Alhamdulilah aku bukan orang yang populer. Menjadi orang biasa saja terkadang pusing, apalagi menjadi orang terkenal.
Kita pun bisa belajar dari berbagi sumber inspirasi antara lain dari berbagai macam idola, baik mereka itu berasal dari luar negeri maupun negeri sendiri. Kita sudah banyak yang tahu bagaimana nasib tragis Michael Jackson. Demikian juga artis muda negeri kita Marshanda. Eeeeeeh ternyata!
Namun, aku ingin banyak belajar dari salah satu tokoh populer : Aa Gym. Ya bener, saat muda aku termasuk penggemar Aa Gym, bahkan aku mengoleksi banyak kasetnya.
Di suatu wawancara di salah satu siaran TV suasta SATU JAM LEBIH DEKAT di TV One Aa Gym berbicara secara jujur, "Saya Kapok Jadi Orang Terkenal."
Kita pun bisa belajar dari berbagi sumber inspirasi antara lain dari berbagai macam idola, baik mereka itu berasal dari luar negeri maupun negeri sendiri. Kita sudah banyak yang tahu bagaimana nasib tragis Michael Jackson. Demikian juga artis muda negeri kita Marshanda. Eeeeeeh ternyata!
Namun, aku ingin banyak belajar dari salah satu tokoh populer : Aa Gym. Ya bener, saat muda aku termasuk penggemar Aa Gym, bahkan aku mengoleksi banyak kasetnya.
Di suatu wawancara di salah satu siaran TV suasta SATU JAM LEBIH DEKAT di TV One Aa Gym berbicara secara jujur, "Saya Kapok Jadi Orang Terkenal."
Aa Gym berkesimpulan bahwa sesungguhnya lebih beruntung bagi orang yang lebih dekat kepada Allah. Karena Aa Gym telah mengalami sendiri dia merasa dekat kepaaNya setelah tidak lagi populer.
Memang, Aa Gym dulu sangat terkenal. Namun di tengah popularitas itu, dia merasa
hidupnya hampa. Kualitas imannya menurun, waktu bersama keluarga hampir
tak pernah ada. Bahkan ia nyaris tak ada waktu untuk mengelola pesantren
yang ia dirikan.
Aa Gym bercerita bahwa di suatu saat ada orang yang mengajaknya kembali berjuang untuk menjadi
orang populer, Aa Gym dengan tegas menolak, "Saya sudah merasakan jadi
orang terkenal, dan saya tidak bahagia dengan hal itu. Justru, kondisi
seperti sekaranglah yang membuat saya bahagia."
Aa Gym pernah menandaskan, "Uang dan popularitas hanyalah efek samping
dari kerja keras kita." Karena itu, efek samping tak perlu dikejar.
Namun bila takdir mengharuskan kita jadi orang populer, maka manfaatkan itu untuk beribadah dan berdakwah di jalan Allah.
Akhirnya kita bisa mendapat pembelajaran hidup bahwa menjadi orang populer atau tidak, yang paling penting adalah kita
selalu berusaha bersyukur kepada Allah SWT apapun kondisinya. Dengna bersyukur menjadikan seseorang berbahagia. Berikutnya tugas bagi orang yang bersyukur adalah menjaga iman secara istiqomah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar