kesalahan yang dilakukan pasangannya, maka berarti dia merusak fondasi keharmonisan rumah tangga.
…Kesalahan tidak perlu diikuti dengan tekanan, cacian, dan intimidasi, terutama jika kesalahan itu tidak berkaitan dengan norma-norma keislaman…
       Jika kita mencela segala hal, maka kita tidak akan menemukan sesuatu yang tidak kita cela. Melakukan kesalahan adalah hal lumrah yang hanya membutuhkan pelurusan, pengarah, dan petunjuk, yang dibarengi dengan sikap penyesalan dan keinginan untuk berubah lebih baik. Kesalahan tidak perlu diikuti dengan tekanan, cacian, dan intimidasi, terutama jika kesalahan itu tidak berkaitan dengan norma-norma keislaman. Yakinlah bahwa seseorang tidak akan kehabisan cara yang sesuai untuk mengoreksi kesalahan dan penyimpangan pasangannya. Jalan terbaik dalam hal ini adalah nasihat yang tenang dan membuat pasangannya merasa bahwa hal itu adalah untuk kebaikan diri dan keluarganya.
8. Mengutamakan komunikasi secara terus-terang
     Sikap terus terang, kejujuran, dan keberanian adalah kunci kebahagiaan kehidupan rumah tangga yang tidak mungkin nihil dari kesalahan. Dalam artian, jika Anda melakukan kesalahan, maka yang harus Anda lakukan adalah bergegas meminta maaf, berani mengakuinya, dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi di kemudian hari. Sikap tersebut sama sekali tidak berarti menistakan status dan harga diri Anda. Hal itu justru mendorong pihak lain untuk menghormati, mempercayai, dan memaafkan Anda.
9. Kepedulian dan solidaritas
        Bagian fragmen terindah kehidupan rumah tangga adalah kepedulian dan solidaritas yang dilakoni suami atau istri dalam menghadapi kesulitan dengan kesabaran dan perjuangan luar biasa. Tatkala istri berdiri di samping suaminya, maka suami akan merasa kuat dan penuh percaya diri, begitu juga sebaliknya. Ketika istri atau suami merasakan bahwa pasangannya merasa kuat dan percaya diri, maka dia akan merasa jiwanya diliputi kedamaian dan ketenteraman. Sisi ini pada kenyataannya merupakan esensi pernikahan dan integrasi batin di antara kedua belah pihak.
10. Kearifan
        Kearifan satu sama lain –hingga pada situasi yang paling suram— membantu meletakkan fondasi kukuh keharmonisan. Bisa jadi, dikarenakan sebuah kesalahan, suami atau istri memiliki kemampuan hebat untuk mencelakai pasangannya, hanya saja kearifan mencegahnya melakukan hal itu. Kearifan memperkokoh semangat kesepahaman di antara keduanya. Atau salah satu pasutri mungkin merasa lebih berhak dalam hal tertentu, namun setelah berpikir ulang tentang hal itu, dia tidak lagi keukeuh mempertahankan pendapatnya yang bisa memicu friksi.

Tiada Bosan Belajar Bahasa Inggris

Semoga tiada bosan belajar berbahasa Inggris, walau sering melakukan beberapa kesalahan. Saya pikir normal-normal saja karena bahasa nasional kita kan bukan bahasa Inggris.

Berikut ini ada beberapa kesalahan entah dalam bahasa lisan maupun tulisan. Beberapa kesalahan berikut ini  telah sering dibahas di dalam banyak buku, juga kesalahan berikut  juga sering dibahas oleh beberapa  guruku dan sobatku  salah satunya ditulis oleh bapak Ahmad Rifai.

Affect vs Effect. Yang perlu Anda ketahui mengenai Affect dan Effect adalah, Affect berarti mempengaruhi atau to influence. Contoh, your advice affects my life = Nasihatmu mempengaruhi kehidupanku. Sedangkan Effect berarti pengaruh dari sesuatu atau result. Contoh, The effect of your learning technique is quite good.= Efek dari teknik pembelajaranmu sangatlah bagus.

Kesalahan koma. Kesalahan koma bisa membuat kalimat anda disalahartikan. Ketika Anda menulis, let’s eat grandma dan let’s eat, grandma, tentu saja kalimat kedua merupakan kalimat yang jauh lebih sopan. Kemudian, kalimat pertama akan diucapkan seperti sebuah kalimat perintah. Koma memberikan sense yang lebih baik kepada kalimat anda, tanda ini bisa membuat kalimat menjadi lebih lambat dan nyaman untuk diucapkan.

Advice vs Advise. Advice artinya nasihat atau berbentuk kata benda. Contoh, your advice is useful = Nasihatmu sangatlah berguna. Sedangkan advise berarti menasihati atau kata kerja. Contoh, You must advise him = Kamu harus menasihatinya.

Their, They’re, There. Merupakan kesalahan grammar bahasa Inggris yang paling banyak terjadi. Their sama dengan kepemilikan. Contoh, I like their house. = Saya menyukai rumah mereka. They’re ditulis ketika anda ingin mengucapkan they are. Contoh, They are so funny. = Mereka sangat lucu, sedangkan there merupakan kata yang menunjukkan lokasi (disana). You can wait for me there. = Kamu dapat menungguku disana.
Boring. Boring pada dasarnya bukan bosan. Ketika anda berkata, saya boring, berarti artinya saya membosankan. Gunakan bored untuk menyebutkan saya bosan. Jadi, kalimat yang benar adalah I am bored bukan I am boring.

Your vs You’re. Your adalah kepemilikan, your pen = pulpenmu, your child = anakmu, your bag = tasmu. Sedangkan You’re digunakan untuk kata you are. Contoh, You are not alone.

Me vs I. Sejatinya, mudah saja dalam menentukan penggunaan me dan I. Me digunakan sebagai objek, sedangkan I anda gunakan sebagai subjek. Sebagai contoh, He gives a lot of money for my wife and I.kalimat tersebut tidaklah tepat karena I berperan sebagai objek, seharusnya gunakan me.

Tanda titik setelah kalimat. Seringkali orang melupakan tentang pemberian tanda titik setelah kalimat. Padahal, hukumnya wajib memberikan tanda titik, karena kalimat tanpa tanda titik, maka bukanlah disebut kalimat. Itu hanya sebuah frase.

It’s vs Its. It’s merupakan frase singkat dari It is. Contoh, It is a dog, It is a new table, dan it is a new member. Sedangkan Its adalah possessive pronoun yang artinya sama dengan miliknya. Contoh, I take its battery = saya mengambil baterainya. Akhiran “nya” merupakan representasi dari sebuah benda misalnya laptop, maka baterainya berarti baterai laptop. 

Then vs Than. Then artinya kemudian, sedangkan than artinya daripada. Contoh, You cleaned the floor, then you went to her house = Kamu membersihkan lantai, kemudian kamu pergi kerumahnya. Sedangkan than biasa digunakan dalam kalimat comparative atau perbandingan. Contoh, You are taller than my father = Kamu lebih tinggi daripada ayahku.

Minggu, 03 Agustus 2014

Belajar Bahasa Inggris-Belajar Bijak


         “The more we are grateful, the more happiness we get.”
          Semakin banyak kita bersyukur, semakin banyak kebahagiaan yang kita dapatkan.
“You do not live at once. You only die once and live every day.”
 Anda tidak hidup sekali. Anda hanya mati sekali dan hidup setiap hari.
       “We will never know the real answer, before you try.”
         Kita tidak akan pernah mengetahui jawaban yang sebenarnya, sebelum kita mencoba.
 “Tranquility can be found when we are with Allah.”
 Ketenangan bisa kita temukan apabila kita bersama Allah.
       “If you want the respect of others, you must respect yourself first.”
       Jika anda ingin dihargai orang lain, maka hargailah diri anda sendiri.
 “Nothing is impossible. Anything can happen as long as we believe.”
 Tidak ada yang mustahil. Semua bisa terjadi asalkan kita percaya.
         “Be a strong wall in the hard times and be a smiling sun in the good times.”
       Jadilah dinding yang kuat ketika masa-masa sulit. Jadilah matahari yang tersenyum, ketika masa-masa indah.
 “Honesty is the currency of wherever you are.”
 Kejujuran adalah mata uang yang berlaku dimanapun anda berada.
      “Do not blame your past, because the past will never change.”
       Jangan menyalahkan masa lalu anda, karena masa lalu tidak akan pernah berubah.
 “Be the good, because Allah loves the goodness.”
 Jadilah orang baik, karena Allah menyukai kebaikan.
      “Every successful person must have a failure. Do not be afraid to fail because failure is a part of success.”
       Setiap orang sukses pasti mempunyai kegagalan. Jangan takut gagal karena kegagalan adalah bagian dari kesuksesan.
 When someone left you, do not cry because that is the message that you’re going to get a better one.”
 Ketika seseorang meninggalkanmu, maka jangan menangis. Itu adalah pesan bahwa kau akan mendapatkan seseorang yang lebih baik.
              “Trouble is your best friend. It makes you stronger and more understanding about life.”
         Masalah adalah sahabat terbaikmu. Dia menjadikanmu lebih kuat dan lebih mengerti tentang kehidupan.
  “Never give up, fix mistakes, and keep stepping.”
 Jangan pernah menyerah, perbaiki kesalahan, dan teruslah melangkah.

Jumat, 01 Agustus 2014

Tanpa Pacaran, Akhirnya Menikah, dan Bahagia

 Mengenang masa mudaku, belasan tahun yang lalu. Aku  belum pernah sama sekali mempunyai pacar. Belum pernah juga menyatakan cinta kepada seorang wanita baik lewat lisan maupun lewat surat cinta  Bagiku pacaran, no way!. Jadi aku belum pernah  tahu rasanya seperti apa kalau bertemu   pacar, pergi bersama pacar dll.
Mungkin bagi pembaca berpendapat bahwa hidupku tidak ASYIK. Jangan begitu sobat!. Hidupku lebih asyik dari yang engkau duga. Hidupku penuh liku-liku, terlebih lagi saat ini. Hidupku terasa indah dan membikin bahagia saat-saat dikenang.

Kala itu, masa muda semakin   mendekati akhir, karena kuliahku di  S1 di Pend B. Inggris UNS  hampir kelar.  September 1998  aku diwisuda tanpa didampingi pacar atau calon istri. Aku menyelesaikan  study di semester 9 dengan IPK pas-pasan saja. Pikiranku aku harus segera lulus dan bekerja dengan  penghasilan yang cukup. Aku menghibur diri, biar nilaiku pas-pasan yang penting lulus cepat sesuai rencana, karena aku kuliah dengan 100% biaya sendiri.

Benar memang,  hidupku di usia muda banyak beban pikiran. Bahkan di saat SMA pun aku sudah bekerja.  Aku harus  memikirkan masalah biaya kuliah,  biaya makan dan kos. Itu semua sudah membikin pikiran pusing. Jujur saja aku tidak secerdas, sesabar, dan sekuat yang  kuidealkan, jadi  rasanya untuk meraih prestasi akademik sangat berat. Bisa makan dan bisa sekolah saja sudah Alhamdulillah. Pacaran? bagiku itu tidak mungkin. Aku tidak setuju "Pacaran",  dan aku tidak mau tambah beban dengan  soal "PACAR"..

Sejak kuliah di semester 3 aku sudah menjadi guru  privat Matematika dan b Inggris untuk para siswa SD dan SMP, juga aku memiliki usaha loper koran. Jadi aku punya keyakinan setelah lulus pasti aku akan mudah mencari kerja walau dengan nilai pas-pasan.  Karena aku  sudah memiliki jaringan  kerja dan  peta pekerjaan khususnya di Solo.

Setelah lulus  aku merasa sangat lega. Perasaan yang sungguh belum pernah kurasakan sepanjang hidup.  Beban pikiran tentu semakin berkurang.

Setelah merasa PLONG. Tiba saatnya  aku  menguatkan tekat dan berdoa. "Ya Allah  dua atau tiga tahun lagi, aku ingin  menikah, aku belum pernah punya pacar atau calon istri. Ya Allah karuniakanlah kepadaku seorang istri nantinya istri yang shalihah, istri yang sanggup menjadi istri setia bersedia dalam keikhlasan dalam duka dan bahagia. Dan pasti istriku harus menerima apa adanya aku.

Sebulan setelah wisuda  ibuku sakit. Semua  kakakku sudah sibuk dengan urusannya. Sehingga  tidak maksimal dalam mengurusi ibuku. Karena mereka sudah memiliki anak semua. Bahkan ada di antara kakaku memiliki   sepuluh anak.  Aku yang diandalkan sebagi pengurus ibuku yang sakit.

Tidak hanya berhari-hari, tapi lebih dari dua minggu ibuku sakit. Dan sempat juga dirawat di RSU Solo. Ada salah satu dari kakakku punya ide bahwa aku  sebaiknya dinikahkan supaya ada teman untuk mengurusi ibuku yang sakit. Oh ya kakakku sebagai  guru ngaji memiliki  beberapa murid gadis. 

Di suatu malam kakakku mendekati aku  berbicara banyak  tentang masa depan, keluarga dll. Akhirnya  ujung dari pembicaraannya bahwa bagaimana kalau aku mau menikahi salah satu dari pilihan kakakku yaitu muridnya yang paling baik, paling cantik menurut   ukuran kakakku.

Aku bingung. Belum pernah punya pacar. belum pernah ditawari pacar dan atau calon istri. Eeeh tahu-tahu aku ditawari untuk menikah. Namun, kakakku meyakinkanku  bahwa salah satu yang ditawarkan kepadaku itu orang baik, cantik dan dari keluarga baik-baik,  teman bergaulnya juga orang-orang baik.

Setealah sholat istiharoh, dalam hatiku menjawan"pokoknya nikah saja demi kebaikan keluarga dan kesehatan ibuku".

Singkat cerita. September 1998 aku diwisuda. 25 Desember 1998 aku melangsungkan pernikahan dengan seorang wanita yang belum pernah kukenal sama sekali.

Setelah menikah, beberapa minggu kemudian ibuku  sembuh dari sakitnya. Sampai saat ini pun ibuku sehat wal afiat da jarang sakit. Kini  ibuku usianya sekitar 90 tahun   tinggal dalam satu atap dengan keluargaku dan  keempat anakku.

Hidup kami sekeluarga Insya Allah  hidup yang sakinah, mawadah dan warrahmah.

Menurutku kisahku membawa hikmah,  pertama pacaran cenderung mendekati KEHARAMAN. Untuk bahagia dalam berkeluarga tidak harus melalui jalur pacaran. Kalau  kita ingin tahu siapakah calan suami atau istri cukup dengan investigasi siapakah sebenarnya  sobat dekatnya dan siapa  keluarganya .  Kedua jika kita ingin hidup lebih baik dari pada sebelumnya, kita  butuh pengorbanan, daya tahan, ketabahan,  kekuatan dll. Walau kita  tidak sabaran dan tabah  ya disabar-sabarkan. Walau kita sebenarnya lemah ya pasti harus dikuat-kuatkan. Walau kita miskin ya dinekat-nekatkan supaya semakin baik ekonominya.

Yang terakhir, tentu tepat untuk diriku sendiri. Hidup dengan wajah pas-pasan, fisik pas-pasan, cerdas pas-pasan,  dari keluarga di bawah pas-pasan ternyata membawa jutaan hikmah di kemudian hari. Maksudku, karena  aku merasa serba pas-pasan bahkan kekurangan menjadikan aku harus nekat dan  "NGRUMANGSANI, APA YANG AKAN DIBANGGAKAN". Mau hidup "sing-sing" tentu tidak pantas. Akhirnya, "sing penting urip dan nekat saja".