Segalanya atas kuasa sang pencipta. Waktu terus berputar. Tahu-tahu aku kok sudah tua ya. Kayaknya, aku baru saja menghabiskan masa remaja. Terus, kuliah, menikah. Kini aku sudah memiliki empat anak, yang paling besar sudah menginjak remaja. Ternyata hidup ini secepat bagai kilat. Barangkali yang mendominasi hidupku adalah kebahagiaan, maka terasa sangat cepat. Aku bisa membayangkan jika aku dalam kesedihan misal dipenjara, pasti hidup ini terasa lebih lama.
Tidak selamanya muda, itu pasti. Tapi kadang manusia kurang sadar bahwa hidup ini bagai "mampir ngombe". Karena kekurang sadarn bahwa hidup di dunia cuma sebentar, manusia kadnag rela berbuat nekat, menjual agamanya: tanpa peduli harga diri, mudah maksiat, mengunjak orang lain, mendzalimi diri, menipu, mengkorupsi uang rakyat dsb. Yang jelas manusia tanpa iman bisa menghalalkan segala cara. Mereka berpendapat yang penting happy. Mereka kurang mampu berpikir jangka panjang.
Aku sudah menemukan banyak manusia jenis penggadai agamanya. Ini pun juga bisa menular ke aku. Tapi aku perlu waspada. Orang yang menggadaikan agamnya atau keimanannya, mereka sudah berkolaborasi dengan syetan. Aku bisa melihat dan mendengar dengan panca inderaku sendiri, mereka sudah terpuruk di dunia, mereka sudah banyak kehilangan yang berharga. Dan mereka kin sudah ada yang menyesal. Masih ada yang nekat juga dalam keburukan. tapi aku sudah menemukan banyak yang taubat. Aku berdoa semoga merka tetap istiqomah. Memang mereka sudah sadar bahwa. Pintu tobat, pintu selamat.
Tak ada manusia sempurna, aku pun juga masih jauh dari ideal. Maka, karena sadar semakin tua, aku perlu refleksi diri. Aku harus menyadari bahwa hidup ini memang indah, tidak perlu dibuat susah. Selama kita kembali pada koridor kebenaran Ilahi. Pasti kita akn dibimbing oleh Allah menjadi manusia yang selamat bahagia dunia dan di akherat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar