Baru saja Maskatno Giri
menulis “Stop Pacaran” di blogku ini. Semakin gencar, berbagai media menulis berita menarik “Buah dari
Pacaran” : PEMBUNUHAN SADIS”. Akhir ceirta duka pacaran: cemburu, sakit hati dan tidak mau kehilangan
kekasih.
Cinta adalah buta. Berita sudah
tersebar ke mana-mana. Hafidz (19)
bersama pacar barunya Assyifa (19) menjadi
pembunuh Ade Sara Angelina Suroto (19). Kata seorang psikolog Hafidz diduga dipengaruhi kelakuan ayahnya,
Dr. Sumantri Ownie.
Hafid mencari sosok panutan,
sementara ayahnya berurusan dengan kepolisian karena terlibat pembunuhan janin/ aborsi. Seperti diberitakan di okezone sebelumnya Ayah Hafidz merupakan dokter umum yang
melakukan praktek pembunuhan janin kepada pasien. Dia pernah
ditangkap polisi pada 2009.
Akhirnya kita bisa belajar, bagi seorang ayah, ibu atau calon orang tua dan kita semua dituntut menjadi model atau teladan. Kalau kita memberkan
investasi negatif pada masa depan kita termasuk ke anak-anak kita, tentu sangat bahaya. Kelakuan
kita akan terekam dan suatu saat akan ditiru oleh generasi kita. Sangat mungkin
generasi kita lebih kejam dari kita sendiri.Selanjutnya terserah Anda. Salam sukses sejati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar