Kalau manusia boleh memesan ke Tuhan, pastinya manusia akan memesan supaya dilahirkan dan mampu melahirkan manusia excellent secara fisik, non fisik dan juga intelektual.
Kenyataanya, manusia sering harus ikhlas menerima ketentuan Tuhan Allah SWT. "Manungso sadermo nglakoni".
Sebagai pembelajaran hidup, aku teringat pada keluh kesahku di masa lalu, "Kenapa aku dilahirkan dari keluarga serba pas-pasan: pisik, wajah, ekonomi, kecerdasan juga pas-pasan. Maksudku aku bukan manusia yang terlahir segabai sosok linuwih / excellent. Saat itu aku memang lupa bahwa aku harus bersyukur, aku lupa bahwa aku harus "melihat ke bawah".
Di masa lalu, suatu sisi aku memang sering mengeluh tentang keadilan Tuhan. Karena aku merasa tidak diberlakukan secara adil oleh Tuhan. Sekali lagi itu dulu. Di samping sering mengeluh, suatu sisi aku juga sering mencari sarana untuk memotivasi diri, salah satunya aku suka membaca, mendatangi forum-forum kajian, dan forum motivasi. Aku memang haus motivasi. Sampai sekarang pun aku juga berhobby membaca buku-buku motivasi. Intinya aku butuh motivasi untuk bersyukur, biar hidupku semakin bahagia dan makmur.
Hari ini Alhamdulillah aku mendapatkan motivasi kesyukuran dari membaca International. Kompas.com. Kutemukan motivatorku, dia adalah Claudio Vieira de Oliveira (37) . Dia dilahirkan dari Monte Santo, Brasil dengan leher terlipat ke belakang. Alhasil, pria ini harus menjalani hidupnya dengan posisi kepala yang terbalik.
Di suatu kesempatan Claudio menyampaikan motivasinya ,"Sejak kecil, saya selalu menyibukkan diri dengan berbagai hal. Saya tak suka bergantung pada orang lain,"
Dokter pernah meyakini bahwa Claudio
tak akan berumur panjang tidak membuat pria itu menyerah. Di tengah
keterbatasannya, kini Claudio meraup sukses dalam kehidupannya. Dia menyelesaikan pendidikannya sebagai akuntan
dan sukses menjadi seorang pembicara.
Melalui wawancara di media Claudio berkata"Saya belajar menyalakan televisi, menjawab telepon, menyalakan
radio, serta menggunakan internet dan komputer. Semua saya lakukan
sendiri," tambah dia.
Bagaimana Claudio mengerjakan semua itu? Dia mengetik dengan
menggunakan telepon yang digigit, mengoperasikan telepon dan mouse
komputer menggunakan bibirnya, serta menggunakan sepatu khusus yang
membuatnya bisa berjalan-jalan keliling kota.
Yang terakhir, mestinya kita bisa mengambil hikmah bahwa kita wajib bersyukur. Terlahir cacat saja mampu mandiri dan mampu menginspirasi orang lain. Bagaimana dengan kita?.
Kesyukuran mengundang kebahagiaan dan kemakmuran. Salam sukses sejati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar